Kabupaten Lombok Barat

Wapres Akan Buka Pertemuan AIPA Di Lombok

Wakil Presiden (Wapres) Boediono akan membuka Sidang Umum ke-33 ASEAN Inter Parliamentary Assembly (AIPA) yang diagendakan di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), 16-17 September 2012.

“Sudah ada kepastian, Pak Presiden tidak jadi, dan yang akan membuka pertemuan AIPA itu yakni Pak Wapres, sebagaimana disampaikan Sekjen DPR Nining Indra Shaleh, dalam pertemuan koordinasi dengan Gubernur NTB, di Mataram, Jumat (7/9) sore,” kata Kabag Humas dan Protokoler Setda NTB Tri Budiprayitno, di Mataram, Sabtu.

Juru bicara Pemerintah Provinsi NTB itu mengatakan, Sekjen DPR yang didampingi Deputy Sekjen Bidang Persidangan dan KSAP Achmad Juned, datang bersama rombongan untuk memastikan kesiapan pelaksanaan pertemuan ASEAN yang akan diikuti sekitar 450 orang itu.

Diinformasikan bahwa selain delegasi dari 10 negara anggota ASEAN, pertemuan AIPA 2012 itu juga akan dihadiri oleh delegasi negara peninjau yakni Australia, Belarus, Canada, China, European Parliament, India, Japan, Republic of Korea, PNG, dan Russian Federation.

Selain itu, akan hadir pejabat sekretariat ASEAN, dan organisasi perlemen lainnya seperti Inter Parliamen Union (IPU), Perlemen Timor Leste, Pan African Parliament (PAP), dan ASEAN-WEN/Arrest Freeland.

Direncanakan,  pembukaan Sidang Umum AIPA itu digelar di kawasan kantor Gubernur NTB di Mataram, meskipun lokasi pertemuannya berlangsung di dua hotel di kawasan wisata Senggigi yakni Hotel Santosa dan Sheraton, sekitar 13 kilometer dari Kota Mataram.

“Setelah ‘Opening Ceremony dan Official Dinner’ di Kantor Gubernur NTB, baru peserta Sidang Umum AIPA menggelar pertemuan di The Santosa Resort and Villas, dan Hotel Sheraton Senggigi Beach Resort,” ujar Tri.

Direncanakan, di sela-sela Sidang Umum ke-33 AIPA itu, akan digelar pertemuan antara petinggi AIPA dengan PAP, berdasarkan kesepakatan Presiden AIPA Marzuki Alie dan Presiden PAP Moussa Idriss Ndele, dalam pertemuan 17 Februari 2012.

Saat itu, pertemuan Presiden AIPA dan PAP berlangsung di sela-sela penyelenggaraan Konferensi the Sixth Ordinary Session of Pan African Parliament, yang berlangsung sejak 16 Januari 2012,  bertempat di UN ECA (United Nations Economic Commission for Africa), di Addis Ababa, Ethiopia.

Selain Marzuki Alie, delegasi RI pada konferensi itu terdiri dari M Hidayat Nur Wahid (Ketua BKSAP DPR), M Masad Masrur (Tenaga Ahli Ketua DPR), Ramli Saud (Duta Besar RI untuk Ethiopia) dan Bambang Hartoyo (Minister Counsellor KBRI Addis Ababa).

Dalam pertemuan dengan Presiden PAP itu, Marzuki Alie menyampaikan beberapa penting berkaitan dengan hubungan kedua lembaga regional.

Marzuki juga mengajukan ide-ide yang mengarah kepada upaya mempererat hubungan AIPA dengan PAP, yang ditanggapi positif oleh Presiden PAP Moussa Idriss Ndele.

Bahkan, Moussa menindaklanjuti ide mempererat kerjasama antara AIPA dan PAP itu dengan mengusulkan agar wacana tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU).

PAP kemudian menyiapkan rancangan MoU tersebut dan mengkomunikasikannya kepada AIPA melalui saluran diplomatik KBRI di Pretoria, Afrika Selatan, mengingat kantor pusat PAP di Johannesburg, atau dapat melalui KBRI Addis Ababa.

Presiden PAP juga menyanggupi kehadiran sebagai observer pada Sidang Umum AIPA ke-33 di Lombok, NTB, pada pertengahan September 2012.

Diakhir pertemuan itu, dicapai kesepakatan antara Presiden AIPA dan Presiden PAP, yaitu kedua belah pihak akan menindak lanjuti kerjasama antara AIPA dan PAP untuk diwujudkan dalam MOU.

Diharapkan MOU tersebut akan dapat ditandatangani di sela-sela Sidang Umum AIPA ke-33 yang akan diselenggarakan di Lombok, pertengahan September mendatang.

Sumber : www.antaramataram.com