RSUD Awet Muda Lombok Barat Dinilai Tim Surveior Akreditasi RS

Mataram, Kominfo. Penerimaan Tim Surveior Akreditas Rumah Sakit (RS) dalam rangka penilian kepada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) “Awet Muda” Narmada berlangsung di Lombok Plaza Hotel Mataram, Minggu, (26/5/2019).  Acara ini di hadiri Bupati Lombok Barat, Sekda, Asisen III Lobar, Kepala Dinas Kesehatan Lobar, para dokter RS Awet Muda. Survei akreditasi sendiri akan berlangsung selama tiga hari mulai 21-29 Mei 2019. 

Mewakili Bupati, Sekda Lombok Barat Ir.H.Moh Taufik, M.S.c, dalam kata penerimannya menjelaskan sejarah pemberian nama Rumah Sakit Awet Muda. Nama Rumah Sakit biasanya diambil dari nama seseorang/tokoh. Namun tidak dengan RS ini. Justru nama RS ini diambil dari tempat atau wilayah didirikannya rumah sakit ini yakni berada di kecamatan Narmada yang merupakan sumber mata air Narmada Awet Muda.

Dijelaskan Taufik, grand opening ceremony  Rumah sakit Awet Muda sebelumnya dilakukan Menteri Kesehatan pada tanggal 7 Maret 2017. RA Awet Muda berada di tempat yang sangat strategis karena berada di  poros utama  jalur menuju, Lombok Tengah, Lombok Timur dan Sumbawa. Jarak Rumah Sakit ini hanya beberapa kilo dari Ibukota Provinsi dan perbatasan kabupaten lainnya.  Itulah yang menjadikan posisi RS ini cukup strategis, sehingga  kabupaten Lombok Barat berani membangun rumah sakit ini.

“Dampak akibat gempa beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit mengalami kerusakan. Hal ini juga  berimplikasi  pada belanja langsung dan tidak langsung untuk anggaran kesehatan terserap hingga 18% dari APBD Kabupaten Lombok Barat. Hal ini akibat menurunnya PAD kabupaten Lombok Barat. Anggaran untuk dana kesehatan hingga tahun 2019 yakni belanja langsung  281 M dan belanja tidak langsung 66 Milyar,” kata Taufik menguraikan.

Meskipun anggaran masih kurang maksimal untuk kesehatan namun pemkab Lombok Barat bersama para dokter optimis dan semangat agar rumah sakit awet muda bisa mendapatkan akreditasi dengan nilai yang maksimal.

Taufik menambahkan, dokter spesialis yang dimiliki di Rumah Sakit  ini saat ini terdiri dari dokter spesialis kandungan, spesialis  anak, spesialis bedah dan spesialis penyakit dalam.

“Saya berharap agar pelayanan di RS Awet Muda” akan semakin lebih baik karena merupakan cita-cita dan keinginan bersama pemkab Lombok Barat sehingga tercipta Lombok Barat yang mantap,” kata Taufik kemudian.

Sementara itu Ketua TIM Surveior Dr Sigit Jatmika yang juga dokter spesialis bedah dalam penjelasannya menyatakan, pihaknya bukan yang menilai dan menentukan lulus dan tidaknya. Pihaknya hanya berusaha mengonversi  berdasarkan bekal dan buku snars edisi 1, Instrumen Snars edisi 1 dan pedosko.

Dikatakan, standar rumah sakit sendiri sudah ada dan dimiliki oleh setiap rumah sakit dan tidak ada perbedaan. Yang perlu diperhatikan apakah rumah sakit sudah menjalankan sesuai standarisasi karena selain untuk kepentingan pasien juga untuk kepentingan rumah sakit itu sendiri.

“Tujuan dari akreditasi itu sendiri adalah untuk meningkatkan mutu dari rumah sakit disetai jaminan keselamatan pasien ketika berobat ke rumah sakit. Syarat yang pertama kali di lihat ketika akreditasi yakni syarat administrasi bukan tekhnis medis. Apakah Rumah sakit sudah mempunyai kelengkapan administrasi sesuai standarisasi.” Ujar Sigit.

Sigit berharap Rumah Sakit Awet Muda sudah mempersiapkan dan melengkapi seluruh kelengkapan administrasi hingga proses surve akreditasi ini selesai selama tiga hari ini,  baik dalam bentuk hardcopy maupun softcopy sehingga bisa di upload ke aplikasi online yang sudah disiapkan. (Rhistu/her/kominfo)

 

6 Negara Pelajari Keberhasilan Stunting di Lombok Barat

Gerung, Kominfo. Kesuksesan penanganan stunting di Kabupaten Lombok Barat mendapatkan apresiasi dari delegasi World Bank (Bank Dunia) dari beberapa negara diantaranya Maroko, Kamboja dan Timor Leste. Karena itu Kamis (23/5/2019), delegasi Bank Dunia tersebut mengunjungi Lombok Barat yang didampingi perwakilan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Kedatangan delegasi dari enam ngara tersebut dimaksudkan untuk mempelajari proses penanganan stunting.

Sekretaris Daerah Lombok Barat, Ir. H. Moh. Taufiq, M.Sc dalam kata-kata penerimaannya bagi 17 orang delegasi tersebut memberi apresiasi mengapresiasi para delegasi yang memilih Kabupaten Lombok Barat sebagai tempat kajian mengenai stunting.

“Kabupaten Lombok Barat menjadi yang pertama secara progres mampu menurunkan angka kasus stunting secara signifikan,” kata Taufiq.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat,  Rachman Sahnan Putra, menyebutkan pemerintah pusat telah menetapkan Kabupaten Lombok Barat bersama tiga daerah lain di Indonesia sebagai daerah percontohan penanganan kasus stunting pada 2017.
Menurutnya, stunting adalah sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang jauh lebih pendek dibandingkan tinggi badan orang seusianya. Penyebab utama stunting adalah kekurangan gizi kronis sejak bayi dalam kandungan hingga masa awal anak lahir yang biasanya tampak setelah anak berusia dua tahun.
Dikatakan, pemerintah pusat menilai program, terobosan dan komitmen dari para kepala daerah tersebut sangat baik dalam hal penanganan stunting.
Data yang ada pada Dinas Kesehatan Lombok Barat, kata Rachman, menunjukkan angka kasus stunting di Lombok Barat pada 2007 mencapai 49 persen. Dinas Kesehatan kemudian terus berinovasi menurunkan angka tersebut. Beberapa inovasi yang telah dilakukan, di antaranya sensus terhadap seluruh bayi di bawah lima tahun (balita) di Lombok Barat, inovasi Gerakan Masyarakat Sadar Gizi (Gemadazi), Gerakan Masyarakat 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan upaya penguatan sistem melalui e-Puskesmas, e-Pustu, e-Poskesdes dan e-Posyandu.
“Dengan dukungan bupati serta keterlibatan lintas sektor, angka kasus stunting dapat turun menjadi 32 persen pada 2016. Data terakhir menunjukkan, pada Februari 2019,  angka kasus stunting di Lombok Barat dapat ditekan menjadi 25,04 persen,” ujar Rachman.
Rachman menilai, angka tersebut kini di bawah rata-rata nasional. Pemkab Lombok Barat melalui Dinas Kesehatan menargetkan mampu menurunkan angka stunting menjadi 15 persen pada 2020 sehingga target Lombok Barat Bebas Stunting pada 2024 dapat tercapai.
Rachman berharap, dalam upaya penurunan stunting, agar koordinasi lintas program dan lintas sektor semakin kuat dan efektif sehingga percepatan penurunan angka stunting di Lombok Barat semakin cepat. Hanya satu-satunya cara, yaitu dengan menitik pusatkan seluruh program di Kabupaten Lombok Barat dengan kuat.

Serlama di Lombok Barat, 17 delegasi dari 6 negara tersebut akan mengunjungi beberapa desa untuk melihat langsung aktivitas para tenaga kesehatan yang nantinya akan diterapkan di negara mereka. (Humas Protokol Lombok Barat)

Pelabuhan Gili Mas Lembar Segera Beroperasi

Lembar-Kecamatan Lembar memiliki potensi yang besar dalam industri, hal itu terlihat dari banyaknya perusahan yang telah mengantongi izin operasi dan membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Apalagi November mendatang Pelabuhan Gili Mas direncanakan akan segera beroperasi. Untuk tahap awal diprediksi akan menyerap sekitar 500 tenaga kerja. Untuk itu Fauzan menghimbau kepada masyarakat agar menyiapkan Sumber Daya Manusia yang dimiliki dalam menempati tempat-tempat kerja sesuai kebutuhan perusahan-perusahan yang ada.

Hal itu disampaikan Bupati H. Fauzan Khalid dalam kegiatan Safari Ramadhan di hadapan masyarakat Lembar di Masjid Masjid Nurul Yaqin, Desa Lembar Selatan, Kecamatan Lembar, Minggu (12/5) malam.

Terkait dengan hal tersebut, Fauzan berencana akan menginstruksikan kepada Pelindo dan ASDP untuk segera membuat daftar pekerjaan yang dibutuhkan. Setelah itu, Pemerintah Daerah melalui Dinas Tenaga Kerja Lombok Barat selanjutnya akan segera berkordinasi dengan kecamatan dan Kepala Desa untuk melakukan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat dalam mempersiapkan kebutuhan perusahaan tersebut. “Kalau tidak seperti itu nanti masyarakat Lembar kalah bersaing dengan masyarakat luar Lembar. Jadi kita sendiri yang harus mempersiapkan sesuai yang dibutuhkan oleh pelabuhan itu,” tegas Fauzan. “Target pembangunan Pelabuhan Gili Mas akan rampung pada tahun 2021, maka tenaga kerja yang akan dibutuhkan akan semakin banyak. Masyarakat ya.. harus mempersiapkan diri dari sekarang,” lanjutnya menambahkan.

Safari Ramadhan yang digelar Pemkab Lombok Barat (Lobar) setiap bulan Ramadhan ini menjadi langkah untuk mendorong ukhuwah Islamiyah. Hal ini dapat terwujud karena kegiatan tersebut memperkuat silaturahim antara warga dan pemerintah serta elemen masyarakat lainnya. “Tujuan Safari adalah untuk mempererat tali silaturami antara masyarakat dan pemerintah, agar terbentuk harapan yang sama dalam membangun Lombok Barat dan bisa membangkitkan semangat gotong royong yang mulai hilang,” pungkas Fauzan. (Humas Protokol).

Pemilu Serentak Sukses pelaksanaannya di Lombok Barat

Gerung-Kabupaten Lombok Barat dianggap sukses melaksanakan Pemilihan Umum Serentak 2019. Indikatornya adalah masih kondusifnya kondisi keamanan sosial dan politik pasca Pemilu Presiden/ Wakil Presiden dan Pemilu Legislatif beberapa waktu lalu.

“Lombok Barat salah satu Kabupaten yang sukses menyelenggarakan Pemilu Pilpres yang berlangsung dengan aman. Saya tidak pernah mendengar, walau berbeda pilihan, ada konflik,” ujar Gubernur Nusa Tenggara Barat Zoelkiflimansyah saat melaksanakan Safari Ramadhan di Masjid Nurul Iman Penarukan Daye Desa Kebon Ayu Gerung Lombok Barat, Senin (13/5).

Sambil bergurau, Zulkieflimansyah menambahkan dirinya tidak pernah mendengar ada suami yang sampai berpisah dengan istrinya
Berbeda dengan provinsi lain, tutur Zul, Nusa Tenggara Barat menghadirkan demokratisasi yang sehat selama perhelatan Pemilu beberapa waktu lalu. “Lombok Barat menghadirkan kondusivitas wilayah. Untuk itu jangan sampai ada yang anarkhis. NTB bisa menjadi contoh untuk demokrasi yang sehat,” ujar Gubernur Nusa Tenggara Barat itu.

Selain mengapresiasi perhelatan demokrasi, Gubernur Zul juga memuji proses rehab rekon pasca gempa. “Lombok Barat tercatat paling sukses dalam menyelenggarakan rehabilitasi pasca gempa,” tegas Zul.
Namun walau demikian, Zul tetap mengingatkan semua pihak untuk tetap antisipasi dengan potensi daerah yang rawan dengan bencana. “NTB harus mulai berdamai dengan keadaan, terbiasa dengan bencana,” pungkas Zul.
Dalam safari ramadhan yang dilakukannya, Zulkifliemansyah hadir bersama seluruh jajaran Pemerintah Provinsi dan Pimpinan dalam Forkopimda Nusa Tenggara Barat.
Zul disambut oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid besera jajarannya juga. Dalam kesempatan menyambut, Fauzan meminta agar Zul bisa terus memotivasi warga agar tetap menjaga kesatuan pasca Pemilu lalu. “Kehadiran Gubernur bisa memberikan motivasi agar kebersamaan tetap terbangun untuk membangun Lombok Barat,” ujar Fauzan. (Humas Protokol Setda Lobar #LombokBaratMantap#SopoqAngenMembangunLombokBarat)

 

Dorong Penguatan Usaha Mikro, Kuripan Gelar “Kampoeng Ramadhan”

Kuripan, Kominfo. Kampoeng Ramadhan di Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat digelar Sabtu (11/5).  Kampoeng Ramadhan ini merupakan yang pertama kali dilakukan di NTB. Kampung Ramadhan ini merupakan salah satu kegiatan Baznas Microfinance (BMFi). “Tujuannya untuk mendorong penguatan usaha mikro, terutama para Mitra BMD, dan memberi stimulus kebangkitan Lombok sebagai wisata halal dunia,” kata Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Irfan Syauqi Beik .

Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid menyampaikan terima kasihnya atas perhatian dan kontribusi yang luar biasa dari Baznas untuk Lombok Barat. Bahkan sejak gempa bumi beberapa waktu lalu, Baznas diakui Fauzan menjadi yang pertama berinisiatif untuk memfasilitasi Lombok Barat membuka pasar menggantikan pasar yang rusak akibat gempa di wilayah utara Lombok Barat.

“Alhamdulillah tindak lanjut dari Baznas Pusat kini sudah punya kantor tetap untuk Baznas Microfinance di Gunungsari. Mufah-mudahan kita buat nanti cabang-cabangnya termasuk di wilayah Gerung, Kediri, Kuripan, dan lainnya. Selain untuk membantu masyarakat yang kurang modal juga mengatasi ‘bank subuh’ (rentenir),” kata Bupati.

Menurut Bupati, Kampung Ramadhan  menyediakan kebutuhan masyarakat dan memberikan nilai ekonomis meningkatkan pendapatan sekaligus sebagai ajang silaturrahmi antar warga. Di tempat ini  tersedia sejumlah lapak yang menjual   takjil, sembako dan pakaian di sepanjang pinggir jalan Desa Kuripan.

Dikatakan, sebagai bentuk apresiasi untuk Baznas pusat Pemda Lombok Barat sudah mulai mendiskusikan kemungkinan rencana pendirian Rumah Sakit Gratis di Lombok Barat.

“Saya mohon dukungannya dan berharap cita-cita ini di tahun 2020 bisa kita mulai. Rumah Sakit Gratis baru ada tujuh se-Indonesia, kalau terwujud besok Lombok Barat menadi yang ke delapan,” kata Fauzan.

Ditambahkan Fauzan, kegiatan yang diinisiasi Baznas ini sebagai hal yang positif dan luar biasa. Karena itu  Fauzan meminta agar di tahun berikutnya pemerintah desa bersama dinas terkait dapat melanjutkannya.

“Baznas ini sebagai pencetusnya dan membantu kita di awal dan slanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab kita melanjutkan kegiatan positif semacam ini,” tegas bupati.

Direktur Baznas Microfinance Noor Aziz menjelaskan, di Kampung Ramadhan ini ada 100 stand yang disiapkan Baznas bersama Pemerintah Desa Kuripan selaku panitia penyelenggara. Selain diisi masyarakat sekitar, stand juga diisi UKM binaan Dinas Koperasi dan UKM Lobar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lobar, dan Mitra BMD Gunungsari Lombok Barat. Panitia juga menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis dari salah satu Rumah Sakit swasta.

“Kita menyediakan stand-stand untuk mengakomodir masyarakat berjualan produknya. Kita buka peluang ke masyarakat sehingga produk mereka dapat dinikmati bukan hanya di desa ini tapi juga luar desa,” kata Aziz.

Ditambahkan Aziz tak hanya sekedar berjualan di sepanjang Jalan Desa Kuripan, Kampung Ramadhan juga menggelar sejumlah agenda bertema islami seperti Lomba Da’i Cilik, Hafiz Cilik dan Lomba Tadarus, Dan juga Nonton Bareng Film Iman Di Pangkuan Sang Faqir. Film ttg kemanusiaan ini merupakan film yang dirilis oleh Baznas dan telah diputar di bioskop besar di Jakarta.

Rencananya, kegiatan yang dimulai Ba’da Ashar ini akan digelar selama seminggu. Namun tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang hingga menjelang Lebaran.

“Rencana Baznas tujuh hari. Tapi kita lihat nanti, kalau masyarakat mau lanjut kita teruskan sampai akhir Ramadhan,” kata Okto ketua panitia Pelaksana.

Okto yang juga Pengurus Bumdesa Kuripan ini juga menjelaskan, Desa Kuripan menjadi tempat diselenggarakannya Kampung Ramadhan setelah sebelumnya mengajukan diri kepada Baznas.

Sementara itu Kepala Desa Kuripan Hasbi mengaku langkah tersebut diambil untuk memeriahkan dan memberi semangat Ramadhan untuk masyarakat Kuripan dan Lombol Barat.

Hasbi mengaku, dirinya baru tiga bulan sebagai Kepala Desa namun pihaknya memikirkan kedepan inovasi apa yang bisa diperbuat.

“Harapan saya kedepan supaya program pemerintah desa lebih ditonjolkan seperti program ini dimana ada nuansa islami yang kita bangun. Saya mengucapkan terima kasih kepada bupati dan Kepala Dinas Koperasi atas kepercayaannya kepada kami,” ungkap Hasbi. (Bq Ria/rasidi/her).

 

Tradisi Masyarakat Lombok Sambut Ramadhan, dari Mandi Safar Hingga Roahan

Labuapi, Kominfo. Masyarakat Lombok memiliki tradisi tersendiri bahkan unik menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Pada H-1 datangnya bulan Ramadan, oleh masyarakat Lombok menyebutnya sebagai tradisi penampahan. Tradisi dimaksud ditandai dengan prosesi mandi sapar atau mandi besar atau mandi junub. Ini sebagai perantara untuk membersihkan diri baik secara lahir maupun batin.

Dalam tradisi ini masyarakat Lombok juga menyebutnya “Bebersinan”. Beragam versi oleh warga yang melakukan hal ini. Ada warga yang melakukan prosesi mandi di rumah mereka masing-masing. Ada juga yang mandi besar di danau atau sendang sebagaimana banyak dijumpai di sejumlah air terjun terkenal di Lombok. Seperti Air Terjun Kembang Kuning (Otak Kokok), Air Terjun Sendang Gile di Lombok Utara atau di Taman Raja Kolam Air Awet Muda, Narmada, bahkan di pemandian Sesaot Lombok Barat.

“Ada juga warga Lombok yang melakukan prosesi penampahan ini dengan mandi di pantai baru, membilasnya dengan air tawar. Mandi di pantai diyakini sebagai cara untuk meluruhkan segala jenis kesalahan dan dosa,” kata Budayawan Lombok L Sahnan .

Menurutnya, laut lepas nan luas juga dipercaya bisa menghanyutkan semua keburukan yang ada dalam diri seseorang. Setelah mandi di pantai, mereka akan melanjutkan dengan mandi dengan air tawar. Tujuannya untuk mensucikan diri sebelum masuk ke bulan Ramadan.

Tradisi Lombok lainnya menyongsong Ramadan, umat islam di Lombok akan melakukan ziarah kubur ke makam keluarga yang sudah meninggal. Selain itu tak lupa juga berziarah ke makam alim-ulama atau tokoh agama yang disegani. Misalnya Makam Loang Baloq, Makam Batu Layar, Makam Tuan Guru Saleh Hambali (Bengkel, Lombok Barat) atau Makam Ketaq (Tuan Guru Lopan) di Lombok Tengah.

Umat Islam di Lombok juga akan melakukan aksi saling memaafkan dengan keluarga, kerabat dan tetangga. Ini bertujuan untuk melebur kesalahan sebelum memasuki bulan puasa. Setelah acara ziarah dan bermaaf-maafan ini selesai, umat islam di sini bakal mengadakan pengajian atau dzikir bersama.

Kegiatan ini disebut juga acara “Roahan” atau kenduri (selamatan) yang biasanya dilakukan di masjid atau mushola. Ada pula yang menggelar pengajian atau dzikir di rumah warga. (her)

80 Juta Pengguna Medsos di Indonesia Didominasi Generasi Milenial

Kuta, Kominfotik. Direktur tata kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Selamatta Sembiring menyatakan, penetrasi intenet di Indonesia saat ini sudah menjangkau 143,6 juta sejak awal-awal tahun. Namun saat ini sudah mencapai  150 juta orang dari 250  juta penduduk Indonesia saat ini. Dari jumlah itu sebanyak kurang lebih 80 juta lebih pengguna media sosial terbanyak dari kalangan milenial.

Pernyataan tersebut disampaikan Sembiring saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Sinergi Media Sosial Aparatur Negara (SIMAN dan Pengelolaan Media di Aston Hotel, Kuta, Bali, Selasa (30/4/2019).

Menurut Sembiring, penggguna internet dari tahun ke tahun di Indonesia akan terus berkembang terlebih dengan pesatnya perkembangan system tekonologi informasi Palaparing yang oleh pemerintah diistilahkan “Tol Langit” yang diharapkan nanti sebagai penyambung pemersatu bagi masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Marauke.

Peran internet ataupun media sosial sebagai wadah komunikasi, lanjut Sembiring saat ini begitu massif dan lancer. Canggihnya teknologi informasi saat ini sudah mampu menyebarkan informasi secara massif dan begitu cepat baik melalui media sosial seperti group WA yang bisa memviralkan satu informasi ke banyak orang menerima informasi.

“Inilah pola komunikasi informasi yang tak bisa dielakkan saat ini. Era sekarang kita tengah berada pada era post trup.  Akibat berkembangnya internet khusus ini seperti  medsos maka kebenaran itu tergantung dari viralnya dari sebuah pesan kepada kita,” ujarnya.

Lebih lanjut Sembiring menggambarkan, Medsos penetrasinya akan menjadi semakin kuat jika dilakukan secara terus-menerus. Misal suatu kebohongan bisa dianggap benar oleh penerima informasi jika dilakukan secara terus-menerus dalam wilayah yang cukup luas. Sebaliknya kebenaran akan menjadi kebohongan atau tenggelam dengan sendirinya jika tak diklarifikasi dengan cepat atau couter atax atas berita hoax yang dosampaikan.

Sembiring menegaskan, informasi yang disampaikan atau diviralkan secara terus-menerus kemana-mana akan menjadi sebuah keniscayaan meski isinya belum tentu benar atau kebohongan informasi yang disamoaikan.

“Ini kan sangat berbahaya, suatu kebenaran menjadi kebohongan ataupun sebaliknya kebohongan menjadi suatu kebenaran. Karena itu pengelolaan informasi dan komunikasi melalui wadah tim SIMAN nantinya bagi penting dan strategis karena pengelolaan informasi post trup ini juga sangat penting,” tekannya.

Sembiring juga menyinggung, sekalipun Pemilu dan Pilpres 2019 berakhir, namun berdasarkan data Kominfo menunjukkan grafik peningkagtan berita hoax bukannya menurun, namun justru bertambah. Dengan adanya Medsos ini justru jumlah berita hoax makin meningkat.

“Hal ini harus kita kelola dengan sebaik-baiknyaterlebih bagi daera-daerah mellaui organisasi perangkat daerah (OPD) yang mengelola informasi seperti Diskominfo dan Humas dan Protokol harus bisa mengelola media social dengan baik. Karena itu kita berikan Bimgtek semacam ini,” ujarnya.

Sembiring sangat yakin dengan jumlah ASN se Indonesia yang sudah mencapai 5 juta ASN sangatlah besar kontribusinya untuk menyeimbangkan berita-berita hoax dengan berita-berita kebaikan, kebenaran dan keberhasilan potensi daerah dalam pembangunan.

“Jika sebgaian saja dari jumlah keseluruhan ASN di daerah bisa kompak dan militan untuk memviralkan berita-berita baik dan mengandung unsur positif maka akan menjadi kekuatan yang cukup dahsat untuk menenggelamkan berita-berita hoax tersebut,” kata sembiring.

Pada Bimtek ini juga, kata Sembiring diajarkan teknik-teknik mengkreasikan disain infografis atau mengeksploitasi potensi daerah diharapkan bisa menjadi wadah medos yang sangat menarik untuk bisa dibaca atau diaploud banyak orang.

“Karena itu pengelola media di daerah nantinya SIMAN ini juga bisa berkembang dengan baik. Karena itu peran ASN dalam memviralkan pesan-pesan pemerintah yang baik sangat diperlukan agar ke depannya pemerintah tidak selalu diganggu atau diserang oleh pihak luar,” harapnya.

Sementara itu Kadis Kominfotik Provinsi Bali I Nyoman Sujana memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas terpilhnya Bali sebagai penyelenggaraan kegiatan ini.

“Kami ucapkan selamat dating kepada para peserta dari seluruh Indonesia Bagian Tengah (IBT). Diharapkan para peserta dapat memiliki kemampuan pengolahan data dan informasi untuk bisa menyampaikan informasi yang tepat, celat dan aman dan bermanfaat,” ujarnya. (her, Ruly, Ristu/Tim Kominfo Lobar).

Gubernur NTB: Tantangan Terbesar Pemimpin Politik “Ujian Keikhlasan”

Mataram, Kominfo. Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengingatkan, tantangan terbesar seorang pemimpin, khususnya pemimpin politik yakni ujian keikhlasan yang terus menjadi penghubung hatinya dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, sosial kemasyarakatan dan pembangunan.
“Jadi saya menilai puncak sebuah ujian keikhlasan adalah bagaimana menempatkan orang yang memuja dan membencinya di posisi yang sama. Tidak boleh ada dendam politik. Tidak boleh ada sakit hati berlebihan. Lupakan masa lalu. Mari songsong masa depan untuk daerah kita yang lebih baik”, ingat Gubernur pada pelantikan dan pengambilan sumpah Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat (Lobar) H Fauzan Khalid –Hj Sumiatun periode 2019-2024 di Mataram, Selasa (23/4/2019).
Gubernur menyatakan, Soal kekompakan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Gubernur yang akrab disapa bang Zul itu menjelaskan, menjaga harmonisasi itu bukan yang gampang. “Dimana-dimana, kadang-kadang menjaga kesinambungan akibat mengakomodasi kepentingan politik dan lain sebagainya itu gak gampang. Tapi saya yakin Bupati Lombok Barat ini seorang politisi yang jam terbangnya sudah tinggi. Sebagai aktivis, sebagai penyelenggara pemilu dan lain sebagainya, cukup matang untuk merawat kebersamaan”, kata Zulkieflimansyah..
Gubernur berharap agar Kabupaten Lombok Barat dibawah kepemimpinan H Fauzan Khalid dan Hj Sumiatun bisa semakin mengembangkan pariwisata.
“Lombok Barat dianugerahi alam yang sangat indah. Kita sudah sering berkomunikasi. Akan ada banyak hal-hal yang kita kembangkan”, tekan Gubernur.
Pelantikan H Fauzan Khalid dan Hj Sumiatun yang akan menakhodai Lombok Barat lima tahun ke depan tersebut merupakan hasil Pilkada serentak yang berlangsung pada 27 Juni 2018 lalu. Pilkada serentak tersebut juga dilakukan di Kabupaten Lombok Timur, Walikota Bima dan Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat sendiri diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 131.52-659 Tahun 2019 tentang Pengangkatan Bupati Lombok Barat dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 132.52-660 tahun 2019 tentang Pengangkatan Wakil Bupati Lombok Barat.
Turut hadir Wali Kota Mataram, Bupati Lombok Timur, Wakil Bupati Lombok Tengah, Forkopimda dan kepala OPD lingkup Provinsi NTB serta Forkopimda dan OPD lingkup Kabupaten Lombok Barat. (her/Kominfo)

Pesona Biota Laut, Jadi Daya Tarik Wisatawan Kunjungi Gili Selatan Lombok

Lombok dikenal banyak menyimpan potensi wisata bahari, terutama keindahan gili (pulau kecil) yang memikat wisatawan.   Setiap orang yang mengunjungi Pulau Lombok pasti akan gili. Di Lombok Barat bagian selatan terdapat tiga gili yang paling digemari wisatawan untuk berlibur. Ketiga gili tersebut diantaranya, Gili Kedis, Gili Sudak dan Gili Nanggu.

Bahkan karena keindahan pantainya itu, ke tiga gili tersebut sempat dikunjungi oleh aktor papan atas sekelas Chico Jericho tahun 2017 lalu.

Aktor papan atas ini memilih untuk plesir ketiga gili tersebut karena terkenal akan keindahan pantai dan pesona biota bawah lautnya.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Ispan Junaidi mengakui wisatawan banyak mendapatkan kesan menarik jika pernah menyambangi pantai selatan Lombok Barat terutama deretan gili yang eksotik yang bisa dilihat dari sepanjang jalan menuju Sekotong.

“Aktivitas menarik yang bisa dilaukan para wisatawan diantaranya, snorkling di tepian pantai di saat itu ia melihat ikan-ikan dan terumbu karang yang berwarna-warni dan indah,” ungkap Ispan, Minggu (21/4).

Menurut mantan Kepala Dinas Dikbud Lombok Barat ini, wisatawan selepas beraktivitas di tiga gili bisa memilih makan siang dengan menu ikan-ikan segar dengan sayur khas Lombok berupa plecing kankung  dan menikmati segarnya kelapa muda.

“Luar biasa sensasinya selepas melakukan jelajah pantai di tiga gili tersebut. Kita harapkan wisatawan apalagi para artis memviralkan keindahan dan segala potensi wisata laut Lombok Barat bagian selatan,” kata Ispan.

Ispan menyebut, keindahan gili di Lombok bagian selatan sering dijuluki sebagai Romantik Island. Pulau yang syarat akan keindahannya dan merupakan pulau yag penuh romantik dan sangat berkesan untuk dikunjungi.

Setelah menikmati keindahan ketiga gili memang membuat pikiran dan tubuh menjadi segar. Hal itu sangat dibutuhkan para wisatawan utamanya kalangan profesional yang selalu disibukkan dengan berbagai aktivitas yang begitu padat. Karena itulah berwisata ke gili di Pulau Lombok menjadi tempat yang pas untuk refreshing. (her)

Tunjukkan Keberagaman, KPPS di Lombok Barat Gunakan Pakaian Adat

Narmada, Kominfo. Beragam tampilan dilakukan petugas anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk menarik perhatian para pemilh pada Pilpres dan pemilihan Legislatif (Pileg), Rabu (17/4) di NTB. Tampilan dimaksud yakni para petugas  KPPS di TPS 01 dan TPS 05, Desa Gerimak Indah, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat kompak untuk mengenakan pakaian adat dalam melayani para pemilih untuk menggunakan hak suaranya.

Ketua KPPS TPS 01 Desa Gerimak Indah, Lombok Barat Komang Lanus menjelaskan, di TPS tempatnya ia bertugas seluruh anggota KPPS disepakati untuk menggunakan pakaian adat khas Sasak dan Bali.

“Pasalnya pemilih di lingkungan TPS kita kan berbaur antara masyarakat Lombok dan Bali. Kita tunjukkan kebersamaan dalam wadah NKRI meski suku dan agama kita berbeda. Kita eratkan persatuan melalui pesta demokrasi ini,” ujarnya Gerimaq, Narmada  Rabu (17/4) petang.

Dia menambahkan, sebelum anggota KPPS bertugas pada Pemilu April 2019 ini pihaknya telah memutuskan busana atau kostum yang akan dikenakan pada puncak pemungutan suara (17/4). Karena itu disepakati menggunakan pakaian adat dalam memberikan pelayanan pada para pemilih yang akan menggunakan hak suaranya.

Dikatakan, Komang di TPS lingkungannya jumlah pemilih dari masyarakat Lombok dan masyarakat Bali hampir sama. Jumlah keseluruhan pemilih tetap di lingkungannya sebanyak 240 orang.

“Setelah kita melakukan penghitungan suara khusus Capres perolehan suara yang diperoleh kedua Capres berimbang. Namun kita memahami semua itu adalah fakta pilihan yang harus kita hargai. Yang jelas penghitungan suara hingga tengah malam di sini cukup aman dan lancar,” kata Komang.

Komang juga menjelaskan, jika tingkat partisipasi pemilih di lingkungannya cukup tinggi. Warga yang sudah mendapatkan surat panggilan untuk memilih sejak pagi sudah berbondong-bondong mendatangi TPS. Karena itu proses pemilihan cepat selesai. (her/Kominfo)

1 8 9 10 11 12 32