Ribuan Masyarakat Ramaikan Gowes Pesona Nusantara 2017

Giri Menang, Sabtu 8 Juli 2017 – Ribuan peserta dari berbagai kalangan masyarakat di Kabupaten Lombok Barat meramaikan gelaran Gowes Pesona Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Sabtu (8/7/2017). Peserta dilepas secara langsung oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid didampingi Ketua DPRD, Kapolres, Danlanud, Danlanal, Sekda dan sejumlah pejabat serta Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Pendidikan Kemenpora. Dengan tagline “Ayo Olahraga”, Presiden Joko Widodo melalui Kemenpora ingin meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia untuk sehat, bugar dan berkarakter melalui olahraga.
 
Di tengah cuaca yang kurang bersahabat, kesiapan hajatan Kemepora ini sudah dipersiapkan jauh hari oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Lombok Barat. Walaupun pada akhirnya faktor cuaca membuat jumlah peserta yang semula ditargetkan sekitar 3.500 peserta menjadi berkurang.
 
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Lombok Barat, H. Ilham melaporkan, sekitar 2.000 peserta terdaftar mengikuti gelaran ini. Mulai dari komunitas sepeda kumbang, BMX dan komunitas sepeda lainnya yang ada di Lombok Barat. “Terima kasih Pak Menteri sudah percayakan Kabupaten Lombok Barat sebagai salah satu etape Gowes Pesona Nusantara,” ungkap Ilham.
 
Bupati H. Fauzan Khalid sangat mengapresiasi program Pemerintah Pusat ini. Pada momen istimewa itu, bupati yang gemar berolahraga ini mengajak masyarakat untuk aktif berolahraga. “Selain kesehatan, dalam olahraga juga ada silaturahim.Dalam olahraga ada kegembiraaan, ada kebanggaan, ada akitifitas yang bisa memotifasi kita untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa, negara dan daerah,” ungkapnya.
 
Kabupaten Lombok Barat menjadi kota ke 20 pelaksanaan Gowes Pesona Nusantara ini. Dalam Etape Patut Pajtuh Patju ini, peserta harus melalui jarak sekitar 15 km. Rute dimulai darilapangan Kantor Bupati Lombok Barat kemudian terus melaju ke simpang lima menuju Bundaran Giri Menang Square, lalu melewati Kediri,Sedayu, Babussalam dan berakhir di Kantor Bupati.
 
Usai finish, peserta mengikuti undian doorprize yang telah disiapkan oleh panitia. Kompor gas, Kulkas, Sepeda Gunung hingga Sepeda Motor disiapkan panitia sebagai hadiahnya.
 
Panitia sebenarnya sudah menyiapkan tumpeng dan hidangan untuk Menpora Imam Nahrawi yang berulang tahun hari ini. Disayangkan, Menpora berhalangan hadir karena ada urusan mendesak.
Sebelumnya, acara diawali dengan senam massal yang diikuti oleh seluruh peserta. Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi penyerahan “tanah air” oleh Pemkab Lombok Barat kepada Kemenpora. Tanah dan air yang dikumpulkan di 90 kabupaten/kota sebagai venue Gowes Nusantara itu nantinya akan dikumpulkan di Candi Borobudur.
 
Tidak seperti tour balap sepeda yang sudah ada, Gowes Pesona Nusantara ini memiliki track yang terus menyambung dari satu daerah ke daerah lainnya yang serentak dimulai serentak empat titik terluas Indonesia yaitu Sabang, Merauke, Tarakan, dan Atambua, kemudian berakhir di Magelang, Jawa Tengah pada perayaan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September 2017 mendatang. Peserta dari 90 kabupaten/kota akan mengikuti gelaran besar ini dengan tujuan untuk memperkenalkan wisata, kuliner, seni dan budaya daerah-daerah di Indonesia. (Humas Lombok Barat)

Menpora Akan Hadiri Gowes Pesona Nusantara

Giri Menang, Rabu 5 Juli 2017 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terpilih sebagai salah satu etape gelaran Gowes Pesona Nusantara yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Kegiatan yang rencananya akan diselenggarakan Sabtu (8/7/2017) mendatang ini akan dihadiri oleh Menpora Imam Nahrawi.  Hal itu disampaikan Asisten III Setda Lombok Barat, H. Fathurrahim dalam rapat persiapan gelaran Goews Nusantara di Ruang Rapat Jayangrane, Rabu (5/7/2017). “Kita sukseskan bersama acara Gowes Pesona Nusantara dengan terus berkoordinasi lebih intens dengan pihak terkait. Terutama dalam pengerahan massa untuk ikut bersepedaan minimal 3.000 orang peserta,” ucapnya saat memberi arahan.

Rute yang akan dilalui oleh peserta dimulai dari kantor Bupati Lombok Barat kearah Gerung  menuju Simpang Lima Gerung. Kemudian melewati Samsat Lobar menuju Bundaran Giri Menang Square dilanjutka kea rah Rumak kemudian Kediri, Jagaraga, Sedayu, Bermi, Babussalam dan diakhiri di Kantor Bupati.

Gelaran Gowes Pesona Nusantara secara keseluruhan akan bergulir di 90 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Tidak seperti tour balap sepeda yang sudah ada, Gowes Pesona Nusantara ini memiliki track yang terus menyambung dari satu daerah ke daerah lainnya di mulai serentak dari empat titik terluas Indonesia yaitu Sabang, Merauke, Tarakan, dan Atambua, kemudian berakhir di Magelang, Jawa Tengah pada perayaan puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September 2017. Peserta dari 90 kabupaten/kota akan mengikuti gelaran besar ini dengan tujuan untuk memperkenalkan wisata, kuliner, seni dan budaya daerah-daerah di Indonesia.

Sepeda dipilih masuk dalam rangkaian gerakan ‘Ayo Olahraga’ karena sudah tidak asing dan masih digunakan banyak masyarakat di Indonesia sebagai alat transportasi sekaligus sarana berolahraga. Selain itu, dengan bersepeda, dapat mempersatukan masyarakat ditambah olahraga ini memenuhi kriteria, yakni murah, meriah, masal, manfaat, dan menarik.

Dua program lainnya yang masuk dalam Gerakan #AyoOlahraga yang diluncurkan oleh Kemenpora adalah Gala Desa dan Liga Pelajar. Gala Desa merupakan kompetisi olahraga yang akan dilakukan di 816 Desa, 136 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi seluruh Indonesia. Kompetisi ini akan diikuti oleh masyarakat antar desa dan mempertandingkan enam cabang olahraga, yaitu; sepak bola, sepak takraw, bola voli, tenis meja, bulu tangkis, dan atletik.

Kegiatan Gowes Pesona Nusantara, Gala Desa dan Liga Pelajar pada hakikatnya merupakan implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) yang pada salah satu pointnya adalah Gerak Aktif.  Gerak Aktif dalam konteks ini diterjemahkan sebagai kegiatan yang melibatkan masyaraat umum dalam jumlah besar, sehingga diharapkan mampu membuat masyarakat termotivasi dan terbiasa untuk berolahraga, dan menjadikan oahraga sebagai gaya hidup. (andy/humas)

“Pemucuk”, Garda Terdepan Prosesi Lebaran Topat

Giri Menang, Minggu 2 Juli 2017 – Saat Bupati Lombok Barat dan rombongan tiba di pusat acara Lebaran Topat, nampak lima orang tetua berdiri menyambut di depan gerbang. Tetua ini menggunakan pakaian jas hitam, berpeci, berkain sarung dan berselempangkan sorban di pundak. Mereka terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang dianggap layak menyambut tamu selevel bupati. Mereka inilah yang disebut dengan “Pemucuk”.

Pemucuk adalah istilah barisan terdepan yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mengawal prosesi adat. Di Lebaran Topat kali ini selain mengawal jalannya acara, Pemucuk juga mengalungkan selempang kepada bupati sebagai tanda dimulainya prosesi adat.

Dalam prosesi Lebaran Topat kali ini diturunkan lima orang Pemucuk diringi sejumlah gadis di belakangnya. Herman, ketua Pemucuk menjelaskan, tugas Pemucuk antara lain adalah matur kepada bupati sebagai bentuk laporan kesiapan dimulainya acara. “Kami juga menemani pak Bupati untuk memotong Topat agung,” terangnya. (budi/humas).

terangnya. (budi/humas)

Fauzan : Lebaran Topat, Tradisi Budaya Berisikan Nilai-Nilai Kebhinekaan

Giri Menang, Minggu 2 Juli 2017 – Usai zikir di makam Batu Layar, Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid dan rombongan berjalan menuju pusat acara Lebaran Topat di Pantai Duduk. Jarak makam dengan lokasi ini sekitar 200 meter. Iring-iringan bupati dikawal oleh puluhan tokoh agama, para pejabat, kesenian cupak gurantang, dan topat agung.
 
Di lokasi Pantai Duduk sendiri sejak pagi harinya masyarakat terlihat sudah berkumpul menanti acara dimulai. Ibu-ibu tampak sibuk mempersiapkan dulang sesaji. Sembari menanti, warga dihibur dengan kesenian seperti lagu cilokaq sasak islami dan hadrah dari salah satu Pondok Pesantren di Kecamatan Gunungsari.
 
Tak lama berselang, bupati dan rombongan tiba di lokasi acara. Saat memasuki gerbang, bupati dikalungkan selendang hijau oleh Pemucuk. Pemucuk adalah istilah “barisan terdepan” yang terdiri dari tokoh agama dan tokoh masyarakat yang mengawal prosesi adat.
 
Usai pengalungan, bupati dan rombongan kemudian menempati podium kehormatan. Sebelum acara dimulai, para tamu disuguhkan tari-tarian islami dan rudat.
 
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Ispan Junaidi selaku ketua panita penyelenggara dalam laporannya menjelaskan, kegiatan Lebaran Topat ini dimulai dengan prosesi nyekar makam. Para tamu termasuk bupati menggunakan cidomo menuju makam. Digunakannya cidomo, ujar Ispan, untuk mengingat kembali para leluhur dulu yang dari berbagai kabupaten datang ke Batu Layar menggunakan alat transportasi tradisional Lombok ini saat Lebaran Topat.
 
Dikatakan juga, kegiatan ini dihajatkan untuk menaikkan angka kunjungan wisata ke Lobar. “Tahun kemarin Alhamdulillah tidak ada low season,” ujarnya. Lebaran Topat ini merupakan salah satu even untuk menggerakkan halal “tourism destination”.
 
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam setiap perayaan Lebaran Topat. Pertama, ujarnya, secara internal Lobar punya kewajiban memelihara tradisi turun temurun ini. Dalam tradisi ini tertanam nilai keagamaan yang dibungkus dengan nilai budaya. “Mudahan kedepannya pelaksanaan Lebaran Topat ini bisa ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya,” ujar bupati.
 
Yang kedua, lanjutnya, even Lebaran Topat adalah momen untuk memperkenalkan budaya Lobar yang sangat familiar dengan nilai-nilai budaya dan keagamaan di Lobar. “Mudahan ini bisa jadi contoh untuk meningkatkan nilai-nilai silaturahmi di Lobar,” harapnya.
 
Dijelaskan, even Lebaran Topat dan Perang Topat merupakan budaya adiluhung masyarakat Lobar yang bisa dicontoh masyarakat luar, di mana di dalamnya terdapat nilai-nilai kebhinekaan.
 
“Hanya dengan silaturahmi akan timbul kebersamaan, dari kebersamaan bisa timbul gotong royong untuk membangun masyarakat agar semakin maju,” pungkasnya.
 
Acara seremonial ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh TGH Ahmad Hanafi yang kemudian dilanjutkan pemotongan topat (ketupat) agung oleh Bupati Fauzan Khalid. (afgan/humas)

 

Open House, Dari Salaman Sampai Bincang Politik

Giri Menang, Kamis 29 Juni 2017 – Gelaran open house pada Hari Raya Idul Fitri menjadi tradisi bagi para pejabat pemerintah, termasuk Pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar). Tidak hanya dengan kerabat, keluarga atau kalangan pejabat saja, masyarakat umum pun ramai berdatangan untuk bersilaturahmi.

Sesuai tradisi, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menggelar open house di Pendopo Bupati di Giri Menang, Gerung, Rabu (28/6/2017). Gelaran yang semula diagendakan pukul 10 pagi itu seakan dimulai lebih dini. Tamu undangan yang antusias bertemu bupati, sejak pukul 9 pagi sudah tumpah ruah berdatangan. Mulai dari anggota Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lobar seperti Kapolres, Danlanud, para Kepala SKPD, maupun para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Mahasiswa serta masyarakat umum berduyun-duyun mendatangi pendopo yang dibuka hingga malam hari ini.

Tidak hanya itu, sejumlah politisi yang dihebohkan bakal siap bertarung dengan Fauzan Khalid dalam Pilkada 2018 mendatang pun tampak hadir. Bakal calon bupati dan wakil bupati yang hadir diantaranya, Ketua DPRD Provinsi NTB H. Umar Said, anggota DPRD NTB Fraksi Hanura H. Suharto, wakil Ketua DPRD Lobar Sulhan Mukhlis, serta Munawir Haris dan puluhan politisi lainnya.

Tidak ada ketegangan.  Hanya suasana hangat penuh canda yang ada di tengah-tengah mereka dan seakan mengikis ketegangan politik yang pernah ada beberapa waktu silam.

Kandidat dari Partai Hanura Suharto yang dikerumuni awak media pun tampak  sibuk menghindar. Ia enggan meladeni para pewarta yang hendak mengabadikan momen saat dirinya bersalaman dengan Bupati Fauzan.

“Saya yakin besok akan ada berita HOT nih,” kilah beliau sambil tertawa terbahak-bahak.

Di tempat berbeda, Sekretaris Daerah Lobar H. Moh Taufik dan Ketua DPRD Lobar Hj. Sumiatun tak ketinggalan menggelar acara open house di kediaman masing-masing.

Berbagai jenis makanan ringan dan berat disediakan oleh tuan rumah. Selain makanan khas Lebaran seperti opor ayam, bakso dan bebalung (sop iga), makanan khas Lombok Barat pun menjadi pilihan utama.

Makanan khas Lobar “Sate Bulayak”, menjadi sajian primadona yang disajikan oleh Sekda H. Moh. Taufiq di kediamannya di Kota Mataram. Rasanya yang khas, membuat para tamu selalu ingin menambah porsi.

“Ini (red. sate bulayak) memang sengaja saya pesan, karena sudah seharusnya kita memulai menggunakan produk lokal pada saat acara-acara seperti ini maupun acara-acara yang digelar oleh pemerintah,” ungkap sekda.

Di kediaman Ketua DPRD Lobar Hj. Sumiatun di Sekotong pun tampak ramai dikunjungi tamu dan masyarakat. Bersama sang suami H. Lalu Daryadi, Ketua Dewan perempuan pertama di Lombok Barat yang sudah menjabat selama dua periode ini menyambut kedatangan tamu.

“Alhamdulillah banyak tamu yang datang. Halal Bihalal ini untuk mempererat tali silaturahmi dan saling maaf-memaafkan. Mudah-mudahan segala dosa dan kesalahan kita semua diampuni oleh Allah SWT. Yang paling penting dari ini semua Ibadah Puasa Ramadhan yang sudah kita jalani diterima oleh Allah SWT,” harapnya. (humas).

(humas)

Pawai Takbir Tahun Ini Membeludak

Giri Menang, Senin 26 Juni 2017 – Gema takbir berkumandang di seluruh pelosok Tanah Air menyambut datangnya Idul Fitri 1 Syawal 1438 Hijriyah. Di ibukota Kabupaten Lombok Barat, tepatnya di Jalan Soekarno Hatta, Giri Menang, Gerung, malam menyambut Idul Fitri ditandai dengan pelaksanaan pawai takbir keliling, Sabtu (24/6).

Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, gelaran pawai takbiran kali ini lebih semarak. Hal itu terlihat dengan membludaknya peserta dan pengunjung mengikuti kegiatan ini. Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini berjumlah 50 kafilah dari seluruh kecamatan yang ada di Lombok Barat. Namun dua kecamatan (Batulayar dan Gunungsari) tidak mengirimkan kafilahnya karena mengadakan kegiatan serupa di kecamatannya.

Kafilah peserta dilepas di tiga titik, yakni di bagian sebelah barat 24 kafilah di lepas di Masjid Baital Attiq, di sebelah utara tepatnya di Bundaran Giri Menang Square dilepas 18 kafilah dan di sebelah timur bertempat di Desa Babussalam melepas 8 kafilah.

Pawai kali ini bayak menampilkan berbagai macam kreasi. Mulai dari miniatur masjid, ikon Lombok Barat “Giri Menang Square” hingga Kapal Nabi Nuh yang melegenda. Seluruh kreasi yang ditampilkan nantinya akan dinilai dan diumumkan pemenangnya pada gelaran Lebaran Topat, 8 Syawal 1438 H (Minggu, 2 Juli 2017) di Batulayar. Selain sebagai salah satu momentum promosi wisata, Lebaran Topat juga merupakan prosesi religi dan budaya Lombok Barat yang tiap tahun diselenggarakan oleh Pemkab Lobar.

Tampak hadir dalam acara di antaranya Bupati H. Fauzan Khalid, Sekda H. Moh. Taufiq, Dandim 1606/Lobar, Kapolres Lobar dan kepala dinas/instansi di lingkungan Pemkab Lobar. Dalam kesempatan itu, seluruh tamu undangan berkesempatan memberikan cindramata kepada para kafilah. (emi/humas).

 

Hujan Tak Kurangi Semangat Peringati Nuzulul Qur’an

Giri Menang, Rabu 21 Juni 2017 – Derasnya hujan tidak lantas menyurutkan semangat jamaah mengikuti peringatan Nuzulul Qur’an di Aula Bencingah Kantor Bupati Lombok Barat (Lobar) di Gerung, Selasa (20/6) kemarin. Jamaah yang terdiri dari Kepala SKPD Pemkab Lobar beserta istri, para Kepala Dusun, Kepala Desa, Ketua Badan Pemerintahan Desa (BPD), tokoh Agama, tokoh masyarakat se-Lobar ini bersama-sama bermuhasabah serta menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam Kalamullah.

“Kita semua mengharapkan dan berusaha bersama-sama agar Al Qur’an dan nilai yang terkandung di dalamnya bisa masuk di semua rumah-rumah yang ada di Lobar,” harap Bupati H. Fauzan Khalid saat memberikan sambutan. Hal itu sejalan dengan program “Ayo Mengaji” yang sedang digalakkan Pemkab Lobar saat ini. Program ini diharapkan menjadikan masyarakat Lobar dapat lebih baik lagi kedepannya.

“Kita harap masyarakat pada waktu Magrib sampai Isya harus bisa mematikan televisi dan menghidupkan Al-Qur’an di dalam rumah masing-masing. Rumah yang terdapat bacaan Al-Qur’an di dalamnya akan dilindungi dan dicurahkan rahmat oleh Allah SWT.  Peran kita semua untuk mewujudkan ini semua,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu juga diisi dengan Tausiyah Ramadhan oleh TGH H.Ahmad Zainuri. Dikatakannya, menjelang fase 10 terakhir Ramadhan, tantangan yang dihadapi semakin berat dan sulit. Butuh persiapan yang kuat untuk menghadapinya.

Lebih jauh Zainuri mengingatkan untuk  bersama-sama meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah malam.

” Ada satu peristiwa penting yang seandainya kita mendapatkannya maka akan menjadikan kesuksesan terbesar dalam hidup kita yakni malam Lailatul Qadar,” pungkasnya.

Peringatan Nuzulul Qur’an kemudian ditutup dengan acara Buka Puasa Bersama dan Shalat Magrib berjamaah. (budi/alok/humas)

Bupati Ajak Masyarakat Jaga Kebersamaan

Giri Menang, Rabu 21 Juni 2107 – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid tak jemu mengajak seluruh warganya untuk bersama-sama menjaga kebersamaan. Baginya, kebersamaan yang didorong dengan hati yang saling menerima adalah salah satu kunci sukses dalam pembangunan.
Demikian ditegaskan Fauzan saat menghadiri acara Nuzullul Qur’an di Masjid Jami’ Baitul Makmur Dusun Beleka, Desa Beleka, Kecamatan Gerung, malam ini Rabu (21/6).

“Sepintar apapun seseorang, tidak akan mungkin berhasil untuk membangun daerahnya tanpa adanya kebersamaan,” ujar Pria asli Sandik ini dalam sambutannya.
Lebih lanjut mantan Ketua KPUD NTB ini berharap sesuai trend pemerintahan modern yang mengedepankan asas partisipatif, agar kebersamaan Pemerintah dengan masyarakat tetap terjalin dengan baik agar bisa membawa Lombok Barat sebagai daerah yang yang lebih maju dan sejahtera lagi di masa mendatang. Hal ini oleh Bupati yang sudah berancang-ancang untuk maju lagi di Pilkada mendatang, terus disuarakannya tanpa lelah. Terutama melalui mimbar-mimbar informal yang lebih menyentuh ke tengah masyarakat, maka tema kebersamaan dan gotong royong menjadi tema yang paling sering disampaikannya beberapa saat sesudah ia dilantik resmi tahun lalu menggantikan Bupati sebelymnya, DR. Zaini Arony yang tidak genap setahun memimpin Lombok Barat di periode keduanya. Bagi Fauzan, pendekatan partisipasi warga harus dibangun dengan pendekatan kultural yang religius, salah satunya dengan moment acara Hari Besar Agama Islam yang biasa diselenggarakan dengan meriah di setiap desa di Lombok Barat.

“H. Fauzan Khalid merupakan bupati kedua setelah Alm. H. Iskandar yang menyambangi Dusun Beleka ini,” ungkap H. M. Yamil saat menyampaikan sambutannya selaku Pengurus Masjid dengan bangga. Ia pun menegaskan bahwa kehadiran pemimpin di tengah warganya menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga masyarakat.

Tampak hadir mendampingi Bupati, Ketua TP-PKK Lobar Hj. Khaeratun Fauzan Khalid, Asisten I Setda Kabupaten Lombok Barat H. Halawi Mustafa, Kasat Pol-PP Mahnan, Kepala Bakesbangpol H. M. Fajar Taufiq, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat se Desa Beleka.

Acara ini juga dirangkai dengan penyerahan bingkisan dan santunan kepada 22 anak yatim yang ada di seputaran Masjid. (ardi/humas)

 

Jelang Lebaran, Pelabuhan Lembar Siap

Giri Menang, Selasa 20 Juni 2017 – Beberapa hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1438 H, kondisi Pelabuhan Lembar terpantau aman, lancar, dan terkendali. Tidak ada penumpukan dan antrian penumpang kapal di areal pelabuhan pada seminggu menjelang hari raya.
 
“Untuk mengatasi kemacetan, telah disediakan 32 buah kapal angkutan. Puncak arus mudik penumpang diperkirakan terjadi tanggal 22 dan 23 Juni. Hal ini mengingat mulainya libur lebaran,” terang Anton Murdianto GM Pelabuhan Lembar.
Hadirnya kapal besar Legundi di Pelindo III yang mengangkut kendaraan dan penumpang jalan kaki dari Lembar ke – Surabaya merupakan faktor pengurai terbesar kemacetan, terang Anton.
 
Sementara itu Gubernur NTB TGH. DR. Zainul Majdi, MA yang didampingi oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dan Kapolres Lobar saat melakukan sidak di salah satu kapal di Pelabuhan Lembar Selasa (21/6) mengatakan, kondisi kapal dalam keadaan baik.
 
“Jika terjadi sesuatu kemacetan hal itu disebabkan oleh kendala yang terjadi di pelabuhan Bali. Di sini kita punya tiga telabuhan. Andaikata terjadi penumpukan maka berdasarkan SOP yang ada maka segala kebutuhan pokok akan didahulukan,” terang Gubernur Ulama’ ini. (bebe/alok/humas)
)
1 122 123 124 125 126 242