Kabupaten Lombok Barat

Tahun 2015 Festival Senggigi Ditetapkan Sebagai Event Nasional

Dalam rangka gelar Festival Senggigi 2014 yang berlangsung 24 hingga 27 September ini berbagai persiapan dan gelaran akan dilaksanakan untuk mewarnai pelaksanan kegiatan yang merupakan event rutin kalender pariwisata Lombok Barat.

Kadis. Pariwisata Lombok Barat, Drs. Gde Renjana, M. BA memastikan jika Festival Senggigi tersebut akan dibuat berbeda dengan pelaksanaan festival serupa tahun-tahun sebelumnya. Jika festival sebelumnya hanya ditandai dengan pawai budaya dan atraksi budaya saat melintas dihadapan tamu atau pementasan seni budaya atas panggung, namun kali ini akan diinovasikan dengan kreativitas lain yang lebih atraktif, unik dan natural.

Dihadapan karyawan lingkup Setdakb. Lobar dan SKPD lainnya, saat apel pagi kamis (11/9) Gde Renjana yang juga Ketua Parisada Hindu Dharma (PHDI) NTB ini menjelaskan, dalam festival senggigi juga akan digelar pameran kuliner Sasak Food yang selama ini masih banyak terpendam dan belum banyak dikenal masyarakat luas, terlebih wisatawan domestic, apalagi asing. Hemat Renjana, selama ini yang banyak dikenal dan bahkan menjadi icon kuliner Lombok adalah ayam taliwang. Jika ke Lombok, kurang lengkap jika tak merasakan lezatnya ayam taliwang.

Ia memberi contoh bagaimana prosesing pembuatan ares “kedebong” Lombok berbahan baku batang pisang atau bahkan bungkil pisang sekaligus yang diolah jadi krepek pisang seperti home industry mayarakat Bila Kedit, Desa Babussalam, Kecamatan Gerung, Kecamatan, pelalah, olah-olah, sate bulayak Dresa Lembuak, Narmada,  bebetok dari daun talas dan sebagainya. “Semua itu akan kita pamerkan beserta bagaimana cara pembuatannya. Karena itu kepada segenap SKPD yang berkenan turut serta dalam pameran kuliner ini dipersilahkan turut serta,” kata Renjana.

Pada Festival senggigi nanti tambah Renjana, panitia juga bekerjasama dengan Perkumpulan Penggemar Bonsai Lombok Barat guna mengadakan pameran bunga Bonsai. Karena itu pihaknya mengundang para penggemar bonsai untuk ikut dalam kontes bonsai kali ini sebagai media promosi menampilkan keahliannnya merangkai bonsai. Karena konsep Festival Senggigi ini adalah “Kembali Ke Alam” atau Back To Natural.

Selain itu yang tak kalah penting, kata Renjana saat Festival Senggigi juga digelar lomba peragaan busana tradisional baik tingkat anak-anak, remaja dan dewasa. Kepada SKPD juga diminta untuk berpartisipasi dalam peragaan busana ini. “Dan guna meramaikan lomba peragaan busana tersebut nantinya peserta diperkenankan untuk membawa sporter. Evaluasi dari tahun-tahun kemarin, lomba seperti ini ternyata mendapatkan apresiasi yang cukup bagus. Saat lomba nanti peserta atau juara diberikan hadiah cukup fantastis,” jelas Renjana tanpa menyebut hadiah dimaksud.

Yang cukup membangakan menurut Gde Renjana, jika Festival Senggigi pada tahun-tahun sebelumnya hanya berskala loka atau hingga tingkat regional saja, namun setelah fihaknya menghadap ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Festival Senggigi disetujui tahun 2015 dijadikan sebagai kalender event festival berskala nasional. “Untuk itu kita diminta mengajukan proposal kegiatan yang lebih lengkap untuk menuju Festival Senggigi sebagai even nasional. Karena tidak mudah untuk bisa menaikkan peringkat even nasional,” kata Renjana.

Sebelumnya, Bupati Lombok Barat Dr. H. Zaini Arony mengingatkan, dalam Festival senggigi 2014 ini,agar ada inovasi, kreasi baru yang sifatnya dinamis bisa ditampilkan pada pelaksanaan Festival. “Jangan hanya bersifat monoton, sehingga makin membosankan bagi para pegiat, peserta dan wisatawan pengunjung dalam pelaksanaannya nanti,” Bupati menekankan.

Sentilan Bupati tersebut sangatlah beralasan. Pasalnya dari sejak pelaksanaan Festival Senggigi semenjak dirinya diberikan amanah rakyat sebagai Bupati Lobar, dari tahun ke tahun pelaksanaannya tak terlihat ada kemajuan, perubahan, inovasi dan kreasi terbarukan, yang bisa memberi kesan beda tiap tahunnya bagi wisatawan.

Bupati juga menghargai berbagai kegiatan yang akan dilakukan pada festival senggigi ini, termasuk berbagai mata lomba yang bersinggungan langsung dengan thema Festival Senggigi. Hanya saja persoalan lomba yang berlokasi di beberapa tempat, Bupati minta sebaiknya dipusatkan di satu lokasi saja. Hal ini dimaksudkan agar para wisatawan atau pengunjung lainnya tak merasa kebingungan dan kesulitan mencari lokasi.

Selain itu satu lokasi juga akan terlihat lebih ramai. “Ada nilai Psikomotorik dan afektif dari pelaksanaan suatu kegiatan. Hal ini akan memberi kesan positif bagi para pengunjung, tidak saja bernilai edukasi, seni, budaya, namun juga bisa memberikan nilai transformasi yang informatif dan menyatu bagi pengunjung.

Bupati memberi saran terkait perlaksanaan Festival Senggigi. Diantaranya, pada saat lomba bisa ditampilkan lebih dinamis. Sedangkan yang sifatnya statis bisa ditampilakan tarian hasil-hasil karya/kerajinan lokal setempat. Selanjutnya jadwal kegiatan acara bisa disampaikan ke seluruh hotel yang ada di Senggigi. Hal ini dimaksudkan agar para wisatawan yang tengah berlibur dan menginap di Senggigi bisa mengetahui dan menghadiri berbagai kegiatan yang diselenggarakan pada Festival senggi tahun ini.

Aksesoris atas tampilan masing-masing kecamatan agar lebih oftimal. Sebelum pelaksanaan hari H-nya, panitia harus lebih focus untuk melakukan persiapan agar penyelenggaraannya bisa sukses. Kontribusi Humas dan Protokol setdakab. Lobar nantinya di lokasi acara untuk bisa menyediakan press room dan atau ruang informasi terkait penyelenggaraan kegiatan dan info menarik potensi pariwisata, seni dan budaya Lombok Barat.

Tak lupa juga Bupati mengingatkan kepada Camat Batulayar agar menjaga kebersihan di seluruh obyek wisata Senggigi. Disiapkan juga potret obyek wisata unggulan di Lobar dan akan lebih menarik lagi diikuti oleh potensi wisata kuliner dengan berbagai penyajiannya. Seminar bisa saja dilakukan, namun tidak hanya menampilkan gambar, namun lebih atraktif dan kreasi menarik yang bisa menggugah para peserta seminar untuk bersama-sama peduli akan pembangunan pariwisata di Lombok Barat. “Selain itu tunjukkan budaya kita sebenarnya karena ini menyangkut khasanah budaya yang kita miliki,” ingat Bupati. (her)