Keputusan Bersama Bupati, Ketua DPRD, Dandim 1606, Polres Lombok Barat, Polres Kota Mataram, Kepala Kementerian Agama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lombok Barat.

Tentang Pembatasan Kegiatan Sosial dalam Rangka Ikhtiar Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Wilayah Kabupaten Lombok Barat.

Ketahui: Dilarang Berdekatan dan Dilarang Berkumpul

Dilarang berdekatan dan dilarang berkumpul adalah tindakan penting yang dilakukan untuk menghentikan atau setidaknya memperlambat kecepatan penyebaran virus corona (COVID-19). Dengan melakukannya, orang yang terinfeksi virus, baik yang menunjukkan gejala sakit maupun yang tampak sehat, tidak menularkan virus ke orang-orang sehat.

Bagaimana melakukannya?

Selama ada perintah warga harus tetap berada di rumah. Lakukan kegiatan dari rumah. Bekerja, belajar dan beribadah di rumah.

Acara-acara besar, seperti pertemuan masyarakat, hiburan, olahraga ataupun bisnis harus ditunda atau dibatalkan.

Mungkin ada yang bertanya: apakah saya boleh ke luar rumah untuk belanja kebutuhan hidup? Bagaimana kalau saya harus berobat? Jawabannya boleh tapi kurangi frekuensi dan waktunya seminimal mungkin. Selalu jaga jarak minimal 1 meter dari orang lain. Jangan bersalaman. Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan saat kembali pulang ke rumah.

Khusus untuk orang yang berisiko (orang lanjut usia dan orang yang memiliki masalah kesehatan menahun seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, paru-paru dll.), harus selalu tetap di rumah. Berada di luar rumah, apalagi di tempat umum, sangat berisiko bagi mereka.

Kerja dari rumah saja. Kalau memang betul-betul terpaksa harus ke kantor, jaga jarak minimal 1 meter dan batasi kontak dengan rekan kerja dan patuhi etika bersin/batuk (tutupi bersin/batuk dengan siku terlipat atau tisu yang dibuang langsung ke tempat sampah).

Jika sekolah anak ditutup sementara, pastikan anak mengikuti instruksi guru untuk belajar di rumah. Jangan biarkan anak pergi luar rumah apalagi ke tempat umum yang ramai orang.

Kalau mengalami gejala virus corona, cari pengobatan medis atau telephon hotline 119. Jika Anda sedang merawat orang sakit di rumah, gunakan masker dan sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

Tingkatkan Kekebalan Tubuh, Kurangi Risiko COVID-19

Kalau kekebalan tubuh bagus, Anda terlindungi. Kalaupun jatuh sakit, sakitnya ringan.

Apa yang kita makan menentukan kekebalan tubuh. Kementerian Kesehatan berpesan: jangan lewatkan buah dan sayur di piring Anda.

Buah dan sayur kaya antioksidan dan vitamin. Warna-warna buah dan sayur mewakili beta karoten, polifenol, vitamin C, likopen dan berbagai jenis vitamin B yang berguna meningkatkan kekebalan tubuh.

Pilih yang Anda suka: apel, alpukat, belimbing, delima, jeruk, mangga, manggis, pisang, markisa, nanas, pepaya, rambutan, sirsak dan lainnya.

Sayur kaya serat. Tak hanya lancarkan BAB, tapi juga hasilkan probiotik dalam usus besar untuk kekebalan tubuh. Pilih sayur yang Anda suka: daun hijau, terong, wortel, kecambah/toge, labu kuning, brokoli dll.

Makanlah beragam buah dan sayur. Cuci bersih dulu. Jangan lupa, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir setelah masak dan sebelum makan

Luangkan waktu untuk olah raga dan berjemur terkena sinar matahari.

Jangan stress!

Stress mengurangi kekebalan tubuh. Cobalah beristirahat cukup dan bicarakan kekhawatiran Anda bersama keluarga. Mengikuti informasi virus corona memang penting tapi tak kalah penting bersantai, bermain dengan keluarga, memasak dan semuanya dilakukan di rumah.

Ingat, semua dimulai dari Anda. Dengan melindungi diri, Anda juga melindungi sesama!

Sumber : https://covid19.go.id/

Tes Cepat (Rapid Test)

Banyak kabar tentang RT (Rapid Test) atau tes cepat COVID-19 di media massa atau media sosial. Tes cepat bertujuan untuk deteksi dini kasus COVID-19 sehingga pemerintah dapat melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk mencegah penyebaran virus.

Yang Anda perlu diketahui tes cepat hanya untuk orang berisiko, yaitu yang pernah berkontak erat dengan orang sakit COVID-19 atau pernah berada di negara/wilayah yang dengan penularan lokal DAN memiliki gejala seperti demam atau gangguan sistem pernapasan (pilek/sakit tenggorokan/batuk).

Jadi, tak perlu tes cepat jika Anda sehat dan tak pernah kontak orang sakit COVID-19 atau berada di negara/ wilayah dengan penularan lokal COVID-19.

Yang mengikuti tes ada 3 kategori, yaitu OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan). Petugas Kesehatan yang menentukan statusnya.

OTG (Orang Tanpa Gejala) – yaitu mereka yang tidak menunjukkan gejala tetapi pernah melakukan kontak erat dengan orang positif COVID-19.

ODP (Orang Dalam Pemantauan) – yaitu:

  • Orang demam (≥38oC), riwayat demam atau pilek/ sakit tenggorokan/ batuk; dan
  • Dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berada di negara/wilayah dengan penularan lokal atau melakukan kontak erat dengan orang sakit COVID-19 (terkonfirmasi ataupun probabel)

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) adalah:

  • Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yaitu demam (≥38oC) atau riwayat demam; disertai salah satu gejala sakit pernapasan (batuk/ sesak nafas/sakit tenggorokan/pilek/ pneumonia ringan hingga berat) dan dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berada di negara atau wilayah dengan penularan lokal
  • Orang dengan demam (≥38oC) atau riwayat demam atau ISPA dan dalam 14 hari terakhir sebelum timbul gejala pernah berkontak erat dengan orang sakit COVID -19 (terkonfirmasi ataupun probabel)
  • Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan

Sumber : https://covid19.go.id/

Cara Tepat Menggunakan Masker

Masker harus digunakan tenaga kesehatan, orang sakit, orang yang merawat orang sakit dan orang sehat yang keluar rumah karena kebutuhan penting.

Tenaga kesehatan, orang sakit dan orang yang merawat orang sakit menggunakan masker medis. Orang sehat cukup menggunakan masker kain.

Berikut panduan cara menggunakan masker yang tepat.

  • Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik) atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).
  • Pasang masker menutupi hidung, mulut sampai dagu. Pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker.
  • Jangan buka tutup masker. Jangan menyentuh masker. Bila tersentuh, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik atau bila tidak ada, gunakan cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%)
  • Ganti masker yang basah atau lembab dengan masker baru. Masker medis hanya boleh digunakan satu kali saja. Masker kain dapat digunakan berulang kali.
  • Untuk membuka masker: lepaskan dari belakang. Jangan sentuh bagian depan masker; Untuk masker 1x pakai, buang segera di tempat sampah tertutup atau kantong plastik. Untuk masker kain, segera cuci dengan deterjen. Untuk memasang masker baru, ikuti poin pertama.

Sumber : https://covid19.go.id

Cara mengenakan, menggunakan, melepas dan membuang masker

Ingat, masker sebaiknya hanya digunakan tenaga kesehatan, orang yang merawat orang sakit, dan orang-orang yang memiliki gejala-gejala pernapasan, seperti demam dan batuk.

  • Sebelum menyentuh masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir (minimal 20 detik) atau cairan pembersih berbahan alkohol (minimal 60%).
  • Ambil masker dan periksa apakah ada sobekan atau lubang.
  • Pastikan arah masker sudah benar (pita logam terletak di sisi atas).
  • Pastikan sisi depan masker (sisi yang berwarna) menghadap depan Letakkan masker di wajah Anda.
  • Tekan pita logam atau sisi masker yang kaku sampai menempel sempurna ke hidung Tarik sisi bawah masker sampai menutupi mulut, hidung dan dagu, pastikan tidak ada sela antara wajah dan masker.
  • Setelah digunakan, lepas masker, lepas tali elastis dari daun telinga sambil tetap menjauhkan masker dari wajah dan pakaian, untuk menghindari permukaan masker yang mungkin terkontaminasi.
  • Segera buang masker di tempat sampah tertutup setelah digunakan.
  • Bersihkan tangan setelah menyentuh atau membuang masker/cuci tangan pakai sabun dan air mengalir (minimal 20 detik) atau bila tidak tersedia, cairan pembersih berbahan alkohol (minimal 60%).

sumber: WHO

Apa saja pengobatan infeksi virus corona (COVID-19) yang tersedia?

Saat ini belum ada pengobatan khusus yang efektif untuk infeksi virus corona baru. Vaksin mungkin baru bisa tersedia 18 bulan ke depan (2021). Sementara ini, cara terbaik adalah melakukan tindakan pencegahan, yaitu:

  • Sering suci tangan pakai sabun dan air mengalir
  • Hindari menyentuh muka
  • Jauhi orang yang menunjukkan gejala (demam, batuk kering, kelelahan)
  • Bila Anda mengalami demam, rasa lelah dan batuk kering, segera cari pengobatan
  • Anda dapat menguatkan sistem kekebalan diri dengan melakukan perilaku sehat, seperti olah raga teratur, makan makanan bergizi seimbang, tidak merokok dan memastikan Anda dan anak Anda mendapat imunisasi lengkap.

Sumber : https://covid19.go.id

Berapa lama virus ini bertahan di atas permukaan benda?

Belum dipastikan berapa lama virus penyebab COVID-19 bertahan di atas permukaan benda, tetapi perilaku virus ini menyerupai jenis-jenis coronavirus lainnya. Penelitian coronavirus, dan juga informasi awal tentang virus penyebab penyakit COVID-19, mengindikasikan virus dapat bertahan di permukaan benda antara beberapa jam hingga beberapa hari. Lamanya virus bertahan mungkin dipengaruhi kondisi-kondisi yang berbeda (seperti jenis permukaan, suhu atau kelembaban lingkungan). Jika Anda merasa suatu permukaan mungkin terinfeksi, bersihkanlah dengan disinfektan sederhana untuk membunuh virus dan melindungi diri Anda dan orang lain. Cuci tangan Anda dengan sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, cairan pembersih berbahan alkohol (minimal 60%). Hindari menyentuh mata, mulut, atau hidung Anda.

sumber: WHO

Apakah virus corona baru bisa ditularkan melalui gigitan nyamyuk?

Sampai saat ini belum ada bukti yang menunjukkan virus corona baru dapat ditularkan nyamuk. Virus corona baru adalah virus pernapasan yang menyebar terutama melalui percikan batuk atau napas orang yang sudah terinfeksi. Untuk melindungi diri Anda, sering-seringlah mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, dengan cairan pembersih berbahan alkohol (minimal 60%). Selain itu, hindari kontak dekat dengan siapa pun yang batuk dan bersin. sumber: WHO

Mengapa orang yang dicurigai (suspek) tertular virus corona harus diisolasi setidaknya 14 hari?

Virus corona biasanya menunjukkan gejala-gejala dalam 1 – 14 hari. Karena itu, orang yang dicurigai harus diisolasi selama 14 hari, baik di rumah sakit, rumah atau lokasi lain dan dipantau gejala-gejala yang muncul seperti demam, batuk atau sesak napas. Untuk memastikan infeksi virus corona, suspek dapat mengikuti tes beberapa kali. Selama isolasi, suspek harus mengikuti semua perintah petugas kesehatan untuk mencegah penyebaran virus. Di lain pihak, petugas kesehatan dan kita bersama harus selalu menunjukkan empati dan kasih sayang. Mereka yang diisilolasi biasanya mengalami kesepian, kekhawatiran dan yang jelas, sakit yang mereka alami bukanlah kemauan mereka sendiri. Anda dapat mendukung mereka dengan mencari tahu kebutuhan-kebutahan mereka dan membantu sejauh yang Anda bisa.

1 35 36 37 38 39 242