Kabupaten Lombok Barat

REVITALISASI BUMI DI LOMBOK BARAT,LANGKAH AWAL PENATAAN PANTAI CEMARE

Diskominfotik, Lombok Barat – Program Revitalisai Bumi merupakan bentuk kepedulian Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI dalam memberikan kenyamanan berwisata di masa pandemik Covid-19. Program ini ditujukan untuk mempersiapkan objek-objek wisata dan menyediakan fasilitas pendukungnya agar tetap aman, sehat dan bersih.

Hal ini juga dimanfaatkan oleh Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) H. Saepul Akhkam sebagai langkah awal penataan Pantai Cemare oleh pihaknya. Pantai yang berlokasi di Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar ini juga di pilih Akhkam sebagai tempat memperingati Word Clean up, dengan melibatkan semua OPD di Lobar dan para pegiat lingkungan hidup.

Ia mengatakan Desa Lembar Selatan termasuk dalam desa wisata yang saat ini masterplannya masih dalam tahap penggodokan, kemudian dengan masterplan ini akan dijadikan sebagai acuan dalam penataan desa yang berkelanjutan.

Di tahun ini diakui Akhkam sebenarnya akan dilakukan revitalisasi dengan nilai di atas Rp. 3 miliar yang bersumber dari DAK yang dialokasikan oleh Kemenparekraf RI. Namun dengan adanya kebijakan pemerintah pusat untuk refocusing dan realoksi anggaran, maka revitalisasi tersebut tertunda.

“Muncul belakangan menjadi dana cadangan yang setelah kami pelajari, langsung kami lakukan perbaikan, analisis mungkin kami tidak sanggup untuk melakukannya tahun ini tapi kami akan menjadikan super priority untuk tahun depan,” ungkap Akhkam pada kegiatan Sosialisasi Revitalisasi Bumi di Pantai Cemare, Senin (14/9).

“Kita akan melakukan penataan, kita akan meningkatkan kapasitas mindset kita tentang pariwisata. Dengan luasan kawasan ini, dengan tingkat kesibukan warga Cemare belum sepenuhnya dapat kita lakukan, tapi minimal jangka pendek penetapan protokol kesehatan,” lanjutnya menambahkan.

Akhkam menganalogikan kawasan Cemare sebagai permata yang harus dijaga oleh semua pihak, sebab kawasan cemare merupakan kawasan yang dikelilingi oleh hutan mangrove yang sangat luas, yakni sekitar 75 hektar.

Di tempat yang sama, Kepala Dispar NTB H. L. Moh Faozal mengatakan kegiatan yang berlangsung di Pantai Cemare ini merupakan lokasi terakhir setelah dilakukan di Gili Nanggu Kecamatan Sekotong.

“Kita sekarang bersama-sama di Cemare ujung dari revitalisasi bumi yang enam titik pertama di Pandanan. Kedua di Tanjung Luar, kemudian di Selong Belanak, lalu Gili lampu dan kemudian kita di Pantai Cemare. Kemudian hari ini kita akan memulai sosialisasi tentang kebersihan,” sebutnya mewakili Kemenparekraf RI.

Faozal juga mengungkapkan keseriusanya dalam penataan kawasan Cemare. Usai Revitalisasi Bumi ini, kata Faozal, pihaknya akan melakukan komunikasi kepada semua pemilik lahan dan perwakilan dari masyarakat untuk membahas konsep pengembangan kawasan Cemare, sehingga pada tahun 2021 pihaknya bisa mengintervensi.

“Kita coba serius Pak Kadispar Lobar, nanti di tahun 2021 kita coba rancang apa yang akan kita lakukan disini. Mungkin kita coba bertemu dengan semua stakeholder yang ada di Cemare ini yang investasi kita coba ajak berunding apa yang harus kita lakukan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang di Cemare ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Desa Lembar Selatan, H. Beny mengapresiasi kegiatan Revitalisasi Bumi karena telah memilih Pantai Cemare sebagai sasaranya. Baginya, kegiatan ini menjadi stimulan bagi masyarakatnya agar lebih peduli tentang lingkungan yang bersih.

Ia berharap dengan Revitalisasi Bumi ini bisa menyadarkan masyarakat bahwa persolan sampah adalah tanggung jawab bersama yang sangat berpengaruh terhadap kawasan Pantai Cemare.

“Revitalisasi Bumi ini sebagai titik balik bagi warga kami untuk seterusnya menjaga kebersihan di kawasan Pantai Cemare. Output dari kegiatan ini tentunya masyarakat ini harus tetap menjaga kebersihan, dan saling mengingatkan terutama kepada pengunjung,” harapnya.  (SGP/rd)