Kabupaten Lombok Barat

Safari Ramadhan Tim II di Pengonong Lingsar

Wabup Mahrip Sebut Empat Syarat Rakyat Sejahtera

Giri Menang – Masjid Al-Hidayah Dusun Pengonong masuk dalam wilayah Desa Batu Kumbung Kec. Lingsar. Untuk mencapai masjid ini harus melewati jalan tanah keras berkerikil berlubang sekitar 2 km dari Selat. Seperti halnya tim-tim lain, baik Tim I pimpinan Bupati Lombok Barat (Lobar) Dr. Zaini Arony, M.Pd., Tim II yang diketuai Dr. Mahrip, MM, dll kebanyakan akan mendatangi/melewati masjid yang dalam tahap pembangunan atau jalan belum beraspal. Atau bahkan ada yang keduanya, masjid yang belum jadi dan jalan yang rusak. Seolah itu menjadi sarana untuk menyerap aspirasi masyarakat dengan mengetahui kondisi riil di lapangan. Memang, khusus untuk jalan, tak dapat dipungkiri, meskipun belum semua jalan beraspal tapi, sebagaimana diakui Gubernur NTB, TGB M. Zainul Majdi, Lobar telah memperbaiki jalan terpanjang di NTB. Lebih dari 130 km jalan beraspal telah terbangun selama 3 tahun 3 bulan 13 hari Pemerintahan Zaini Arony-Mahrip.

Selasa malam, 7 Agustus kemarin, di hadapan jamaah Masjid Al-Hidayah, Wabup Mahrip menjelaskan tujuan dari Safari Ramadhan yaitu untuk mempererat tali silaturrahmi, tali kasih sayang. Dikatakan Mahrip, pemerintah punya tugas pokok dan fungsi mensejahterakan masyarakat yang harus didukung oleh masyarakat.

Disebutkan Mahrip, rakyat baru dikatakan sejahtera apabila memenuhi 4 hal. Pertama, bila ekonomi maju, pendapatan bagus dan daya beli masyarakat tinggi. Dan ini menurutnya dilakukan pemerintah dengan berusaha menciptakan lapangan kerja. Mahrip mencontohkan di bidang pariwisata, pemerintah terus berupaya mendatangkan wisatawan asing.

“Saat mereka (wisatawan, Red) datang, mereka menginap, jalan-jalan, makan, membeli souvenir—lalu dari itu muncul kerajinan tangan, anyaman, rumah makan, dll,” ujar Mahrip. Semua itu menurutnya akan menciptakan lapangan kerja.

Kedua, pendidikan, yaitu dengan menyiapkan segala yang dibutuhkan masyarakat seperti kekurangan ruang belajar, membantu pondok pesantren. Dalam kesempatan itu wabup mengingatkan agar tidak perlu lagi ada pungutan-pungutan di sekolah karena sudah banyak dana dari pusat. Dan itulah tugas pemerintah dalam pendidikan.

“Berdosa pemerintah kalau ada yang tidak berpendidikan,” ujar Mahrip dan melanjutkan kecuali anak sendiri yang tidak mau sekolah, itu yang susah. Dengan bersekolah lanjutnya akan memiliki ilmu. Dengan ilmu akan ada yang mendoakan kalau sudah meninggal dunia.

Ketiga, kesehatan masyarakat. Menurutnya bila gizi buruk, busung lapar  maka pastilah anak tidak akan cerdas. Lebih lanjut dikatakan Mahrip, sakit akan menaikkan angka kemiskinan. Dia mencontohkan, kalau seorang istri sakit maka mungkin suami tidak jadi kerja karena merawat istrinya.

Menurut mantan Wakil Ketua DPRD NTB ini, sumber penyakit itu ada dua yaitu pola hidup dan pola makan. Pola hidup misalnya kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan. Pola makan seperti makan terlalu berlebihan.

Hal keempat yang dikatakan Mahrip sebagai indikator masyarakat sejahtera yaitu bila masyarakat sudah merasa aman. Dia mencontohkan tidak ada lagi maling berkeliaran pada malam hari dengan upaya pemerintah bersama masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban.

Bila keempat hal itu sudah terpenuhi, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan keamanan bagus maka ibadah, pembangunan dan sosial budaya akan berjalan dengan baik.

 

Semua Kitab Suci Diturunkan Bulan Ramadhan

Sementara itu, tausyiah dari TGH. M. Yusuf, MS menyampaikan salah satu yang menyebabkan Bulan Ramadhan sebagai bulan yang mulia karena semua kitab suci dari Allah diturunkan pada Bulan Ramadhan.

  1. Suhuf Nabi Ibrahim diturunkan Allah pada tanggal 1 Ramadhan
  2. 700 tahun kemudian Kitab Taurat untuk Nabi Musa as diturunkan Allah pada tanggal 6 Ramadhan
  3. 500 tahun kemudian Kitab Zabur Nabi Daud as diturunkan Allah tanggal 12 Ramadhan
  4. 1200 tahun kemudian Kitab Injil untuk Nabi Isa as pada tanggal 18 Ramadhan
  5. Dan Al-Quran 620 tahun kemudian diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw pada malam tanggal 17 Ramadhan.

Selanjutnya Tuan Guru Sesele ini menyebutkan 4 kelompok orang yang selalu dinanti kedatangannya oleh syurga yaitu:

  1. Orang-orang yang rajin baca Al-Qur`an
  2. Orang-orang yang selalu menjaga omongannya (lidahnya)
  3. Orang-orang yang senang bersedekah
  4. Dan orang-orang yang berpuasa pada Bulan Ramadhan.

TGH M. Yusuf mengajak untuk menjaga ibadah di Bulan Ramadhan serta amal ibadah ditingkatkan. Selain anggota Tim II, hadir dalam Safari Ramadhan kali ini TGH. Zahid Syarif, Sekcam Lingsar Munahar, SIP, Kadus Pengonong, toga-toma-topem serta jamaah Masjid Al-Hidayah baik tua muda, laki perempuan. (Muhammad Busyairi)