Sementara di penghujung bulan Agustus lalu (30/8) di Kecamatan Batulayar dilantik dua orang kades bernama hampir kembar yaitu Kades Bengkaung Ahmad Junaidi dan Kades Pusuk Lestari Junaidi. Dan Kecamatan Gunungsari (29/8) melantik 3 kadesnya yaitu Kades Gelangsar, Abd.Rahman, S.Pdi, Kades Ranjok, Basirudin dan Kades Bukit Tinggi, Ahmad Muttakin. Kelima belas kades tersebut atas nama Bupati Lombok Barat dilantik oleh camatnya masing-masing yaitu Gunungsari (Rusni), Batulayar (Mujitahidin), Lingsar (Suparlan) dan Narmada (Abdul Manan).
Hampir dalam tiap sambutannya di 4 kecamatan yang melantik kades, Bupati Lobar, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd.,menekankan bahwa kades merupakan subsistem dari sistem pemerintah yang ada di Indonesia yaitu mulai dari presiden, gubernur, bupati hingga kades sendiri. Desa dalam pandangan bupati merupakan ujung tombak dari pemerintahan. “Tidak ada satu jengkalpun di Indonesia yang tidak bertuan, semua berada dalam satu sistem dan kelembagaan,” ujarnya di hadapan ratusan undangan yang hadir di Narmada.
Tak hanya itu, kepada semua pihak bupati juga menekankan bahwa hidup di Lobar itu heterogen tidak homogen. Tidak hanya ada satu suku, etnis, agama yang ada di Lobar tapi lebih dari satu. Sehingga semua dituntut untuk bersikap arif dan bijaksana. Dengan demikian diperlukan suatu sinergitas dan koordinasi guna mewujudkan masyarakat yang damai dan tentram di Bumi Patut Patuh Patju. Dengan cara itu maka akan tercipta persatuan sehingga lahirlah kemenangan/keberhasilan. “Tidak ada kemenangan tanpa kekuatan, tidak ada kekuatan tanpa persatuan,” ujarnya.
Selain itu, kepada semua kades yang dilantik Bupati Zaini Arony mengingatkan untuk menjaga tiga hal yang telah dipercayakan kepada para kades terpilih yaitu amanah, amanat dan mandat.
Amanah menurutnya adalah titipan kepercayaan dari masyarakat para kades yang bersifat dari bawah ke atas, dari masyarakat ke kades. Seorang pemimpin menurutnya bertanggung jawab kepada yang dipimpinnya. “Saudara (Kades, red) adalah pengemban amanah,” ucapnya tegas. Sedang amanat bersifat dari atas ke bawah. “Bupati memberi amanat kepada Anda, jadi Anda tidak bisa semaunya,” ujar bupati. Terkait amanat ini bupati berpesan agar para kades terpilih tetap patuh selama sesuai aturan-aturan yang berlaku. Bupati dan kades menurutnya harus satu garis.
Yang ketiga adalah mandat yaitu kewenangan melaksanakan pemerintahan di tingkat desa. “Jadi tidak perlu tanya masyarakat kalau mau menerapkan kebijakan tertentu,” ujarnya. Amanah, amanat dan mandat menurut bupati melekat dalam diri kades. Amanah, amanat dan mandat tersebut selayaknya dipegang dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya jika ingin masyarakat terlepas dari keterbelakangan, kebodohan dan kemunduran.
Bupati juga tak lupa mengucapkan selamat kepada para kades terpilih. “Mereka yang paling dipercaya itu yang menang, yang kalah jangan berkecil hati dan yang menang jangan sombong,” ujarnya di Batulayar. Mereka (para kades) dianalogikan bupati seperti nakhoda kapal, mau kemana dibawa desanya tergantung mereka. “Kita harus mempercepat pembangunan desa, kepercayaan yang diberikan dijalankan dengan sebaik-baiknya,” ucapnya mengingatkan. (Tim Humas Lobar)