Giri Menang, Sabtu 28 Desember 2019 -Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terus menggenjot pembangunan dan pengembangan kawasan wisata Gunung Sasak dalam rangka mendukung kesejahteraan masyarakat. Ini bertujuan membangun suatu kawasan terpadu yakni pertanian yang dipadukan dengan pariwisata.

Hal tersebut diungkapan oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid saat menghadiri acara Gerakan Tanam Kopi di Kawasan Wisata Gunung Sasak, Desa Giri Sasak, Sabtu (28/12).

“Ke Desa Giri Sasak untuk kedua kalinya saya datang, dulu pertama melakukan kegiatan penanaman pohon dan sekarang kita akan melakukan penanaman kopi di kawasan Gunung Sasak, sekaligus peletakan batu pertama pembangunan kolam pemandian,” katanya.

Disebutkan Fauzan, perkembangan kawasan Gunung Sasak, mulai dari sisi jumlah pepohonannya dan dari sisi penataannya sudah dimulai.

“Saya mendengar sejak awal, Pemkab lewat Dinas Pariwisata meminta kepada Kepala Desa di sekitar kawasan Gunung Sasak untuk membuat semacam grand desain, perencanaan induk bagaimana pengembangan wisata desa itu,” terangnya.

Lanjut dikatakan Fauzan, Alhamdulillah Desa Giri Sasak untuk grand desainnya kawasan wisata gunung sasak sudah jadi.

“Insya Allah nanti secara bergiliran desa-desa yang sudah memiliki grand desain untuk kawasan wisatanya, kita minta untuk mengekspos secara bergiliran di kabupaten. Sehingga kita berikan masukan, arahan, pembagian tugas yang mana lewat Dana Desa (DD) dan Anggaran Dana Desa (ADD) dan mana yang di backup oleh Pemda,” jelasnya.

Sementara itu Kadis Pertanian Lobar Muhur Zohkri mengatakan Desa Giri Sasak ini masuk program mandiri pangan, tentu desa ini mendapatkan perhatian yang baik sehingga desa ini harus mampu menyediakan pangan sendiri untuk kehidupannya sehari-hari. Terkait potensi kopi di Kabupaten Lombok Barat seluas 699,81 Ha yang tersebar di 10 Kecamatan dan salah satu diantaranya adalah termasuk Kecamatan Kuripan.

“Hasil produksi kopi kita di Lombok Barat adalah 65,30 ton dengan rata-rata produksi sebesar 114 kg/Ha, dengan jumlah petani (KK) yang berusaha tani kopi sebanyak 1.436 orang,” katanya.

Menurut dia, dari luas tanam kopi sebesar 699,81 Ha tersebut, ada 570,73 Ha tanaman yang menghasilkan, 88,57 Ha tanaman belum menghasilkan dan 40,51 Ha tanaman yang sudah tua. Sehingga melihat data tersebut dan berdasarkan permintaan pasar akan kopi maka Dinas Pertanian Lobar akan memperluas areal tanam kopi dan melakukan peremajaan tanaman kopi di kawasan wisata gunung sasak.

“Pada hari ini kita rencanakan luas areal sekitar 100 Ha untuk kita tanam kopi. Pada tahap awal ini kita bantu sekitar 8.100 bibit tanaman kopi,” akunya.

Lanjut kata dia, dari empat jenis kopi yang ada seperti Kopi Arabica, Robusta, Liberica dan Exelsa. Untuk jenis bibit kopi yang akan ditanam di kawasan wisata gunung sasak ini adalah kopi jenis Robusta dengan sumber bibit kopi dari Puslitkoka Jember.

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/8100-bibit-kopi-jenis-robusta-ditanam-di-kawasan-wisata-gunung-sasak