Giri Menang, 5 Oktober 2016 – Rombongan Tim Kementerian Kelautan dan Perikanan RI bersama wartawan dari Koran Tempo, Majalah Tempo dan Indopos Jakarta sore tadi bertemu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Ruang Kerja Bupati, Rabu (5/10). Kedatangan rombongan untuk melakukan wawancara terkait program CCDP-IFAD di Lombok Barat.Kabupaten Lombok Barat merupakan satu dari 12 kabupaten/kota se-Indonesia sebagai sasaran penerima bantuan sosial luar negeri. Bantuan dana sosial ini diarahkan melalui program Costal Community Development Project (CCDP), sebuah program yang berasal dari International Fund for Agricultural Development (IFAD), sebuah lembaga keuangan di bawah naungan PBB yang berkedudukan di Roma-Italia. Program ini berorientasi pada progress pelaksanaan kegiatan pembangunan masyarakat pesisir yg jg ditujukan utk mngurangi angka kemiskinan, terutama utk nelayan. Program ini berlangsung selama 5 tahun sejak 2013 sampai dengan 2017. Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir, serta mengembangkan pesisir terpadu berbasis desa melalui pembangunan infrastruktur skala kecil, serta ekowisata bahari.
Bupati Lombok Barat menyampaikan apresiasi mendalam terhadap program CCDP-IFAD dan memberikan apresiasi plus terhadap program olahan untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi nelayan. Beliau juga memberi catatan terhadap program yang belum tersentuh, diantaranya peningkatan kualitas hidup para petani garam dan rumput laut. Untuk itu diharapkan program ini keberlanjutannya, tidak hanya sampai di tahun 2017, namun seperti juga diutarakan H. Subandi selaku Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Lobar masih membutuhkan pendampingan untuk memperkuat pondasi program yang telah disupport IFAD.
Dalam kesempatan dialog, Bupati yang didampingi oleh Jajaran Dinas Kelautan Dan Perikanan serta Kabag Humas juga memaparkan pengembangan wilayah pesisir untuk sektor pariwisata. Dengan kehadiran para tamu yang telah berkunjung ke Pantai Cemara dan esok harinya ke Gili Nanggu, Bupati menjabarkan nilai-nilai plus wisata yang ada di wilayah selatan (lembar dan sekotong) dengan mengacu pada potensi yang ada berkembang di kawasan tersebut. (romi/humas)