Peringati HUT PU, Bupati Tuntut ASN Tingkatkan Kualitas

Giri Menang, Senin 4 Desember 2017 – Memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umun ke-72, seluruh pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar upacara bendera di Halaman Kantornya, Senin (4/12). Selaku Pembina upacara, Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid selaku Pembina Upacara memaparkan sejarah lahirnya Pahlawan Sapta Taruna.

“Hal itu menjadi tonggak sejarah, bukti dari semangat berbakti untuk bumi pertiwi. Militansi dan daya juang yang tinggi dari Pahlawan Sapta Taruna tersebut menjadi nafas setiap insan PUPR dalam bertugas, telebih saat ini di mana pembangunan infrastruktur sedang dipicu untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain,” kata bupati.

Ditegaskannya, ASN Lobar kini dituntut untuk terus meningkatkan kualitas kinerja agar bisa menjawab tuntutan zaman. “Peningkatan kualitas akan bisa dilakukan bila kita kreatif dan aktif melakukan inovasi-inovasi untuk kemajuan. Untuk itu teruslah memacu diri berkreasi dan berinovasi agar kita bisa melakukan percepatan pembangunan demi terwujudnya Lombok Barat yang Unggul, Mandiri, Sejahtera dan Bermartabat,” serunya.

Di akhir sambutan, bupati memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para pihak, termasuk mitra kerja asosiasi, konsultan dan kontraktor karena dinilai telah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur. “Semoga kedepan dapat terus meningkatkan kinerja dan pengabdian dalam melayani masyarakat untuk Lombok Barat yang lebih sejahtera” tutupnya. (andi/humas)

Kejar Target, Dukcapil Jemput Bola

Giri Menang, Minggu 3 Desember 2017 – Memanfaatkan momen Festival Budaya Perang Topat, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Lombok Barat mendirikan stand perekaman e-KTP di parkiran Pura Lingsar, Minggu (3/12). Strategi itu dilakukan sebagai langkah mempercepat target capaian pembuatan e-KTP yang merupakan syarat administrasi kependudukan warga di Lombok Barat. “Kita targetkan agar perekaman e-KTP sebelum Pilkada sudah 100 pesen rampung,” kata Kepala Dinas Dukcapil, H. Muridun usai kegiatan.

Dijelaskannya, hingga saat ini baru 83 persen dari total jumlah masyarakat Lombok Barat yang memiliki KTP elektronik dan masih sekitar 17 ribu yang belum lakukan perekaman. Hal itu mengharuskan pihaknya terus melakukan perekaman keliling setiap hari, baik ke rumah warga maupun dengan cara mobile ke setiap lokasi keramaian seperti pasar dan lainnya.

“Kita memanfaatkan momen Perang Topat ini karena pasti masyarakat banyak yang hadir. Namun untuk hari ini kita hanya bisa mencetak 40 keping e-KTP milik warga dan yang melakukan perekaman hanya 25 orang,” jelas Muridun.

Muridun optimis perekaman akan lebih cepat mencapai target, terlebih tambahan blangko dari pusat sudah diberikan.

Terkait alat perekaman, Muridun menganggap masih kurang. Namun dengan direalisasikannya dua unit alat rekam dari APBD Perubahan kemarin, dirinya berharap kedepannya pemerintah akan memberikan tambahan alat lagi. (dedy/humas)

Dari Lingsar Untuk Kerukunan Indonesia

Giri Menang, Minggu 3 Desember 2017 – “Kita ingin memberikan keteladanan kepada dunia. Jargon yang kita pilih pada tahun ini adalah: Dari Lingsar untuk Lombok Barat, dari Lombok Barat untuk NTB, dari NTB untuk Indonesia dan dari Indonesia untuk dunia,” ujar Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dengan lantang saat memberi sambutan pada puncak acara Festival Budaya Perang Topat 2017 di pelataran Pura Taman Lingsar, Minggu (3/12).

Perang Topat merupakan simbol toleransi yang erat antara Umat Islam Sasak dengan Umat Hindu Bali-Lombok.

Perang yang menjadi antithesis dari kondisi perang pada umumnya seakan menjadi kritik untuk semua umat agar menjaga toleransi, memelihara kebersamaan dan merawat persatuan.

“Kita diwariskan nilai-nilai luhur dari para nenek moyang kita untuk menjadi perekat kebersamaan di tengah ujian dalam kehidupan yang plural,” lanjut Fauzan sambil mengulas transformasi kisah perang yang harusnya berdarah-darah menjadi perang penuh kegembiraan.

Bagi Umat Hindu, tradisi ini bersamaan dengan Pujawali Pura Taman Lingsar sekaligus sebagai wujud syukur umat kepada Sang Hyang Widhi Wase atas hasil panen yang melimpah ruah. Bagi umat Islam menjadi upacara Haul untuk Sang Waliyullah yang diyakini sebagai penyebar Islam di Lingsar.

Setelah melalui berbagai acara pendukung dan seremonial, segenap tamu kehormatan didaulat untuk naik ke panggung. Mereka dengan serentak melempar topat (ketupat) ke tengah pengunjung. Lemparan tersebut menjadi pembuka perang antara umat Hindu yang ada di pelataran pura dengan umat Islam yang ada di Kemalik (mushalla, red). Mereka tampak larut dalam kegembiraan bersama ribuan warga yang ikut melempar atau hanya menonton karena tidak kebagian amunisi (topat, red).

Gelaran Festival Perang Topat selalu diselenggarakan berkenaan dengan Rarak Kembang Waru (gugurnya bunga pohon waru) pada purnama sasih (bulan) ke pituk (tujuh) pada kalender Sasak.

Festival tahun ini diawali dengan Begawe Gubuk (27/11) yang mempertemukan antara empat banjar umat Hindu dengan Umat Islam sekitar Pura dalam jamuan makan bersama. Acara berlanjut dengan aneka pagelaran seni yang berlangsung sampai puncaknya hari ini (3/12).

Pura Taman Lingsar, diyakini oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Ispan Junaidi sebagai satu-satunya tempat ibadah non muslim di dunia yang memiliki Kemalik atau mushalla.

Ispan Junaidi selaku pelaksana kegiatan mengatakan bahwa prosesi Perang Topat merupakan prosesi perpaduan budaya dan religi yang menjadi Calender of Event Pariwisata di Lombok Barat.

“Ini merupakan refleksi keharmonisan dan legenda bagi umat manusia di muka bumi,” jelasnya penuh percaya diri.

Untuk diketahui, Kabupaten Lombok Barat memiliki sekitar 8-9 persen warga yang beragama Hindu. Mereka hidup berbaur dengan damai di tanah Patut Patuh Patju.

Hal tersebut mendapat apresiasi tinggi dari Kementerian Dalam Negeri yang melakukan survey kepada lebih dari separuh kabupaten/kota se-Indonesia. Kabupaten Lombok Barat pun ditetapkan sebagai Kabupaten Berketahanan Konflik yang Tinggi.

Mewakili Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Wakil Gubernur H. Moh. Amin berharap event tahunan ini lebih di tingkatkan pengemasan dari tahun ke tahun.

Hadir di kesempatan itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Danrem 16 Wirabhakti, dan jajaran Forkompimda NTB dan Lobar. Hadir juga salah seorang Deputi dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Dandim 1606 Lobar, Kapolres Lobar dan Mataram, serta SKPD lingkup Pemkab. Lobar. (humas)

Peringatan HKN, Sekda Himbau Investasi Kesehatan Sejak Dini

Giri Menang, Minggu 3 Desember 2017 – Ratusan masyarakat, mulai dari pelajar, mahasiswa, pegawai Pemkab Lombok Barat dan masyarakat umum memeriahkan peringatan Hari Keluarga Nasional (HKN) ke-42 di Lombok Barat, Sabtu (2/12) kemarin. Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat menggelar kegiatan senam massal yang kemudian dilanjutkan dengan jalan sehat mengitari komplek perkantoran Bupati Lombok Barat menuju perempatan Masjid Jami’ Gerung ke utara menyusuri perkampungan Bali di Desa Babakan dan berakhir di Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat.

Sebelumnya Pemkab Lombok Barat (Lobar) juga menyelenggarakan beberapa kegiatan yakni penanaman pohon di kawasan wisata Gunung Sasak dan upacara bendera untuk memperingati HKN yang diperingati bersamaan dengan peringatan Hari Bhakti PU ke-72, hari KORPRI ke-42 dan HUT DWP ke-18 yang hari lahirnya cukup berdekatan.

Sekertaris Daerah Lobar, H. Moh. Taufiq sebelum melepas peserta jalan sehat berpesan agar masyarakat terus membudayakan hidup sehat dengan berolah raga dan selalu mengecek kesehatan serta memperhatikan makanan yang dikonsumsi.

“Berinvestasi kesehatan seyogyanya dimulai dari sekarang. Jangan menunggu sakit,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dikes Lobar, H. Rachman Sahnan Putra mengatakan, untuk mensosialisasikan program Indonesia Sehat, dinasnya telah melakukan berbagai metode pendekatan keluarga di masyarakat, salah satunya kegiatan senam massal dan jalan sehat kali ini.

“Tatkala kita memiliki sebuah harta yang sangat berharga, tentunya kita akan berupaya sekuat tenaga untuk menjaga, memeliharanya agar tidak rusak dimakan usia, serta tidak lantas membiarkan begitu saja tatkala ada jaminan perlindungan yang ditawarkan,” katanya.

Ditambahkannya, peringatan HKN menjadi sebuah refleksi tentang apa saja upaya yang telah dilakukan dalam menjaga kesehatan. Terutama dalam menerapkan lebih banyak pendekatan promotif dan preventif dibandingkan kuratif dan rehabilitatif dalam keseharian kita.

“Bangun kemandirian masyarakat yang sadar akan kesehatan, sehingga tercapai Indonesia yang kuat.” tegasnya.

Pemkab Lombok Barat melalui Dinas Kesehatan juga telah mencanangkan program Gerakan Masyarakat Sadar Gizi (Gemadazi) sebagai upaya pemerintah daerah untuk mensukseskan program Kementerian Kesehatan RI, yakni Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Gemadazi merupakan berntuk komitmen Pemkab Lombok Barat mewujudkan kasus gizi buruk nol. Melalui gerakan ini diharapkan kesadaran orang tua akan gizi untuk anak semakin tinggi. Dengan demikian diharapkan pula agar asupan gizi yang baik didapatkan anak dan gizi buruk mampu dicegah.

Selain pembagian doorprize, dalam kegiatan itu juga dilakukan berbagai pengharagaan. Diantaranya, penyerahan penghargaan bagi Tenaga Kesehatan Teladan Lombok Barat dan penyerahan hadiah bagi FKTP kategori Pedesaan yang diterima oleh Puskesmas Meninting sebagai juara pertama diikuti Puskesmas Labuapi dan Puskemas Sedau. (nanang/humas)

1.287 GURU DAN OPERATOR SEKOLAH TERIMA SK GTT

Giri Menang, Jum’at 1 Desember 2017 – Dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke – 72 Tahun 2017, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lombok Barat menggelar Gebyar Seni. Kegiatan Gebyar seni adalah rangkaian dari persiapan menghadapi Festival Lagu dan Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tahun 2018 mendatang, Kamis (30/11/2017).

Dalam pidato sambutan pembukaan Gebyar Seni tersebut Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Lombok Barat M. Hendrayadi mengaku, kegiatan Gebyar Seni ini hanya dikiuti oleh SD dan SMP yang ada di Kecamatan Gerung yaitu 3 SD dan 3 SMP.

“Hal ini dikarenakan waktu yang sangat mepet dalam persiapannya” ungkapnya.

Ia berjanji kedepannya akan kegiatan seperti ini akan melibatkan SMA yang ada di Lombok Barat. Kegiatan ini sendiri terlaksana berkat kerjasama Dikbud Kabupaten Lombok Barat dan Seniman sekolah Kabupaten Lombok Barat dan merupakan rangkaian dari persiapan menghadapi FLS2N Tahun 2018 mendatang.

“Saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada para seniman yang hampir setiap hari melakukan latihan gabungan. Kedepannya pihaknya akan meminta secara khusus kepada seniman-seniman sekolah ini agar bisa membina secara intensif siswa/siswi berprestasi guna menghadapi FLS2N Tahun n2018 mendatang,” kata Hendrayadi.

Pada Hari Guru Tahun ini, lanjut Hendra, Dinas Dikbud Kabupaten Lombok Barat juga memberikan penghargaan kepada siswa/siswa berprestasi yang ada di Kabupaten Lombok Barat.

Selain itu dilakukan penyerahan SK GTT secara simbolis bagi 1.287 Guru dan Operator sekolah di seluruh Kabupaten Lombok Barat.

Penyerahan SK GTT ini langsung diberikan oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid S.Ag,. M.Si. kepada perwakilan GTT.

Bupati Lombok Barat dalam sambutannya menyampaikan, bahwa dirinya sangat antusias untuk bertatap muka langsung dengan para guru dan seniman-seniman sekolah. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada para guru dan seniman-seniman sekolah yang telah melakukan banyak hal luar biasa bagi siswa/siswi.

“Saya berharap para guru dan seniman sekolah terus membina siswa/siswi berprestasi ini agar mampu membuahkan hasil yang maksimal ketika nanti akan mengikuti FLS2N Tahun 2018,” katanya.

Fauzan tidak memungkiri bahwa dirinya sangat menyukai seni terutama puisi. Walaupun dirinya tidak terlalu pintar bagaimana cara membaca puisi yang benar.

“Dalam Dunia Politik segala sesuatu diperjuangkan dengan berdarah-darah dan untuk mengimbangi hal itu membaca karya seni adalah salah satu cara untuk meredam semua itu,” ucap Fauzan mengutip pernyataan Jhon F. Kennedy salah satu Presiden Amerika Serikat.

Harapan besar juga disampaikan oleh Bupati Fauzan Khalid kepada 1.287 para Guru dan operator sekolah yang baru saja menerima SK GTT agar tetap semangat dalam menjalankan tugas walau honor yang diterima tidak sebesar harapan mereka. Fauzan juga menambahkan bahwa Guru merupakan orang tua kedua bagi siswa/siswi setelah orang tua kandung mereka dirumah.

“Itulah kenapa jasa guru itu tidak bisa kita balas” ucapnya. Jadi menghargai dan menghormati Guru tidak ada bedanya dengan menghargai dan menghormati kedua orang kita,” tambahnya.

Sementara itu salah seorang GTT yang menerima SK secara simbolis, Harun, S.Pd merasa sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah memperhatikan nasib mereka terutama kepada Bupati Lombok Barat atas diberikannya SK GTT tersebut.

“Sudah lama kami dan teman-teman GTT lainnya menunggu hal ini,” ujar pria yang sudah mengabdi menjadi Guru GTT sejak Tahun 2005 di SDN 5 Lembuak ini.

Dirinya merasa beruntung sekali di Tahun ini Pemerintah Kabupaten Lombok Barat benar-benar merealisasikan terbitnya SK GTT tersebut. (yudi/humas)

Antisipasi Dampak Erupsi Gunung Agung, BPBD Lobar Bagikan Masker

Giri Menang, Rabu 29 November 2017 – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat (Lobar), H. M. Najib pagi tadi (29/11) mengajak jajarannya menuju Pelabuhan Lembar yang merupakan salah satu pintu keluar masuk wilayah NTB. Di sana mereka membagikan ribuan masker kepada para penumpang kapal dan masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.

Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk perhatian Pemkab Lobar terhadap dampak erupsi Gunung Agung di Karangasem Bali yang statusnya dikabarkan semakin meningkat.

Upaya antisipasi ini dilakukan setelah hari Minggu lalu diketahui sempat terjadi hujan abu di wilayah Senggigi. “Sempat ada hanya saja tidak terlalu banyak. Berawal dari sana kita mencoba antisipasi. Kita tidak menunggu adanya laporan, namun berusaha melakukan antisipasi di awal,” jelasnya.

Untuk tahap awal, BPBD menyiapkan sekitar 3.000 masker untuk diberikan kepada penumpang kapal baik yang datang dari Bali maupun yang akan berangkat ke Bali. “Kita berikan untuk penumpang yang datang dan pergi melalui jalur Pelabuhan Lembar ini. Namun yang kita utamakan adalah penumpang yang akan ke Bali,” katanya.

Pemberian masker itu sendiri nantinya akan dilakukan secara berkelanjutan sampai erupsi Gunung Agung benar-benar dinyatakan berakhir. Selain untuk penumpang kapal ferry, masker itu juga nantinya akan didroping ke desa-desa yang berdekatan dengan pantai mulai dari wilayah Senggigi hingga Sekotong.

Bupati Resmikan Pembangunan Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM)

Giri Menang, Rabu 29 November 2017 – Pembangunan Program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM), Kelompok Sanitasi Masyarakat (KSM) dan KPP SLBM Kabupaten Lombok Barat yang sudah rampung di sembilan desa dari empat kecamatan yang ada di Lombok Barat, hari ini (29/11) diresmikan oleh Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid di Dusun Gubuk Raden, Desa Kebon Ayu, Kecamatan Gerung.

Dengan mengusung tema “Mari Satukan Hati Membangun Infrastruktur yang Berkelanjutan”, peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh bupati.

Dalam sambutannya, Fauzan berharap agar pembangunan dapat lebih bermanfaaat dan berdampak positif bagi masyarakat.

“Alhamdulillah kita terus membangun. Kami tidak terlalu sulit menjalankan pemerintahan ini karena dibantu, berkerjasama dan bergotong royong menyelesaikan pekerjaan. Kebaikan yang maksimal dapat kita raih kalau kita bersama-sama. Semua ini tentunya harus didasari dengan keikhlasan,” katanya.

Momen ini juga digunakan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyampaikan kebijakan teknis program infrastruktur di instansinya.

Kepala Dinas PU TR, Ir. Made Artadana menyampaikan, dinasnya hingga saat ini telah mengaspal jalan sepanjang 571 kilometer, termasuk jalan poros desa serta membangun sanitasi air.

“Ini merupakan arah kebijakan bupati kita, bagaimana kita bisa memanfaatkan air dengan baik dengan meningkatkan kebutuhan masyarakat sehingga dapat mendukung ketahanan pangan. Kualitas pembangunan ini harus benar-benar berkualitas dan pengelolaannya harus berkelanjutan,” tambah Made.

Acara peresmian juga dihadiri Sekda Lobar H. Moh. Taufiq, Danramil Gerung Kapten Marito, Waka Polsek Gerung Sudana, Camat Gerung H. Mulyadi, Kepala SKPD Kab. Lobar, Kepala Desa, anggota KSM, toga, toma dan masyarakat setempat.

Adapun sembilan Desa tempat SLBM meliputi:
1. Desa Kebon Ayu Kec. Gerung (Ksm Hidup Sehat) Ipal Komunal
2. Desa Banyu Urip Kec. Gerung (Ksm Pancoran Mas) Ipal Komunal
3. Desa Gelangsar Kec. Gunung Sari (Ksm Tanggul Sari) Ipal Komunal
4. Desa Bukit Tinggi Kec. Gunung Sari (Ksm Patuh Angen) Ipal Kombinasi
5. Desa Giri Madya Kec. Lingsar (Ksm Lengko Bunut) Ipal Kombinasi
6. Desa Golong Kec. Narmada (Ksm Golong Sehat) Ipal Komunal
7. Desa Dasan Tereng Kec. Narmada (Ksm Embulan) Ipal Komunal
8. Desa Batu Kuta Kec. Narmada (Ksm Paroa) Sambungan Jaringan Rumah
9. Desa Kerama Jaya Kec. Narmada (Ksm Gotong Royong) Ipal Komunal.
(alok/humas)

Taufiq : KORPRI Harus Jadi Terdepan Dalam Pembangunan

Giri Menang, Rabu 29 November 2017 – Memperingati Hari Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-46, ratusan Pegawai Negeri Sipil (PNS) lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar upacara bendera. Upacara yang semula diselenggarakan di Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat harus berpindah ke Bencingah Agung lantaran hujan yang cukup deras sejak dini hari, Rabu (29/11). Namun, hal tersebut tidak menyurutkan semangat Korpri pegawai Pemkab Lobar untuk tetap melaksanakan upacara. Mengenakan seragam batik biru khas Korpri, para PNS berbaris rapi dengan dipimpin Sekda Lobar, H. Moh Taufiq selaku Pembina Upacara.

Dalam arahan bupati yang dibacakannya, Taufiq menyampaikan peringatan kali ini menjadi penuh makna karena peringatan HUT Korpri juga dirangkai dengan Hari Bhakti Pekerjaan Umum (PU) ke-72, Hari Kesehatan Nasional ke-53 dan Hari AIDS Sedunia.

“Pelaksanaan upacara kali ini menjadi penegasan buat kita, terutama untuk kita selaku keluarga besar Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) agar senantiasa terdepan menjadi pionir dalam pembangunan. Seluruh kinerja kita selaku anggota korps dilihat dan dinilai oleh masyarakat, sehingga dapat menjadi contoh buat mereka dalam pembangunan. Itulah mengapa Pengurus Pusat KORPRI mengambil Tema dalam HUT yang ke-46 kali ini, 46 Tahun Korpri, Kerja Bersama, Setia Sepanjang Masa,” ujar Taufiq.

Tidak lupa, Taufiq mengingatkan para PNS agar mengedepankan aspek koordinasi dan interkoneksi dalam setiap memberikan pelayanan publik dan pembangunan.

Hadir dalam peringatan tersebut Ketua DPRD Lobar, Forkopimda dan seluruh kepala SKPD Lingkup Pemkab Lobar. (budi/humas)

PKK Kota Mataram Belajar Ke Lombok Barat

Giri Menang, Rabu 29 November 2017 – Keberhasilan Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Lombok Barat melalui PKK Desa Montong Are menjadi juara nasional kategori tertib administrasi beberapa waktu lalu kembali menyita perhatian. Kali ini, TP-PKK Kota Mataram tertarik belajar lebih jauh mengenai tertib administrasi di Desa Montong Are.

Sebelum menuju Desa Montong Are, Ketua TP-PKK Mataram, Hj. Suryani Ahyar Abduh bersama 75 anggotanya diterima oleh Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Hj. Khairatun Fauzan Khalid di Ruang Rapat Jayengrane Kantor Bupati Lobar, Selasa (28/11).

Dalam kesempatan itu, Hj. Suryani mengaku bangga dan memberikan apresiasi yang luar biasa atas raihan prestasi TP-PKK Desa Montong Are. Dirinya berharap Tim Penggerak PKK yang ada di Kota Mataram, baik tingkat kecamatan maupun di tingkat kelurahan dapat meniru dan belajar dari Tim Penggerak PKK Desa Montong Are mengenai tertib administarsi.

“Ini adalah prestasi yang luar biasa yang telah ditorehkan oleh Kabupaten Lombok Barat, Khususnya Desa Montong Are Kecamatan Kediri. Saya berharap peserta yang hadir hari ini bisa meningkatkan wawasan serta mau belajar banyak dari Desa Montong Are,” harapnya.

Melalui kunjungannya, dirinya berharap agar hubungan antara Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat semakin harmonis serta bisa saling mendukung kedepannya. “Saya berharap Kabupaten Lombok Barat tidak pelit untuk berbagi informasi kepada kami,” tuturnya.

Harapan yang sama juga disampaikan Ketua TP-PKK Lombok Barat, Hj. Khairatun Fauzan Khalid. Dikatakannya, kunjungan ini sebagai salah satu ajang silahturahmi yang memang harus terus dilakukan agar apa yang menjadi tujuan bersama dalam membangun daerah masing-masing bisa tercapai.

“Kami harap kunjungan ini bisa terus dilakukan agar Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat semakin mesra, karena pada dasarnya kedua daerah ini adalah bersaudara. Semoga dengan adanya kunjungan ini tentunya kita bisa saling berbagi informasi antara satu sama lain,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Hj. Kaheratun memaparkan raihan prestasi tingkat nasional PKK Desa Montong Are. Dirinya juga menyampaikan, sebelumnya cukup banyak PKK kabupaten/kota di NTB dan daerah lain di luar NTB yang melakukan kunjungan serupa.

Sementara itu, Siti Zaenab selaku Ketua TP-PKK Desa Montong Are memaparkan bagaimana dirinya dan timnya mampu meraih Juara I tingkat Nasional dalam Tertib Administrasi.

“Tim Penggerak PKK Desa Montong Are melaksanakan Tertib Administrasi PKK dan 10 Program Pokok PKK di bawah bimbingan dan binaan Tim Penggerak PKK Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi secara berjenjang. Disamping itu peran serta Kepala Desa Montong Are, seluruh Anggota TP-PKK Desa, para kader, Kelompok PKK Dusun dan Kelompok Dasawisma juga turut adil dalam kesuksesan TP PKK Desa Montong Are,” jelasnya.

Ditambahkannya, timnya siap menerima dan berbagi dengan daerah lain mengenai hal-hal terkait tertib administrasi PKK. Hingga saat ini, TP-PKK Desa menotong Are terus melakukan pembinaan kader, baik di tingkat desa maupun dusun yang ada di Desa Montong Are.

“Setiap bulannya, anggota TP-PKK Desa Montong Are rutin melakukan kegiatan arisan. Kegiatan ini juga dirangkai dengan rapat bulanan untuk mendengar dan menampung berbagai aspirasi dan mencari solusi unutk kendala-kendala yang ada di lapangan,” tambahnya.

Usai pemaparan, rombongan kemudian menuju Desa Montong Are untuk melihat secara langsung proses kerja PKK Desa Montong Are. (yudi/humas)

Jaga Ekosistem, Pemkab Lobar Gelar Penanaman Pohon Di Gunung Sasak

Giri Menang, Selasa 28 November 2017 – Satu pohon mampu hidupkan 10 orang. Untuk itulah pentingnya kita menjaga ekosistem alam, salah satunya dengan melakukan penanaman pohon yang merupakan sumber kehidupan. Hal itu dikatakan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid sesaat sebelum memulai kegiatan penanaman pohon di wilayah kawasan Gunung Sasak, Dusun Lendang Sedi, Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan, (28/11).

Kegiatan penanaman pohon kali ini digelar dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), sekaligus menjadi tindak lanjut Keputusan Presiden serta surat edaran Gubernur dan Bupati Lombok Barat tentang gerakan menanam dan pelihara pohon untuk menjaga paru-paru dunia.
Komitmen Pemerintah Kabupaten Lombok Barat juga diwujudkan dengan pengembangan dan penataan kawasan wisata Gunung Sasak sebesar Rp. 1,6 miliyar di tahun 2017.

“Di tahun 2018 kita lanjutkan, tentunya dengan penganggarannya lebih besar lagi,” kata Fauzan.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, H. L. Surapati mengatakan, jenis pohon beringin menjadi pilihan untuk ditanam karena dianggap mampu menyerap air. Pohon ini juga jarang dicuri dan ditebang.
Sebagai salah satu potensi wisata alam, Surapati juga mengusulkan untuk lebih banyak digelar event seperti forest trekking dan lain sebagainya.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua DPRD Lombok Barat, Forkopimda, Kepala SKPD Lombok Barat, para camat dan Kepala Desa Giri Sasak serta masyarakat setempat.(dedy/humas)

1 103 104 105 106 107 242