Kabupaten Lombok Barat

Silaturrahmi Ke Ponpes At-Tahzib

Zaini Arony: Baznas Lobar Prioritaskan Pendidikan

Giri Menang: Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Barat (Lobar) memprioritaskan dana yang sudah terkumpul terutama untuk sektor pendidikan. Hal itu terungkap dalam acara silaturrahmi dan sosialisasi zakat di Pondok Pesantren (Ponpes) At-Tahzib Kekait Gunungsari Kamis (16/5) kemarin.

Bupati Lobar, Dr. H. Zaini Arony, M.Pd., dalam sambutan tunggalnya menyampaikan hampir seluruh dana Baznas Lobar ditujukan untuk pendidikan. Dirinci Zaini dana tersebut aka n diberikan pertama untuk Ponpes. “Saya ingin Ponpes kita jadi yang terdepan,” harap bupati. Kedua, disebutkan bupati yaitu untuk siswa dan  mahasiswa cerdas tapi kurang mampu dari segi finansial. Dan yang ketiga adalah fakir miskin yang ada di panti-panti asuhan. “Masyarakat Lobar harus maju dan pintar, kalau bodoh kita tidak akan punya harga,” katanya

Sementara itu, perkenalan dari Baznas Lobar disampaikan oleh TGH. Mukhlis Ibrahim sebagai Ketua Baznas Lobar. Disebutkannya, dana Baznas yang terkumpul dari PNS yang ada di Lobar sebanyak Rp 2,168 Miliar. Dana itu untuk tahap pertama akan diserahkan kepada yang berhak sebanyak Rp 1,268 Miliar. TGH Mukhlis berpesan agar tidak terjadi masalah dalam pembagian dana untuk yang berhak.

“Jangan terjadi pemotongan apapun,” ujar TG Muhlis mengingatkan. Ditambahkannya, untuk selanjutnya nanti, tidak hanya PNS, para pengusaha di Lobar serta dari hasil panen seperti padi juga akan ditarik zakat.

Selanjutnya TGH Muhklis menyebutkan beberapa pengurus Baznas Lobar di antaranya TGH M. Yusuf, Drs.H. Faturrahim, TGH.MS. Udin, Kakandepag Lobar.

Bupati Tes Baca Peserta KF

Jiwa mendidik dan mengajar dari bupati yang telah puluhan tahun bergelut dalam bidang pendidikan ini begitu kentara. Hal itu terlihat saat di sela-sela sambutannya menyempatkan untuk mengetes kemampuan baca dua peserta Keaksaraan Fungsional (KF) yang sudah berusia lanjut. Seorang ibu dan seorang bapak diminta membaca dengan mengeja tulisan yang ada di spanduk secara bergiliran. Gaya membaca mereka sontak membuat hadirin terenyuh terhibur. Dan karena keduanya berhasil membaca dengan mengeja, bupati memberikan uang Rp 20 dan 30 ribu.

 

Tak hanya itu, bupati juga mengetes kemampuan Bahasa Inggris beberapa siswa Tsanawiyah dan Aliyah dengan meminta untuk menterjemahkan kalimat Bahasa Inggris yang dibaca bupati. If you don`t learn you don`t change, and if you don`t change you will die. Pun beberapa siswa yang menjawab hampir benar diberikan uang oleh bupati.

“Yang tidak bisa tidap dapat uang, jadi kalau mau maju, harus punya ilmu dan keterampilan,” ujar Bupati Zaini. Menyinggung ayat Al-Qur`an yang pertama turun memerintahlan untuk membaca, ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) NTB itu mengajak untuk membaca, baik membaca buku, membaca alam semesta, diri sendiri dan juga Lombok Barat.

Lobar Akan Cetak Mushaf Al-Qur`an

Dalam kesempatan itu bupati juga menyampaikan berita gembira bahwa Lobar akan memiliki Mushaf Al-Qur`an sendiri yang diberi nama Mushaf Al-Qur`an Bumi Patut Patju. Rencananya akan dilaunching 17 Ramadhan ini dan akan dicetak sebanyak 5000 eksemplar.

Sebagaimana dijelaskan bupati, bukan isi yang diubah, tetapi ornamen luarnya yang akan khas dimiliki Lobar. Provinsi lain yang sudah memiliki ornamen mushaf tersendiri yaitu Provinsi Banten dan DIY.

Acara terakhir yaitu penyerahan bantuan kepada Ponpes At-Tahzib serta sejumlah siswa dan masyarakat yang berhak menerima untuk wilayah Kecamatan Gunungsari seperti dari Kekait, Sidemen, Mambalan, Kekeri dan Dopang.

Sebagai referensi, seperti disampaikan panitia, Ust. H.M. Zaini, SH., Mudir `am Ponpes adalah TGH. Hanis Abdul Hadi. Ponpes At-Tahzib memiliki 4 jenjang pendidikan yaitu Raudatul Atfal/TK berdiri sejak 1987 dengan peserta didik 112 orang dan 10 orang guru. Madrasah Ibtidaiyah (MI) berdiri sejak 1957 dengan 238 peserta didik dan 24 orang guru. Madrasah Tsanawiyah (MTs), jumlah murid 202 orang dengan 36 orang guru. Madrasah Aliyah (MA) sejak tahun 2003, jumlah santri 160 orang dengan 34 pendidik. Selain kegiatan formal, juga kegiatan-kegiatan keagamaan lain seperti majlis ta`lim, dll.  (Muh.Busyairi/Muh.Musanip/L.Budi D)