Mendagri: Jangan Angkat Pejabat Mantan Napi

JAKARTA (Suara Karya): Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi mengimbau gubernur, bupati, dan walikota mengangkat pegawai negeri sipil (PNS) atau pejabat yang memiliki latar belakang sebagai mantan narapidana kasus korupsi.

Imbauan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Mendagri Nomor 800/4329/SJ tertanggal 29 Oktober 2012, perihal pengangkatan kembali PNS dalam jabatan struktural. Surat edaran ini telah dikirimkan kepada seluruh kepala daerah se-Indonesia.

“Mendagri menandatangani surat edaran tersebut untuk menyikapi kasus-kasus di sejumlah daerah di mana kepala daerahnya mengangkat kembali mantan pejabat yang pernah dihukum karena terlibat kasus korupsi untuk menduduki jabatan penting di birokrasi,” kata Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Reydonnyzar Moenek kepada sejumlah wartawan di Jakarta, Selasa (30/10).

Reydonnyzar Moenek mengatakan surat edaran yang dikeluarkan Mendagri kepada kepala daerah tersebut sifatnya imbauan. Imbauan ini dirasa penting guna mendorong percepatan reformasi birokrasi dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

Dalam surat edaran tersebut, Mendagri menegaskan agar PNS yang telah menjalani hukuman pidana disebabkan tindak pidana korupsi atau kejahatan jabatan lainnya agar tidak diangkat kembali dalam jabatan struktural pemerintahan di daerah.

“Mendagri yakin masih banyak PNS di daerah yang berprestasi, kompeten, jujur, dan bersih untuk menduduki jabatan struktural di pemerintahan daerah,” katanya.

Dalam surat itu, kata Kapuspen, Mendagri juga mengimbau kepada para kepala daerah agar memedomani seluruh peraturan perundang-undangan terkait terkait saat mengangkat PNS sebagai pejabat di daerah.

Di antaranya UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1996 tentang Pemberhentian/Pemberhentian Sementara PNS, PP Nomor 32 Tahun 1979 tentang Pemberhentian PNS sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan PP Nomor 44 Tahun 2011, PP Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 13 Tahun 2002, dan PP Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.

“Surat Mendagri kepada para kepala daerah ini juga ditembuskan kepada Presiden, Wapres, Menko Polhukam, Kepala UKP4, Menteri PAN dan RB, Seskab, Kepala BKN, serta seluruh ketua DPRD provinsi, kabupaten dan kota,” ujarnya.

Sumber : Victor AS – http://www.suarakarya-online.com

Dari Kerjasama LIPI Yogyakarta-Dispertanakbun Lobar

Gelar Pelatihan dan membuat Silase Komplit

Giri Menang – Program Bumi Sejuta Sapi (BSS) dalam mewujudkan swasembada daging nasional, tentu memerlukan komitmen seluruh stakeholders terkait peternakan. BPPTK LIPI Yogyakarta, sebagai salah satu lembaga riset pun terpanggil melakukan penelitian dan pengembangan potensi lokal di daerah ini.

Potensi pakan hijauan di Lombok Barat sangat sulit untuk dikembangkan. Karena hampir semua lahan yang tersedia dipakai untuk tanaman pangan.

Di sisi lain, limbah tanaman pangan tidak termanfaatkan dengan baik. LIPI pun tergerak memanfaatkan limbah tanaman pangan tersebut dengan sebuah teknologi mutakhir.

Mereka bekerjasama dengan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Lobar melakukan pelatihan pembuatan silase komplit di sentra peternakan Gerung.

Diketahui, silase merupakan teknologi pengawetan pakan dengan cara fermentasi anaerob (tanpa oksigen). Sedangkan probiomin adalah pakan tambahan yang diformulasi dari bahan organik untuk meningkatkan nafsu makan, pertumbuhan dan kualitas daging ternak.

Para peneliti pun diterjunkan ke beberapa sentra peternakan di Lobar untuk menyosialisasikan teknologi pengawetan pakan hijauan dengan cara teknologi silase komplit. Metode ini secara kualitas telah diuji terhadap peningkatan performa ternak. Para peternak lokal juga dilatih meningkatkan motivasi dan skill mereka dalam mengolah pakan sehingga kelangkaan serta kerawanan pakan di sentra bisa teratasi.

Kepala UPT BPPTK LIPI Hardi Julendra menyatakan, program BSS telah disikapi dengan baik oleh SKPD di daerah. Ini dibuktikan dengan meningkatnya populasi ternak. Namun hal itu perlu diiringi dengan program penyediaan pakan berkelanjutan.

Ahmad Sofyan, Koordinator kegiatan LIPI Yogyakarta menambahkan, pihaknya juga bekerjasama dengan Balai Inseminasi Buatan (BIB) Banyumulek dalam pengembangan silase komplit dan introduksi imbuhan pakan organik dalam mendukung peningkatan kualitas hasil ternak. Probiomin yang dihasilkan menurutnya telah teruju secara laboratorium mampu meningkatkan pertumbuhan dan kualitas daging yang dibuktikan dari kolesterol daging yang lebih rendah. Konsumen pun kini tidak perlu khawatir untuk makan daging.

Sumber : Baiq Farida – Lombok Post, tanggal 31 OktoberĀ  2012

PMI Lobar Masih Devisit Darah, Hepatitis Tetap Diwaspadai

Unit Donor Darah PMI Cabang Lombok Barat (Lobar) masih kekurangan atau devisit kantong darah sekitar 200 kantong per bulan. Sementara penyakit hepatitis serta tiga penyakit lainnya tetap diwaspadai agar tidak tertular ke orang lain melalui kegiatan donor daerah. PMI selalu melewati sejumlah alur yang telah ditentukan sebelum darah diberikan kepada pasien, termasuk melakukan pemeriksaan terhadap potensi penyakit yang terkandung dalam darah pendonor. (lebih…)

Delapan Jurnalis Malaysia Promosikan Pariwisata NTB

Delapan orang wartawan (journalist) asal Malaysia Selama tiga hari meliput potensi dan obyek-obyek wisata di NTB, khususnya pulau Lombok. Kedatangan mereka melakukan peliputan itu atas fasilitasi maskapai penerbangan Malaysia, Air Asia yang telah membuka rute baru Bantara International Lombok (BIL) ke Kualalumpur Malaysia sejak 12 Oktober 2012 lalu. Kegiatan ini merupakan salah satu marketing fun Air Asia untuk memperkenalkan NTB melalui berbagai media promosi yang dimiliki ke masyarakat dunia. (lebih…)

Amalan Terbaik

Alquran dan sunah Nabi SAW telah mengajarkan berbagai macam amal kebajikan sebagai bentuk ibadah seorang hamba kepada Allah untuk memperoleh surga-Nya. Dalam Alquran terdapat banyak ayat yang menjelaskan jenis kebajikan. (lebih…)

Setoran awal biaya haji bakal naik

Menteri Agama RI, Suryadharma Ali, mengatakan pemerintah berencana menaikkan setoran awal ongkos haji.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan pemerintah berencana menaikkan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).

“Tahun depan setoran awal BPIH akan dinaikkan menjadi antara Rp30 juta sampai Rp32,5 juta, ini untuk menekan antrian,” katanya sebelum berangkat ke Arab Saudi bersama rombongan Amirul Haj di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. (lebih…)

1 216 217 218 219 220 242