Wabup Lobar Lantik Dua Pejabat Tinggi Pratama

Giri Menang, 17 Februari 2020 – Mutasi pejabat di lingkup Pemerintahan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kembali terjadi. Kali ini dua Pejabat Tinggi Pratama atau Eselon II digeser untuk mengisi jabatan lainnya meskipun masih ada sekitar 10 jabatan yang masih lowong yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Lobar, Senin (17/2).

Dua pejabat yang mendapat pergeseran jabatan adalah H. Ilham, S.Pd, M.Pd yang semula menjabat sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan dan Aparatur Setda Lombok Barat didapuk menjadi Inspektur Pemkab Lobar. Posisi yang ditinggalkan H. Ilham diisi H Agus Gunawan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lobar.

Wabup Lobar Hj. Sumiatun dalam sambutannya menyampaikan bahwa mutasi tersebut merupakan kebutuhan setelah melalui proses yang panjang. Evaluasi objektif itu dilakukan dengan melihat kemampuan menejerial yang bersangkutan.

Lanjut kata mantan Ketua DPRD ini, objektivitas itu akan menjadi seleksi alamiah bagi seluruh pejabat yang ada. Bagi ASN dengan kinerja baik, tentu akan memperoleh kepuasan kerja secara psikologis pada dirinya, namun juga akan mendapat reward.

“Saya berharap ke depan, Tim Anggaran Pemerintah Daerah atau TAPD bisa memberikan alternatif ganjaran atau reward and punishment secara khusus berupa pengalokasian anggaran yang disesuaikan dengan kinerja OPD. Jika kinerjanya baik, maka alokasi anggaran di programnya bisa bertambah, namun sebaliknya jika buruk maka akan dikurangi,” sarannya.

Tak berhenti sampai disitu, kata dia, mulai tahun ini pihaknya sudah menerapkan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP) dengan memperhitungkan kinerja pegawai secara objektif.

“Bagi ASN yang memiliki kinerja buruk, disiplin rendah, loyalitas minim, dan seterusnya, maka harus dihukum dengan pemberian TPP yang menyesuaikan dengan tingkat kesalahannya,” tegasnya.

Terkait jabatan Inspektur yang lebih dahulu diisi dibanding 10 SKPD yang masih lowong Sumiatun mengatakan,  bahwa dua jabatan tersebut, terutama jabatan Inspektur tidak bisa dilakukan sembarangan. Merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perangkat Daerah, maka untuk melantik Inspektur harus mendapatkan izin dari Gubernur.

“Itu mengapa proses pelantikan dan pengambilan sumpah Inspektur tidak bisa kita barengkan dengan proses beberapa hari yang lalu,” jelasnya.

Menurut dia lagi, Itu menandakan posisi Inspektur bukanlah posisi yang sembarangan.

“Untuk itu saya berpesan agar Inspektur yang baru bisa mempertahankan posisi kita sebagai APIP dengan Level III Penuh. Sebagai APIP dengan level tinggi itu, maka Inspektorat Kabupaten Lobar adalah garda terdepan untuk mewujudkan pemerintahan yang berintegritas dan berkapabilitas untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih. Di tengah banyaknya persoalan yang mendera kita, baik di level Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa,” ulasnya.

Lalu bagaimana dengan sisa 10 jabatan yang masih lowong ? Dikatakan dia, pihaknya akan segera melakukan seleksi terbuka terhadap 10 Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama atau Eselon II. Ditegaskannya, seleksi terbuka itu adalah mekanisme wajib yang harus ditempuh dan menjadi ajang terbuka rekrutment yang objektif.

“Saya mendorong seluruh ASN yang telah memenuhi syarat untuk bisa mengikuti panitia seleksi terbuka (Pansel). Dengan pelibatan para akademisi sebagai Panitia Seleksi, kita memastikan bahwa seleksi ini dilakukan dengan objektif,” tandasnya.

Ditempat terpisah, Sekda Lobar H. Baehaqi menyatakan bahwa diisinya posisi Inspektur pada Inspektorat Lobar dikarenakan jabatan tersebut bisa hanya melalui proses Job Fit.

“Inspektorat bisa dilakukan melalui job fit. Yang lain akan di pansel. Minggu ini akan mulai kerja,” singkatnya.

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/wabup-lobar-lantik-dua-pejabat-tinggi-pratama

Kontribusi Yes I Do terhadap Penanganan Kasus Anak di Lobar

Giri Menang, Senin, 17 Februari 2020. Kasus anak berhadpan dengan hukum dan kawin di usia dini di kabupaten Lombok Barat cukup komplek. Untuk menanganinya, butuh SDM dan lembaga yang komit dan berdedikasi tinggi turut menanganinya.

Ada lembaga Internasional yang secara khusus menangani hal ini. Plan Internasional yang berpusat di Belanda, menggelar acara pertemuan diskusi dalam rangka keberlanjutan upaya penurunan angka perkawinan usia anak di kabupaten Lombok Barat. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Jayakarta, Senggigi,  Lombok Bart, Senin (17/2/2020).

Melalui program Yes I Do, dalam diskusi tersebuttelah mendapatkan beberpa masukan dari seluruh peserta yang didominasi OPD lingkup pemkab Lombok Barat, termasuk menghadirkan orang-orang terbaik Lombok Barat. Mereka yang tergabung dalam Kelompok Perlindungan Anak Desa (KPAD) Kediri, Sekotong Timur, Lembar Selatan dan Jagaraga Indah memberikan testimoni terhadap kontribusi Yes I Do ini.

Saat membuka acara, Sekda Lombok Barat, H.Baehaqi menyebut, jumlah janda di Lombok Barat mencapai 33 ribu. Hal ini sangat terkait dan tidak lepas dari masalah

adanya perkawinan dini.

“Belum setahun berkeluarga mereka sudah lain ranjang. Fenomena ini tidak saja terjadi di Lombok Barat, tapi hampir diseluruh kabupaten,” kata Baehaqi.

Menurut mantan Kepala Bapeda Lombok Barat ini, pihaknya sudah turut berkontribusi untuk meminimalisir banyaknya kasus perkawinan anak di usia dini. Sedikitnya ada 4 kebijakan yang diberlkukan. Kebijakan tersebut adalah Perbup, Gerasak, Gardu Doa, Stunting dan Garda Jaket. 3 dari 4 kebijakan ini bermuara pada perbup Lombok Barat no.30/2018 tentang pencegahan pernikahan usia

anak. Ada kebijakan lain seperti keputusan desa tentang KPAD, alokasi anggaran serta terbitnya Perda Kab.Lombok Barat no. 9/2019 tentang Pendewasaan Usia Pernikahan (PUP).

Pada kesempatan itu, Bcaehaqi memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Yes I Do. Karena program Yes I Do telah banyak berkontribusi.

Di tempat yang sama, Project Manager Yes I Do, Budi Kurniawan menyebut, pihaknya melalui KPAD telah menangani 29 perkawinan usia anak setelaah dibelas (dipisah). Dari 29 kasus, 9. diantaranya berhasil dibelas,  sementara 4 kembali menikah setelah dilakukan mediasi

Di sisi lain, Yes I Do juga telah membentuk 101 anggota pada 2019.Dirinci,48 dewasa laki laki, 26 perempuan, 4 remaja laki laki, 9 perempuan, 6 anak laki laki, dan 8 anak perempuan.

Kontribusi lainnya sebut Budi adalah perencanaan bisnis dan masa depan, diskusi berseri, posyandu remaja,  pemberdayaan ekonomi serta membentuk kelompok bisnis remaja yang saat ini telah beromset sekitar rp 8,5 juta/bulan.

Sesuai rencana, program Yes I Do akan berakhir pada Oktober mendatang. Namun seluruh peserta berharap, program ini supaya tetap berlanjut. Karena aeluruh program dinilai sangat berdampak positif terutama dalam penanganan kasus anak berhadapan dengan hukum, trafficking serta kasus lain yang menjerat anak.

Usai diakusi, Ketua KPAD desa Kediri, Suci Apriani mengemukakan, tak bisa dihitung kontribusi Yes I Do yang selama ini. Kendati begitu, gadis jebolan Aliyah pada ponpes Islahuddini kediri ini berharap, program Yes I Do bisa dilanjutkan.

Senada dengan Suci, utusan Plan Internasionl Belanda,Samira al Zwaini,  mrlalui translate mengaku senang berada dibtempat ini,  karena arahan dari pemkab.Lombok Barat yang sangt menyentuh. Selanjutnya Samira berharap,seluruh program dn agenda yang telah dilaksanakan suaya dijaga dan semoga bisa berlanjut, meskipun Yes I Do akan berlanjut ke Jawa Barat.

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/kontribusi-yes-i-do-terhadap-penanganan-kasus-anak-di-lobar

Wabup Lobar Launching Poli Mata Di Puskesmas Sekotong

Giri Menang,  17 Februari 2020- Salah satu penyakit mata yang kerap menimpa masyarakat adalah katarak. Dalam Hari Penglihatan Sedunia tahun 2015 , disebutkan Indonesia merupakan negara dengan tingkat penyakit katarak tertinggi kedua di dunia dan pertama di Asia. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI tahun itu menyebutkan tingkat prevalensi katarak Indonesia 0,1% per tahun. Dengan kata lain, setiap tahun ada satu pasien katarak baru di antara 1000 orang. Maka Kabupaten Lombok Barat dalam pencegahan berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan mata.

Wakil Bupati Lombok Barat, Hj Sumiatun mengungkapkan, mata adalah salah satu organ sensoris yang paling penting, 80% informasi diperoleh melalui mata. Mata adalah jendela dunia, berkat mata semua orang bisa melihat dan memudahkan dalam melakukan berbagai aktivitas, mulai dari membaca, menonton video, menulis artikel dan lain-lain.

“Karena itu  saya berpesan kepada masayarakat khususnya yang ada di Kecamatan Sekotong untuk memanfaatkan layanan Vision Center Satelit dengan sebaik-baiknya. Jangan ragu untuk datang ke Puskesmas untuk memeriksakan kesehatan mata,” kata Sumiatun pada Kegiatan Launching Layanan Vision Center Satelit di UPT BLUD Puskesmas Sekotong. Senin (17/2).

Sumiatun juga mengatakan, saat ini Lombok Barat terus berupaya meningkatkan akses pelayanan kesehatan melalui pembangunan sarana kesehatan seperti Puskesmas, Pustu dan Poskesdes, lengkap dengan alat kesehatannya. Sampai  saat ini, sebut Sumiatun, Lombok Barat telah memiliki 19 puskesmas, tahun ini akan menjadi 20, dengan 119 poskesdes dan 59 Pustu.

Sumiatun juga menyebutkan tenaga atau petugas dimasing-masing desa  sudah terdapat bidan desa, bahkan untuk beberapa desa terpencil terdapat 2 – 3 bidan desa. Hal ini diupayakan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan pada masyarakat, yang pada akhirnya diharapkan dapat menekan angka kematian ibu dan bayi. Dan untuk menurunkan angka stunting, ia menegaskan pemerintah daerah telah berupaya menempatkan tenaga gizi desa dengan 1 orang tenaga untuk 2 desa.

“Petugas kesehatan beri pelayanan yang ramah, jangan cemberut. Siapa pun dia beri pelayanan yang sama jangan dibeda-bedakan. petugas harus ramah tamaah kepada masyarakat, jika kira-kira masyarakat miskin tidak memiliki BPJS mohon dibantu melalui Kepala Dusun,” kata Sumiatun.

Kepala Dinas Kesehatan Ni Made Ambaryati mengatakan, adanya poli mata di Puskesmas Sekotong supaya lebih cepat menjaring masyarakat yang terkena penyakit katarak serta pihak kesehatan pun bisa lebih cepat mengambil tindakan seperti oprasi atau tidak.

Lebih lanjut Ambaryati menyebutkan, dari 19 puskesmas yang ada di Lombok Barat hanya dua puskesmas yang sudah  memiliki poli mata, yakni Puskesmas Gunung Sari dan Puskesmas Sekotong yang baru di Lounching. Untuk penambahan poli mata disetiap puskesmas, kata Ambaryati tergantung puskesmas mana yang ingin dibantu oleh pihak NJO.

Pemda Menyapa Desa, Setda Menyapa OPD: Tingkatkan Disiplin Pns Dan Sinkronisasi Program

Giri Menang, 17 Februari 2020 – Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, M.Si menekankan tahun 2020 merupakan awal perjalanan baru sebagai sebuah refleksi perjalanan setahun sebelumnya (2019, red). Tahun baru hendaknya bisa dijadikan lebih baik dari tahun sebelumnya. Tahun baru hendaknya bisa dijadikan tongak baru bagi segenap Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk selalu bersemangat dalam bekerja dan menuntaskan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

Pada Apal Paripurna di halaman Kantor Bupati Lombok Barat, Senin (17/2/2020) Bupati diwakili Sekda Lobar H Baehaqi yang bertindak sebagai Inspektur Upacara menandaskan, tahun ini Pemda sudah mulai melaksanakan Program Setda Menyapa OPD dan Pemda menyapa Desa.

Dijelaskan, masing-masing OPD dan Desa akan didatangi secara bergiliran. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan disiplin PNS sekaligus sinkronisasi program. Untuk mewujudkan harapan yang profesional dan terdepan dalam melayani maka kata kuncinya adalah disiplin. Disiplin adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar, karena siapapun di muka bumi ini dalam sejarahnya tidak ada yang berhasil tanpa disiplin.

“Semoga program kita ini menjadi motivasi untuk meningkatkan disiplin sekaligus mensinkronkan program. Saya juga berharap kedisiplinan pegawai bukan ditunjukkan hanya pada hari H dilaksanakannya Setda Menyapa OPD di instansi tertentu, tetapi haruslah berkesinambungan,” harapnya.

Baehaqi juga mempertegas terkait program Pemkab Menyapa Desa. Tujuan dari program ini adalah untuk sosialisasi, silaturrahmi, dan mendekatkan pelayanan, supaya pemerintah desa juga merasa diperhatikan oleh Pemkab. Tentu saja, tujuan lainnya juga, sebagaimana Setda Menyapa OPD, adalah untuk meningkatkan disiplin aparat di desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakatnya.

“Mudah-mudahan dengan kesungguhan ikhtiar yang kita lakukan ini, khususnya dalam meningkatkan disiplin, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan semakin baik. Dan tentunya ini akan bermuara pada tercapainya cita-cita pembangunan kita yakni Terwujudnya Masyarakat Lombok Barat Yang Amanah, Sejahtera dan Berprestasi dengan Dilandasi Nilai Patut Patuh Patju,” tutupnya.

Bupati Lobar Ajak Masyarakat Ikut Sensus Penduduk 2020 Online

Gerung, Diskminfotik – Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai melaksanakan Sensus Penduduk 2020 (SP2020) secara online, di Pendopo Bupati Lombok Barat, Gerung, Sabtu pagi (15/2/2020).

Sensus diawali dari Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid yang didampingi oleh Pelaksana Tugas (PLT) Kepala Diskominfotik Akhmad Saikhu, Sekretaris Diskominforik Rasidi, beserta Kepala BPS Anas, dan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatat Sipil Muridun. Kegiatan ini dilakukan serentak pada tiap kantor BPS yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kepala BPS Anas mengatakan, SP2020 merupakan momentum bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Lombok Barat untuk bersama-sama meluruskan niat dan menyatukan langkah dalam menyukseskan pelaksanaan SP2020.

“Bupati mengingatkan jajarannya untuk memberikan contoh kepada masyarakat terkait pelaksanaan SP2020 yang dilakukan secara online. Oleh karena itu, perhatian yang telah diberikan tersebut harus menjadi pemantik semangat bagi segenap masyarakat Kabupaten Lombok Barat,” katanya.

Bupati kata dia, juga meminta seluruh kepala OPD memberikan kontribusi semaksimal mungkin dalam upaya menyukseskan SP2020. “SP2020 yang dilakukan Bupati Fauzan Khalid secara online pagi ini merupakan yang pertama melakukannya. Semoga ini menjadi contoh untuk seluruh ASN yang bernaung di Kabupaten Lombok Barat,” ujarnya.

Anas mengungkapkan, SP2020 merupakan sensus penduduk yang ketujuh kalinya dilakukan BPS setelah pertama kali dilaksanakan pada 1961.

“Tujuan sensus penduduk ini adalah pertama untuk menyediakan data, jumlah, komposisi, distribusi, dan karakterisitik penduduk Indonesia menuju satu data kependudukan Indonesia. Kedua, mendapatkan parameter demografi yang akan digunakan untuk proyeksi penduduk untuk 20-30 tahun mendatang,” ucap dia.

Data penduduk yang dihasilkan melalui SP2020, sambung dia, merupakan data dasar yang dapat digunakan untuk membuat kebijakan di berbagai bidang seperti pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lain sebagainya.

Bagi penduduk yang belum mengikuti SP Online akan didatangi petugas sensus untuk melakukan Sensus Penduduk Wawancara dengan menggunakan HP atau tablet atau kuesioner kertas selama Juli 2020.

Menurut Anas, Bupati Lombok Barat sangat mendukung SP2020 ini, karena sekarang sudah zamannya teknologi, dan hampir semua penduduk memiliki android untuk digunakan mengakses web sensus.bps.go.id. Periode Sensus Penduduk Online (SP Online) ini dimulai pada 15 Februari-31 Maret 2020.

Penduduk dapat menggunakan perangkat yang terhubung dengan internet dengan menyiapkan dokumen berupa Nomor Induk Kependudukan dan Nomor Kartu Keluarga yang digunakan masuk ke halaman web BPS tersebut.

“Mari kita sukseskan sensus penduduk tahun 2020, bersama-sama kita menuju Satu Data Indonesia. SP2020 Mencatat Indonesia,” ujarnya. (Diskominfotik/YL)

Sensus Penduduk Online 2020 di https://sensus.bps.go.id/

Bupati Lobar Ajak Masyarakat Ikut Sensus Penduduk 2020 Online

Pemkab Lombok Barat Janji Hibahkan Tanah untuk Sekretariat PGRI

Giri Menang, Sabtu 15 Februari 2020. Bupati Lombok Barat melalui Asisten III, Drs.H.Mahyudin berjanji, akan menghibahkan sebidang tanah untuk pembangunan sekreariat Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) cabang Lombok Barat. Hal itu dikemukakan Mahyudin, saat memberikan arahan pada pembukaan Konferensi XXII PGRI cabang Lombok Barat yang berlangsung di Narmada, Sabtu (15/2/2020.)

Mahyudin terkesan saat menerima laporan bahwa, selama ini pengurus PGRI belum memiliki gedung sekretariat yang memadai. Karena itu Mahyudin serta merta menjanjikan akan menghibahkan sebidang tanah. Namun Mahyudin pun tak kalah gesitnya untuk memberikan warning. Pengurus diminta membuat proposal yang ditujukan kepadanya. Jika semua sudah deal, maka dalam tempo dua tahun bangunan fisik sudah ada.

“Silahkan pengurus PGRI membuat proposal, dengan catatan dalam waktu dua tahun bangunan fisik sekretariat sudah lengkap,” pinta Mahyudin seraya mengaku, kehadirannya dalam acara konferensi PGRI XXII Lombok Barat ini atas perintah bupati. Rencananya, menyusul bupati akan hadir selepas menghadiri kegiatan Sensus Penduduk Online di Pendopo-Gerung.

Terkait konferensi PGRI ini, Mahyudin mengaku haru dan bangga berada di tengah-tengah ibu dan bapak guru. Semua mengingatkan jasa guru yang tiada tara.

“Saya tidak akan bisa berdiri di hadapan bapak ibu hari ini ketika saya tidak mendapatkan pendidikan, pengajaran dari bapak ibu guru. Semoga jasa bapak dan ibu guru akan bernialai ibadah dari Allah,” petuah Mahyudin.

Pada ksempatan itu, ada beberapa hal penting yang disampaikan mantan Kepala Dinas Koperasi UKM Lombok Barat ini. Kata dia, PGRI adalah kumpulan dari orang-orang pendidik yang memiliki merek guru, yaitu insan yang digugu dan ditiru. Bahasa digugu dan ditiru ini kata dia, artinya setiap insan yang namanya guru, wajib dan pasti, dia adalah lebih dari yang lain.

Berikutnya, Manhyudin menyebut, kondisi di Lombok Barat, menurut data statistik, kemiskinan berada cukup tebal yaitu, 15,2 persen. Ini artinya, kalau penduduk Lombok barat 732 ribu akan menjadi sekitar 107 lebih masih dalam keadaan miskin. Di sisi lain, karena kemiskinan masih tebal, berdampak pada IPM Lombok Barat mencapai 67 poin dari 167 poin.

“Kita berada pada rangking ke 4 di NTB, di bawah kabupaten Sumbawa Barat. Bahkan Pak bupati telah mengumpulkan kami dan Insa Allah kami akan berbicara kepada seluruh pejabat eselon 3 dan 4 lingkup Dinas Pendidikan untuk sama-sama mendorong supaya IPM kita bisa berada di atas kabupaten Sumbawa Barat,” tegas Mahyudin dihadapan Ketua dan wakil ketua PGRI NTB, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Lombok Barat serta seluruh peserta konferensi.

Lebih jauh dikemukakan Mahyudin, IPM memang memiliki tiga komponen. Diantaranya, usia harapan hidup (UHH) yang diupayakan memiliki regulasi yang kuat untuk penigkataknnya. Berikutnya, tingkat rata-rata lama sekolah. Di sini, guru dan PGRI baik secara personal diharapkan memiliki tanggung jawab secara moral untuk bersama-sama meningkatkan tingkat rata-rata lama sekolah ini.

“Dalam hal ini, ternyata anak-anak ini banyak yang putus sekolah. Saya kira ini arah kebijakan yang akan kita tempuh. Yang masih usia sekolah, semua kita akan berperan untuk mengajak mereka kembali untuk sekolah sampai tamat,” harap Mahyudin seraya menyerukan agar menghidupakan kembali program paket A B secara personal maupun kelembagaan.

Usai memberikan arahan, pada kesempatan itu, Bupati Lombok Barat menyatakan, selamat kepada pengurus PGRI yang baru saja terpilih melalui konferensi. Tentu kata bupaati ini patut disyukuri, karena konferensi berjalan aman, baik dan lancar, tidak seperti kegiatan konferensi yang lain yang bisa saja diselingi keributan.

“Saya sangat akomodatif terhadap pengurus PGRI yang baru dilantik. Beda dengan partai politik, saingan itu sering dibuang jauh-jauh. Tapi di PGRI itu tidak berlaku, karena PGRI adalah organisasi profesi non profit, tidak boleh ada pengurus PGRI menjadi pengurus yang mencari keuntungan yang bersifat pribadi,” pesan bupati yang hadir belakangan pada konferensi ini.

Sampalan Surga Lombok Barat, dari Senggigi hingga Sekotong

Giri Menang -Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengenalkan destinasi pariwisata mulai dari ujung selatan sampai utara Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kepada  seller dan buyer trevel se-Indonesia pada acara Gala Diner  yang mengambil tema Friendly Travel Networking (FTN) di Pendopo Bupati Lombok Barat, Giri Menang, Gerung. Rabu (13/2) malam.
Dihadapan para buyer dan seller yang tergabunng dalam Insan Pariwisata Indonesia (IPI) ini, Bupati dua periode ini menjelaskan, wilayah utara  Lombok Barat terdapat Pantai Senggigi yang sudah lama dikenal wisatawan domestik dan mancanegara, karena keindahan pantainya.
Menurutny, Senggigi sejak lama dikenal dunia internasional dan merupakan penyokong Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar bagi Lombok Barat. Karena itu, kawasan wisata yang kerap kali diselenggarakannya even nasional dan internasional ini, tahun ini akan direvitalisasi dan rencananya akan mengalami banyak perubahan.
Ia juga menyebut, Taman Narmada yang secara administrative masuk wilayah Kecamatan Narmada bagian timur wilayah Kabupaten Lombok Barat juga diketahui memiliki banyak macam sejarah dan mitos.
“Sementara itu di wilayah selatan yaitu Sekotong,  jauh lebih variatif destinasi pariwisatanya, meskipun dari infrastruktur  seperti penginapan tidak banyak tetapi sudah ada hotel bintang lima,” jelas Fauzan.
Di Kecamatan Sekotong lanjut Fauzan, tercatat sebanyak 10 gili  yang sangat potensial, diantara ratusan gili lainnya yang sangat potensial dikembangkan sebagai destinasi andalan. Terkait wilayah Sekotong ini, Fauzan kembali mempertegas, pemerintah Kabupaten Lombok Barat  saat ini sangat serius mempromosikan sekotong kepada investor.
Bupati menambahkan, selain  melimpahnya destinasi pariwisata, Fauzan juga menjelaskan ada atraksi budaya yang mencerminkan tolerasi umat beragama di Lombok Barat, yakni Perang Topat. Perang ini melibatkan pemeluk agama Islam dan Hindu. Pelaksanaannya kata Fauzan, setiap bulan purnama ke tujuh dalam penanggalan suku Sasak yang biasanya jatuh pada akhir November atau awal Desember di Pura Lingsar.
“Perang ini mencerminkan nilai-nilai yang dipegang masyarakat Suku Sasak, menghargai ke Bhinekaan. Dan perang yang ini senjatanya menggunakan topat atau ketupat,” kata Fauzan.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat  IPI Priyanto Datu Jatmiko mengatakan, kehadiranya bersama para seller dan buyer di lobar untuk mempromosikan pariwisata lobar sehingga  bisa meningkatkan kunjungan pariwisata baik wisatawan domestik maupun manca Negara.
“tahun 2020 IPI pokos memperomosikan desa wisata, karena kita pokus pada pengembangan  desa-desa wisata sampai sektor riel, destinasi wisata di desa banyak yang bisa kita garap,” terang Priyanto. (hms)

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/sampalansurga-lombok-barat-dari-senggigi-hingga-sekotong

Pariwisata Beri Kontribusi Terbesar Bagi Perekonomian Lombok Barat

Giri Menang-Lombok Barat merupakan satu diantara 10 kabupaten/kota di NTB yang selama ini banyak berkontribusi sekaligus mewarnai perkembangan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). “Pariwisata kita memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian di Kabupaten Lombok Barat,” kata Sekda Lombok Barat, Dr. H. Baehaqi, SS, M.Pd, MM pada pembukaan  Table Top Bersama Insan Pariwisata Indonesia (IPI) di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Giri Menang, Gerung, Rabu (12/2).

Mantan Kepala Bappeda Lombok Barat ini menyampaikan ucapan selamat datang di Kabupaten Lombok Barat kepada seller dan buyer yang bergabung dalam Insan Pariwisata Indonesia (IPI). Ia juga memberi gambaran keindahan sejumlah potensi pariwisata Lombok Barat , mulai dari wilayah utara (Senggigi) hingga ke wilayah selatan Sekotong yang menyuguhkan keindahan alam yang masih alami dan cukup pantastis.

“Banyak daerah lain berkunjung  ke Kabupaten Lombok Barat dan  mengaku, jika dulunya  waktu Tuhan membuat Lombok Barat ini, Tuhan dalam keadaan tersenyum. Karena alam dan pantainya yang begitu indah. Dan secara umum Lombok Barat sangat potensial dengan destinasi wisatanya. Dan pada dasarnya wisatawan domestik maupun mancanegara itu terlebih dahulu harus melalui Lombok Barat,”  tukas mantan Kepala Dinas Dikbud Lobar ini.
Ketua DPD IPI NTB Ahmad Paozi saat dikonfirmasi menyebutkan, acara ini dikemas dengan special branding yang disebut Lombok Travel Networking, yang mana Lombok Travel Networking itu berbeda dengan travel-travel yang lain pada umumnya yang diadakan di Indonesia.

“Kami lebih menitikberatkan pada brainly,  jaringan persahabatan dalam membina persahabatan dalam mencari bisnis antara satu dengan yang lain antara travel dengan hotel dan lainnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, acara ini diadopsi dari DPD yang ada di Indonesia dan kebetulan i DPD NTB sudah satu tahun. Acara yang pertama kali di tahun 2020 yang diadakan di Lombok Barat dengan tema Lombok Hidden Paradise.
“Alhamdulillah sebelumnya saya menargetkan akan mampu mendatangkan 150 buyer  dengan 100 seller  dan alhamdulillah tercapai. Dan mudahan ini menjadi awal yang baik untuk organisasi kami dalam artian membantu pemerintah dalam menambah jumlah pengunjung atau wisatawan yang datang ke Lombok,” harapnya.
Dalam ini, pihaknya juga mengundang  peserta dari seluruh Indonesia sampai Papua dan juga mengundang beberapa peserta dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.

Terpisah Abah Heri dari Titik Nol Tour jogja menuturkan, setelah bencana gempa bumi yang melanda NTB setahun yang lalu Sumber Daya Manusia(SDM) khususnya dibidang pariwisata diakuinya agak menurun dan perlu untuk ditingkatkan lagi.
“Makanya kita para insan pelaku pariwisata di Indonesia, datang kesini untuk bisa meramaikan Lombok kembali. Kami berharap  agar SDM di NTB bisa bangkit kembali, jangan terpaku dengan musibah gempa bumi beberapa waktu yang lalu,” ujar Abah Heri.
Abah Heri mencontohkan , di DI Jogyakarta juga pernah dilanda musibah gempa bumi seperti yang dialami NTB. Meski demikian bias dijadikan sebuah objek wisata yang menarik seperti yang ada didaerah Gunung Kidul. (hms)

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/pariwisata-beri-kontribusi-terbesar-bagi-perekonomian-lombok-barat

BUPATI LAUNCHING PROGRAM “PEMDA MENYAPA DESA”

Giri Menang, Sabtu 8 Februari 2020 – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid didampingi Sekda Lobar H. Baehaqi serta para Asisten dan Kepala OPD melaunching program Pemerintah Daerah (Pemda) Menyapa Desa. Desa pertama yang menjadi sasaran program ini adalah Desa Karang Bayan yang berada di Kecamatan Lingsar.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Kepala Desa dan camat yang telah bersedia menyediakan tempat dilaunching Program Pemda Menyapa Desa ini. Dan Insya Allah selanjutnya akan kita laksanakan setiap hari Jum’at secara terjadwal di seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Lombok Barat,” kata Bupat H. Fauzan Khalid usai gelaran Shalat Jum’at di Masjid At-Taqwa Desa Karang Bayan, Jum’at (7/2).

Disebutkan fauzan, Program Pemda Menyapa Desa yang diikuti oleh semua OPD ini diawali dengan kegiatan gotong royong bersama masyarakat, pembinaan kepada desa dari OPD, pemberian pelayanan kepada masyarakat seperti pemeriksaan kesehatan gratis kepada masyarakat, pelayanan Samsat Keliling dan Sholat Jum’at berjamaah.

“Program ini kita laksanakan untuk menjalin silaturahim antara pemda dan masyarakat. Silaturahmi adalah hubungan hati dimana yang dimaksud hubungan hati itu tidak bisa melalui perantara,” ujarnya.

Lanjut kata fauzan, untuk itu program ini bertujuan untuk melihat dan mendengarkan langsung segala permasalahan di masyarakat. Kesempatan itu juga digunakan untuk melihat realisasi program pemda di wilayah secara langsung.

“Melalui program ini juga kita ingin menjalin kebersamaan serta mengharapkan partisipasi dan masukan dari masyarakat dalam membangun Lombok Barat, sekaligus dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui sumber informasi masyarakat secara langsung,” harapnya.

Sementara itu Kades Karang Bayan Sudirati mengaku sangat antusias dengan adanya program ini. Melalui program ini warga masyarakat bisa berdialog langsung menyampaikan ide, gagasan, dan permasalahan.

“Melalui program ini akan semakin memperkuat sinergitas antara pemda dengan desa dalam memajukan Kabupaten Lombok Barat,” harapnya.

Salah satu harapan yang disampaikan Kades Wirya Hadi Saputra saat sesi dialog yakni memajukan perekonomian di desa-desa yang ada di Kecamatan Lingsar. Misalnya dengan membangun fasilitas pasar kecamatan serta sarana perbankan berupa Kantor Unit Bank.

Menanggapi hal tersebut, dikatakan bupati, untuk kebutuhan fasilitas pasar kecamatan dirinya akan membahas hal itu pada pengajuan RAPBD tahun 2021 bersama DPRD nantinya, karena anggaran tahun ini telah disahkan di DPRD. Sedangkan terkait fasilitas perbankan, dirinya akan berkoordinasi nantinya dengan pihak terkait yakni perbankan.

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/bupati-launching-program-pemda-menyapa-desa

BUPATI LAKUKAN GROUNDBREKING PEMBANGUNAN BSM MUHAMMADIYAH LOMBOK BARAT

Giri Menang, 6 Februari 2020 – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir melakukan Groundbreaking Ceremony Boarding School Mu’allimin (BSM) Muhammadiyah Lombok Barat di Desa Golong, Kecamatan Narmada, Kamis (6/2).

“Sekolah Muhammadiyah ini sudah Lama berdiri sejak 39 tahun silam, dan dulu namanya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah Narmada,” kata Ketua Pengurus Muhammadiyah Lobar, Suryadi Hidayat

Dikatakan Suryadi, pembangunan BSM sendiri merupakan ide dan gagasan para Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) di Lobar. Dengan perjalanan yang panjang tepat dua tahun lalu tanggal 12 Juni 2017, PDM Lobar memiliki ide dan sepakat untuk berinovasi menjadikan sekolah ini menjadi Pondok Pesantren (Ponpes) modern Mu’allimin Boarding School.

Pembangunan BSM Muhammadiyah Lobar dengan empat lantai ini diperkirakan akan menghabiskan anggaran sekitar delapan milyar rupiah.

“Sekolah ini nantinya kita jadikan mercusuar di wilayah timur Indonesia untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya.

Sebelumnya, BSM Muhammadiyah Lombok Barat bernama Muhammadiyah Boarding School Darul Tajedid. Namun atas arahan dan petunjuk Pimpinan Pusat Muahmmadiyah akhirnya ditetapkan menjadi Boarding School Mu’allimin (BSM) Muhammadiyah Lombok Barat.

“Nama ini sebagai bentuk penjabaran dari Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, sekolah yang didirikan langsung oleh Pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan,” jelasnya.

Sementara itu Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya optimis pembangunan Boarding School Mu’allimin Muhammadiyah Lombok Barat ini memiliki kualifikasi yang istimewa dan berkualitas.

“Mudah-mudahan ilmu dan hikmah kita dari berdirinya Boarding School Mu’allimin Muhammadiyah Lombok Barat ini mengalir layaknya air, kemudian diambil manfaatnya oleh masyarakat,” harap Fauzan.

Kehadiran Boarding School Mu’allimin Muhammadiyah sendiri menambah jumlah sekolah swasta di Lombok Barat.

“Insya Allah ini akan menjadi kolaborasi dengan lembaga lainnya seperti NW dan NU untuk membangun Lombok Barat di bidang Sumber Daya Manusia,” katanya.

“Nanti kita diskusi apa yang belum, kita bantu dan diprioritaskan di tahun 2021 termasuk dengan lembaga lainnya seperti NU dan NW,” lanjutnya.

Ditempat yang sama, Pengurus Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir mengaku memiliki pandangan yang sama dengan Bupati Fauzan Khalid. Ia beranggapan, keberadaan Boarding School Mu’allimin Muhammadiyah Lombok Barat kedepan akan mampu menjadi pusat keunggulan dan berkolaborasi dengan lembaga yang lain sehingga semangat ukuwah tetap terbangun.

“Dengan ada Boarding School Mu’allimin Muhammadiyah Lombok Barat, dari sini nanti akan lahir kader-kader yang hebat. Dan ini menjadi milik bersama bukan milik muhammadiyah saja,” pungkasnya.

1 48 49 50 51 52 242