Giri Menang – Sebuah panggung sederhana di atas sepetak sawah kecil menghadap ke hamparan sawah yang luas  dengan latar belakang pegunungan yang hijau menambah keindahan pemandangan pada sore hari itu (22/1) di Penimbung Gunungsari. Sekitar dua ribu orang yang sebagian berpakaian kuning memadati area sekitar tempat itu. Para petani dengan sukacita, berdesakan menyambut seorang yang sangat mereka nantikan. “Penimbung seolah-olah bermimpi hari ini,” celetuk seorang warga.

Kerumunan warga itu memang sedang menanti seorang yang pernah beberapa kali menjadi menteri dan sekarang memegang tampuk pimpinan tertinggi sebagai Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar). Dialah Ir. H. Aburizal Bakri (ARB). Disambut dengan caping, senyum gigi teramat putih ARB menebar ke penjuru khalayak hadirin. Kedatangan ARB ke Penimbung kali ini adalah untuk mengumumkan pencalonannya sebagai Presiden Republik Indonesia dalam Pilpres 2014 mendatang.

“Seluruh petani, hari ini di tengah-tengah kita hadir calon presiden RI yang diusung Partai Golkar, beliau adalah ARB,” ujar Ketua DPD Partai Golkar NTB, Dr. H. Zaini Arony dalam sambutannya. Dikatakan Zaini, para petani siap menaman padi kemudian  berharap agar padi yang ditanam pada waktu panen bisa menguning semuanya. “Kuning daerah kita Lobar dan provinsi,” ujarnya. Padi menurut Zaini merupakan simbol kemakmuran, warna kuning merupakan warna kemenangan.

“Bila Golkar menang InsyaAllah mewujudkan Indonesia sejahtera,” ujar Zaini. Menurutnya, calon presiden yang mau dekat dengan rakyat itulah yang harus dimenangkan.

Sementara itu, ARB dalam sambutan singkatnya menyampaikan rasa gembira karena bisa bertemu dengan “para pahlawan” bangsa yakni para petani. “Kenapa pahlawan?, karena tanpa petani maka seluruh rakyat Indonesia tidak bisa makan nasi,” ujarnya. Petani dikatakan ARB, berjasa luar biasa karena selain menghidupi dirinya sendiri dengan menjual padi atau gabahnya juga memberi makan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Petani adalah pahlawan,” tegasnya. Bila melupakan petani berarti kita berdosa menurut Ical, panggilan akrabnya.

Pria yang sering dinobatkan sebagai orang terkaya di Indonesia ini, senada dengan Zaini, mengatakan padi yang akan ditanam nantinya bisa tumbuh, besar, dan menjadi kuning. ”Mudah-mudahan padi itu tahun 2014 kita panen, padi yang sudah menguning,” katanya. ARB kemudian mengajukan pertanyaan kepada hadirin yang begitu antusias. “Jari kita ada berapa?,” tanyanya. “Lima,” jawab masyarakat yang hadir. Begitu juga saat menanyakan rukun Islam ada berapa dan Pancasila ada berapa. Serentak masyarakat yang hadir menjawab “lima”.

“Karena ini bukan tempat kampanye (saya, red) tidak mengatakan Golkar nomor berapa,” ujarnya diplomatis. Dikatakannya, kalau berjuang dengan sebaik-baiknya, Indonesia masa depan akan lebih baik dari sekarang. ARB menyatakan di masa yang akan datang agar bisa digratiskan sekolah 12 tahun.”Ini bukan jual kecap, tapi memang itulah seharusnya karena 12 tahun sampai SMA kelas 3 sekarang menyebabkan masyarakat kita menjadi terjepit,” ujar ARB.

“Saya bekas Menko Perekonomian, saya bekas Menko Kesra, saya tahu betul bahwa kemiskinan secara absolut itu hanya dapat dihilangkan dengan pendidikan yang relatif tinggi,” ucap ARB. Selain sekolah gratis, Ical menyebut Jamkesmas untuk rakyat miskin, setengah miskin dan hampir miskin harus tetap jalan dengan sasaran 86 juta rakyat. Yang semua itu harus ditanggung pemerintah.

Kesempatan itu juga dimanfaatkan ARB untuk berdialog dengan dua orang petani yang mengeluhkan hal-hal yang terkait dengan petani seperti perlunya jalan usaha tani serta upaya mendukung NTB sebagai Bumi Sejuta Sapi (BSS). Ada yang menarik pada bagian ini yaitu ketika seorang petani mengawali kata-katanya dengan sanjungan kepada Zaini Arony selaku Bupati Lobar yang sangat peduli dengan petani. “Kami senang pada bupati,” katanya.

Mendengar itu ARB langsung memotong dengan menghadap hadirin. “Betul senang sama Bupati Zaini”. “Betul,” jawab mereka. “Kalau begitu kita lanjutkan saja (menjadi bupati periode kedua,red),” kata Ical. Kepada para kader Partai Golkar ARB berpesan agar lebih memperhatikan rakyat bawah.

Hadir dalam kesempatan itu sejumlah petinggi Golkar NTB dan Lobar, Anggota DPR RI dari Partai Golkar asal NTB, Adi Putra Darmawan Tahir, Ketua DPD Partai Golkar, Fuad Hasan Mashur, Lalu Mara Satriawangsa, Rizal Malarangeng, toga-toma-topem se-Lobar dan undangan-undangan lainnya. (Muhammad Busyairi/Dok: Dedy Suhirman)