Kabupaten Lombok Barat

Wabup Lobar Ikuti Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Bergerak tahun 2022

Giri Menang, Diskominfotik – Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun didampingi asisten l Setda Lobar beserta pimpinan OPD terkait mengikuti apel siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak secara daring di ruang rapat Jayengrane, Kamis (12/05/2022).

 

Apel ini, dipusatkan di Alun-alun Kabupaten Subang, Jawa Barat, yang juga dihadiri Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn.) Moeldoko, Deputi III Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kepala BKKN Hasto Wardoyo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan diikuti secara virtual oleh Kabupaten/Kota se-Indonesia.

Pemerintah kabupaten Lombok Barat melalui wakil Bupati Hj. Sumiatun menyatakan komitmennya bahwa di pemerintah kabupaten Lombok Barat, pertama : memberikan tambahan anggaran sebesar Rp. 3 Milyar untuk posyandu Keluarga. Kedua : Lombok Barat sudah 100 % jadi Posyandu Keluarga. Ketiga : jumlah Sasaran calon pengantin 5000 , ibu hamil15000 dan ibu bersalin 15000 siap mendukung penurunan stunting.

Dalam laporannya, Deputi APDIN BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso menyebut jika apel siaga ini untuk menumbuhkan semangat pada pendamping khususnya pada pendamping keluarga.

“Apel ini dihadiri oleh 514 Kabupaten dan Kota di Indonesia ini serta 600 ribu kader, yang siap berkomitmen untuk mensukseskan pencegahan stunting di Indonesia,” ujarnya

Sementara itu, Kepala BKKN Pusat, Hasto Wardoyo, mengatakan, sistem pelayanan kesehatan di desa memiliki peran penting. Tim pendamping Keluarga Nusantara Bergerak yang terdiri dari bidan, Penyuluh KB, dan TP PKK merupakan tokoh penting dalam percepatan penurunan stunting.

Menurutnya, pencegahan stunting dimulai dari persiapan pembuahan. Dirinya mengatakan, sperma harus disiapkan 75 hari sebelum membuahi sel telur.

“Sperma harus disiapkan 75 hari sebelum membuahi sel telur, harus percaya karena itu spesialis saya,” ujar Hasto.

Ia juga mengatakan, ada tiga hal akibat stunting yang harus diantisipasi. Hal tersebut adalah kekerdilan, kurang berkembang nya intelektualitas, serta mudah sakit-sakitan. Untuk itu, dirinya mengajak agar seluruh masyarakat memahami dan melakukan pencegahan secara bersama-sama.

Selain itu, dalam kegiatan tersebut dilaksanakan berbagai demonstrasi yang dilakukan oleh tim pendamping keluarga seperti Dasboard Keluarga Beresiko Stunting, Poktan GenRe (Generasi Berencana), bazar hingga pelayanan vaksinasi.

Turut hadir dalam Kegiatan Tersebut  Asisten l Setda Lobar, Staf Ahli, Anggota Forkopimda, Kepala OPD, dan para Camat se kabupaten Lombok Barat. (Bid.Ikp)