Komit Bangun Lobar, Bupati Diminta Teruskan Kepemimpinannya
Haul Ponpes Al-Istiqomah ke 20 dirangkai dengan halal bihalal dan peletakan batu pertama pembangunan asrama putri ponpes setempat, sabtu (15/9) kemarin dilaksanakan di kompleks Ponpes yang berada di Desa Telagawaru, Kecamatan Labuapi. Bupati Lombok Barat Dr. H. Zaini Arony, M.Pd turut hadir pada kegiatan yang juga dihadiri oleh sejumlah Tuan Guru se Lombok Barat, pimpinan SKPD, Camat Labuapi, H. Saikhu dan para wali santri dan ratusan jamaah Ponpes pimpinan TGH. Abdul Hafiz tersebut.
Kehadiran Bupati di Ponpes ini pada momentum sebelumnya tak pernah absen. Sebelum memimpin Lombok Barat, H. Zaini yang dikenal tanpa kenal lelah turun ke masyarakat, juga kerapkali menghadiri undangan Ponpes ini ketika masih memimpin Dikpora NTB. Kehadiran orang nomor satu di Lombok Barat ini, merupakan cerminan seorang pemimpin yang mencintai rakyatnya dan kedekatan emosionalnya yang tak pernah pupus dengan para Tuan Guru dan tokoh masyarakat, khususnya dalam membangun dan mengembangkan pendidikan di NTB dan Lombok Barat khususnya. “Karena itu merupakan satu hal yang tidak berlebihan, jika kami pengurus dan jama’ah serta para obituren yang jumlahnya hingga saat ini mencapai 750 orang patut dan sudah selayaknya mendukung kepeimpinan H. Zaini Arony, M.Pd sebagai Bupati Lobar periode berikutnya,” kata H. Mahrum, Sekretaris Ponpes Al-Istiqomah dihadapan jama’ah yang hadir.
Bupati Lobar, H. Zaini Arony dalam sambutannya tidak menampik, jika tekadnya untuk membangun pendidikan yang maju, bermutu dan berkualitas akan terus digelorakannya di Lombok Barat. Alasannya, pendidikan merupakan cara cerdas untuk memajukan pembangunan di Lombok Barat, jika ingin setara bahkan unggul dengan daerah lainnya. Pendidikan tidak hanya berkiblat pada pendidikan formal atau pendidikan negeri yang dikelola pemerintah, namun juga tidak kecil kontribusi Ponpes atau pendidikan jalur swasta terhadap peningkatan IPM daerah.
Khusus pendidikan Ponpes yang diamati Bupati, sangatlah berkembang sedemikian pesatnya merupakan satu bentuk perubahan dan penyesuaian seiring dengan pola pembelajaran yang secara terus-menerus mengalami perubahan didukung oleh teknologi dan metodelogi pembelajaran yang tetap berubah dari waktu ke waktu.
Bupati menggarisbawahi, kemajuan pendidikan di era teknologi informasi dan komputerisasi saat ini tidak terlepas dari perkembangan dan inovasi dan daya kreatifitas manusia melalui jalur pendidikan. Andaikan saja tak ada teknologi, maka pendidikan akan mengalami stagnanisasi atau bahkan kemunduran, sebaliknya dengan teknologi maka kemajuan pendidikan bisa terus melaju pesat. “Akibat kemajuan teknologi pembelajaran ini, juga berimbas pada pengembangan dan kemajuan teknologi pendidikan di kalangan Pondok Pesantren,” Bupati menekankan.
Namun Bupati yang dikenal istiqomah membangun daerahnya ini, mewanti-wanti kepada masyarakat, utamanya kepada anak didiknya tidak saja di sekolah umum, namun juga di sekolah swasta (Ponpes, red) agar tetap mewaspadai pendidikan anak-anaknya. Masalahnya, perkembangan teknologi informasi saat ini melalui jejaring akses internet akan bisa mempengaruhi karakter atau kejiwaan anak-anak, mengingat tidak ada satupun sekat bagi informasi yang tak bisa diakses lewat dunia maya atau cybernet, utamanya dampak negatif bagi anak didik yang bisa meruntuhkan mental dan jati dirinya sebagai orang timur yang dikenal beradab. “Karena itu pembagian pembelajaran bagi anak didik harus dicermati. 8 jam di sekolah, 8 jam di rumah dan 8 jam di masyarakat, harus benar-benar diseimbangkan diantara fase pembelajaran dimaksud. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan utama sebelum anak-anak usia produktif tersebut melenggang ke jenjang pendidikan di luar rumah. Benteng semua itu adalah keimanan yang ditempa di Ponpes,” terang Zaini.
Bupati pada kesempatan itu juga menyinggung pentingnya pendidikan karakter bagi anak didik. Apalagi sekarang ini pemerintah melalui kementerian Pendidikan Nasional tengah menggalakkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter ini tidak lain tujuannya untuk membentuk anak-anak menjadi generasi yang disiplin, berlaku jujur. Pendidikan karakter akan mampu membentuk anak-anak didik menjadi manusia yang bermoral, beretika, berbudi pekertiluhur. “Karena itu kami minta agar semua kita bersama-sama membangun karakter anak didik kita, semoga modal utama membangun Lombok Barat yang bangkit, maju, mandiri dan bermartabat. (Hernawardi).