Lobar Kokoh Di Puncak
MATARAM-Kontingen Kabupaten Lombok Barat (Lobar) semakin kokoh di puncak klasemen sementara peraih medali Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB/2014. Hingga pukul 19.00 Wita,kemarin panitia bidang pertandingan Porprov NTB mencatat, Lobar meraih 34 medali emas, 17 perak dan 26 perunggu. Total pasukan H Zaini Arony ini mengumpulkan 77 medali.
(lebih…)
Lobar Kembali Galakkan Ronda
Di Pulau Lombok termasuk Lombok Barat (Lobar) tidak jarang terjadi pencurian terutama pencurian ternak. Ternak terutama sapi yang susah payah dipelihara, dirawat oleh pemiliknya, dengan tanpa tedeng aling-aling dirampas paksa oleh maling ataupun gerombolan perampok. Untuk itu, berbagai upaya untuk meminimalisasi bahkan menghentikan aksi pencurian telah dan harus terus dilakukan. Kamis (19/6), atas inisiatif dari Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Lobar, Bupati Lobar, Dr. H. Zaini Arony mencanangkan Gerakan Ronda Mandiri di Lobar yang berlangsung di Dusun Datar Desa Bengkel Kecamatan Labuapi. (lebih…)
Porprov 2014, Lobar Kudeta Mataram
MATARAM—Hasrat kontingen Kota Mataram untuk kembali menjadi juara umum pada Pekan Olah raga Provinsi (Porprov) 2014 ini mengalami hambatan yang cukup berarti. Hingga pukul 19.00 Wita kemarin, Mataram baru mengumpulkan 16 medali emas, 23 perak dan 23 perunggu. Kontingen tuan rumah kini terdampar di posisi tiga klasemen sementara.
Posisi pemuncak klasemen yang disandang Kota Mataram pada Porprov sebelumnya (2010), hingga kemarin, masih dikudeta kontingen Lombok Barat.
Pasukan H Zainy Arony itu berhasil mengumpulkan 25 medali emas, 9 perak dan 15 perunggu.
Sementara posisi dua sementara diraih oleh Kabupaten Sumbawa dengan 18 medali emas, 12 perak dan 13 perunggu.
Meski berada di posisi terjepit, Kota Mataram tetap optimis mampu mencapai target mempertahankan juara umum Porprov. “Persaingan di porprov kali ini lebih ketat. Kekuatan Kabupaten/ Kota merata. Selain itu, banyak kejutan yang terjadi,”kilah Sekretaris Umum KONI Kota Mataram, Mansur pada wartawan kemarin.
Data Perolehan Medali Sementara Porprov NTB IX/2014
No | Kabupaten/ Kota | Emas | Perak | Perunggu | Total |
1 | Lobar | 25 | 9 | 15 | 49 |
2 | Sumbawa | 18 | 12 | 13 | 43 |
3 | Kota Mataram | 16 | 23 | 23 | 62 |
4 | Kab. Bima | 11 | 14 | 10 | 35 |
5 | Dompu | 11 | 8 | 14 | 33 |
6 | Kota Bima | 8 | 11 | 16 | 35 |
7 | Lotim | 8 | 10 | 10 | 28 |
8 | Loteng | 6 | 12 | 20 | 38 |
9 | KSB | 4 | 5 | 14 | 23 |
10 | KLU | 1 | 1 | 3 | 5 |
Sumber: Lombok Post, Kamis 19 Juni 2014
Warga Terima Program Bedah Rumah
GIRI MENANG-Sebanyak 70 kepala keluarga di Desa Meninting, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dapat bantuan dana program bedah rumah. Masing-masing mendapatkan Rp 10 juta.
Bantuan dana tersebut diserahkan secara simbolis oleh Kasubdit Pengembangan Kapasitas, Direktorat Penangguhan Kemiskinan Perdesaan, Kementerian Sosial (Kemensos), kepada Kepala Disosnakertrans Lobar H Fathurrahim, di kantor desa setempat, kemarin. Hadir pada acara itu Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Disosdukcapil) NTB, H. Bachruddin.
Menurut Kadisosnakertrans Lobar, H. Fathurrahim, total nilai bantuan dana bedah rumah untuk warga Desa Meninting, mencapai Rp 700 juta. “Dana itu diberikan dalam bentuk cek oleh pusat. Tinggal kami siapkan pelaksanaan rehab rumah,” katanya.
Dikatakan, rumah yang menjadi sasaran untuk direnovasi sudah disurvei oleh tim dari kabupaten dan provinsi. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah layak atau tidak untuk diberikan bantuan perbaikan. “Semua rumah yang menjadi sasaran seluruh di satu desa. Tidak boleh menyebar supaya kelihatan hasilnya,” ujar Fathurrahim.
Bantuan bedah rumah tersebut bertujuan agar dapat meningkatkan semangat kesetiakawanan sosial karena semua relawan ikut bekerja merenovasi rumah. Dengan adanya kerja sama ini akan lebih meningkatkan kepedulian, kebersamaan dan kegotong royongan masyarakat.
Selain itu, agar warga lanjut usia dimasa tuanya merasa nyaman tinggal di rumah yang layak huni. Oleh sebab itu, kata Fathurrahim, dalam penentuan rumah sasaran harus selektif. Sebab tidak semua rumah direnovasi, tetapi harus berdasarkan persyaratan dan kriteria tidak layak huni.
Kriteria beratap alas dinding, tidak memiliki MCK, penghuninya miskin dan sejumlah indikator lainnya. “Dana yang diberikan bukan untuk membangun ulang. Tapi merehab dengan cara swakelola atau bergotong royong,” pungkasnya
Sumber: Lombok Post, Kamis 19 Juni 2014
Kembangkan Budidaya Kerapu
GIRI MENANG-Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kabupaten Lombok Barat (Lobar), mulai menggiatkan budidaya kerapu di kawasan perairan Sekotong. Apalagi kondisi lingkungan di wilayah tersebut mulai membaik pasca maraknya penambangan emas tradisional.
Kepala Dislutkan Lobar H. Ahmad Subandi, kepada wartawan kemarin mengatakan, upaya pengembangan komoditas tersebut akan dilakukan dengan pola keramba jaring apung (KJA). “Kami akan memberikan bantuan kepada tiga kelompok nelayan di Kecamatan Sekotong,” katanya.
Bantuan tersebut, kata dia, bersumber dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT). Tujuannya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya pada sektor perikanan dan kelautan.
Disebutkan, jenis ikan kerapu yang akan dibudidayakan oleh kelompok tersebut yakni kerapu bebek dan kerapu macan. Para kelompok nelayan itu diberikan bantuan karena memiliki komitmen membudidayakan ikan kerapu dengan sistem KJA.
Selain komitmen, perairan laut di wilayah Sekotong juga sudah mulai pulih atau berkurang dari dampak pertambangan emas yang selama ini telah mencemarkan perairan Sekotong. Sehingga kualitas air dan perikanan kurang mendukung untuk budi daya laut. “Dari hasil penelitian biomasa ikan di wilayah Sekotong sudah mulai pulih, memang dulu perairan Sekotong terkena dampak mercuri,” ujarnya.
Menurut dia, perairan laut di wilayah Sekotong berpotensi dikembangkan sebagai budi daya ikan kerapu sekitar 350 hektare. Dari luasan itu baru sekitar 10 persen saja yang sudah dikembangkan dengan menggunakan teknologi KJA.
Dari beberapa musim budi daya kerapu yang dilakukan bersama kelompok nelayan di kawasan tersebut hasilnya cukup memuaskan. “Bahkan menjanjikan untuk perekonomian masyarakat setempat,” tandas Subandi.
Sumber: Lombok Post, Kamis 19 Juni 2014
Photo Week Indonesia: 40 Fotografer Internasional Abadikan Keindahan Lombok
Dalam rangkaian kegiatan Photo Week Indonesia, sebanyak 40 fotografer internasional dari 25 negara didampingi 25 fotografer lokal melakukan pemotretan selama lima hari di berbagai objek wisata dan ragam budaya di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Fotografer profesional itu antara lain berasal dari Amerika Serikat, Australia, Prancis, Inggris, Belgia, Kanada, Italia, Spanyol, Swedia, Turki, Finlandia, Irlandia, Norwegia, Rusia, Serbia, Tunisia, Oman, Sri Lanka, Maroko, Mesir, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Myanmar dan Thailand,” kata Wati Murani, pejabat Kemenparekraf selalu panitia kegiatan tersebut, di Mataram, Selasa (17/6/2014).
Selama berada di Pulau Lombok, sejak 13 Juni lalu, para peserta telah diajak berkunjung ke sejumlah destinasi, serta menyaksikan atraksi wisata yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Utara. (lebih…)
Lobar Kantongi 11 Emas
GIRI MENANG-Kontingen Kabupaten Lombok Barat (Lobar) berhasil mengemas 11 emas dalam Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) NTB. Kendati kompetisi tingkat provinsi ini baru mulai digelar Minggu (15/6) lalu, para kontingen sudah mampu mendulang 11 emas, 4 perunggu dan 6 perak.
Ketua harian KONI Lobar Muhazam Fadli kepada wartawan kemarin, mengatakan, pihaknya masih berharap emas yang akan diraih para atlit akan terus bertambah sehingga target 60 emas bisa tercapai. ”11 emas yang sudah diraih berasal dari cabang olah raga (cabor) karate sebanyak 2,sepeda 3,atletik 1 dan senam sebanyak 5,” ujarnya.
Menurut dia, emas akan berpeluang di dapat dari cabor kempo yang sudah masuk final dengan target 6 emas, golf 3 emas, renang, voli putra-putri, basket, motor cross. Termasuk pencak silat sebagai cabor andalan.” Kami optimis akan mampu meraih target dari 125 emas yang diperebutkan,” tandasnya.
Namun lanjut dia, kontingen Lobar sedikit berduka dengan kekalahan kontingen cabor sepak bola yang sudah gugur karena kalah oleh kontingen sepak bola dari Kota Bima. Namun Lobar masih memiliki harapan di cabor futsal karena beberapa kali main belum terkalahkan.
Muhazam juga mengkritisi panitia penyelenggara porprov yang dinilai tidak maksimal melayani atlet seperti konsumsi dan transportasi, padahal lanjutnya masing-masing daerah menyumbang anggaran untuk acara ini. “Kalau konsumsi dan transportasi tidak baik, maka ini menjadi salah satu faktor kegagalan atlet kami,” tandas Muhazam protes.
Politis Golkar itu tak ingin mendengar ada sabotase dari panitia terhadap para kontingen. Muhazam berharap panitia netral dan melayani atlet dengan professional. “Kita tidak gratis, semua kita bayar kok, jadi wajar kalau saya menagih fasilitas,” tegasnya.
Dalam porprov tersebut, Lobar mengirim atlet untuk 21 cabor kecuali tinju dan sepak takraw. Sebagai bentuk dukungan, Bupati H Zaini Arony berjanji akan memberi bonus kepada atlet yang mampu meraih emas. “Saya siapkan hadiah dan bonus untuk siapa saja yang berprestasi,” tandasnya.
Bonus atau hadiah tidak saja akan diberikan kepada atlet namun pemkab juga akan memberikan ke para pelatih dan official. Mereka dianggap sangat menentukan prestasi atlet.
Sumber: Lombok Post, Rabu 18 Juni 2014
Acara Silaturahmi DWP Lobar
Sembilan SKPD Digabung, Dihadiri Ibu penasihat
Program silaturahmi yang dilakukan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) di setiap unit SKPD terus berjalan. Jumat (13/6) lalu acara serupa kembali digelar. Namun bedanya kegiatan ini tak hanya melibatkan satu unit SKPD melainkan sembilan unit SKPD.
AULA kantor bupati Lobar pagi itu ramai dipenuhi para ibu berseragam oranye muda. Mereka adalah para istri PNS yang tergabung dalam organisasi DWP. Menggunakan atribut seragam lengkap, para wanita ini duduk rapi membentuk huruf “U”.
Istimewanya lagi, kegiatan silaturahmi ini juga dihadiri ibu penasihat DWP Lobar, Hj Nanik Zaini Arony dan Ketua GOW Lobar dan Ketua Iiswara Lobar. Ada juga Pembina DWP Lobar HL Saswadi dan beberapa kepala SKPD datang memenuhi undangan.
Dalam sambutannya, Pembina DWP Lobar HL Saswadi mengatakan, pertemuan ini sangat dinanti keluarga besar DWP. Jika sebelumnya kegiatan silaturahmi dijadwalkan dilakukan per SKPD namun khusus kali ini digabung karena kesibukan ibu penasehat.
‘’Alhamdulillah dari 25 SKPD, sudah ada 9 kepala SKPD yang hadir,” katanya.
Kegiatan semacam ini, lanjut Sekretaris DPRD Lobar ini, sangat penting karena mereka meyakini bahwa apa yang menjadi visi misi pemkab akan dapat diraih maksinmal jika didukung seluruh komponen masyarakat. Karena itu, mereka meminta Hj Nanik untuk untuk memberikan arahannya.
‘’Kami pembina di masing-masing unit SKPD juga sudah menyampaikan ke para istri bahwa kegiatan rutin dharma wanita ini sangat penting. Silaturahim dapat memperpanjang umur dan mendekatkan rizki,” ujarnya kembali.
Sementara itu, Hj Nanik dalam arahannya kembali menggugah semangat para anggota DWP agar bisa bangga menjadi bagian dari organisasi ini. Karena tidak semua perempuan bisa masuk dalam organisasi para istri abdi negara tersebut.
Istri bupati ini juga mengingatkan mengenai peran ibu di keluarga. Menurutnya, sekolah yang benar-benar ril adalah kehidupan di masyarakat dan keluarga. Karena itu, pendidikan ke buah hati harus bisa ditanamkan orang tua sejak dini dimulai dari lingkungan keluarga.
“ Para orang tua juga harus bisa mengendalikan tingkah laku di depan anak. Jangan memberi contoh yang tidak baik karena itu akan ditiru anak-anak kita,” pesannya.
Para anggota DWP juga diminta bisa mengenal lingkungan kerja suami. Tujuannya agar ketika menemukan masalah, yang bersangkutan bisa saling membantu dengan rekan kerja suami. ‘’Jangan suami dilepas begitu saja di lingkungan kerjanya. Itu bahaya ibu-ibu,” pungkas Hj Nanik sambil disambut tepuk tangan para peserta silaturahmi.
Sumber: Lombok Post, Selasa 17 Juni 2014
PERKEBUNAN
Sektor perkebunan di Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu kontribusi yang cukup berarti bagi perekonomian Kabupaten Lombok Barat. Kelapa, kopi, cengkeh, jambu mete, vanili, kapas, kapuk, coklat, tembakau, asam dan pinang merupakan beberapa jenis tanaman perkebunan yang diproduksi di kabupaten Lombok Barat.Sektor perkebunan ini dibagi menjadi 2 (dua) yakni tanaman tahunan dan tanaman semusim, dimana pada tahun 2009 areal tanam seluas 23,116.51 Ha/Tahun meningkat menjadi 23.503,44 Ha/Tahun pada tahun 2013. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terus berusaha memperluas areal tanam sektor perkebunan ini guna meningkatkan produksi. Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan areal perkebunan rakyat selama kurun waktu 2009-2013 di Kabupaten Lombok Barat dapat dilihat pada tabel 1
Tabel. 1
Perkembangan Areal Tanaman Perkebunan Rakyat
Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2009 – 2013
Sumber Data : Dispertanakbun Kab. Lobar
Seiring bertambahnya luas areal tanaman perkebunan, maka berimbas pula pada hasil produksi tanaman perkebunan yang ada baik itu tanaman tahunan maupun tanaman semusim. Untuk jumlah produksi tanaman tahunan secara total cenderung mengalami kenaikan dari 14,823.99ton/tahun pada tahun 2009 menjadi 17,428.69ton/tahun pada tahun 2012, akan tetapi pada tahun 2013 jumlah produksi kelihatan turun menjadi 16.565,40ton/tahun karena data yang tersedia masih angka sangat sementara dari Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan. Sementara untuk tanaman semusim mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 65,634.28ton/tahun dari sebelumnya pada tahun 2009 sebesar 8,606.35ton/tahun. Untuk Lebih jelasnya mengenai perkembangan produksi tanaman perkebunan di Kabupaten selama periode 2009-2013 dapat dilihat pada tabel 2
Tabel 2
Perkembangan Produksi Tanaman Perkebunan
di Kabupaten Lombok Barat Tahun 2009 – 2013
Sumber Data : Dispertanakbun Kab. Lobar
Sektor perkebunan di Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu kontribusi yang cukup berarti bagi perekonomian Kabupaten Lombok Barat. Kelapa, kopi, cengkeh, jambu mete, vanili, kapas, kapuk, coklat, tembakau, asam dan pinang merupakan beberap jenis tanaman perkebunan yang diproduksi di kabupaten Lombok Barat. Dan Kelapa serta Jambu Mete merupakan produk unggulan perkebunan di Lombok Barat.