Giri Menang, Senin 29 April 2019 – Dalam rangka memperingati hari Kartini tahun ini, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Lombok Barat menggelar kegiatan Lomba Busana Kebaya Nasional tingkat Lombok Barat. Selain diikuti para srikandi perwakilan OPD, lomba yang diselenggarakan di Aula Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar) itu diikuti 40 peserta dari berbagai organisasi di Lombok Barat seperti DWP, IWAPI, IBI, PERSIT, Bhayangkari, Bazarnas dan lainnya.
Ketua DWP Lobar selaku ketua panitia, Hj. Sukerniati M. Taufiq, dalam kesempatan itu berharap agar kegiatan terebut mampu menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya nasional di tengah budaya luar yang telah masuk ke tengah-tengah kehidupan kita saat ini.
“Dengan lomba ini saya berharap tumbuh juga ingatan kita kepada perjuangan Raden Ajeng Kartini yang telah berjuang agar perempuan dapat mengenyam pendidikan yang sama dengan laki-laki,” ujarnya, Senin (29/4).
Kegiatan lomba yang juga dihadiri oleh Ibu Wakil Bupati Lobar Hj. Sumiatun dan Sekretaris Daerah H. Moh. Taufiq kali ini mengambil tema “Perkuat Advokasi dan Aksi Nyata Untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan Formal Perempuan”. Dengan rangkaian peringatan hari Kartini ini juga diharapkan bukan hanya sebatas seremonial semata, namun juga dimaknai sebagai momentum bahwa perempuan itu bisa menjadi pendidik yang baik dalam keluarga dan lingkungannya.
“Peringatan dan kegiatan ini mengandung makna emansipasi perempuan dan mengingatkan seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk terus konsisten memperjuangkan keadilan dan kesetaraan gender,” tegas Hj. Sumiatun.
Suasana lomba yang bisa dibilang cukup meriah dengan kehadiran para kontestan yang kesemuanya merupakan wanita beserta pendukung-pendukung setiap kontestan yang berkesempatan hadir untuk memberikan dukungan dan sorak-sorai kepada perwakilan dari organisasi mereka masing-masing.
Setelah satu per satu peserta lomba Kebaya Nasional berlenggak-lenggok di catwalk, sampailah pada saat penilaian dewan juri yang harus memilih 3 kontestan terbaik dari 40 peserta Lomba Kebaya kali ini. Perpaduan kostum dan tata cara pemakaian kebayak merupakan unsur paling dinilai dalam lomba.
Setelah pengumuman juara lomba, acara berlanjut ke sesi penyerahana hadiah, setiap pemenang dari juara 1, 2 dan 3 berhak atas piala dan sejumlah uang. Selain dari panitia, Sekda H. Moh. Taufiq juga ikut memberikan hadiah tak terencana secara pribadi, yakni tiket liburan ke Pulau Bali untuk kontestan yang meraih juara 1 dalam lomba kali ini. Tidak mau kalah dengan Pak Sekda, Ibu Wabup Hj. Sumiatun pun menghadiahkan secara pribadi pula hadiah yang sama berupa tiket PP ke pulau dewata untuk peraih juara 2 lomba Kebaya Nasional ini. (Humas Lombok Barat)