Selain diterima panitia pembangunan masjid setempat, tim juga diterima langsung Plt. Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si, Sekda Lobar HM Uzair, para Asisten Setda Lobar dan para Kepala SKPD se Lombok Barat. Begitu pula turut hadir Hj. Samsiah Amin selaku Ketua GOW NTB, Ketua GOW Lobar Hj. Khairatun Fazan Khalid dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lobar, Ny. Hj. Bq. Alwani Uzair. Selain itu Ketua Panitia Pembangunan Masjid Jamiq Baiturrahim Kediri TGH. Mjuchlis Ibrahim, M.Si dan TGH Safwan Hakim dan tokoh agama tokohmasyarakat juga menerima safari ramadhan Pemprop NTB.
Fauzan menyebut, Kediri terlanjur melekat stigma sebagai kota santri dengan parameter yang tercermin dalam karakteristik sosio cultural kemasyarakatannya. Seperti ketertiban, kenyamanan, keamanan, kebersihan dan pola hubungan social kemasyarakatannya. Namun di lain sisi, sebutan kota santri masih jauh dari slogan yang sesungguhnya diharapkan utamanya di ketertiban jalan raya yang begitu ramai padat dan tidak teratur. “Namun demikian Pemkab. Lobar tetap berkomitmen untuk tetap menata Kediri agar sebutan kota santri sesuai dengan harapan pemerintah dan masyarakat Kediri itu sendiri,” tukas Fauzan.
Penataan Kediri menjadi yang lebih baik tentu harus bersinergi dan mendapat dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat, utamanya dukungan dan intervensi anggaran dari Pemprop NTB dalam menata jalan raya di Kediri ini. Karena bagaimanapun juga jalan raya Kediri merupakan jalan propinsi yang harus tetap mendapat dukungan penuh dari Pemprov NTB. “Pemkab Lobar berkeyakinan Pemprov NTB menjadi pendorong guna mencapai kemajuan yang diinginkan bersama. Karena itulah dengan silaturrahmi seperti safari ramadhan Pemprov NTB ke Lobar, akan mendatangkan berkah kemajuan yang lebih baik dan paripurna pada masa-masa yang akan datang,” jelas Fauzan Khalid.
Wagub juga mengharapkan masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya hendaknya dilakukan secara tertib, santun beretika dan menghindari tindakan-tindakan anarkis. Agar tercipta rasa aman bagi masyarakat. “Disinilah peran para Tuan Guru, tokoh agama, tokoh masyarakat dan seluruh elemen masyarakat lainnya untuk sama-sama menjaga ketertiban, kesejukan dan kedamaian di tengah-tengah masyarakat,” harap Wagub.
Di bidang pertanian diberikan bantuan pupuk bagi masyarakat Sedayu bagi lahan seluas 140 ha. Berikutnya bantuan pada lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) orang dengan kecatatan (ODK) sebanyak 10 LKS ODK senilai Rp. 185. 400.000. Bantuan subsidi tambahan pemenuhan kebutuhan dasar bagi 20 orang korban penyalahgunaan NAPZA melalui LKS NAPZA Lobar senilai Rp. 21 juta.
Sementara itu dari TP. PKK Provinsi diberikan bantuan pada Lembaga Kesejahteran Sosial Anak (LKSA) terlantar dalam dan luar panti sebanyak 4 LKSA senilai Rp. 258 juta. Bantuan hibah barang berupa peralatan catering pada kelompok usaha catering dan kue Aninda Desa Kediri Selatan. Bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) ibu hamil kurang energi kronis (KEK) bagi 84 ibu hamil masing masing 756 kg. Dann penyerahan santunan pada 50 eks TKI di Lobar berupa tabungan dengan total bantuan Rp. 150 juta masing-masing penerima berjumlah Rp. 3 juta. (her-mi-di-humas)