Kabupaten Lombok Barat

Urgensi Public Speaking Untuk Aparatur Sipil Negara

 Oleh:

H.Prasetya Utama, M.Kes

(Widyaiswara BKD Kab.Lombok Barat)

 

 

Pendahuluan

Public speaking merupakan kemampuan mutlak yang harus dimilik oleh setiap pemimpin, jika kita lihat, para pemimpin besar dunia Hitler, Barack Obama, hingga Presiden Soekarno mempunyai kemampuan public speaking yang luar biasa. Begitu pentingnya Public Speaking bagi seorang pemimpin, maka tidak bisa tidak kemampuan tersebut harus dilatih secara serius. Kemampuan Public Speaking yang sederhana, tidak mungkin bisa membawa pengaruh yang kuat pada para pengikutnya. karena itu dibutuhkan keterampilan khusus dan teknik tertentu agar public speaking yang dilakukan dapat lebih efektif.

Public Speaking adalah kegiatan mengkomunikasikan pesan tertentu kepada lebih dari 2 orang pendengar. Public Speaking juga adalah kombinasi antara pengalaman, kemampuan diri, manajemen serta seni dalam berbicara di depan umum (Charles Bonas Sirait, 2007). Tujuan berbicara adalah menyampaikan pesan, sehingga dalam berbicara perlu diperhatikan situasi dan keragaman pendengar sehingga pesan dapat diterima dengan sebaik-baiknya.

Seni berbicara di depan umum bukan hanya perlu dimiliki oleh pejabat atau muballigh atau pembicara publik lainnya, tetapi perlu dikuasai oleh semua orang, karena keahlian ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan juga kepercayaan publik. Di era komunikasi seperti sekarang ini, semakin diperlukan apalagi sebagai seorang Aparatur Sipil Negara(ASN), maka seharusnya menpunyai kompetensi/kemampuan ilmu berbicara ini untuk dapat mempengaruhi orang lain secara efektif.

Dalam materi ini akan dipaparkan beberapa teknik meningkatkan kemampuan berbicara di depan publik.

  1. Model Komunikasi

Komunikasi yang ideal adalah apabila pesan yang dikirim oleh pengirim diterima dengan baik berupa umpan balik yang sesuai oleh penerima pesan. Tetapi pada kenyataannya, komunikasi seringkali mengalami gangguan, sehingga umpan balik yang diharapkan pengirim tidak dapat tercapai. Misalnya dalam komunikasi kampanye, ada banyak faktor yang dapat menjadi pengganggu sampainya pesan dari pengirim, yaitu antara lain, relawan, media, dll. Oleh karena itu perlu diperhatikan faktor gangguan ini dalam menyampaikan pesan.

Pesan yang sampai kepada penerima secara langsung akan bisa sangat jauh berubah bila diterima oleh pendengar tidak langsung, apalagi bila semakin panjang tahapan pesan tersebut ke sumber pesan. Oleh karena itu, ada beberapa aspek yang perlu dipersiapkan dalam berbicara di depan publik, yaitu :

  1. Merumuskan pesan
  2. Memahami pendengar
  3. Mengkomunikasikan pesan dengan tepat

 

  1. Urgensi merumuskan pesan :
  1. Beberapa tipe pendengar :
  1. Mengkomunikasikan pesan dengan tepat.

Lima elemen penting dalam menyampaikan pesan dengan efektif

  1. Jelas & Singkat Padat – mudah dimengerti
  2. Mendorong – bagi para pemilih yang dapat dipengaruhi
  3. Memberikan kontras – membedakan Anda dari yang lain
  4. Berhubungan – dengan apa yang dianggap penting bagi pemilih yang dapat dipengaruhi
  5. Disampaikan secara konsisten – sampai Anda bisa mendengarnya, terus menerus… terus menerus… terus menerus…

Perlu diingat, bahwa Pesan seharusnya tidak berubah setiap saat, hati-hati dalam mengeluarkan pernyataan politis, sebaiknya pesan disampaikan bukan sebagai pidato dan bukan hanya slogan. Upayakan berbicara dengan hati- gunakanlah bahasa yang berarti dan yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pendengar akan lebih menanggapi pesan-pesan yang bersifat positif daripada yang negatif.

Ada 5 cara memengaruhi publik, yaitu pertama memberikan hiburan (entertainment) bagi publik, kedua membagi informasi dengan mereka, ketiga memberikan pengalaman yang menimbulkan motivasi, keempat memberikan inspirasi dan kelima transformasi, atau melaksanakan perubahan.

Jagalah agar pesan tetap sederhana dan sering-seringlah ulangi mengatakan pesan itu

Jika Anda belum bosan dengan pesan Anda, berarti Anda belum cukup menyampaikannya. Karena, PENGULANGAN adalah kunci untuk mempengaruhi. Menurut Gary Orren’s “Persuasion”, yaitu rule of 3, dimana pengulangan pesan yang efektif adalah sebanyak 3 kali. Gunakan maksimal 3 jenis topik/sub topik dari semua pesan-pesan Anda, karena penyampaian pesan melalui 3 topik atau 3 kali pengulangan adalah cara yang paling efektif diterima pendengar. Secara khusus, dalam berpidato, perlu diperhatikan hal-hal berikut :Pidato terdiri dari :

  1. Pembukaan – Katakan kepada para penonton apa yang akan Anda sampaikan
  2. IsiSampaikan kepada para penonton
  3. PenutupanKatakan kepada mereka apa yang telah Anda sampaikan

Perencanaan, melakukan persiapan dan berlatih adalah kunci utama agar pidato anda berhasil.

Ketika berada di depan publik, sikap tubuh Anda juga menjadi penentu keberhasilan diterimanya pesan Anda, karena penyerapan informasi selain melalui verbal, juga melalui para verbal dan non verbal. Bahkan, pesan yang disampaikan secara non verbal ternyata lebih mudah diserap (ñ55%) daripada para verbal (38%) dan verbal (7%).

Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam bersikap dinamis dalam berbicara, yaitu :

Kontrol Tubuh – Gerakan – Kontak Mata – Variasi Vokal

  1. Kontrol Tubuh berdiri dengan sikap santai menghadap pemirsa dengan sikap nyaman dan berat tubuh seimbang.
  2. Gerakan Gunakan tangan dengan cara yang sama seperti ketika Anda berbicara empat mata dengan seseorang. Jadilah diri Anda sendiri. Hindari meletakkan tangan tetap di satu posisi dan terus-menerus berada dalam posisi tersebut. Hindari gerakan yang memperlihatkan Anda gugup – menarik-narik kuping, memainkan rambut, atau menggaruk-garuk lengan Anda.
  3. Kontak Mata Kontak mata yang dilakukan dengan baik akan membuat pemirsa merasa terlibat dan membantu Anda mengetahui reaksi pemirsa. Pandang ruangan dengan mata Anda. Juga seluruh ruangan. Carilah wajah pemirsa yang ramah di depan, belakang, tengah, kiri dan kanan ruangan.
  4. Intonasi / Variasi Vokal

Beberapa tips dalam Public Speaking :

  1. Melibatkan audiens

2. Teknik mengajukan pertanyaan :

3. Teknik merespon dari jawaban pendengar :

4. Mengakhiri pembicaraan

5. Beberapa hal yang TIDAK BOLEH dilakukan ketika berbicara di depan umum :

Kegugupan adalah pertanda kelemahan, Anda harus sempurna, Anda harus punya bakat, Anda harus menjadi pelawak, Semua yang Anda katakan harus penting, Kegugupan saya lebih buruk dari kegugupan orang lain, Tugas itu terlalu menakutkan dan sulit untuk ditangani, Anda harus bersikap ramah untuk menghadapi penonton, Semuanya berakhir kalau Anda melakukan satu kesalahan, Semuanya berakhir kalau Anda melakukan satu kesalahan. Demikian beberapa uraian dan kiat dalam melakukan public speaking, untuk menguasai ilmu berbicara di depan publik, tidak ada cara lain selain melakukan latihan sesering mungkin, yaitu dengan misalnya berlatih berlatih di depan cermin, berlatih di depan orang yang dipercaya, berlatih dengan merekam, atau berlatih di tempat pertemuan. Kemampuan berbicara di depan publik disamping amat diperlukan oleh seorang ASN dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, juga dapat menjadi aset bagi karir atau pribadinya.

IF YOU THINK YOU CAN ……YOU CAN

Semoga Allah selalu memberikan kemudahan dan keberkahan atas setiap urusan Anda

Referensi :

Bahan-bahan pelatihan public speaking dari National Democratic Institute (NDI)   2. Charles Bonar Sirait, “The Power of Public Speaking”, Gramedia, 2007