Peringatan Hari Ibu 2012
Giri Menang – “Begitu istimewanya peran Ibu sehingga diperingatilah tiap tahun Hari Ibu, tidak ada Hari Bapak. Bila ada Ibu Pertiwi maka tidak ada Bapak Pertiwa. Bila ada Ibu Kota tapi tidak ada Bapak Kota”. Begitulah bunyi potongan terpenting pidato Bupati Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony, saat memberikan sambutan pada peringatan Hari Ibu tahun 2012, Kamis (20/12). Peran seorang Ibu disampaikan bupati sangat signifikan baik dalam makna kultural maupun fungsional. Dalam tataran fungsional dikatakan bupati, seorang Ibu berperan penting dalam pembangunan dan keberlangsungan peradaban. Sedang dalam makna kultural seorang Ibu merupakan guru pertama dalam memberi nilai-nilai moral dan etika.
“Sudah menjadi kewajiban kita semua untuk menghargai lembaga perkawinan, semua harus terpanggil bukan merasa terpanggil bahwa lembaga keluarga menjadi acuan utama kita di mana perkawinan merupakan ikatan moral guna membangun sebuah mahligai. Dan peran utama dalam mahligai keluarga ada pada Ibu,” demikian dikatakan Zaini Arony. Menurut suami dari Hj. Nanik S. tersebut, esensi dan substansi dari peringatan Hari Ibu adalah agar bagaimana peran yang dimainkan seorang Ibu patut diikuti dengan ucapan terima kasih. “Terima kasih, Ibu!,” katanya. Selanjutnya, dalam membangun generasi, dalam pandangan Zaini, dalam agama apapun, menempatkan pendidikan sebagai hal utama dan pertama. “Dan guru pertama adalah Ibu,” ucapnya.
Dikatakan oleh Ketua DPD Partai Golkar NTB ini, bahwa jika dalam pendidikan oleh guru pertama yakni Ibu tersebut terjadi kesalahan, maka seterusnya akan terjadi kesalahan. Manusia dikatakannya pertama kali mulai mengenal itu melalui keluarga dan yang utama adalah Ibu. Oleh karena itu, demi menghargai Ibu, bupati menyampaikan bahwa pemberian penghargaan bupati kepada 14 orang anggota Satpol PP Lobar perempuan.
Cukup banyak yang disampaikan bupati terkait dengan Ibu. Dia juga menyinggung isu kesetaraan Gender yang sudah menjadi isu internasional. Dalam hal ini, bupati dengan bagus membuat sebuah analogi. “SD setara dengan kejar Paket A, namun SD bukanlah Kejar Paket A, SMP setara dengan Kejar Paket B, tetapi SMP bukanlah Kejar Paket B, SMA setara dengan Kejar Paket C tetapi SMA bukanlah Kejar Paket C, begitu juga, seorang Ibu setara dengan laki-laki tetapi Ibu bukanlah laki-laki,” ucapnya. Dengan demikian menurut bupati, masing-masing harus bisa menempatkan diri baik secara fungsional maupun struktural. Ada bagian-bagian tertentu yang hanya bisa dikerjakan oleh lelaki/perempuan saja. Meskipun, dikatakan Zaini, tidak ada lagi mainstream “Ibu memasak nasi, bapak pergi ke kantor”. “Kalau kita lihat lomba masak internasional, koki yang menang adalah bapak-bapak, di Jepang, di Jerman,” ucap bupati memberi contoh riil bidang-bidang tertentu yang bisa dikerjakan baik oleh pria maupun wanita.
Sementara itu, ketua panitia Hari Ibu, Ketua TP PKK Lobar, Hj. Nanik yang juga istri tercinta bupati, dalam laporannya menyampaikan tujuan dari peringatan Hari Ibu adalah dalam rangka meningkatkan kualitas hidup perempuan dalam berbagai aspek demi mencapai kesetaraan gender. Peringatan Hari Ibu 2012 merupakan kerjasama dari Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Dharmawanita Persatuan dan Ikatan Istri Wakil Rakyat (IISWARA). Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam menyeramarakkan Hari Ibu adalah Lomba Administrasi PKK yang mana lomba ini mewakili NTB di tingkat nasional, Lomba Kelompok Khusus (Poksus) UP2K, Lomba Hatinya PKK, Cerdas Cermat PKK serta Lomba Menu Ikan. Selain itu juga diadakan kegiatan pengajian dan pembagian sembako untuk kaum miskin.
Hj. Nanik berharap agar para Ibu bersatu padu mengisi pembangunan di segala bidang. “Kebersamaan dan komitmen menjadi faktor kuncinya,” ujarnya. Sebelum acara dimulai, beberapa orang menyumbangkan lagu dengan suara merdu masing-masing. Yaitu Ibu Hj. Nanik Suryatiningsih Zaini Arony dengan lagu Rembulan, Hj. Indah Mahrip berduet dengan Zul KDI dengan lagu Aku Bukan Bang Toyyib. Tak ketinggalan sumbangan lagu dari Kadis Dikbud, H. Faturrahim, Kadis Pertanakbun, H. Chairul Bachtiar, penyanyi cilik Muh. Faqih Nawawi. Pada bagian akhir yaitu pemberian penghargaan bagi 14 Pol PP Wanita, seorang dari Disperindag, dan 3 orang dari BKBPP. Juga pemberian hadiah bagi para pemenang Lomba menyambut Hari Ibu. Selanjutnya adalah pemberian penghargaan oleh Bupati Zaini kepada Ketua TP PKK serta setangkai bunga mawar. Pemotongan tumpeng, penampilan Tari Bala Anjani. Serta bupati menyanyikan Lagu Ibu dan sebuah puisi dari bupati persembahan untuk Hari Ibu. (Tim Humas)
Puisi Bupati Zaini Arony
SELAMAT HARI IBU
IBU…
KAU KUAT MENANGGUNG BEBAN KANDUNGANMU
SELAMA SEMBILAN BULAN ITU
IBU…
KAU SELALU SABAR MEBIARKANKU BERADA DI SANA
HINGGA PROSES KELAHIRAN DIRIKU
KAU SAKSI BETAPA SAKIT PERSALINAN ITU
DIANTARA BATAS TIPIS HIDUP MATI, YANG KAU PERTARUHKAN UNTUKKU
IBU..
SAAT TANGIS MUNGILKU TERDENGARKAN
BERDERAI TANGIS HARU MU YANG BERIRINGAN
DENGAN SENYUM KEBAHAGIAAN
BAYI MUNGIL ITU KAU SELIMUTI DENGAN KASIH SAYING
DENGAN PERASAAN TULUS YANG TAK TERBANTAHKAN
IBU..
KAU SAKSI PERTAMA… AKU BERCELOTEH MUNGIL
SAKSI PERTAMA PULA LANGKAH-LANGKAH KECILKU
CARAMU INDAH DALAM MEMBESARKANKU
MESKI HARUS MENEMPUH LIKA-LIKU HIDUP
IBU…
SAAT AKU DEWASA KINI
TAK INGIN DIRIKU MENJADI SAKSI
BERIBU-RIBU PILUMU
AKU INGIN KAU SENANTIASA BAHAGIA
MESKI DALAM SAHAJA
BERSAMA LELAKI TERCINTAMU
YANG BIASA KAU SAPA AYAH
IBU…
AKU SAYANG PADAMU
AKU CINTA PADAMU
DAN AKU BANGGA PADAMU.. IBU…
DAN AKU UCAPKAN SELAMAT HARI IBU UNTUKMU..
Giri Menang, 22 Desember 2012