WUJUDKAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING, TP-PKK LOMBOK BARAT GELAR SOSIALISASI
Giri Menang, Selasa 24 September 2019 – Dalam rangka mewujudkan percepatan penurunan stunting, TP-PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar Sosialisasi Asi Eksklusif dan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA). Kegiatan yang diikuti seluruh anggota PKK se-Lobar ini digelar di Aula Kantor Bupati Lobar, Selasa (24/9).
“Asi Eksklusif dan Pemberian Makanan untuk Bayi dan Anak (PMBA) tentunya sangat penting. Karena ini mencakup bagaimana generasi kedepan kita, generasi millenial kita dimana kesehatan itu adalah sangat penting mencetak generasi yang sehat, generasi yang kuat, generasi yang berprestasi, dan generasi yang berdaya saing,” kata Ketua TP-PKK Lobar Hj. Khairatun Fauzan Khalid saat membuka acara.
Dijelaskan Khairatun, kehidupan kedepan akan semakin kompleks sehingga segala persiapan perlu dilakukan sejak dini untuk mencetak generasi kedepan yang lebih baik. Melalui program-program TP-PKK diharapkan dapat membantu pemerintah desa maupun kabupaten dan negara untuk meningkatkan kualitas hidup kesehatan bagi masyarakat. Khusus bagi ibu-ibu hamil dan yang menyusui bayi berusia di bawah 2 tahun akan dituntaskan untuk mendapatkan intervensi yang tepat guna dari sisi kesehatan dengan mengerahkan semua kekuatan di bidang kesehatan yang dimiliki.
“Salah satu yang kita lakukan adalah Pemberian Makanan untuk Bayi dan Anak (PMBA) bagaimana nanti kita berikan pemahaman kepada masyarakat tentunya sasaran kita untuk berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kita ingin bahwa stunting di Kabupaten Lombok Barat ini akan terjadi penurunan dalam wujud percepatan dan pada akhirnya kita akan bebas stunting,” harapnya.
Sementara itu Konselor PMBA Dikes Provinsi NTB Luh Suwandini menerangkan, bahwa masalah stunting merupakan ancaman bagi Indonesia. Menurtnya anak stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisik tapi juga pertumbuhan otak. Efeknya, SDM menjadi tidak produktif yang berdampak pada terganggunya kemajuan negara.
“Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah hadir untuk masyarakat dalam menurunkan stunting. Upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI telah melakukan intervensi gizi spesifik meliputi suplementasi gizi makro dan mikro seperti pemberian tablet tambah darah, Vitamin A, taburia, kemudian pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI, kampanye gizi seimbang, pelaksanaan kelas ibu hamil, pemberian obat cacing, penanganan kekurangan gizi, dan JKN,” katanya.
Menurut Luh, stunting merupakan manifestasi dari kegagalan pertumbuhan yang dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun (1000 Hari Pertama Kelahiran). Pencegahan dan penanggulangan stunting harus dimulai secara tepat sebelum kelahiran dan berlanjut sampai anak berusia dua tahun.
Masalah gizi anak yang menyebabkan stunting dan kekurangan gizi pada ibu hamil seringkali tidak disadari baik itu oleh individu, keluarga, maupun masyarakat. Sedangkan peran petugas kesehatan termasuk masyarakat menjadi penting dalam mensosialisasikan gizi baik di Posyandu atau Puskesmas. Hal penting lainnya adalah memperhatikan gizi pada remaja putri, terutama oleh orang tuanya. Remaja putri tersebut harus memiliki gizi yang cukup agar kelak ketika hamil mampu memberi asupan gizi pada janinnya.
Sukseskan MTQ XXVIII Tingkat Provinsi NTB
NUR HIDAYAH RESMI PIMPIN DPRD LOMBOK BARAT
Giri Menang, 24 September 2019 – Setelah tertunda satu bulan lebih, unsur Pimpinan DPRD Lombok Barat (Lobar) definitif akhirnya dilantik. Pelantikan digelar melalui Rapat Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Lobar, Selasa (24/9).
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur NTB Nomor 171.2/689 Tahun 2019, unsur pimpinan DPRD Lobar defintif yang telah disetujui Gubernur Zulikeflimansyah itu adalah Ketua, Hj. Nnur Hidayah dari Partai Grindra, Wakil Ketua 1 Hj. Nurul Adha dari PKS, Wakil Ketua 2, Imam Kafali dari Golkar, dan Wakil Ketua 3, Ahmad Suparman dari PPP.
“Palu pimpinan secara resmi kami terima dan sekaligus memberi makna bahwa wewenang dan tanggung jawab dalam memimpin DPRD Kabupaten Lombok Barat lima tahun kedepan menjadi wewenang dan tanggung jawab kami,” ucap Nur Hidayah dalam sambutannya.
Ditambahkannya, Rapat Paripurna Istimewa memberikan legistimasi yang kuat dalam mengemban amanah sebagai pimpinan DPRD Lobar kedepan. Sehingga tidak ada keraguan atau kendala dalam pelaksanaan tugas kewenangan dan tanggung jawab sebagai pimpinan DPRD kedepan.
“Ini menjadi titik awal mulainya amanah yang dipercayai kepada kami,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid saat membacakan sambutan Gubernur NTB Zulkieflimansyah berharap agar para wakil rakyat dibawah pimpinan yang baru mampu bekerja dengan baik. Gubernur juga berharap agar sinergitas antara eksekutif dan legislatif dapat terjalin lebih baik lagi.
“Semoga Ketua DPRD terpilih atas amanah dan kepercayaan masyarakat mampu merangkul aspirasi dari segenap anggotanya yang membawa suara masyarakat Kabupaten Lombok Barat,” katanya.
“Pimpinan DPRD priode 2019 -2024 yang memancarkan keindahan ibarat sunrise baru terbit memancarkan harapan baru. Sedangkan Pimpinan DPRD lama ibarat sunset yang baru terbenam, yang telah menorehkan prestasi. Sehingga kedepan antara Legislatif dan Eksekutif diharapkan dapat saling membangun kerja yang bersinergi, kerja yang saling dukung, serasi dan tidak saling mendomiasi satu dengan lainnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya tegas,” lanjutnya. (Humas Lobar)
http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/nur-hidayah-resmi-pimpin-dprd-lombok-barat
Rekon Rumah Pasca Gempa Berakhir Desember 2019
Giri Menang, Senin 23 September 2019 – Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Lombok Barat, Lalu Winengan memaparkan, rehabilitasi dan rekonstruksi (Rekons) rumah pasca gempa sudah selesai sekitar 60 persen. Dari prosentase ini, hanya kabupaten Lombok Barat yang dinilai baik secara fisik maupun administrasi. Sementara kabupaten Lombok Utara (KLU), Lotim, Kodya Mataram dan Loteng, masih kurang dari 50 persen.
Kendati demikian kata Winengan, pemerintah pusat sudah memberi deadline (batas waktu) penyelesaian rekonstruksi sampai 31 Desember 2019. Hal tersebut dilaporkan Winengan pada acara pertemuan Pengarahan Dandim 1606 Lombok Barat bersama Bupati Lombok Barat terkait percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa di Gedung Taman Budaya, Narmada, Senin (23/9/2019).
“Dari sisa sekitar 40 persen, kita optimis rekons rumah pasca gempa bisa selesai total hingga batas waktu yang telah di tentukan,” kata Winengan.
Menurut mantan Komandan Sat Pol PP Lombok Barat ini, sisa rekons yang belum terealisasi, hingga sisa waktu sekitar tiga bulan lagi, semua komponen pemerintah bersama fasilitator, aplikator dan pokmas diminta bekerja sama dengan baik dan ada hasil. Sisa rekons yang 40 persen atau sekitar 30 ribuan unit ini, Winengan berharap, jika fasilitator, aplikator dan pokmas dalam melaksankan tugas tidak ada yang nakal, Winengan optimis realisasi rekons hingga batas waktu 31 Desember 2019 bisa diselesaikan.
“Yang penting selama mereka tidak ada yang nakal, Insya Allah bisa selesai,” katanya.
Sementara itu, Dandim 1606 Lombok Barat, Kolonel Czi Efrijon Kroll mengemukakan, sisa pekerjaan rekon tidak menjadi permasalahan yang cukup signifikan. Cuma kata dia, yang dikuatirkan adalah terjadinya kelangkaan dan mahalnya material semen. Jika ini terjadi, pihaknya akan menggelar operasi pasar bersama Polda NTB. Hal ini dilakukan agar pihak suplier semen tidak memainkan harga di atas harga standar pemerintah yang sah.
“Jika ada suplier yang terbukti menaikkan harga di luar kewajaran, kita akan proses,” kata Efrijon dihadapan Bupati Lombok Barat, perwakilan Kapolres Lombok Barat, Kalat BNPB Lombok Barat, Kadis Perkim, Perwakilan BRI serta ratusan peserta yang tergabung sebagai pasilitator, aplikator dan pokmas.
Sementara itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid menyatakan apresiasi yang tinggi kepada Dandim 1606 Lombok Barat. Karena telah mengajak semua komponen yang terlibat langsung dalam rekons rumah pasca gempa.
Bupati mengajak semua harus yakin, dengan bekerja sama dan silaturahim, apa yang dikerjakan diharapkan akan bisa cepat selesai. Semua kesulitan akan bisa diatasi, karena dengan kerja sama dan silaturahmi, pekerjaan akan cepat selesai dan mendapat keberkahan.
“Beberapa waktu lalu, saya sudah menandatangani SK terbaru terkait tambahan rumah yang rusak ringan, sedang dan berat, termasuk memperbaiki data anomali sebelumnya,” tegas bupati.
SK ini lanjut bupati, sudah dilanjutkan ke BNPB pusat dan selanjutnyaakan direalisasi dalam bentuk pencairan dana. (Humas Lobar)
http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/rekon-rumah-pasca-gempa-berakhir-desember-2019
PESONA SENGGIGI FESTIVAL 2019, GUBERNUR : RUSA, HARIMAU, DAN GEMPA BUMI
Giri Menang, Jum’at 20 September 2019 – Event tahunan Festival Senggigi tahun ini cukup berbeda. Event yang kini bernama Pesona Senggigi Festival
2019 mengambil tema singkat namun unik : Coffee and Art. Bertempat di Pantai Senggigi (19/9), Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Zulkiflimansyah dalam sambutannya menyambut hangat para wisatawan dengan menggunakan Bahasa Inggris yang fasih. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menceritakan tentang kisah seekor rusa dan harimau (deer and tiger) di Asia. Setiap hari tuturnya, seekor rusa bangun dan sadar bahwa dia harus berlari lebih cepat dari harimau atau dia akan terbunuh. Pada saat yang sama,lanjutnya, sang harimau bangun dan sadar bahwa dia harus mampu berlari lebih kencang dari seekor rusa paling lambat atau dia akan kelaparan.
“Tidak masalah apakah Anda harimau atau rusa, saat matahari muncul, kita lebih baik berlari”, ujarnya menggambarkan ajakan untuk hidup yang bersemangat apapun masalah yang menimpa.
Kisah rusa dan harimau tersebut merupakan pembuka cerita gubernur tentang masyarakat NTB yang bangkit setelah gempa melanda setahun yang lalu, 2018. Gubernur lalu mengutip satu kata bijak bahwa mereka yang benar-benar kuat adalah mereka yang meskipun terjatuh tujuh kali namun mampu bangkit delapan kali.
“Kami di Lombok, dihantam gempa tidak hanya tujuh atau delapan kali, tapi dua ribu bahkan tiga ribu kali, tapi kami mampu menghadapinya dengan lebih kuat,” ujar Gubernur berbahasa Inggris.
Hal itu terjadi, lanjut gubernur, karena berperannya modal sosial berupa kebersamaan, persatuan, dan perasaan senasib sepenanggungan. Gubernur berharap, kedatangan para wisatawan akan membawa kegembiraan bagi masyarakat.
“Semoga kami bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam menyambut Anda semua di Lombok dan di Nusa Tenggara Barat,” harap Gubernur.
Pada bagian lain sambutannya, Gubernur Dr. Zul merasa bersyukur dengan menggeliatnya wisata Senggigi. Dari data yang dipegangnya, sejak dibukanya direct flight Perth, Australia ke Lombok tanggal 9 Juni yang lalu, jumlah turis Australia melonjak lebih 400 persen yang datang ke Lombok. Bisa dibayangkan,lanjutnya, kalau ada direct flight Sydney-Lombok, Melbourne-Lombok, maka Senggigi dan Lombok Barat akan makin banyak dikunjungi.
“Kami bergembira dengan menggeliatnya banyak tamu yg hadir di tempat kita. Mudah-mudahan kita memastikan tempat kita menjadi tempat yg aman ramah menyenangkan penuh kekeluargaan hingga semua orang bakalan mencintai untuk mengunjungi tempat yg kita cintai ini,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid dalam sambutannya menyambut baik kegiatan Pesona Senggigi Festival 2019 ini, terlebih dengan kehadiran gubernur.
“Event ini berlangsung tepat setelah satu tahun Bapak (Gubernur) dilantik menjadi gubernur. Selamat Pak Gubernur, semoga terus bisa memberikan yg terbaik bagi Nusa Tenggara Barat,lebih-lebih bagi Lombok Barat,” ujar mantan Ketua Komisi Pemilihan (KPU) NTB 2008-2013 ini.
Selain Festival Senggigi, bupati menyebut beberapa event wisata yang akan berlangsung di Lobar. Yaitu Senggigi Sunset Jazz tanggal 3 November dan Perang Topat pada 6 Desember. Dalam event Senggigi Sunset Jazz, bupati menyebut akan ada kejutan siapa saja yang akan hadir, tanpa menyebutkan siapa.
“Event penutup pariwisata adalah Perang Topat di Pura Lingsar. Ini merupakan potret kebhinekaan yg ada di Lombok Barat, Lombok, dan Nusa Tenggara Barat. Bisa menjadi contoh bagi daerah lain bahwa pluralisme itu adalah sunnatullah,hukum alam yang harus kita jaga bahkan kembangkan” ujarnya.
Bupati juga menyebut salah satu event yang akan berlangsung di Sekotong tahun 2020 yaitu International Sekotong Marathon. Pada kesempatan itu, bupati mengharapkan gubernur mengadakan event lari dari Pantai Senggigi ke Pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara.
“Pemandangannya luar biasa, saya yakin akan menarik banyak wisatawan,kita sebut saja misalnya Senggigi-Nipah Run”, usul bupati.
Tema Pesona Festival Senggigi “Coffee and Art” mengandung makna bahwa hampir semua orang suka kopi, demikian juga kesenian. Hal ini terlihat dari serangkaian acara yang berlangsung dari tanggal 19 hingga 22 September melibatkan kopi dan seni. Beberapa di antaranya : latte art competition, melage Pembayun Sasak, Gendang Beleq, Tari Oncer Manok Belage, Tari Nandak Betawi, talkshow tentang coffee and lifestyle bersama Gilang Ramadhana dan Prawoto Indarto, peresean, dan lain-lain.
Kepala Dinas Pariwisata Lobar, H. Ispan Junaidi, dalam laporannya menyebutkan kata Pesona di depan Festival Senggigi kali ini merupakan singkatan dari pesan, eksibisi, olahraga, dan atraksi yang merepresentasikan berbagai kegiatan yang dilakukan.
“Kopi adalah teman saat sendiri atau ramai-ramai. Kopi tidak punya perasaan, karena kalau punya dia punya perasaan, akan memilih orang yg meminumnya,” ujar Ispan mengutip seorang penulis.
Pembukaan Pesona Senggigi Festival 2019 secara resmi dibuka ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Wakil Bupati Lobar Hj. Sumiatun, Ketua DRPD Lobar Hj. Nurhidayah, dan Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani. (Humas Lobar)
http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/pesona-senggigi-festival-2019-gubernur-rusa-harimau-dan-gempa-bumi
RAIH PRESTASI TPID TERBAIK NASIONAL, LOMBOK BARAT KEBANJIRAN TAMU
Giri Menang, Jum’at 20 September 2019 – Keberhasilan Lombok Barat meraih prestasi di tingkat Nasional sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) terbaik Nasional beberapa waktu lalu menarik minat daerah lain untuk berkunjung. Kemarin (19/9), tiga daerah yakni Sumatra Barat, Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa Timur datang berkunjung ke Lombok Barat. Para pejabat dari ketiga daerah tersebut mengunjungi Desa Langko Kecamatan Lingsar.
Ketiga daerah ini bermaksud untuk belajar bagaimana cara menekan inflasi di daerah Kabupaten Lombok Barat termasuk ingin mengetahui kiat-kiat keberhasilan Lombok Barat menyabet tiga penghargaan Nasional sekaligus, baik prestasi TPID maupun prestasi Inovasi yang dikembangkan.
Suharman Thabrani selaku Ketua Rombongan Wakil Ketua Bank Indonesia Sulawesi Tenggara mengaku ia dan rombongan ingin menggali potensi Lombok Barat untuk diaplikasikan di daerahnya. Begitu juga Gunawan Wicaksono, Deputi Kepala Perwakilan BI Sumatra Barat yang mengatakan tujuannya berkunjung ke Lombok Barat untuk mencari ilmu cara Lombok Barat meraih prestasi sebagai Kabupaten Terbaik Nasional bidang TPID dan Inovasi.
Desa Langko sendiri menjadi salah satu desa yang memberikan kontribusi sehingga Kabupaten Lombok Barat mendapat penghargaan nasional. Kemandirian warga dalam memenuhi bahan pokok turut memberikan andil yang luar biasa dalam menekan angka inflasi di Lombok Barat. Di sini, warga memanfaatkan lahan pekarangan rumah dengan menanam sayur-mayur dan berbagai kebutuhan pokok sehari-sehari. Sehingga saat kondisi harga melambung, warga tidak terpengaruh.
“Di Desa Langko, desa yang bapak ibu kunjungi ini adalah salah satu desa yang kami andalkan dalam hal produk unggulan daerah. Selain kondisi geografis berupa persawahan, perkebunan, dan hutan rakyat, Desa Langko ini menjadi salah satu pusat produksi buah-buahan yang disebut Ragamadu, yaitu Rambutan, Mangga, Manggis, dan Durian. Setiap musimnya, desa ini menjadi salah satu stock penyuplai buah-buahan untuk kebutuhan regional di NTB,” terang Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun saat menerima rombongan.
“Kalau terjadi over produksi, masyarakat Desa Langko melakukan pengolahan pasca produksi menjadi manisan, dodol, dan produk lainnya,” lanjutnya.
Ditambahkannya, desa ini juga sudah berhasil melakukan pengolahan untuk produk hutan. Air Nira atau Enau yang biasanya bisa dikonsumsi secara langsung, diolah lagi menjadi gula merah atau gula jawa. Saat ini pengembangan produksinya tidak berhenti sampai di situ. Sudah ada pengembangan menjadi gula coklat atau gula semut.
“Jenis gula ini sangat sedikit mengandung glukosa sehingga relatif menjadi pilihan dari pada gula putih atau gula pasir. Bahkan air nira atau enau itu, sebutnya sudah mulai dikembangkan lagi menjadi produk lain seperti es krim yang cita rasanya cukup unik,” jelasnya.
Sumiatun menyebut Kelompok Wanita Tani (KWT) menjadi salah satu organ penting yang menggerakkan perkonomian di Lombok Barat melalui sektor pertanian. Tidak hanya berperan untuk menunjukkan aspek keberadayaan para ibu-ibu, namun juga berkonstribusi terhadap ketahanan ekonomi masyarakat.
Saat ini jumlah KWT di Lombok Barat mencapai 147 KWT. Mereka tidak hanya membantu para petani dalam masa produksi, namun juga saat pasca panen dengan memberikan kreativitas pengolahan hasil panen.
“Alhamdulillah hal tersebut telah berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi di Lombok Barat yang mencapai 6,58 persen untuk tahun 2018 lalu,” katanya.
Pertumbuhan tersebut dikatakan Sumiatun telah ikut menekan jarak antara kaya-miskin yang tergambar dari hasil rekaman BPS, bahwa Indeks Gini Rasio di Lombok Barat sudah mengecil menjadi 0,285. Artinya, pembangunan infrastruktur dan stimulan program lainnya telah berhasil meningkatkankan sektor perekonomian masyarakat Lombok Barat.
Begitu juga Inflasi di Kabupaten Lombok Barat berada di angka 0,44 persen di bulan Januari. Lebih rendah dari rata-rata inflasi Provinsi NTB yang mencapai 0,51 persen. Sejak bulan Juli hingga Agustus lalu, Lombok Barat malah mencapai deflasi, yaitu kisaran antara 0,33 sampai 0,35 persen.
Mantan Ketua DPRD Lombok Barat itu juga secara umum menyebutkan inflasi dapat dikendalikan berdasarkan indikator berupa keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan koordinasi dan komunikasi.
“TPID Lombok Barat telah menggulirkan berbagai model adaptasi yang inovatif untuk mengendalikan inflasi. dinamakan Detektif Pasar, Tancabkan Gas, Rojali, Silak Niki, Inflasi dan Dakwah,” pungkasnya. (Humas Lombok Barat)
http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/raih-prestasi-tpid-terbaik-nasional-lombok-barat-kebanjiran-tamu
TPID NGAWI APRESIASI PRESTASI TPID LOMBOK BARAT
Giri Menang, Kamis 19 September 2019 –
Masih segar diingatan Agustus lalu Kabupaten Lombok Barat meraih penghargaan TPID Berprestasi pada ajang Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2019. Hal itu tentunya menorehkan apresiasi serta mengundang beberapa daerah lain di Indonesia untuk berkunjung ke Lombok Barat untuk melihat dan mengkaji proses, strategi maupun inovasi yang dilakukan TPID Lombok Barat sehingga bisa meraih prestasi prestisius tesebut.
Tak terkecuali TPID Kabupaten Ngawi (Jawa Timur). Apresiasi disampaikan langsung oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Ngawi, Mas’ud, selaku perwakilan TPID Ngawi saat berkunjung ke Lombok Barat, Kamis (19/9/2019).
“Kami sangat apresiasi Lombok Barat merupakan TPID berprestasi. Untuk itu kami ingin melihat secara dekat, bagaimana inovasi yg dilakukan sehingga tidak disangka Lombok Barat bisa berprestasi di tingkat nasional dalam hal TPID,” ungkap Mas’ud di hadapan staff Ahli I Nyoman Sembah beserta jajaran perwakilan OPD yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Derah (TPID) Lombok Barat di Kantor Bupati Lombok Barat.
Mas’ud mengatakan, beberapa strategi pemecahan permasalahan dalam hal inflasi daerah yang ingin dikaji TPID Ngawi selain inovasi juga adalah bagaimana kecepatan sistem kerja saat menangani masalah yang terdeteksi, serta bagaimana pemkab menyediakan kuota barang saat tejadi inflasi.
Sementara itu, Staff Ahli Bupati Lombok Barat, Nyoman Sembah selaku perwakilan dari Pemkab Lombok barat mengaku dirinya pu tidak menyangka TPID Lombok Barat akan meraih prestasi ini.
“Kami dan tim sebenarnya tidak menyangka kalau TPID kami akan meraih prestasi ini. Tapi tentunya berkat kerja keras, komitmen, sinergi, dan inovasi dari semua anggota tim, semua hal bisa berjalan lancar,” terangnya.
“Pembagian tugas yang efektif pun sangat menunjang kinerja tim. Seperti misalnya, Disperindag bersama anggota TPID bertanggungjawab atas stabilitas harga pangan strategi, kemudian Dinas Pertanian dan Dinas Ketahanan Pangan bertanggung jawab atas peningkatan ketahanan masyarakat, serta Dinas Perhubungan dan Dinas PU bertanggung jawab atas kelancaran distribusi,” lanjutnya menambahkan.
Nyoman juga memaparkan beberapa inovasi-inovasi kegiatan dari setiap OPD seperti adanya Detektif Pasar yang bertugas memantau kegiatan pasar secara tertutup. Adanya kegiatan diversifikasi ketahanan pangan melalui pemanfaatan lahan pekarangan masyarakat yaitu tanaman tanaman cabe dan ikan terintegrasi unggas yang disingkat TanCabKan-gas serta program jaga inflasi-lindungi petani (Rojali) dan beberapa program lainnya.
Nyoman juga menekankan visi “Amanah” sebagai landasan keberhasilan TPID Lombok Barat sampai saaat ini.
“Sesuai dengan visi Lombok Barat yaitu Lombok Barat MANTAP, yakni Amanah, Sejahtera dan Berprestasi. Jadi jika kita bekerja berdasarkan amanah pasti bisa berprestasi,” pungkas Nyoman. (Humas Lombok Barat)
http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/tpid-ngawi-apresiasi-prestasi-tpid-lombok-barat