Gerung, Diskominfotik. Rapat evaluasi penanganan tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Lombok Barat yang dilaksanakan di Ruang Rapat Umar Madi, Kantor Bupati Lombok Barat, Gerung, Kamis (13/1/2022). Rapat ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Lobar Hj Sumiatun dan didampingi oleh Sekda Lobar H.Baehaqi.
Wakil Bupati Lombok Barat memerintahkan agar rehabilitasi dan penanganan pasca bencana banjir dan longsor yang terjadi pada awal Desember lalu harus dipercepat. Hal ini agar fasilitas fasilitas yang rusak dapat segera diperbaiki. Selain itu agar masyarakat dapat terlayani dan dapat beraktivitas dengan baik. Ia mengatakan bahwa curah hujan yang masih tinggi akibat badai la nina masih menjadi kendala di lapangan. Namun ia meminta kepada semua pihah bergerak cepat untuk mengatasi keluhan masyarakat yang menjadi korban banjir dan longsor. “Saya perintahkan kepada semua kepala OPD terkait dan camat bergerak cepat dan jangn lamban agar penanganan pasca bencana berjalan cepat” ujar Wabup Hj.Sumiatun.
Selain itu juga Hj. Sumiatun menyampaikan ia berharap daerah utara Lombok Barat seperti Gunungsari dan batulayar menjadi perhatian khusus untuk penanganan pasca bencana. Ia meminta para kepala OPD, camat dan kades untuk bergerak cepat untuk meringankan beban warga. Hj. Sumiatun bahkan memberikan penekanan agar kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih dan akses jalan dapat menjadi prioritas penanganan pasca bencana. Hal ini penting agar aktivitas masyarakat bisa kembali normal. Ia tidak ingin penanganan pasca bencana berjalan lambat karenanya ia memerintahkan semua pihak berkolaborasi dan kerjasama mengatasi ini semua. “Harus kolaborasi dan kerjasama serta gotong royong agar cepat tertangani” ujarnya.
Kemudian, Sekertaris Daerah Lombok Barat melaporkan beberapa perkembangan dari penanganan tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor yang diantaranya bahwa kondisi saat ini Lombok Barat masih pada skala tanggap darurat hingga 19 Januari nanti yang akan digunakan untuk mengcover bantuan yang masuk.
“Terdapat sekitar 36 rumah di daerah Kekait Daye yang tertimbun oleh lumpur dan berdasarkan hasil rapat saya dengan Bapak Kalak BPBD, para camat dan kepala desa kami memustuskan untuk menimbun rumah tersebut dan hasil timbunan tersebut akan dijadikan pondasi untuk membangun rumah kembali karena cara sebelumnya yaitu membuang lumpur dari tempat tersebut terhitung tidak effisien dan saran ini pun telah disetujui oleh warga.” Jelasnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Lobar menyampaikan bahwa di daerah Batulayar terdapat satu wilayah yang ada kemungkinan masyarakat daerah tersebut tidak dapat tinggal dirumah mereka lagi karena kondisi yang sudah tidak memungkinkan, oleh karena itu perlu adanya pencarian lokasi untuk merelokasi rumah baru mereka.
Sedangkan dari Dinas Kesehatan menyampaikan bahwa saat ini penyakit yang umum terdapat di tempat pengungsian diantaranya adalah batuk, pilek, nyeri otot pegal serta penyakit kulit.
“Dikes telah mengkoordinasi seluruh puskesmas dan fasilitas kesehatan di sekitar lokasi terdampak untuk tetap tanggap dalam menangani kesehatan dari para korban banjir dan longsor tersebut.
(Diskominfotik/Dhea/Angga).