Mereka yang Mengharumkan Lobar di Bidang Kehutanan (2-Habis)

Kelopok Tani Madu Sari Juara II Wana Lestari Tingkat Provinsi

Udin sebelumnya sama sekali tak menyangka jika usaha budidaya madu yang dilakukannya bersama beberapa warga sekitar kini berkembang dengan baik. Ketekunan dan kerja keras telah mengantar  Kelompok Tani Madu Sari yang diketuai Udin cukup kewalahan memenuhi permintaan pasar terhadap produk mereka.
BAIQ FARIDA, Giri Menang

KAWASAN Dusun Batu Goleng, Desa Tempos, Kecamatan Gerung cukup sejuk karena dikelilingi kawasan hutan. Sejumlah pohon rindang berjajar di pinggir jalan menghiasi pemandangan di kampung ini.

Memanfaatkan kondisi lingkungan yang ditumbuhi aneka flora, Udin bersama warga sekitar tergerak untuk mencoba budidaya madu pada 2001 silam. Mereka tergerak untuk menambah penghasilan sekaligus memelihara kelestarian lingkungan sekitar. Diyakini dengan menggantungkan hidup di kekayaan hutan, para warga yakin akan lebih bertanggung jawab terhadap kawasan hutan di wilayahnya.

Awalnya budidaya yang dilakukan warga bersifat tradisional. Pendapatan dari usaha ini pun tak terlau mencukupi kebutuhan mereka. Kemudian setelah mendapat pendampingan dari penyuluh, mereka kini membuat stup untuk rumah lebah sehingga berimbas pada meningkatnya produktivitas madu yang dihasilkan.

Namun permintaan pasar yang tinggi justru kerap tak sanggup mereka penuhi karena jumlahnya yang cukup banyak dan tak sebanding dengan produksi madu lokal.

‘’Kami cukup kewalahan memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat,” kata Udin. Di sisi lain, produk madu yang dihasilkan kelompok tani beranggotakan 30 orang ini sudah mampu menembus hotel, restoran maupun pasar swalayan lokal. Bahkan ada juga permintaan dari luar daerah yang telah mereka penuhi.

“Intinya kalau dari soal pema- saran kami tidak kesulitan. Berapapun produksi madu yang dihasilkan, pasar tetap siap membeli,” tandasnya. Menurut Udin, madu yang dihasilkan kelompoknya memiliki beberapa keunggulan. Pertama dari segi kemasan, produk mereka sudah memenuhi standar di swalayan. Termasuk soal higienitas. Sementara dari sisi kualitas, dia berani menjamin keaslian madu yang dihasilkan.

“Di kelompok ini, tidak sembarang orang bisa memanen. Hanya pengurus kelompok dan beberapa anggota tertentu yang boleh melakukannya untuk menjaga keaslian madu yang dihasilkan,” ujarnya kembali.

Prestasi lain yang telah diraih kelompok ini adalah mereka berhasil keluar sebagai juara 2 tingkat provinsi NTB dalam lomba wana lestari. Mereka dianggap berhasil melakukan penghijauan dan konservasi alam. (*)

Sumber: Harian Lombok Post: Rabu, 24 September 2014

Tes CPNS dengan CAT Dongkrak Indeks Persepsi Korupsi

20131212_pengumuan_cpns1JAKARTA – Seleksi CPNS dengan bantuan komputer atau yang dikenal dengan sistem computer assisted test (CAT) diyakini mampu mendongkrak indeks persepsi korupsi (IPK). Sebab dengan sistem yang sangat transparan ini, masyarakat yang selama ini beranggapan bahwa penerimaan CPNS sarat KKN, secara berangsur-angsur akan berubah.

(lebih…)

Program Beasiswa S2 STAR-BPKP II UGM

Program Magister Akuntansi (MAKSI) Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM (Universitas Gadjah Mada) bekerjasama dengan BPKP selaku Executing Agency (EA), dang dengan dana dari Asian Development Bank (ADB), kembali membuka kesempatan kepada para PNS di seluruh Indonesia untuk melanjutkan jenjang pendidikan S2 dalam program beasiswa State Accountability Revitalization (STAR).

Pendaftaran Program beasiswa STAR-BPKP pada bulan Oktober-November 2014. Informasi selengkapnya dapat diakses melalui link http://www.bpkp.go.id/konten/1655/Program-STAR-BPKP dan www.maksi.feb.ugm.ac.id

1 154 155 156 157 158 242