Tiga Des di Kecamatan Gunungsari Gelar Perjusami

Giri Menang, Sabtu 12 Oktober 2019 – Untuk membangkitkan semangat sekaligus membentuk karakter dan kedisiplinan para siswa, tiga desa yakni Desa Penimbung, Mekar Sari, dan Bukit Tinggi menggelar kegiatan Perkemahan Jum’at-Sabtu-Minggu (Perjusami). Ada sekitar 500 siswa/siswi mulai dari tingkat RA, SD, SMP, SMA dan MA yang mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan yang digelar di Desa Penimbung itu rencananya berlangsung mulai tanggal 11-13 Oktober 2019. Kegiatan dibuka Camat Gunung Sari M. Mudasir, Jum’at (11/10).

Mudasir yang juga Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) mengapresiasi pihak-pihak yang telah mencetus kembali kegiatan perkemahan itu. Terlebih koordinasi para pencetus atau yang peduli terhadap pendidikan yakni Pemerintah Desa dan para Kepala Sekolah. Melihat bangkitnya motivasi khususnya melalui pendidikan pramuka, Mudasir rencananya akan mengandakan kegiatan ini menjadi acara tahunan.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang sudah 10 tahun terbenam, sekarang muncul lagi. Melalui kegiatan perjusami ini diharapkan dapat membangkitkan kembali nilai-nilai kepramukaan dalam dunia pendidikan,” katanya semangat.

“Nilai-nilai pramuka yang mengajarkan banyak hal positif diharapkan kembali untuk diterapkan di dunia pendidikan seperti kedisiplinan, bekerja sama, empati serta tanggung jawab,” tambahnya.

Di tempat terpisah Waka Binawasa Kwartir Cabang Lombok Barat, Muhdar mengatakan, acara perkemahan Perjusami juga akan dirangkai dengan acara pengukuhan dan pelantikan Mabigus dan pengurus gugus depan untuk Kecamatan Gunungsari.

Siapkan Generasi Lombok Barat yang Sehat, Bupat Canangkan Aksi Bergizi

Giri Menang, Jum’at 11 Oktober 2019 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat pagi tadi (11/10) mencanangkan program Aksi Bergizi di Kabupaten Lombok Barat. Pencanangan dirangkai dengan senam bersama dan aksi minum Tablet Tambah Darah (TTD) oleh ratusan pelajar yang hadir.

Bentuk dari program Aksi Bergizi ini sendiri adalah intervensi kepada para remaja dengan memberikan suplemen gizi maupun perubahan perilaku sehat dan gizi. Tujuannya, untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi dan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku para remaja tentang kesehatan reproduksinya.

Intervensi dari program ini memiliki tujuan yang cukup besar, yaitu memperbaiki status gizi makro, gizi mikro serta perilaku yang lebih sehat. Program Aksi bergizi ini akan memiliki dampak yang sangat besar bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat, karena aksi bergizi ini tidak hanya berdampak pada pencegahan stunting, namun juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan kematian bayi yang pada akhirnya dapat meningkatkan umur harapan hidup, sehingga juga akan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Lombok Barat.

“Sekitar tahun 2016 lewat Dinas Kesehatan sudah melakukan sensus tentang kondisi gizi anak di Lombok Barat, terutama yang perempuan. Kita di Lombok Barat tingkat persentasenya tinggi sekali, sekitar 60-70 persen terutama pada perempuan. Pertama, anemia dan kedua kekurangan gizi,” terang Bupati H. Fauzan Khalid.

Aksi ini sebenarnya sudah mulai dijalankan jajaran Dinas Kesehatan Lombok Barat sejak awal tahun 2019. Melalui Surat Edaran Bupati Lombok Barat Nomor 444/91/DIKES/I/2019, seluruh sekolah tingkat SLTP dan SLTA di Lombok Barat diminta untuk melaksanakan aksi tersebut. Praktiknya, setiap hari Rabu selama 45 menit semua sekolah diminta untuk melakukan sarapan bersama, meminum TTD, dan menyelenggarkaan kegiatan literasi dengan “modul aksi bergizi”.

Untuk lebih memaksimalkan program ini, Pemkab Lombok Barat kemudian menuangkan aksi ini dalam Peraturan Bupati (Perbup) No. 49 Tentang Aksi Bergizi di satuan pendidikan. Perbup ini memberikan celah kepada setiap satuan pendidikan untuk bisa menganggarkan bantuan kepada para siswa/siswi, kemudian anggaran sosialisasi kepada siswa/siswi termasuk orang tua/wali untuk memperhatikan gizi dan nutrisi.

“Masa depan bangsa kita itu ada pada pundak mereka. Saya kira tidak ada artinya kita berbicara tentang Four Point O (4.0) tanpa menyiapkan generasi muda kita dari sekarang supaya mereka sehat dari sisi jasmani dan tentunya juga rohani,” terang bupati.

Kabupaten Lombok Barat sendiri memiliki progres yang sangat baik dalam penurunan angka kasus stunting. Dari data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI, Kabupaten Lombok Barat mampu menurunkan kasus stunting secara signifikan. Dari angka 49.8% di tahun 2007 menjadi 25.4% di tahun ini. Melalui intervensi sejak pre kehamilan dengan program Aksi Bergizi ini diharapkan target Lombok Barat bebas stunting tahun 2024 dapat tercapai.

“Penurunan stunting di Lombok Barat ini hasil dari perjuangan bersama sekaligus bentuk kepedulian dari UNICEF, bahwa Lombok Barat dijadikan pilot project sebagai salah satu daerah yang berhasil menurunkan stunting dengan progresnya sangat bagus,” ungkap Fauzan.

Sementara itu Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan RI, Kartini Rusnandi menyambut baik program Aksi Bergizi yang dicanangkan Lombok Barat. Kartini menilai masyarakat Indonesia masih kurang dalam melakukan aktivifas fisik, dan makan buah dan sayur. Ia berharap dengan dicanangkannya program ini prilaku masyarakat dapat menjadi lebih sehat.

“Saya ucapkan terima kasih sudah digemakan bagaimana beraktivifas fisik dengan senam bersama tadi. Satu hal lagi kami meminta bahwa Lombok Barat bisa mencanangkan juga bagaimana anak-anak di sekolah harus setiap hari bisa berolahraga. Semoga kegiatan ini juga dapat memacu masyarakat Lombok Barat untuk menjadikan anak-anak yang sehat, bugar, produktif dan berprestasi,” harapnya.

Dibangunkan Jalan, Warga Desa Mekarsari Gelar Tasyakuran

Giri Menang, Jum’at 11 Oktober 2019 – Sebagai bentuk syukur atas dibangunnya akses jalan di desanya, warga Desa Mekarsari yang berada di Kecamatan Gunungsari menggelar tasyakuran. Acara ini juga dihadiri Bupati H. Fazuan Khalid didampingi Kepala Dinas PUPR I Made Artadhana, dan Camat Gunungsari M. Mudasir, Kamis (10/10).

“Kegiatan ini sebagai bentuk syukur kami bersama warga atas pembangunan. Khusus kepada Bupati Lombok Barat Bapak Fauzan Khalid, kami sangat berterima kasih, karena tanpa perhatian beliau jalan ini tidak akan dibangun,” kata Kepala Desa Mekarsari, Nasrudin.

Disampaikan Nasrudin, dari 22 kilometer ruas jalan yang ada di Desa Mekarsari, baru satu kilometer jalan yang sudah selesai dihotmix. Kendati demikian, warga Desa Mekarsari tetap bersyukur. Adanya jalan ini membuat akses transportasi ekonomi warga setempat berjalan lebih baik lagi.

“Kami akan jaga dan rawat jalan ini, karena jalan hotmix bisa dipakai selama 30 tahun,” tegas Nasrudin.

Sementara itu, Bupati H. Fauzan Khalid dalam kesempatan itu berjanji akan berusaha melanjutkan pembangunan yang tersisa. Untuk itu bupati meminta doa dan dukungan warga agar hajat yang diikhtiarkan dapat rampung secepatnya.

“Jalan meskipun sedikt tapi kita sudah bangun. Insya Allah mohon doanya bisa mencari uang untuk membangun kebutuhan masyarakat di Kabupaten Lombok Barat. Mudah-mudahan akan kita akan lanjutkan di tahun 2020,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas PUPR I Made Artadana menjelaskan, anggaran jalan di Desa Mekarsari akan diusulkan kembali untuk dikerjakan tahun 2020 mendatang.

“Jalan di Desa Mekarsari yang sedang dikerjakan sepanjang 1 km satu paket dengan ruas jalan yang ada di Lembahsari, sehingga total panjangnya 3,5 km. Dan yang belum dikerjakan untuk diusulkan tahun 2020 sepanjang 3 km,” kata Made.

Fauzan Khalid : Kerja di Pemerintahan Tidak Cukup dengan Niat Baik

Giri Menang, Jum’at 11 Oktober 2019 – Untuk menjaga kebijakan pemerintah desa tetap dalam alur yang sesuai dengan hukum, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Desa se-Lobar. Acara yg diikuti seluruh kepala desa se-Lobar ini digelar di Aula Kantor Bupati Lobar, Kamis (10/10).

Selain sebagai arahan bagi kepala desa, rakor ini juga diharapkan dapat menjadi ajang evaluasi, klarifikasi dan mencari solusi dari permasalah-permasalahan yang dihadapi di pemerintahan desa. Aparat desa juga diharapkan mampu mengawal pemanfaatan dana desa baik ADD maupun DD menjadi lebih transparan dan akuntabel.

Bupati H. Fauzan Khalid yang hadir membuka acara menerangkan jika rakor ini memfokuskan ke hal-hal yang mungkin bisa mengarahkan kebijakan Kepala Desa ke persoalan hukum. Bupati menghimbau agar pemerintah desa harus tetap berhati-hati dalam membuat kebijakan agar tetap sesuai dengan aturan. Selain itu, kebijakan yang dibuat harus dapat dipertanggung jawabkan.

“Kerja di pemerintahan, kerja di birokrasi, itu tidak cukup dengan niat baik. Bagaimana pun mulianya niat kita dan baiknya niat kita, tetapi kemudian tidak sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan, itu tetap kena (masalah hukum, red). Karena ini bukan persoalan niat baik, tapi bagaimana supaya uang negara bisa dipertanggung jawabkan secara akuntabel,” jelas Fauzan.

Rakor kemudian dilanjutkan dengan pemaparan diantaranya menyangkut pengelolaan laporan, perkara pidana dan perdata, korupsi serta alur penanganan permasalahan Dana Desa. Hadir sebagai narasumber yakni perwakilan Kejaksaan Negeri Mataram, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi NTB, Balai Mediasi NTB, dan Polres Lombok Barat.

Kota Bima Juara Umum MTQ ke 28 Tingkat Provinsi NTB di Lobar

Gerung, Diskominfotik – Gelaran MTQ ke 28 Tingkat Provinsi NTB Tahun 2019 di Kabupaten Lombok Barat telah berakhir dan sebagai juara umum dari Kota Bima dengan nilai 67. Disusul dengan juara kedua Kabupaten Lombok Timur dengan nilai 64  dan juara ketiga tuan rumah Lombok Barat dengan nilai 63. Lombok Barat yang menjadi juara umum pada MTQ ke 27 dua tahun lalu di Kabupaten Bima tergeser oleh oleh Kota Bima dan Lombok Timur.

Demikian diumumkan oleh Dewan Juri  yang diketuai oleh H. Ramli Ahmad M.Ap melalu surat keputusan nomor 3/DH/MTQ-28/2019 tentang penetapan Juara Umum MTQ ke 28 Tingkat Provinsi NTB Tahun 2019. Para Dewan Hakam secara bergiliran membacakan surat keputusan nomor 2/DH/MTQ-28/2019 tentang Juara I, II dan III MTQ ke 29 Tingkat Provinsi NTB Tahun 2019 di Panggung Majlis Utama MTQ halaman Kantor Bupati Lombok Barat, Rabu (9/10/2019).

Sementara juara keempat diraih oleh Kota Mataram dan Kabupaten Bima, Juara kelima diraih Kabupaten Lombok Tengah, Juara keenam diraih oleh Sumbawa, Juara ketujuh Kabupaten Dompu, Juara kedelapan Lombok Utara dan juara kesembilan Kabupaten Sumbawa Barat.

Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid dalam laporannya mengatakan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi NTB yang telah menetapkan Kabupaten Lombok Barat sebagai lokasi MTQ ke 28. Kemudian kepada seluruh panitia penyelenggara dan semua pihak yang telah berpartisipasi dengan tulus ikhlas langsung dan tidak langsung memberi dukungan sehingga MTQ sukses se sukses-suksesnya. Kemudian juga kepada pihak Dewan Hakam yang tidak kenal lelah telah dengan obyektif memberikan penilaian kepada peserta MTQ.

Dikatakan, Kabupaten Lombok Barat berharap dapat kembali menjadi juara umum, namun bila nanti setelah diumumkan Lombok Barat tidak menjadi juara umum maka siap merebut kembali juara umum pada MTQ dua tahun mendatang.

“seandainya tidak juara umum, insya alloh dalam rangka pastabikul khoirot  siap merebut kembali,”

Kepedulian Bupati Lombok Barat terhadap peserta yang telah berjuang mengharumkan nama daerah melaui MTQ mengusulkan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota untuk menandatangani petisi kepada pemerintah pusat. Isi petisi yang diusulkan adalah  kalau atlit juara nasional dijadikan sebagai Pegawai Negeri Sipil, maka diusulkan pemenang Juara Nasional MTQ dijadikan sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Pemenang Juara di Tingkat Daerah dijadikan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

“menandatangani petisi untuk kita usulkan kepada pemerintah pusat,”tegasnya

Fauzan Khalid diakhir laporannya juga meminta maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penyelenggaraan MTQ ke 28 Tingkat Provinsi NTB di Kabupaten Lombok Barat.

“Jalan kaki ikut pawai, anak sekaolah dilibatkan, MTQ ini sudah selesai khilaf dan salah mohon dimaafkan,” menutup laporannya dengan pantun.

Sementera Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah mengatakan para pemenang dapat mewakili NTB di tingkat Nasional dan meminta untuk dipersiapkan sebaik-baiknya. Sitti Rohmi juga mengharapkan selain  menghasilkan juara-juara yang terpenting adalah  bagaimana membumikan al-quran di bumi Nusa Tenggara Barat.

“semoga al-qur’an semakin membumi di Nusa Tenggara Barat,”, harapnya tegas.

Hadir dalam kesempatan itu Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Forkopinda Provinsi NTB, Bupati Walikota se NTB, DPRD Lombok Barat, Forkomimda Kabupaten Lombok Barat, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan ribuan pengunjung MTQ ke 28 Tingkat Provinsi NTB. Diskominfotiklobar/rasidibragi/yani/ivan/keru radio SGM

BERBONDONG BONDONG MENUJU PENUTUPAN MTQ

Sejumlah orang menggunakan kendaraan mobil dan motor berbendong bondong menuju malam penutupan MTQ di lapangan Kator Bupati Lombok barat, Rabu (9/10/2019). Mereka berasal dari desa desa se Lombok Barat menggunakan kendaraan bahkan berjalan kaki ingin menyaksikan acara penutupan MTQ dan ingin mengetahui para pemenang. Diskominfotiklobar/ivan/rasidibragi

 

Lobar Komit Brantas Narkob

 

Giri Menang, Rabu 9 Oktober 2019 – Semakin meningkatnya penyalahgunaan narkoba saat ini memerlukan atensi khusus dari seluruh lapisan masyarakat. Sebagai bentuk perhatiannya, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) terus mendesak Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk segera mendirikan kantor BNN di Lobar. Pemkab Lobar berharap tahun 2020 kantor BNN di Lobar sudah bisa mulai dikerjakan.

“Saya sampaikan ke beliau (Kepala BNN, red) Lombok Barat yang akan bangun Kantor BNN. Tetapi mudah-mudahan tahun 2020 Lombok Barat sudah memiliki Kantor BNN. Tapi kalau tidak, kami Insya Allah yang akan membangun. Tetapi saya mohon ada semacam surat dari BNN supaya kami punya pintu masuk untuk menganggarkan untuk membangun Kantor BNN di Lombok Barat,” kata Bupati Lobar H. Fauzan Khalid saat meresmikan Kampung Anti Narkoba di Dusun Bongor, Desa Taman Ayu, Kecamatan Gerung, Rabu (9/10).

Dari data survei BNN NTB tahun 2017, bahwa prevalensi keterpaparan narkoba di wilayah NTB sebesar 1,8 persen dari jumlah penduduk provinsi NTB. Jumlah realnya mendekati 63.918 orang penyalahguna yang terpapar.

Tidak hanya unsur pemerintah saja, komitmen untuk memberantas narkoba juga diwujudkan kelompok pemuda Desa Taman Ayu dengan membentuk Gerakan Peduli Anti Narkoba (GPAN) Taman Ayu. Keseriusan gerakan ini dimulai dengan mencanangkan Desa Taman Ayu sebagai Kampung Anti Narkoba.

GPAN merupakan inisiatif yang digagas para pemuda yang beberapa diantaranya adalah mantan pecandu. Gerakan ini bermula dari rasa keprihatinan mereka melihat permasalahan narkoba di lingkungannya. Hal itu disampaikan Mursidin ketua GPAN.

“Dari terbentuknya GPAN ini mungkin menjadi aspirasi keperihatinan tiang dengan permasalah narkoba yang ada di Taman Ayu niki (ini, red), khusunya desa bongor terutama di kalangan para pemuda. Karena kami juga mantan narkoba juga, saya tau bagaimana sakitnya seorang pemuda. Dan bagaimana cara melepas narkoba itu sangatlah sulit akan tetapi dengan gerakan ini kita ke dusun-dusun untuk sosialisasi bagaimana bahayanya narkoba. Alhamdulillah semua tanggapan masyarakat terkait dengan program ini sangat positif, dan Insya Allah atas gerakan GPAN ini, habis peresmian ini tiang (saya, red) dan teman-teman akan merehab sembilan orang pecandu,” jelas Mursidin.

Komitmen pemuda Taman Ayu mendapat apresiasi tinggi dari Bupati H. Fauzan Khalid. Diharapkan gerakan ini secara massif dapat diikuti seluruh desa di Lobar sehingga Lombok Barat bersih dari narkoba.

“Alhamdulillah kita semua hadir diacara ini dalam acara jihad melawan narkoba. Saya bangga kepada adik-adik yang sudah berinisiatif menyelenggarakan acara ini. Saya baru sekali bertemu dengan Mursidin ketua gerakan ini tetapi sudah mampu menjadikan acara semeriah ini tentunya adalah karena didukung oleh seluruh masyarakat yang ada di dusun bongor ini,” ungkap bupati.

Senada dengan bupati, Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN Provinsi NTB Nur Rachmat memberikan apresiasi yang sangat luar biasa kepada organisasi pemuda Desa Taman Ayu itu. Diharapkan kegiatan ini tidak sebatas pada acara seremonial dan pelantikan saja, tapi harus ada kelanjutannya.

“Yang jelas setelah kita ada komitmen harus ada kontiyu dan konsisten kita lakukan untuk berantas narkoba,” pesannya.

pada

Fauzan Apresiasi Dukungan Masyarakat Lobar Dukung SuksesnyaMTQ XXVIII Tingat Provinsi NTB

 

Giri Menang, Rabu 9 Oktober 2019 – Gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-28 tingkat Provinsi NTB sukses menyedot perhatian masyarakat, khususnya warga Lombok Barat. Hal itu terbukti dengan ramainya masyarakat yang antusias hadir menyaksikan gelaran dua tahunan ini setiap harinya.

Semangat dan dukungan masyarakat meramaikan MTQ di Gumi Patut Patuh Patju mendapat apresiasi dari Bupati H. Fauzan Khalid. Bupati mengaku bangga dan kagum kepada masyarakat yang telah menyaksikan dan mendukung jalannya MTQ. Hal itu dikatakannya saat menyaksikan putaran final Tilawah golongan remaja dan dewasa di Arena Utama Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Selasa (8/10) malam.

Dijelaskannya, dari pantauan yang ia lakukan mulai dari malam pembukaan hingga final di semua majlis sangat luar biasa. Terlebih di pusat kegiatan atau arena utama.

“Saya yakin ini akan menjadi motivasai bagi para peserta untuk meningkatkan kemampuannya dan dorongan bagi masyarakat NTB, khususnya Lombok Barat untuk mengingat dan konsisten membaca Al-Qur’an,” katanya.

“Tujuan daerah mengadakan MTQ ini ingin memasyarakatkan Al-Qur’an, dan mendorong, mencintai, mempelajari, dan mengamalkannya. Saya sering menyampaikan keberhasilan pembangunan secara fisik itu tidak cukup, tetapi kita butuh juga intervensi keberkahan dari baca Al-Qur’an, rajin ibadah, dan menjaga silaturahmi,” tambah bupati.

Di samping itu, bupati menilai perayaan MTQ ke-28 tidak hanya mendatangkan keberkahan, tetapi juga memberi manfaat di sisi ekonomi kepada masyarakat, seperti para pedagang di area MTQ.

Tidak lupa bupati juga berpesan kepada kafilah dan peserta yang nantinya keluar sebagai juara untuk terus meningkatkan kualitas sehingga menjadi lebih baik lagi, dan mampu memberikan motivasi bagi yang belum mendapatkan juara. Menurut bupati, kegagalan tidak selamanya memupus harapan, tetapi kegagalan juga bisa dijadikan motivasi.

“Saya selaku bupati berharap Kabupaten Lombok barat bisa mempertahankan juara umum. Tentu kami akan mengevaluasi jika ada kekurangan yang membuat tidak nyaman dari sisi penyelenggaraan. Saya atas nama Pemerintah Lombok Barat mohon maaf, tidak ada kesengajaan,” pungkas bupati.

Permudah Akses Antar Desa, Pemkab Lobar Bagun Jalan dan Jembatan

 

Giri Menang, Rabu 9 Oktober 2019 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) akan membangun jalan dan jembatan yang menghubungkan Desa Saribaya dan desa sekitarnya. Pembangunan jalan dan jembatan itu untuk meningkatkan akses transportasi bagi masyarakat.

Hal itu disampaikan Camat Lingsar Jamaluddin usai mendampingi Bupati H. Fauzan Khalid meninjau lokasi pembangunan jalan dan jembatan di Desa Saribaya, Kecamatan Lingsar, Selasa (8/10). Turut mendampingi bupati saat itu diantaranya, Kepala Dinas PUPR Lobar I Made Artadhana, Kepala Desa Saribaye Abdurrahman, Kepala Desa Karang Bayan Sudirati, Kepala Desa Sigerongan Dian Siswadi, serta tokoh masyarakat Lingsar H. MNS Kasdiono dan Sarawan Sukadani.

“Dengan adanya jalan dan jembatan ini diharapkan dapat mempermudah akses transportasi masyarakat yang nantinya akan mendongkrak pelayanan kepada masyarakat, karena daerah utara Kecamatan Lingsar akan lebih mudah menuju ke Kantor Camat. Selain itu diharapkan dapat menambah peningkatan ekonomi masyarakat dalam menjual hasil pertanian dan perkebunan, akses wisata, dan pendidikan serta pelayanan masyarakat lebih mudah dijangkau,” jelas Jamal.

“Kalo saat ini dari utara mau ke kantor camat ya kurang lebih 30 menit, belum terhitung macet di pasar Endut. Nah kalo jembatan sudah jadi, 10 menit juga nyampai. Bisa kurang malah,” tambahnya.

Dijelaskan Jamal, jalan dan jembatan yang rencananya akan dibangun pada Tahun Anggaran 2020 ini nantinya akan menghubungkan Desa Saribaye dan Desa Karang Bayan dengan dimensi bentangan jembatan yang akan mengikuti lebar Sungai Jangkuk selebar 60 meter. Untuk akses jalan rencananya akan dibangun dengan panjang jalan 1 km dan lebar 6 meter.

Khusus di wilayah Desa Saribaye, lokasi jalan tersebut melewati delapan tanah warga yang enam di antaranya merupakan tanah warga Desa Saribaye dan akan dihibahkan utk jalan tersebut. Sedangkan dua pemilik tanah lainnya merupakan Tanah Krama Pura Karang Sempalan dan Krama Pura Segare yang saat ini masih dalam tahap negosiasi.

“Pada sisi Desa Karang Bayan, area yang akan dilewati adalah tanah milik Pemda Provinsi NTB dan akan segera dimohonkan pemanfaatannya. Adapun sumber pembangunan jalannya diharapkan dari APBD Lobar tahun 2020 dan untuk konstruksi jembatan diharapkan dari APBD Provinsi dan dana pusat,” terangnya.

Selain itu, lokasi jembatan berikutnya adalah calon lokasi jembatan gantung yang akan menghubungkan Desa Saribaye dan Desa Sigerongan. Walaupun sudah memiliki akses jalan pada kedua sisi desa, lokasi pembangunan jembatan tersebut masih membutuhkan jembatan penghubung yang akan melintasi Sungai Jangkuk selebar 30 meter.

“Ini sudah lama diimpikan oleh warga masyarakat. Harapannya semoga hal ini bisa terwujud dengan komitmen dan kekompakan bersama dalam berusaha, tentunya diiringi dengan doa,” harap Jamal.

PENJUAL MERCHANDISE MTQ

Sorang Penjual Merchandise (kanan) Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 28 Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat menawarkan Baju Khas MTQ di Arena Utama Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Gerung, Rabu (8/10/2019). Merchendise Baju dijual dengan harga Rp75.000,00 per buah. Banyak Pedagang menjajaan daganganya diarena MTQ. diskominfo/yl

1 11 12 13 14 15 47