Wabup Fauzan: Semangat dan Mood Suami Ditentukan Istri
“Semangat dan mood kita di atas 90 persen ditentukan oleh suasana rumah tangga, dalam hal ini istri kita,” ujar Wabup di hadapan para istri PNS yang tergabung dalam DWP.
Perempuan, dalam hal ini DWP, kata wabup, kalau tidak bisa dikatakan sebagai ujung tombak, memiliki peran yang sangat luar biasa dalam mensukseskan program pemerintah dalam bidang sosial maupun pembangunan lainnya. Bahkan, lanjut wabup, bagus tidaknya kinerja PNS ditentukan oleh dukungan istri di rumah.
“Lima puluh persen keberhasilan suami ditentukan oleh pendamping hidupnya yaitu istri, lima puluh persen lainnya ditentukan oleh personal PNS itu sendiri,” ujar wabup yang juga mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat (NTB) ini. Oleh karena itu, diharapkan wabup, DWP sebagai organisasi istri PNS supaya ikut memotivasi para suami mereka karena kalau PNS berkinerja kurang bagus maka salah satunya pasti karena dukungan dari istri yang kurang optimal.
“Oleh karena itu PNS tidak boleh menihilkan peran istri saat berhasil dan justru menyalahkan istri saat gagal,” seru wabup.
DWP Harus Bangun Karakter
Wabup Fauzan dalam kesempatan tersebut berharap agar DWP membantu membangun karakter anak bangsa Lombok Barat khususnya yang saat ini mengalami degradasi moral.
“Kalau saya turun ke sekolah-sekolah, saya selalu ingatkan bahwa saat ini kita perlu membangun karakter anak kita,” kata wabup. Hal ini penting, menurutnya, karena akhlak, etika dan moralitas anak-anak zaman sekarang berbeda jauh dengan beberapa tahun silam.
“Kalau dulu pacaran saat berboncengan malu pegangan tangan apalagi sampai berpelukan tapi sekarang sudah dianggap biasa,” ujar wabup. Karenanya, kata wabup, dia selalu menghimbau agar di sekolah setiap membuka dan menutup pelajaran, guru memberikan pemahaman mengenai etika dan akhlak.
“Betapapun besarnya intervensi budaya luar kalau kita terus-menerus membentengi anak-anak kita dengan akhlak yang baik, akan bisa kita lawan,” tegas wabup.
Kapasitas Diri: Jadilah Seperti Bambu
Wabup Fauzan juga berharap sekaligus menghimbau agar para ibu DWP meningkatkan kapasitas diri dengan belajar dari pengalaman dan rajin membaca demi anak-anak.
“Karena kita harus memberi contoh, saya teringat pesan alm. Cak Nur (Nur Kholis Majid), dalam hal pendidikan kita harus seperti bambu, jangan seperti pisang,” ujar wabup. Seperti bamboo yang dimaksud yaitu demi anak-anaknya yang disebut rebung, bambu rela telanjang.
“Rela tidak berpakaian asal anak dapat sekolah,” kata wabup. Sedangkan pisang, kata wabup, sering menghambat pertumbuhan anaknya, anaknya sering tidak terkena sinar matahari akibat daunnya yang menutupi.
Pada akhirnya, wabup berharap, agar DWP yang sudah maju, makin bisa meningkatkan perannya dengan menghasilkan program-program yang baik.
“Saya tahu peran organisasi-organisasi wanita baik itu PKK, DWP, GOW dan lain-lain Lombok Barat lebih baik dibanding di daerah lain,” kata wabup.
Sesuai dengan tema MUSDA III Dharma Wanita Persatuan Kab. Lombok Barat tahun 2015 ini yaitu “Dharma Wanita Persatuan Tanggung Jawab Kita Semua: Tantangan Perempuan di Era Globalisasi”. Maka, pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup kaum perempuan, telah dan akan menjadi fokus perhatian pemerintah dalam program-program pembangunan.
“Program kerja yang baik adalah program kerja yang merupakan representasi dari kebutuhan anggota dan organisasi, baik secara internal maupun eksternal. Secara internal, program kerja tersebut harus benar-benar merupakan jawaban dari kebutuhan anggota. Sedangkan dari aspek eksternal, program kerja tersebut akan menjadi daya dukung bagi organisasi dalam memantapkan kiprahnya di masyarakat dan dalam mendukung berbagai program pembangunan,” ujar ketua Gabungan Organisasi Wanita Lobar ini.
Pesan Hj. Nanik Zaini Arony
Hj. Khaeratun dalam kesempatan itu menyampaikan juga pesan Ibu Hj. Nanik Zaini Arony ketika ke Jakarta untuk menjenguknya. Sebagaimana diketahui, pasca Bupati Lobar ditahan KPK, Wabup Fauzan Khalid dan sejumlah pejabat jajaran Pemkab Lobar mencoba untuk membesuk bupati dan ibu bupati ke Jakarta.
“Pesan Ibu Penasehat (Hj. Nanik Zaini Arony) menyampaikan salam kepada Ibu-ibu semua,” ujarnya seraya mengajak mendoakan beliau, semoga bupati dan keluarga diberi kemudahan dalam menghadapi persoalan yang dihadapinya.
Dikatakan Hj. Alwani, para peserta Musda III dapat berperan memberikan masukan sebagai rekomendasi program yang berpihak pada masyarakat. “Kita harus mengubah stigma bahwa peran DWP itu tidak strategis, tapi buktikan bahwa kita mampu,” ujar Hj. Alwani. Selain itu, tambahnya, DWP tidak bisa tinggal diam terhadap kemerosotan moral berupa kekerasan terhadap anak dan perempuan. Di sinilah peran DWP untuk mencegah kekerasan tersebut.
Laporan panitia yang disampaikan, Hj. Etty Robijono P menyebutkan jumlah peserta sebanyak 100 orang terdiri atas pengurus, Ketua DWP SKPD dengan membawa 1 anggota. Akhirnya, Hj. Alwani Uzair terpilih kembali sebagai ketua DWP Lobar periode 2015-2019. Hadir beberapa kepala SKPD, organisasi wanita se-Lobar serta anggota-anggota DWP SKPD Lobar. (M.Busyairi/Romiadi K/A.Ardipati-Humas).