PERMUDAH PELAYANAN, DISDUKCAPIL LOMBOK BARAT BUKA TIGA UPT

Giri Menang, 30 Juni 2020–Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) membuka tiga Unit Pelayanan Teknis (UPT) Disdukcapil Kecamatan. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dan meningkatkan pelayanan Administrasi dan Kependudukan (Adminduk) kepada masyarakat agar lebih cepat, efektif, efisiensi, dan aman.
“Sejak beroperasinya UPT Kecamatan dua minggu lalu, masyarakat sangat bersyukur dan tidak jauh mengurus dokumen kependudukan ke dinas, cukup masyarakat mengurusnya ke UPT saja,” ujar Kepala UPT Disdukcapil Wilayah I Narmada-Lingsar I Wayan Erdani, Selasa (30/6).
Dia menambahkan, kepada semua masyarakat bahwa pelayanan adminduk seperti e-KTP, KIA, kartu keluarga, Akte kelahiran, data entri baru, sudah bisa dilakukan di tiga UPT kecamatan.
“Terkait percetakan e-KTP dan KIA tidak bisa dicetak langsung di UPT karena keterbatasan alat cetak. Namun tetap kita terima dokumennya untuk diproses ke dinas. Ke depan kita berharap setiap UPT diberikan sarana dan prasarana pendukung seperti mesin cetak e-KTP dan KIA,” akunya.
Dia juga menyebut, staf yang ada di UPT masih kurang dan tidak sebanding dengan jumlah masyarakat yang dilayani dari 37 desa yang ada.
“Tetapi saya sudah mengusulkan ke Dinas Dukcapil untuk penambahan staf di UPT,” jelasnya.
Selain itu kata dia, UPT Disdukcapil Kecamatan ini dibagi menjadi tiga UPT, untuk Wilayah I Narmada-Lingsar, Wilayah II Gunungsari-Batulayar dan Wilayah III Sekotong-Lembar.
Sementara Sekcam Lingsar Marzuki mengatakan, pihak Pemerintah Kecamatan Lingsar mendukung keberadaan UPT Kecamatan untuk bersinergi dalam pelayanan adminduk satu pintu kepada masyarakat.
“Kami siap apa yang dibutuhan oleh UPT Kecamatan. Intinya koordinasi, konsultasi dan komunikasi. Ketika membutuhkan sesuatu silahkan sampaikan kepada kami,” akunya.

Sumber : Humas Lobar

Masyarakat Sekotong Nilai Lomba Kampung Sehat,Punya Dampak Positif

-Berbagai rangkaian  kegiatan di lakukan. oleh masyarakat Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat dalam menyambut Lomba Kampung Sehat 2020 yang penilaiannya di mulai awal Bulan Juli tersebut.

 

Warga masyarakat  terlihat antusias bekerja sama dengan kepolisian,TNI ,Puskesmas,Satgas Covid 19,Pemerintah Desa,dll dalam mewujudkan situasi yang kondusif di tengah pademi Covid-19.
Kegiatan gotong royong bersih lingkungan,edukasi protokol kesehatan covid 19,penataan siskamling serta pemberdayaan kelompok usaha industri mulai di lakukan di masa kenormalan baru.

 
Kegiatan Lomba Kampung sehat dinilai sangat Positif sebagai upaya menciptakan kesadaran masyarakat untuk memulai cara hidup baru dengan mematuhi protokol kesehatan serta percepatan kearah kehidupan normal.
“Menjadi juara pada lomba kampung sehat bagi kami adalah nomor sekian,tetapi bagaimana menumbuhkan kesadaran warga untuk mematuhi protokol kesehatan covid 19 di masa new normal adalah yang paling utama,”ungkap Kades Sekotong Tengah,Lalu Sarappudin,pada Jum’at (26/06/2020).

 

Masyarakat ikut serta berperan aktif dalam mengikuti program kepolisian dalam lomba kampung sehat dengan membantu  pemasangan spanduk,penataan tempat wisata,poskamling dan hal lain terkait penilaian lomba.

Kampung Sehat, “Tak Hanya Harus Bersinar, Tapi Juga Bebas Narkoba”

Gubernur NTB, Dr. H.Zulkieflimansyah  menegaskan bahwa lomba kampung sehat, tak hanya bertujuan untuk memastikan  bahwa NTB memiliki keindahan yang luar biasa, potensinya melimpah, tetapi juga untuk menjamin alamnya sehat.

“Lomba ini juga untuk memastika  desa-desa di NTB selain bersih, sehat, indah, aman dan religius ( Bersinar) serta masyarakatnya bahagia.Tapi yang lebih penting lagi adalah desa yang bebas dari narkoba,” ungkap Gubernur Dr. Zul didampingi Kaploda NTB, Irjen Pol. M.Iqbal,  Dandrem 162 Wira Bhakti, Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani dan bupati Lombok barat, H. Fauzan Khalid saat Lounching lomba  Kampung Sehat Nurut Tatanan Baru,  di dusun Bantek Desa Lingsar Kabupaten Lombok Barat, pada Jumat (19/6/2020).

Dalam lomba yang diinisiasi  Kapolda NTB, Irjen. Pol. Muhammad Iqbal itu, Gubernur Dr. Zul menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam NTB, yang dikaruniai potensi yang melimpah. Bang Zul menyebut Lingsar sebagai salah satu contoh, betapa NTB diberikan karunia yang luar biasa. “Disini bukan hanya potensi alamnya yang hebat. Tapi juga budaya dan masyarakatnya. Inilah yang perlu terus kita jaga dan tingkatkan,” ajaknya.

Ia berharap lomba kampung sehat itu tidak dimaknai pada sebatas lomba saja, kemudian berakhir. “Bukan selama Wabah Covid 19 ini saja. Akan tetapi  harus terus berlanjut untuk mewujudkan cita cita bersama menggapai NTB Gemilang,” pintanya.

Bang Zul juga berharap kampung sehat dari NTB akan menjadi bagian dari media promosi untuk ikut mengenalkan NTB dikancah nasional dan internasional karena kehebatan dan prestasinya. “Ini sekaligus akan menjadi kado special atau prestasi Bapak Kapolda dan seluruh jajaran Polda NTB untuk membawa Nama harum NTB di kancah nasional,” pungkasnya.

Kapolda NTB,  Irjen. Pol. Muhammad Iqbal, S.I.K., M.H., mengatakan lomba kampung sehat ini salah satu strategi untuk membantu peranan masyarakat memaksimalkan dalam menjalankan protokol Covid-19. Sebagai bentuk pemacu masyarakat berlomba-lomba mencari strategi, atau formula sesuai adat dan budaya agar tidak kaku dengan protokol kesehatan sesuai standar WHO.

“Maka, tingkat kedisiplinan masyarakat mengikuti protokol Covid-19 ini adalah kunci dalam mencegah penyebaran covid-19 di NTB,” tegasnya.

Kapolda juga, mengajak masyarakat untuk bersama-sama bergandengan tangan mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19 di NTB. Sehingga pandemi covid-19 ini bisa berakhir.

Mantan Wakapolda Jawa Timur tahun 2018 itu menguraikan bahwa lomba kampung sehat memiliki tujuan yang sangat strategis dalam melawan pendemi Covid 19. Pertama,  untuk  menekan curva angka penyebaran covid-19 agar menurun siginifikan.

Kedua,  untuk menghidupkan kembali geliat ekonomi masyarakat dengan tetap mematuhi dan mengutamakan penerapan protokol kesehatan.  Sehingga tidak ada mayarakat yang tidak makan dan angka stunting, juga gizi buruk bisa ditekan. Kemudian tingkat  keamanan masyarakat tetap dapat dijaga dan berjalan dengan baik, tegasnya.

Lomba tersebut, akan dijalankan selama tiga bulan sampai 10 Oktober mendatang, mulai dari jenjang kecamatan, provinsi hingga ke tingkat pusat. (san@kominfo)

 

sumber : https://www.ntbprov.go.id/post/kampung-sehat-tak-hanya-harus-bersinar-tapi-juga-bebas-narkoba

Harganas 2020, Bupati Lombok Barat: Keluarga Basis Pembentukan Karakter

Giri Menang, 29 Juni 2020-Keluarga merupakan basis utama guna membangun bangsa ini. Pada prinsipnya keluarga yang kuat pasti akan menciptakan masyarakat, bangsa dan negara yang kuat. Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si pada peringatan Harganas ke XXVII tingkat provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Aula Kantor Bupati Lombok Barat, Senin (29/6).
”Karena itu saya mengajak kita semua untuk bersama-sama menjadikan keluarga sebagai basis pembentukan karakter termasuk mensosialisasikannya kepada masyarakat,” ujar bupati di hadapan Wakil Gubernur NTB Dr. Hj Siti Rohmi Djalilah dan undangan lainnya. Bupati mengaku bersyukur karena pelayanan KB di wilayah Lombok Barat tidak berbayar alias gratis, kecuali jasa pelayanan. Bagi masyarakat yang terdaftar di BPJS jasa pelayanannya dibayar oleh BPJS, Namun sayangnya bagi masyarakat yang tidak terdaftar di BPJS harus membayar jasa pelayanannya.
Ke depan, bupati berharap siapapun masyarakat Lombok Barat yang ikut KB baik yang terdaftar di BPJS maupun tidak semuanya harus gratis. “Ini ini adalah program kita dan tujuan kita dan kemauan kita semua,” kata bupati disambut aplaus meriah.
Bupati juga menyinggung program Gerakan Anti Merariq Kodeq (Gamaq) di Kabupaten Lombok Barat yang sudah berjalan. Hasilnya dari waktu ke waktu angka penurunan pernikahan dini cukup signifikan. Bupati juga mengaku gembira, karena beberapa waktu lalu di Kecamatan Kuripan semua stakeholder terlibat termasuk anggota DPRD yang juga ikut aktif membantu untuk membatalkan pernikahan dini yang ada di masyarakat.
Senada dengan bupati, Wagub NTB Dr Hj Siti Rohmi Djalilah berharap agar moment Harganas bisa menjadi momentum awal yang baik bagi pembentukan kareakter keluarga yang sehat, tangguh sebagai sebuah ujung tombak terdepan membangun bangsa dan negara. Ia juga berharap momentum harganas akan memberi sumbangsih bagi kesadaran akan Covid-19.
“Mudah-mudahan peringatan Harganas secara sederhana ini akan bisa menjadi momentum luar biasa bagi kita. Mudah-mudahan ini bisa mengetuk seluruh keluarga di NTB untuk bisa mengedukasi masyarakat NTB di saat pandemic Covid-19 ini untuk tetap memperhatikan dan mematuhi sepenuhnya protokol penanganan kesehatan Covid-19 di NTB dan khususnya di wilayah Lombok Barat. Edukasi yang dimulai dari keluarga akan memberikan efek yang luar biasa bagi masyarakat di luar rumah dalam membangun kesehatan masyarakat,” tukas orang nomor dua di pemerintahan Provinsi NTB ini.
Wagub juga menyebut peran Posyandu yang begitu besar dalam membangun kesehatan keluarga. Dengan 1000 lebih jumlah Posyandu di NTB bisa menjadi wadah terintegrasinya berbagai program pemerintah seperti penanganan gizi buruk, penurunan angka stunting, penurunan angka kematian bayi, ibu hamil dan ibu melahirkan dan lainnya.
Wagub juga mengaku bangga dengan capaian hasil penurunan angka perkawinan usia dini melalui program Gerakan Anti Merariq Kodeq (Gamaq) di Lombok Barat yang grafiknya terus mengalami penurunan setiap tahunnya.
“Program Gamaq ini sangat bagus dan bisa bersinergi dengan program-program lainnya sehinga apapun PR bersama yang belum diutuntaskan bisa terselesaikan dengan baik dengan syarat bisa dilakukan bersama-sama dan penuh tangung jawab,” demikian Rohmi Djalilah.
Dalam laporannya Ketua TP PKK Lombok Barat Hj Khairatun Fauzan Kjalid, yang juga selaku Ketua panitia penyelenggara mengungkapkan, peringatan Harganas ke XXVII tahun 2020 ini merupakan kerjasama Perwakilan BKKBN NTB, TP PKK NTB dan TP PKK Lombok Barat.
Peringatan Haganas ini juga dalam rangka upaya penambahan jumlah akseptor yang secara nasional menuju sejuta akseptor baru. Dan di NTB sendiri targetnya 47 ribu akseptor dan khusus Lombok Barat target yang ingin dicapai sebanyak 9 ribu lebih akseptor.
“Dengan terselenggaranya Harganas ke XXVII ini diharapkan terbentuk keluarga-keluarga yang sehat, berkualitas dan menjadi agen pembangunan yang berkelanjutan bagi bangsa dan negara ke depan. Harganas juga kita inginkan agar moment ini menjadi moment strategis menuju NTB Gemilang dan Lombok Barat Mantap,”harapnya saat memberikan laporan pada peringatan Harganas Tingkat Provinsi NTB yang ke -27 dengan tema “BKKBN Baru Dengan Cara Baru dan Semangat Baru Hadir di Dalam Keluargamu”.

Sumber : Humas Lobar

LOMBOK BARAT LAUNCHING JPS COVID-19 TAHAP II

Giri Menang, Sabtu 27 Juni 2020 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melaluli Dinas Sosial Kab. Lombok Barat melaunching program Jaring Pengaman Sosial (JPS) Covid-19 Tahap kedua tahun 2020, bertempat di Kantor Desa Merembu, Kecamatan Labuapi, Sabtu, (27/6).
Launching tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid dan dihadiri oleh Sekda, H Baehaqi, forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Lobar yaitu dari Polres Lobar, dari Kodim 1606/Lobar, perwakilan Kajari, sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Lombok Barat, dan masyarakat penerima bantuan JPS.
Bupati H. Fauzan Khalid mengatakan, di Lombok Barat yang sudah tercover dalam bantuan berjumlah 160 Ribu Kepala Keluarga (KK) . “Bantuan Program JPS Covid-19 ini semata-mata untuk membantu seluruh masyarakat karena efek dari Covid-19, saya berharap seluruh masyarkat Lombok Barat di samping mendapatkan bantuan kita juga sudah seyogyanya harus taat terhadap semua peraturan protocol kesehatan yang telah ditentukan oleh Pemerintah Pusat,” ujar bupati.
Ditambahkannya, bulan Mei, pemerintah melarang masyarakat untuk berkumpul misalnya di tempat-tempat publik. Namun saat ini, ada perubahan yaitu boleh berkumpul dengan protokol kesehatan.
Fauzan mengajak untuk bersama-sama mentaati semua protocol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan agar seluruh masyarakat percaya kepada yang ahli. Misalnya, masalah agama kepada Tuan Guru, dan kalau masalah kesehatan percaya kepada dokter atau tim medis.
“Kita saat ini di Lombok Barat masih zona merah di NTB, yang zona merah ada dua yaitu Kota Mataram dan Lombok Barat. Terkait zona merah di Lombok Barat ini saya sendiri dan Bapak-bapak yang hadir tidak bisa merubah ke zona hijau, harus ada kesadaran dan pemahaman masyarakat agar mematuhi atau mentaati protokol kesehatan dari pemerintah,” jelas Fauzan.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Lombok Barat, Lalu Martajaya menjelaskan, penyaluran JPS Covid-19 kepada masyarakat ini semata-mata untuk mengurangi beban terkait dampak virus Covid-19 ini, tentunya dengan JPS yang diberikan ini bisa mengurangi kebutuhan pokok dari masyarakat khususnya mereka yg berpendapatan rendah.
Dikatakan, jumlah masyarakat Kabupaten Lombok Barat yang sudah mendapat bantuan tahap pertama 21 Ribu KK, sedangkan yang tahap kedua sekitar 15 ribu KK. Selain itu, ada tambahan berupa tenaga kontrak dan tuna netra berjumlah 1.400 orang. Sehingga total penerima JPS Covid -19 yaitu 38.904 KK.
“Kendala kami pada saat tahap pertama terkait masalah data, data yang harus dipenuhi dalam jangka waktu kurang dari satu bulan meliputi ada data yang dobel dan yang sudah meninggal dan lain-lain ini diganti dengan membuat berita acara oleh pemerintah desa setempat,” ujarnya.
Di tahap kedua ini, lanjutnya, Dinsos Lombok Barat dan pihak-pihak terkait atau pendamping akan lebih ketat dalam penyaluran JPS Covid-19. Sebelum menyalurkan bantuan ini terlebih dahulu dicek lima item yang harus diberikan yaitu beras 15 kg, gula pasir 1 kg, minyak kemasan 1 liter , telur 1 trai, dan masker 2 buah.
Sumber : Humas Lobar

 

1 21 22 23 24 25 240