KEJARI MATARAM KUNJUNGI LOMBOK BARAT

Giri Menang, 5 Agustus 2020 – Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun Menerima Tamu dari Kejaksaan Negeri Mataram yang berlangsung di Ruang Rapat Umar Madi, Rabu (5/8).
Pertemuan tersebut membahas tentang aset Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Barat dan aset Kota Mataram yang berada di sekitar Pantai Loang Baloq Mataram.
Selain wakil bupati, pertemuan tersebut juga dihadiri Kepala BPKAD Lombok Barat, Fauzan Husniadi, perwakilan dari Kota Mataram dan perwakilan Kejaksaan Negeri Mataram.
Hj Sumiatun berterima kasih atas kunjungan tersebut.
“Saya pribadi dan segenap Pemerintah Kabupaten Lombok Barat mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua informasinya, semoga koordinasi kita selalu berjalan dengan lancar,” ujarnya.

 

Berperan sebagai Enabler, SDM PKH berhasil menyadarkan KPM untuk mundur dari Kepesertaan PKH

Lombok Barat, 4 Agustus 2020, Bertempat di Kantor Desa Sekotong tengah, Dusun Loang Batu, Kecamatan Sekotong dihadiri oleh Kepala Desa, Kepala Dusun dan SDM PKH Kecamatan Sekotong, 4 KPM PKH secara sukarela mundur dari kepesertaan PKH. Ke empat KPM PKH ini merasa malu dan sudah tidak layak lagi menerima bantuan sosial. Karena secara ekonomi mereka merasa sudah sangat mampu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.

Disini, salah satu peran Pekerja Sosial adalah sebagai Enabler, atau pemungkin. Pendamping Sosial Kecamatan Sekotong didampingi oleh Pekerja Sosial Supervisor Kabupaten Lombok Barat melakukan perannya sebagai enabler/pemungkin untuk memberikan dorongan kekuatan personal kepada KPM PKH agar dapat memiliki usaha untuk perubahan terhadap dirinya sendiri. Setiap perubahan yang terjadi pada dasarnya dikarenakan oleh adanya usaha-usaha klien atau KPM itu sendiri.

“Strategi-strategi khusus untuk mencapai tujuan tersebut meliputi: pemberian harapan, pengurangan penolakan dan ambivalensi, pengakuan dan pengaturan perasaan-perasaan, pengidentifikasian dan pendorongan kekuatan-kekuatan personal dan asset-asset sosial, pemilahan masalah menjadi beberapa bagian sehingga lebih mudah dipecahkan, dan pemeliharaan sebuah fokus pada tujuan dan cara-cara pencapaiannya (Barker, 1987:49)”.

Dengan menjalankan salah satu peran dalam Pekerjaan Sosial tersebut, Pendamping Sosial Kecamatan Sekotong dan Pekerja Sosial SPV berhasil merubah Pola pikir / mind set dari KPM PKH Kecamatan Sekotong sehingga sebanyak 4 KPM Kecamatan Sekotong secara sukarela mundur dari kepesertaan PKH.

Sinip, salah satu mantan KPM  yang mundur dari kepesertaan PKH mengatakan bahwa salah satu alasannya mundur adalah berkat dorongan dari Pendamping Kecamatannya. “Saya diberikan dorongan yang kuat untuk terus maju, dan sadar akan kemampuan saya”. Saat itu sy merasa banyak orang yang lebih layak mendapatkan bantuan daripada saya.”Ungkapnya”.

SDM PKH Kabupaten Lombok Barat harus dapat terus menjalankan perannya untuk pemberdayaan dan kesejahteraan seluruh KPM PKH. Agar Keluarga Pra Sejahtera yang saat ini menjadi peserta PKH dapat menolong dirinya sendiri sehingga dapat berfungsi sosial lagi.

Iwan Suryadi, S.Tr.Sos
Spv Kab. Lombok Barat

Bupati Lombok Barat: H. L. Mudjitahid Inspirator Kemajuan Pembangunan Lombok Barat

Giri Menang, 3 Agustus 2020 – Prosesi pemakaman mantan Walikota Administratif Mataram dan Bupati Lombok Barat dua periode HL Mudjitahid dilangsungkan, Minggu, (2/8) di Pemakaman Keluarga Desa Kuripan, Kecamatan Kuripan.
Pemakaman mantan Bupati Lombok Barat yang sarat akan ide-ide visioner dalam membangun Kabupaten Lombok Barat ini dihadiri Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid bersama seluruh unsur Muspida Lombok Barat dan sejumlah pejabat provinsi NTB.
Pemakaman pencetus gerakan nasional “Jumat Bersih” ini dilakukan sesuai standar protokol kesehatan Covid-19.
Seperti dikabarkan sebelumnya, kabar duka meninggalnya tokoh pelopor pembangunan Operasi Manunggal “Patut Patuh Patju” ini tutup usia di RSUP Provinsi NTB, Sabtu (1/8). Almarhum lahir di Kuripan pada 8 September 1938 meninggalkan seorang istri dan 4 orang anak.
Bupati Lombok H. Fauzan Khalid mengatakan, almarhum adalah inspirator bagi para penerus pembangunan di Kabupaten Lombok Barat.
“Nasihat beliau kepada saya itu adalah inspirasi buat kami semua, nasihatnya yaitu di Lombok Barat itu diciptakan pemerintahaan yang bersih. Beliau mengatakan tidak ada artinya pemerintahan yang bersih tanpa keteladanan adinda sebagai bupati dan pioner terdepan memberikan keteladanan,” ujar Fauzan.
Bupati Fauzan selalu diiingatkan almarhum
agar persoalan asset daerah untuk selalu dijaga dan semaksimal mungkin pemerintah daerah harus berusaha untuk mengembalikan aset-aset daerah.
Sumber : Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Lombok Barat

 

DI TENGAH COVID-19, DISTAN LOMBOK BARAT TURUN MONITORING KONDISI KESEHATAN HEWAN KURBAN

Giri Menang, 28 Juli 2020–Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pertanian (Distan) Lombok Barat turun melakukan monitoring terhadap kondisi hewan jelang Hari Raya Idul Adha 1441 H, terutama hewan kurban di tengah pandemi Covid-19.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Distan Lobar Ir.H. Muhur Zokhri, saat turun di Dusun Gunung Malang Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Selasa (28/7).
“Sejak minggu lalu, kita di Dinas Pertanian Lombok Barat telah membentuk tim kesehatan hewan sekaligus monitoring dan pengawasan di sejumlah kelompok peternak, pasar hewan dan pengepul di Lombok Barat. Sesuai dasar pelaksanaan adalah Peraturan Menteri Pertanian nomor 114 tahun 2014. Tentang pemantauan hewan kurban dan ada juga Surat Edaran dari Direktur Jenderal (Direktorat) Peternakan dan Kesehatan Hewan RI nomor 008/SE/PK,” katanya.
Dia menyebut, pemeriksaan yang dilakukan di mana hewan kurban dipastikan benar-benar sehat untuk dikurban. Dan tim dari Dinas Pertanian juga telah membuat surat edaran kepada semua UPT Dinas Pertanian di Semua Kecamatan Se-Lombok Barat.
“Kita juga menghimbau kepada penjual-pembeli di tempat penjualan hewan kurban untuk jaga jarak fisik, pemeriksaan higiene personal, pemeriksaan awal, penerapan higiene dan sanitasi,” ungkapnya.
Lebih jauh dikatakannya, pemeriksaan dilakukan di semua kecamatan yang ada di Lombok Barat. Pemeriksaan hewan kurban di kecamatan dilaksanakan oleh para medis yang bertugas di UPT Puskeswan masing–masing.
“Untuk potensi ketersediaan ternak sapi potong kita tahun lalu mencapai 13 ribu ekor. Dari jumlah itu sekitar 3-4 ribu yang dikirim untuk memenuhi kebutuhan luar daerah. Sementara 9 ribu ekor untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dalam daerah,” terangnya.
Untuk tahun ini jumlah hewan kurban diperkirakan sekitar 2 ribu ekor lebih. Diperkirakan ada penurunan dibandingkan tahun lalu dimana tahun lalu jumlah hewan kurban sekitar 3 ribu lebih.
“Tahun ini ada pengurangan karena pendemi Covid-19. Namun stok sapi kita di Lombok Barat masih tersedia,” jelasnya.

 

1 15 16 17 18 19 239