Kabupaten Lombok Barat

Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman, Komitment bersama Kabupaten Lombok Barat mencapai ODF

Senggigi, Diskominfotik – Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid hadiri Penguatan Strategi Percepatan Open Defecation Free (ODF) di Kabupaten Lombok Barat yang bertempat di Hotel Jayakarta Senggigi. Senin, (22/11/2021).

Kepala Bappeda H. Akhmad saikhu dalam laporannya memaparkan bahwa melalui program pembangunan nasional Sistem Layanan Sanitasi Berkelanjutan yang diwujudkan melalui Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP).

Dimana Program dibagi menjadi 5 arah kebijakan yaitu:

  1. peningkatan kapasitas institusi dalam layanan pengelolaan sanitasi.
  2.  Peningkatan komitmen kepala daerah untuk layanan sanitasi berkelanjutan.
  3. Pengembangan infrastruktur dan layanan sanitasi permukiman sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan daerah.
  4. Peningkatan perubahan perilaku masyarakat dalam mencapai akses aman sanitasi dan pengembangan kerjasama.
  5. Pola pendanaan.

Diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih nyata dan lebih besar lagi bagi pembangunan sanitasi sesuai dengan target capaian sanitasi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yaitu 90% akses layak air limbah (termasuk 15% akses aman), 0% Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di tempat terbuka, dan 100% sampah perkotaan terkelola dengan baik (20% pengurangan sampah dan 80% penanganan sampah).

Fokus utama program PPSP 2020-2024 adalah kegiatan implementasi untuk peningkatan akses dan layanan sanitasi yang akan menjadi tantangan pembangunan sanitasi menuju akses aman pada tahun 2030, Serta kegiatan ini juga bertujuan sinkronisasi program strategis dari masing masing OPD dan lembaga non Pemerintah keterlibatan dunia usaha dalam isu sanitasi di Kabupaten Lombok Barat.

Pembangunan sanitasi di Kabupaten Lombok Barat juga harus diupayakan dapat dilaksanakan secara terpadu dengan dukungan dari semua pihak baik pemerintah provinsi, pemerintah pusat, leading sektor maupun sumber lainnya, agar lebih efisien dan efektif dalam memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat, ujarnya.

Dalam persentase yang tersebar di 9 Desa yang berada di 6 Kecamatan wilayah Kabupaten Lombok Barat. Dari data terakhir yang diperoleh, terdapat 4 desa yang memiliki persentase ODF di bawah 85% yaitu di antaranya Desa Mereje, Kuripan Utara, Mereje Timur dan Sekotong Timur, sedangkan 5 desa yang lainnya sudah berada pada angka di atas 85%.

Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid dalam arahannya menyampaikan bahwa Desa-desa yang masih di bawah 100 persen ODF nya diharapkan harus berupaya maksimal dalam menuntaskan persoalan sanitasi di masyarakat sebelum Ulang Tahun NTB pada tanggal 17 Desember mendatang, dan meminta agar para Kades berkoordinasi dengan OPDA, dan stakeholder yang lain
dalam rangka memperkuat perencanaan strategi implementasi perencanaan di lapangan

Bupati juga menekankan kepada 9 Desa yang masih di bawah 100 persen agar pada tahun 2022 sesuai komitment bersama Kabupaten Lombok Barat mencapai ODF (Open Defecation Free).(Diskominfotik/Ria/Fiyan/Juan).