SASWADI: JAGA KONDUSIFITAS JALANNYA PILKADA LOBAR

Giri Menang, Kamis 8 Maret 2018 – Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Lombok Barat (Lobar), H. L. Saswadi meminta, sesuai visi misi yang diemban oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lobar, supaya tetap menjaga kerukunan dan perdamaian antar lintas agama. Terlebih kerukunan dan perdamaian dalam rangka menjaga stabilitas keamanan jalannya Pilkada Lobar dan Pilgub NTB 2018.

“Tugas kita yang paling berat adalah menjaga kondusifitas jalannya kegiatan Pilkada. Diawali dari hari penetapan paslon sampai hari pencoblosan,” katanya ketika memberikan arahan pada kegiatan silaturahim dengan FKUB Lobar di Ruang Jayengrana, Kamis (8/3/2018).

Saswadi menambahkan, pelaksanaan kegiatan Pilkada 2018 ini harus lebih baik daripada Pilkada tahun sebelumnya. Lebih baik dari sisi kualitas maupun kuantitas, karena Pilkada 2018 ini akan dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan pelaksanaan Pilpres dan Pemilu Legislatif 2019 mendatang. Selain itu, keberhasilan Pilkada Lobar 2018 ini ditentukan pula oleh tingkat kehadiran wajib pilih yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Senada dengan Pjs. Bupati, baik Kapolres Lobar, Mataram dan Dandim Lobar memiliki keinginan yang sama. Mereka tetap ingin Pilkada Lobar maupun Pilgub NTB tetap berjalan kondusif. Untuk itu, peran FKUB bersama seluruh elemen pemerintah dan masyarakat tetap saling berkesinambungan.

Demikian pula dengan Ketua FKUB Lobar, Ustadz H. Subki Sasaki menyatakan, seluruh pengurus FKUB harus memiliki netralitas yang kuat, kecuali yang sifatnya person harus melepas seluruh atribut yang berkenaan dengan FKUB.

“Kalau terindikasi dari FKUB, ada dua kemungkinan yaitu FKUB editan dan bukan dari pengurus FKUB,” jelas Pimpinan Ponpes Nurul Madinah Kuripan Utara ini dihadapan seluruh perwakilan lintas agama, Kaban Kesbangpol, Pjs.bupati, Kapolres Lobar, kapolres Mataram, Dandim 1606 Lobar.

Dalam pertemuan silaturahim ini, ada tiga hal penting yang dihasilkan. Pertama, mengajak seluruh elemen pemerintah maupun masyarakat untuk menjaga kondusifitas jalannya Pilkada Lobar dan Pilgub NTB. Caranya, dengan menjaga semua proses Pilkada sesuai dengan aturan, mulai dari awal penetapan paslon sampai dengan proses penghitungan. Kedua, saat proses Pilkada, supaya menjaga jangan sampai mencoreng pencitraan jalannya Pilkada seperti adanya isu SARA, pemasangan selebaran paslon ditempat-tempat terlarang supaya tetap terjaga. Apalagi bagi umat Hindu segera akan melaksanakan Hari Raya Nyepi dilanjutkan dengan pawai Ogoh-Ogoh. Demikian pula dengan umat Muslim akan melaksanakan Ibada Puasa Ramadhan. “Walaupun dalam situasi kampanye, jangan kita kotori acara keagamaan kita dengan hal-hal yang tidak baik,” pinta Saswadi.

Ketiga, Sawadi menyimpulkan, sesuai regulasi agar menjaga netralitas, mulai dari aparatur Kadus, Kades, camat, bupati, termasuk tokoh-tokoh lintas agama untuk menjaga netralitas jangan sampai ada gesekan-gesekan yang menimbulkan kericuhan. (LPA/humas)

MNEK 2018 DI LOMBOK RESMI DIBUKA

Giri Menang, Selasa 6 Maret 2018 – Kegiatan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) tahun 2018 yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 Mei – 9 Mei 2018 di Lombok hari ini resmi dibuka. Pembukaan dilakukan secara simbolis oleh Kepala Staff Angkatan Laut (Kasal) Ary Atmaja di Golden Palace Hotel, Mataram, (6/3/2018).

“Tujuannya diadakan MNEK ini untuk menonjolkan keanekaragaman wilayah kita. Dan MNEK memiliki makna strategis untuk mempromosikan kedaulatan wilayah laut Indonesia melalui kemitraan Angkatan Laut di dunia,” ucap Ary Atmaja.

Dirinya berharap dengan diadakannya MNEK di Lombok mampu mengundang para investor berdatangan untuk berinvestasi di Lombok.

“Ini merupakan stimulus untuk menarik para investor. Tidak lupa juga kita bekerjasama dengan Menteri Pariwisata, Menteri Kesehatan, Pemda setempat untuk merangkul para investor tersebut,” tambahnya.

Dalam gelaran tersebut ada 17 negara akan mengirim alutistanya baik itu kapal laut dan pesawat terbang, helikopter serta membawa siswa taruna mereka.

“Ini adalah momen memperkenalkan Indonesia ke dunia, selama ini Indonesia yang terkenal hanya Bali dan mereka baru tahu kalo Indonesia mempunyai 17 ribu pulau yang tersebar di seluruh nusantara. Jadi momen ini juga untuk menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara maritim terkuat di dunia,” tegasnya.

MNEK 2018 akan diikuti 43 negara dan masing-masing negara akan mengirimkan kapal perang dan pesawat udara. Diperkirakan sekitar 4 ribu ABK kapal asing mulai dari benua Amerika, Eropa, Australia dan Asia akan terlibat dalam kegiatan ini dan berkunjung ke Lombok.

MNEK sendiri merupakan latihan bersama angkatan laut negara-negara sahabat dalam operasi militer yang digelar setiap dua tahun. MNEK 2018 di Lombok kegiatan MNEK ketiga, di mana sebelumnya digelar di Batam dan Kepulauan Anambas, Natuna pada 2014 dan Padang pada 2016.

Berbagai kegiatan disiapkan dalam MNEK kali ini meliputi kirab budaya yang menampilkan potensi budaya daerah, karya bhakti, marine vilage, Medical Civic Activity Program, Engineering Civic Activity Program, pameran maritim dan peralatan perang, kemah pesisir, transplantasi terumbu karang, cultur performance, fun run serta fun bike.

Sebagai penanda historikal bahwa kegiatan ini sudah berlangsung di Lombok, nantinya akan didirikan monument MNEK ke tiga yang rencananya akan dibangun di Malomba Kota Mataram dan di Kecamatan Lembar Kabupaten Lombok Barat. (alok/humas)

KAMPANYEKAN PILKADA DAMAI, PJS BUPATI ROADSHOW KE KECAMATAN

Giri Menang, Kamis 1 Maret 2018 – Masih dalam kegiatan mengkampanyekan Pilkada Damai, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) kembali melakukan roadshow ke kecamatan yang ada. Setelah sebelumnya bertemu dengan seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Lingsar dan Narmada, kali ini Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Lobar H L. Saswadi bersama jajaran bertemu dengan seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Batulayar dan Gunungsari. Pertemuan dilakukan di Aula Kantor Camat Batulayar, Kamis (1/3/2018).

Dalam kesempatan itu, Saswadi menyampaikan arahan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menko Polhukam, Men PAN-RB dan KPK dalam pertemuan beberapa waktu lalu di Jakarta. Antara lain, seluruh ASN diharapkan memfasilitasi jalannya Pilkada Serentak dan menjaga pelaksanaan Pilkada agar berjalan tertib dan sukses.

“Selain itu juga amanat dari Menko Polhukam agar kita semua taat pada aturan yang sudah dibuat. Salah satunya aturan untuk metralitas daripada seluruh ASN. Salah satu bentuk netralitas kita sudah mengganti foto petahana (bupati non-aktif Fauzan Khalid) yang ada di baliho, spanduk dan lainnya,” jelas Saswadi.

Tidak lupa Saswadi mengajak para kades agar mensukseskan jalannya Pilkada dengan mengantisipasi munculnya isu SARA di masyarakat.

“Mari kita dorong agar Pilkada Bupati Lombok Barat dan Pilkada Gubernur berjalan sukses. Keberhasilan dari Pilkada sangat ditentukan oleh tingkat partisipasi masyarakat. Jangan sampai yang datang ke TPS nanti cuma sedikit. Karena ini ajang memilih pimpinan kita,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Batulayar Suparlan mengaku pihaknya terus berupaya mengendalikan situasi di wilayahnya.

“Sampai saat ini situasi Kamtibmas di Kecamatan Batulayar masih kondusif walaupun ada dua pasangan calon bupati di wilayah ini. Hingga saat ini kondisi masih terkendali, bersama Muspika Kecamatan situasi ini masih bisa kita pertahankan,” ujarnya.

Turut hadir dalam kesempatan itu di antaranya Plt Ketua DPRD Lobar Multazam, Sekretaris Bakesbangpoldagri, Kabid Linmas Sat PolPP, Dinas PMD, Camat Gunungsari, Kapolsek Senggigi dan Kepala Desa se-Kecamatan Batulayar dan Gunungsari. (nang/humas)

SASWADI AJAK DESA SUKSESKAN PILKADA

Giri Menang, Rabu 28 Februari 2018 – Seluruh komponen masyarakat harus ikut mensukseskan Pilkada Serentak yang digelar lima tahun sekali dengan sebaik-baiknya. Diharapkan, Pilkada itu akan melahirkan pemimpin terpilih yang menjadi perwujudan amanah rakyat.

“Mari kita sukseskan Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur serta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dengan penuh tanggungjawab,” ujar Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Lalu Saswadi saat bersilaturrahmi bersama seluruh Kepala Desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kecamatan Lingsar-Narmada, Rabu (28/2/2018).

Silaturrahmi yang digelar di Aula Kantor Camat Lingsar itu sengaja dilakukan Saswadi untuk mendekatkan diri dengan masyarakat untuk dapat menyampaikan secara langsung tugas pokoknya dalam Pilkada selaku Pjs Bupati.

Lebih lanjut ia mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lobar, Camat, Desa dan Dusun merupakan alat untuk menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ini.

“Tugas saya selaku Pejabat Sementara (Pjs) ialah menjalankan Pemerintahan di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) atau melanjutkan program yang sudah ada,” katanya.

Terkait dengan tahapan Pilkada yang saat ini sudah memasuki tahapan kampanye, maka sesuai arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Menko Polhukam, Men PAN-RB, dan KPK maka Pjs maupun Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Daerah diminta untuk menfasilitasi Pilkada agar berlangsung sukses.

“Konflik dan permasalahan sekecil apapun bisa segera dituntaskan,” ujar Saswadi.

Seperti diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu pun Saswadi bersama jajaran Forkompimda dan beberapa SKPD yang termasuk dalam Tim Pemantauan Peekembangan Politik melakukan kunjungan ke semua Pasangan Calon. Mereka bersepakat agar Pilkada bisa dilaksanakan dengan damai. Hal itu juga untuk menepis dugaan tentang keterlibatan ASN dalam Pilkada. Kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), Saswadi meminta agar netral saat pilkada berlangsung.

“Kedepan keberhasilan Pilkada ini tergantung dari peran kita aparatur kewilayahan. Mari kita bersama sukseskan dengan mengajak masyarakat untuk hadir memberikan suaranya dalam pencoblosan di TPS masing-masing pada tanggal 27 Juni 2018. Sekali lagi saya tekankan agar bersama menjaga netralitas kita selaku ASN di wilayah,” tegasnya.

Turut hadir pada acara tersebut Asisten III H. Fathurrahim, beberapa anggota Forkompimda Lobar, Camat Lingsar Rusditah, Camat Narmada H. Saefudin Farid, Danramil Narmada Kapten Turmudzi, Kapolsek Lingsar Ipda Erny Anggraeni,Danposramil Lingsar Pelda Sadariah, Seluruh Kades sekecamatan Lingsar-Narmada dan Seluruh Ketua BPD Sekecamatan Lingsar-Narmada. (ded/humas)

JALIN SINERGITAS, PJS BUPATI BERTEMU FORKOPIMDA

Giri Menang, Kamis 22 Februari 2018 – Untuk menjalin sinergitas dalam rangka mensukseskan beberapa agenda besar yang akan diselenggarakan di Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Lobar H. L. Saswadi menggelar pertemuan dengan anggota Forum Kordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Lobar, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) se-Lobar, Kepala SKPD, anggota KPU dan Panwaslu Lobar. Agenda yang dibahas di antaranya gelaran Pilkada Lobar, event Mekaki Marathon, kegiatan Multilateral Neval Exercise Komodo (MNEK) serta kegiatan menjelang HUT Lobar.

Dalam kesempatan itu, Saswadi didampingi Sekda H. Moh. Taufiq memaparkan hasil pertemuan Rakornas Persiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018 yang mengahdirkan Menko Polhukam Jenderal (Pur) Wiranto, Bawaslu dan KPU di Jakarta beberapa waktu lalu.

“Menko, KPU, Bawaslu dan kita semua mengharapkan penyelenggaraan Pilkada bisa berjalan aman, stabil dan kondusif, sesuai regulasi dan perundang-undangan yang berlaku sehingga melahirkan kepala daerah yang baik. Namun untuk keberhasilan Pilkada ditentukan juga oleh tingkat kehadiran di TPS. ASN juga harus berperan aktif agar masyarakat hisa hadir di TPS untuk mencoblos,” papar Saswadi di Ruang Rapat Jayengrane, Kamis (22/2/2018).

Saswadi secara khusus menekankan agar ASN berlaku netral. “Tidak hanya netralitas ASN, suksesnya sebuah Pilkada tergantung juga pada netralitas antara KPU dan Bawaslu, tingkat partisipasi masyarakat, termasuk juga hal-hal yang menjadi larangan bagi Panwaslu,” tegasnya.

Pjs Bupati H. L. Saswadi bersama jajaran rencananya akan bersilaturahmi ke seluruh Paslon Pilkada Lobar 2018. “Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diamanahi tugas melaksanakan tugas pemerintahan dan melaksanakan kegiatan Pemilukada agar berjalan aman tertib dan sukses sesuai aturan. Maka saya akan melakukan silaturrahmi keliling kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati. Yang terpenting juga silaturahmi dengan para kepala desa dan lurah harus dilaksanakan,” katanya.

Mewakili KPU Lobar, Suhardi Hidayat melaporkan bahwa pihaknya hingga saat ini dihadapkan pada beberapa tahapan yakni Pemilu 2019 dan Pilkada Lobar 2018. Untuk Pemilu 2019, proses penetapan Parpol peserta Pemilu sudah sampai pada proses verifikasi administrasi maupun verifikasi faktual Parpol. Di Lobar ada 14 Parpol yang sudah ditetapkan secara nasional sebagai peserta Pemilu.

“Untuk tahapan Pilkada Lobar 2018, Alhamdulillah kami sudah melakuklan pengundian nomor urut paslon dan berjalan dengan aman. Semua berkat kerjasama dengan pihak Polres Lobar maupun Kota Mataram serta TNI,” ungkap Suhardi.

Selanjutnya, ketiga paslon akan memulai masa kampanye yang dijadwalkan mulai tanggal 15 hingga 23 Juni 2018. Terkait sesi ini, pihak KPU sudah membuat schedule bersama tim kampanye. “Masing-masing paslon mendapatkan dua kali jatah dalam dua kecamatan menggelar kampanye. Jika dikalkulasikan masing-masing paslon memperoleh 220 kali kegiatan kampanye baik kampanye terbatas maupun tatap muka,” jelasnya.

Sementara itu, Panwaslu Lobar melaporkan dalam sehari pihaknya menangani 1-2 laporan pelanggaran pemilu yang sedang diklarifikasi. Laporan ini berawal sejak penetapan calon beberapa waktu lalu. Diharapkan, tuntutan pelanggaran tersebut dapat segera dituntaskan, sehingga tugas pokok dan fungsi Panwaslu bisa berjalan sesuai regulasi dan aturan. Keberadaan Panwaslu sendiri merupakan salah satu penyelenggara pemilu selain KPU dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Paparan kemudian dilanjutkan Kapolres Lobar Heri Wahyudi. Heri meminta agar koordinasi dan komunikasi tetap terjaga, terlebih pada saat kegiatan kampanye. “Pihak Polri meminta, jangan sampai kegiatan jadwal kampanye, Polri tidak diberitahu atau setelah kegiatan baru ada pemberitahuan. Demikian pula dengan kampanye terbuka, hematnya adalah supaya mengggelar kampanye tertutup saja, karena seperti saat pencabutan nomor waktu lalu, masyarakat pendukung tidak bisa diatur,” ujarnya.

Menutup pertemuan, Sekda Lobar H. Moh. Taufiq mengajak para peserta dan masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan gelaran Pilkada. “Jika ingin menang jangan curang. Karena endingnya tidak bagus. Demikian pula seluruh masyarakat agar hati-hati menyampaikan uneg-uneg, karena semuanya bisa diterjemahkan ke politik dan bisa dipolitisir. Salah ngomong juga bisa disalahkan dan ditegur oleh Panwas,” kata Taufiq. (humas)

TERHADAP DUA RAPERDA, EKSEKUTIF BERIKAN JAWABAN

Giri Menang, Senin 19 Februari 2018 – Dua buah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda), yakni Raperda tentang Penyelenggaraan Kearsipan dan Raperda tentang Retribusi Pelayanan Tera Ulang kembali dibahas. Kali ini Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Saswadi mewakili pihak eksekutif menjawab pertanyaan dari legislatif yang dilontarkan pada rapat sebelumnya.

Secara gamblang, H. Saswadi menegaskan perlunya raperda tentang arsip konvensional dan arsip media. Dijelaskan mantan Sekwan DPRD Lobar ini, arsip konvensional adalah arsip yang informasinya tercatat di media kertas berupa tulisan tangan atau ketikan. Sedangkan arsip media, merupakan arsip yang informasinya terekam dalam media elektronik.

“Prinsipnya, arsip konvensional maupun media sangat diperlukan. Keberadaannya penting untuk dipertahankan dan diutamakan karena lebih kuat sebagai bukti sejarah. Namun arsip media pun penting karena sangat mudah, hemat, fleksibel dalam pengoperasiannya,” jelasnya.

Hal lain yang dijelaskan yaitu perlunya diatur bab tentang peralatan arsip fasilitatif, bab pengelolaan arsip dinamis in-aktif, bab penyelamatan dan pelestarian arsip, bab pengawasan dan pengendalian arsip. Jawaban yang disampaikan, semua merupakan bagian dari pembinaan dan pengawasan lembaga kearsipan daerah (LKD) ke unit kearsipan masing-masing SKPD.

“Untuk penyempurnaan raperda, perlu untuk dibahas lebih lanjut terutama dalam pelaksanaan kegiatan penelusuran arsip bersejarah,” tegasnya.

Sedangkan untuk Raperda Pelayanan Tera Ulang, bagi Saswadi itu merupakan salah satu bagian dari jenis retribusi jasa umum sehingga perlu diperhatikan besaran retribusi, agar tidak memberatkan masyarakat.

Seperti diketahui, nutrisi layanan daerah-daerah yang akan berlaku saat ini merujuk pada peraturan daerah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Nomor 2 Tahun 2013 tentang retribusi pelayanan daerah. Untuk itu, rencana tarif pelayanan Tera ulang yang akan diberlakukan pendekatannya melalui metode dengan mempertimbangkan nilai inflasi.

Saswadi menjelaskan, Raperda tentang Retribusi Pelayanan Tera Ulang ini tidak semata-mata menitikberatkan pada sektor atau faktor retribusinya saja, tapi juga mementingkan faktor perlindungan kepada konsumen.

Jawaban terhadap saran dan pertanyaan legislatif ini, sangat diapresiasi oleh wakil ketua DPRD Lobar, Multazam selaku pimpinan rapat. Dengan telah disampaikan jawaban eksekutif ini, maka seluruh rapat paripurna dewan dinyatakan selesai tanpa ada anggota DPRD yang mengajukan interupsi.

Hadir dalam rapat tersebut Wakil Ketua DPRD Lobar H. M. Nursaid, Sulhan Muhlis, Sekretaris DPRD H. Isnanto Karyawan, Sekda Lobar H. Moh. Taufiq, Staff Aahli dan Kepala SKPD Lobar. (LPA/humas)

PIMPIN APEL, SASWADI INGATKAN NETRALITAS ASN LOBAR

Giri Menang, Senin 19 Februari 2018 – Penjabat Sementara (PJS) Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Lalu Saswadi, mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Lingkup Pemkab Lobar agar menjaga netralitas menjelang Pilkada. Hal tersebut disampaikannya saat memimpin Upacara Paripurna ke-2 tahun 2018 di Lapangan Kantor Bupati Lobar, Senin (19/2/2018).

“Sejak saat ini hingga empat bulan ke depan merupakan masa-masa kampanye bagi pasangan calon gubernur dan bupati. Saya menghimbau ASN agar ikut mensukseskan pelaksanaan pilkada ini,” himbaunya.

Saswadi meminta agar ASN tidak golput dan menggunakan hak pilihnya dalam pilkada. Namun tetap menjaga netralitas selama gelaran pilkada.

“Jangan sampai saudara-saudara melibatkan diri dalam kegiatan kampanye atau kegiatan lainnya yang menunjukkan keberpihakan kepada salah satu calon. Begitu pula kebijakan atau keputusan yang diambil dalam wewenang kerjanya, hendaknya jangan sampai menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon. Ingat, kita adalah pelayan masyarakat yang bekerja untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.

Di hadapan ratusan peserta upacara, Saswadi menjelaskan beberapa tugas yang harus dilaksanakannya selama menjabat. Di antaranya, menjalankan urusan pemerintahan, memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat. Selain itu juga memfasilitasi pilkada Gubernur dan Bupati Lobar serta terlibat dalam pembahasan Rancangan Peraturan Daerah. Seluruh tugas ini nantinya akan dilaporkan di akhir masa tugasnya pada tanggal 23 Juni mendatang. (bb/humas)

TINGKATKAN TINGKAT KEPATUHAN, PEMKAB LOBAR GANDENG KPK

Giri Menang, Kamis 15 Februari 2018 – Untuk meningkatkan kepatuhan pejabat dan anggota DPRD di Lombok Barat (Lobar) dalam mengisi Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Pemkab Lobar melalui Inspektorat menggandeng KPK menggelar sosialisasi pengisian e-LHKPN yang di aula Kantor Bupati Lobar, Kamis (15/2). Sosialisasi tersebut merupakan salah satu agenda Rapim II Pemkab Lobar.

Tahun ini pelaporan LHKPN tidak lagi menggunakan metode manual melainkan dengan sistem online.

Sekda Lobar H. Moh Taufiq mengungkapkan, saat ini kepatuhan pejabat di lingkup Pemkab Lobar baru mencapai 75 persen. Dengan adanya sosialisasi dan format baru e-LHKPN, diharapkan tingkat kepatuhan di lingkup Pemkab Lobar maupun DPRD bisa mencapai 100 persen.

“Saya harap agar semua peserta yang hadir agar mengikuti kegiatan hingga tuntas. LHKPN adalah kewajiban. Permasalahan yang dihadapi dan diatasi Inspektorat harus tuntas hingga 100 persen,” tegasnya.

Sementara itu Dian Widiarti selaku narasumber dari KPK memaparkan, ada tiga hal yang berubah dalam regulasi LHKPN yakni waktu, tata cara pendaftaran dan media pengumuman.

Lebih jauh ia mengatakan ada dua jenis bentuk pelaporan dalam LHKPN. Pertama, laporan khusus untuk pejabat yang baru pertama kali menjabat dan pensiunan dengan batas waktu tiga bulan. Kedua, laporan periodik untuk pejabat ketika menjabat atau sepanjang menjabat dengan sistim berkala setahun sekali.

Widiarti juga berkomitmen akan membantu menggiring pejabat yang mengalami kesulitan pelaporan harta kekayaan dengan sistim e-LHKPN ini. (budi/humas)

1 96 97 98 99 100 242