GIRI MENANG – pembangunan RS (Rumah Sakit) tipe D Pratama di Narmada, Lombok Barat (Lobar) dimulai kemarin. Fasilitas kesehatan itu merupakan RS kedua yang di miliki Lobar setelah RSUD Tripat di Gerung.
Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Lobar Rahman Sahnan Putra mengatakan, pembangunan RS dibiayai sepenuhnya oleh APBN senilai Rp 15 Miliar.
Di targetkan proyek bisa selesai akhir Desember mendatang. “RS ini kami harapkan bisa meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah Timur Lobar,” kata Rahman.
RS yang di bangun di atas lahan 3,5 hektare (ha) itu di tahap awal mengusung konsep non kelas. Pelaksana hanya membangun 50 ruang tidur dengan 5 poli.
RS ini juga akan di lengkapi 1 ambulans. Dalam operasionalnya, RS akan bekerja sama dengan RSUD lain salah satunya Tripat.
Lobar merupakan satu dari tiga daerah yang di percaya Kementrian Kesehatan untuk membangun RS. Tiga daerah lainnya adalah Sumut, NTT, dan Papua Barat.
Keberadaan RS ini diniatkan mendukung program pemerintah pusat dalam pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional. Mereka akan menyiapkan pelayanan kesehatan dasar bagi pemilik kartu jamkesmas.
Selain itu, RS diharapkan mampu mendukung upaya menekan angka kematian ibu dan bayi. Dalam tiga tahun terakhir menurut Sahnan, angka kematian ibu dan bayi di Lobar mengalami penurunan.
Dari 18 kasus di Tahun 2009 menjadi 12 kasus tahun 2011 dan tahun ini makin ditekan menjadi 8 kasus. Begitu juga angka kematian bayi, dari 241 kasus di tahun 2009 menjadi 121 kasus di tahun 2011.
Ke depan, pembangunan RS akan di tingkatkan secara bertahap sehingga statusnya naik menjadi tipe c. Lahan pemkab di sekitar lokasi seluas 7,5 ha akan digunakan untuk pengembangannya sehingga mampu melayani kasus-kasus komplikasi obstetirk dan neonatal (RS PONEK)
Semntara Bupati H Zaini Arony mengharapkan RS serupa juga berdiri diwilayah utara Lobar sehingga semua Zonasi di kabupaten ini bisa tercover.
Saat ini, dia menyebut, rasio pelayanan kesehatan yang tersedia di Lobar yakni 1 : 38 ribu, hampir mendekati rasio nasional sebesar 1 : 30 ribu.
Sementara untuk rasio bidan desa, Lobar justru melampui target nasional karena setiap desa bisa memiliki lebih dari satu tenaga medis tersebut. “Dengan terbangunnya RS Pratama, Lobar kini memiliki dua unit RS, 110 Poskesdes, 716 Posyandu, dan lebih dari 4.500 kader kesehatan yang tersebar di 122 desa se-Lobar ,” paparnya.
Kepada pihak pengelola RS. Bupati menekankan agar tidak hanya fokus melengkapi peralatan medis namun melupakan peningkatan pelayanan. Keduanya harus di perhatikan secara seimbang sehingga pelayanan kesehatan bisa berjalan optimal.
Sumber : Lombok Post 14 November 2012