Gerung, Diskominfotik. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bergerak cepat dalam mengendalikan inflasi jelang musim haji dan hari raya Idul Adha. Pj. Bupati Lombok Barat H.Ilham, M.Pd bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke sejumlah tempat diantaranya pasar gerung dan gudang bulog serta gudang distributor. Kegiatan ini dilaksanakan, Jumat, 3 Mei 2024. Ikut mendampingi Pj Bupati Lobar, Asisten II Setda Lobar H.Lalu Najamudin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kasat Pol PP, Kepala Dinas Kominfotik Ahad Legiarto dan sejumlah pejabat Lainnya.
H. Ilham menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah Lombok Barat harus sigap dalam mengantisipasi dan mengendalikan inflasi. Hal ini sebagai wujud nyata Pemda Lombok Barat dalam menindaklanjuti instruksi menteri dalam negeri beberapa waktu lalu. Ia mengatakan bahwa Pihaknya bersama seluruh jajaran akan berupaya keras mengendalikan inflasi di Lombok Barat. “Tentu semangat sigap ini harus diturunkan dalam bentuk tindakan nyata seperti sidak pasar hari ini untuk mengetahui dan melakukan pengecekan terhadap harga harga kebutuhan pokok jelang musim haji dan hari raya idul adha” ujarnya.
Pj Bupati Lobar ini menambahkan bahwa tradisi masyarakat saat musim haji dan jelang idul adha tentu menyebabkan harga harga berpotensi naik. Sehingga dibutuhkan langkah langkah tepat dalam mengendalikan inflasi harga. Dari hasil pemantauannya bersama Tim harga masih relatif stabil dan tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Ia meminta agar kondisi ini dapat terus dipantau dan dicarikan langkah konkret apabila harga naik sehingga tidak terjadi inflasi. “Kami akan terus melakukan pemantauan harga dan tentu kami minta OPD terkait dapat mengantisipasi ini dengan sigap, ” ujarnya.
Adapun kebutuhan pokok yang dipantau oleh Tim seperti beras, minyak goreng, Gula, bawang, cabai, ikan, daging dan kebutuhan pokok lainnya. Kegiatan pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok ini kemudian dilanjutkan dengan memantau ketersediaan stok beras di gudang bulog lembar. Dari pemantauan tersebut diperoleh bahwa stok beras masih tersedia hingga tiga bulan kedepan. (Diskominfotik/Angga/Ferry)