Kolonel CZI Efrijol Kroll Siap Bantu Lombok Barat

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mantan Komandan Distrik Militer (Dandim) 1606 Lombok Barat (Lobar) Letkol. Czi. Djoko Rahmanto yang telah membantu kegiatan-kegiatan pembangunan, ketertiban, keamanan, dan stabilitas sosial politik di Lobar, Kabupaten Lombok Utara (KLU) dan Kota mataram, terlebih saat terjadi musibah gempa yang butuh penanganan cepat dan langsung.

“Kita tidak bisa bayangan, jika TNI tidak ada dalam penanganan musibah gempa, mungkin kita tidak bisa selesaikan sampai saat sekarang, bahkan, Ketua Penanganan Bencana langsung Pak Danrem, dan ketua penanganan bencana Kota langsung Pak Dandim dibantu Danlanut, Danlanal dan Kepolisian” ujar bupati saat menyampaikan kata perpisahan pada acara Pisah Sambut Dandim 1606 Lobar di Bencingah Kantor Bupati Lobar, Selasa (10/9).

Meski acara bertemakan pisah sambut, namun bupati menegaskan agar tali silaturahmi antar mantan Dandim 1606 itu dengan dirinya tetap berlangsung, meski telah bertugas di tempat lain, akan etap silaturrahmi melalui pesan teks handphone.

Pada kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan selamat datang kepada Kolonel.Czi. Efrijol Kroll sebagai Dandim 1606 Lobar yang baru. Kehadirannya di Lobar, kata bupati, bisa memberi motivasi, semangat dan membantu keamanan, ketertiban dan sebagainya.

Acara yang juga menghadirkan Wali kota Mataram TGH. Akhyar Abduh, Danrem 162/WB, Wakil Bupati Lobar, perwakilan dari KLU, Kapolres Mataram, Wakapolres Lobat, Ketua DPR Lobar dan Ketua DPR Kota Mataram serta Porkopimda NTB dan Porkopimda Lobar dianggap sebagai ajang membangun konsolidasi antar seluruh penyelenggara negara dalam mensejahterakan dan memberi rasa aman kepada masyarakat.

Kolonel Czi. Efrijol Kroll Lulusan 1995 ini mengaku tidak asing dengan Lobar, sebab ia pernah melakukan rangkain tugas di sini seperti kegiatan Latsitarda di Senggigi dan pernah Karyabhakti di Kecamatan Gerung. Ia menegaskan dirinya dan jajaranya siap bersedia membantu kapan saja dibutuhkan oleh Lobar, KLU dan Kota mataram.

“Bapak Bupati dan jajaran, baik itu Kabupaten Lombok Utara, Kota Mataram, kami siap pak kapan saja dibutuhkan, baik pagi, siang dan malam kami siap,” katanya.

Letkol. Czi. Djoko Rahmanto diketahui bertugas di Lombok Barat dari Bulan Oktober 2017. Lulusan Akademi Militer tahun 1998 itu pun sekarang ini ditugaskan sebagai Wakil Asisten Perencanaan Kodam IX/ Udayana di Bali.

Penutupan Illegal Mining di Sekotong Masih Butuh Pendataan

Giri Menang, Rabu 11 September 2019 – Maraknya kegiatan penambangan liar (illegal mining) di wilayah Sekotong membuat pemerintah daerah setempat sibuk. Mulai dari pemerintah desa, kecamatan hingga pemerintah kabupaten sedang membuat regulasi dan kebijakan penutupan. Namun, regulasi dan kebijakan itu dirasa tidak maksimal untuk membuat para penambang sadar akan bahaya yang ditimbulkan. Terutama penambang yang menggunakan bahan sianida dan merkuri yang justru menambah jumlah penambang dan unit mesin gelondong kian banyak.

Untuk membahas rencana penutupan kegiatan Pertambangan Tanpa Izin (PETI) serta Galian golongan C, Rabu (11/9) digelar pertemuan yang melibatkan tim Satuan Tugas (Satgas) Penertiban. Bertindak selaku komando dari satgas ini adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH), sementara satgas operasional dan penindakan belum menggelar pertemuan.

Dalam melakukan operasional penertiban, Tim Satgas diharapkan lebih berhati-hati dengan mengutamakan pendekatan edukasi kepada masyarakat penambang. Semua yang dilakukan memang memiliki resiko, apalagi semua penambang orientasinya adalah menyangkut hajat hidup sehari-hari.

“Awalnya kita lakukan sosialisasi. Caranya tidak saja melalui door to door atau turun langsung ke tempat aktivitas penambangan mereka. Tapi juga bisa dilakukan melalui spanduk, banner, selebaran dan media,” papar Bupati melalui Asisten II Setda Lombok Barat, Hj. Lale Prayatni di Ruang Rapat Umar Madi Kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang-Gerung.

Menurut Lale, kehati-hatian itu perlu, namun karena ini telah menjadi komitmen bersama dengan pemerintah provinsi, termasuk Kejati dan Kapolda. Bahkan kata Lale, Kapolda sudah memerintahkan kepada seluruh Kapolres. Dari enam kabupaten/kota di NTB yang marak illegal mining, Kapolda sudah mewarning tiap Kapolres siap dipecat.

“Kapolda sudah mewarning Kapolresnya siap dipecat jika illegal mining ini tidak tuntas penyelesaiannya. Ya itulah yang terjadi saat ada pertemuan di provinsi,” sebut Mantan Kepala Bapenda Lombok Barat ini.

Dalam melakukan penertiban, Lale berharap, tim terlebih dahulu melakukan pendataan. Data mulai dari siapa, dimana, dari mana dan berapa. Termasuk pendataan terhadap adanya bahan mercury dan sianida.

“Bahan mercury dan sianida ini sudah dilarang. Jika ditemukan ada penambang menggunakan bahan ini supaya didata, terutama dari mana asalnya, pasti ada. Siapa dalangnya supaya masuk dalam data,” pinta Lale dihadapan perwakilan Kesbangpol Lombok Barat, Sekretaris DLH, Disnakertrans, Sat Pol PP, Camat Sekotong, Kepala Desa Sekotong Tengah, Kedaro, Buwun Mas, Pelangan, Sekotong Barat dan Taman Baru.

Kepala Desa Sekotong Tengah, Lalu Syarafudin mengaku, pihaknya merasa tidak tahu menahu dengan adanya kegiatan rencana penutupan ini. Hal itu diketahui ketika ada seorang warganya yang melapor tentang aktivitas gelondongnya yang disegel petugas.

“Apapun alasnnya, atau paling tidak ada laporan kepada saya, sehingga jika ada komplain warga bisa saya tanggapi. Saya hanya khawatir saja, jangan-jangan karena disegel, warga bisa saja anarkis. Ini yang perlu kita jaga bersama,” harap Syarafudin.

Pada kesematan itu, Syarafudin mengantongi data yang terfile dalam Handphonenya. Saat ini, di Desa Sekotomg Tengah terdapat 692 buah alat gelondong serta 175 KK yang menggeluti aktivitas penambangan. Ke 175 KK ini, mereka melakukan aktivitas tambang di bukit Lendek Bare, Serero dan Loang Batu. Bahkan ada sebagian yang datang dari luar daerah seperti Kalimantan dan Sulawesi.

Dalam prtemuan ini, ada sejumlah informasi yang bisa ditangani kemudian. Seperti adanya tambang galian C di wilayah Lembar. Aktivitas ini sudah berjalan hampir 10 tahun silam, namun belum ada penertiban dan penanganan maksimal. Hal ini dilaporkan oleh Sat Pol PP yang sudah melakukan penertiban terhadap alat berat di lokasi. Namun pihak Pol PP tidak memiliki kewenangan untuk mencabut, tapi hanya menertibkan saja.

Khusus untuk aktivitas galian C di wilayah Lembar ini, Sekretaris Kesbangpol Lombok Barat, H. L. Supratman memberi tanggapan.

Menurut Saswadi, pasca kepemimpinan Bupati Zaini sampai Bupati Fauzan Khalid, aktivitas ini seolah ada kesan pembiaran. Belum tersentuh siapa dalang dari aktivitas ini.

“Jika semua tim sepakat melakukan penindakan hingga penutupan, saya kira mata rantai dari aktivitas galian C di manapun juga di wilayah Lombok Barat bisa kita bongkar,” kata mantan Camat Labuapi ini.

Demikian pula Kades Buwun Mas, Rochidi mengatakan, pihaknya beberapa waktu lalu mendapatkan ada alat berat yang masuk ke salah satu dusunnya. Setelah diinterograsi, didapati informasi bahwa, kegiatan alat berat ini untuk pembersihan lingkungan. Lantas Rochidi membiakannya dan berfikir kegiatan ini positif. Namun belakangan info beredar bahwa alat berat tersebut datang dari Bukit Prabu, Lombok Tengah.

Dari pertemuan ini, ada beberapa kesimpulan, diantaranya adalah pendataan dibatasi hingga tanggal 27 September mendatang. Tim akan turun secara bersama-sama, kumpul di Kantor Camat Sekotong, kemudian memuat sub tim untuk membagi wialyah sasaran pendataan. Data yang dibutuhkan adalah identitas penambang warga lokal dan luar daerah, berapa banyak, berapa lama, berapa unit gelondong serta menyasar kepada adanya pengunaan mercury, sianida dan sejenisnya.

“Data-data ini sangat kita butuhkan untuk bahan pertemuan di tingkat provinsi. Meskipun masalah tambang ini kewenangan provinsi, tapi kita ingin menjauhi anggapan provinsi bahwa, Lombok Barat yang belum ada gebrakan,” pesan Lale menutupi pertemuan.

Pemkab Lobar Hibahkan Tiga Hektar Tanahnya untuk Kemenang

Giri Menang, Selasa 10 September 2019 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) menghibahkan lahan seluas tiga hektar untuk pembangunan Kantor dan Sekolah melalui Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Barat. Adapun tanah tiga hektar yang disertifikatkan yakni Kantor Kemenag Lobar, Madrasah Tsnawiah Negeri 3, Madrasah Aliyah Negeri 1 Gerung, Kantor Urusan Agama Lingsar, dan Kantor Urusan Agama Kuripan.

Penyerahan dilakukan langsung oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid kepada Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi NTB H. Nasarudin didampingi Kepala Kemenag Lobar H. Jaelani, dan disaksikan Sekretaris Daerah Lobar H. Moh. Taufiq dan Wakil Ketua Sementara DPRD Lobar Hj. Nurul Adha di Aula Utama Kantor Kementrian Agama Lombok Barat di Gerung, Selasa (10/9).

Terbitnya serifikat tersebut menjadi syarat mutlak yang harus dimililki oleh Kemenag untuk mendapat bantuan renovasi kantor dan sekolah melalui Dana SBSN. Hal itu disampaikan Kepala Kemenag Lobar H. Jaelani salam sambutannya.

“Bertahun-tahun tanah Kemenag Lobar diurus untuk disertifikatkan. Sekarang sudah bersertifikat lengkap berkat bantuan dan kerjasama Pemkab Lombok Barat. Rencananya yang sudah mendapatkan sertifikat, tahun depan diusulkan untuk mendapat bantuan pemerintah pusat. Tidak hanya itu KUA Lembar dan Gunungsari juga menjadi perhatian Kemenag kedepan karena pasca gempa tahun lalu belum diperbaiki,” kata H. Jaelani.

Apresiasi juga disampaikan Kepala Kemenag NTB Nasarudin kepada Pemkab Lobar lantaran telah menghibahkan beberapa tanah untuk pembangunan dan kepentingan NTB. Nasrudin berjanji akan mengoptimalkan dan memanfaatkan sebaik-baiknya.

“Terimakasih Pemkab Lobar atas hibah yang diberikan semoga Kementrian Agama semakin eksis dalam pembangunan infrastruktur. Baik kantor dan pendidikannya,” ungkapnya.

Hiziban Akbar, Bupati Lobar Ajak Teladani Maulana Syeikh

Giri Menang, Senin 9 September 2019 – Memperingati tahun baru Islam 1441 H, organisasi Islam Nahdlatul Wathan (NW) Lombok Barat (Lobar) mengadakan hiziban akbar yang dihadiri Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, Minggu (8/9). Dalam sambutannya, bupati yang juga alumni Pondok Pesantren NW ini, mengajak untuk mengingat teladan yang diberikan oleh pendiri NW, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau Maulanasyeikh. Maulanasyeikh, kata Fauzan, menggabungkan dua syarat keberhasilan yaitu usaha dan doa.

Diceritakannya, Hizib NW diciptakan tahun 1943 di mana pada masa itu penjajah Jepang ingin menutup sekolah-sekolah termasuk Nahdlatul Wathan dan Nahdlatul Banaat. Maulanasyeikh berinisiatif membuat hizib NW atas keyakinan melawan Jepang tidak cukup dengan usaha. Maka pada masa itu, tuturnya, hizib intens dibaca oleh para santri.

“Dan terbukti Nahdlatul Wathan sampe sekarang masih eksis dan berkembang,” ujar Fauzan.

Dalam acara yang diselenggarakan di Masjid Jami’ Nashrul Falah, Selat, Kecamatan Narmada tersebut, Fauzan juga memberikan satu contoh hewan bagaimana ia berjuang untuk berhasil, yaitu kupu-kupu. Diceritakannya, sebelum menjadi kupu-kupu, terlebih dahulu disebut kepompong. Namun, untuk berubah dari kepompong menjadi kupu-kupu harus berjuang keras. Dan itu harus dilakukan sendiri.

“Ini menunjukkan bahwa tidak ada keberhasilan tanpa usaha,” ujarnya.

Sekretaris Pengurus Wilayah NW Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Irzani, dalam sambutannya memuji hiziban akbar yang dilaksanakan. Menurutnya, bukan sekali saja bupati mengajak untuk mengadakan hiziban yang akhirnya baru bisa terlaksana. Hizib, sambungnya, adalah untuk menjaga kita, sekaligus memperbanyak perjumpaan, yang bukan hanya melalui media sosial.

Sementara itu, TGH Hasanain Djunaini selaku Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NW yang juga hadir, senada dengan bupati, mengajak untuk meneladani Maulanasyeikh. Pemimpin Pondok Pesantren Nurul Haramain, Narmada ini menceritakan salah satu keteladanan yang patut ditiru dari Maulanasyeikh adalah selalu berterima kasih dan ingat jasa orang maupun kampung halaman. Maka, menurutnya kebanggaan kepada asal (Lombok) dan Sasak harus tetap dijaga. Diceritakan TGH Hasanain, Wakil Presiden Yusuf Kalla dalam pengakuan kepahlawanan Maulana Syeikh menyebut paling tidak ada empat penyebab inti keberhasilan perjuangan Maulanasyeikh. Keempatnya yaitu sangat sabar berjuang, teguh dalam bersikap, yakin dalam berikhtiar, dan sederhana dalam hidup. Dia mencontohkan, bukti keteguhan sikap Maulanasyeikh yaitu sikap tegasnya agar Indonesia Timur termasuk Lombok tetap bergabung dengan Indonesia. Kalau tidak, barangkali Indonesia yang seperti sekarang tidak akan terwujud.

Selain ribuan santri dan jamaah Selat, acara ini juga dihadiri sejumlah tokoh NW di antaranya Dr Said Gazali, Suhaimi, dan sejumlah tuan guru. Camat Narmada, Baiq Yeni S Ekawati dan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) juga tampak hadir. Direnacanakan kegiatan hiziban akbar dilaksanakan tiap bulan di sepuluh kecamatan yang ada di Lobar, dan setelah itu satu kali di Pendopo Bupati Lobar.

Kejuaraan Basket Antar SMP se Pulau Lombok Resmi Dibuka

Giri Menang, Senin 9 September 2019 – Pelemparan bola pertama ke keranjang basket oleh Kepala Dinas Kesehatan H. Rachman Sahnan Putra menandai kompetisi bola basket antar Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Pulau Lombok dimulai. Kompetisi yang diikuti 38 tim dari Lombok Barat, Lombok Timur dan Kota Mataram ini akan bersaing memperebutkan Piala Bupati Lombok Barat (Lobar) Cup ke IV Tahun 2019. Lomba akan berlangsung selama sepuluh hari di Lapangan Basket SMPN 1 Narmada.

Selain untuk mencari atlit-atlit berprestasi, kegiatan ini juga digelar sebagai ajang memupuk rasa kebersamaan melalui olahraga, khususnya olahraga bola basket.

“Teruslah berprestasi. Jaga prestasi yang sudah ada. Pegang sportifitas dan jangan pernah berhenti berprestasi. Semoga ajang mampu menjadi wahana pencetak atlit-atlit terbaik nasional,” ujar Rachman, Minggu (8/9).

BNN NTB Tes Urine Ratusan Kepala Sekolah se Lombok Barat

Giri Menang, Senin 9 September 2019 – Sekitar 400 orang Kepala Sekolah mulai dari tingkat TK, SD, hingga SMPN se-Lombok Barat diambil sampel urinenya oleh tim Badan Narkotika Nasional (BNN) NTB.

“Alhamdulillah hasilnya clear. Tidak ada yang positif,” kata Kepala Dinas Dikbud Lobar, Hendrayadi di Bumi Perkemahan Bukit Khasri Sesaot, Minggu (8/9).

Pengambilan sampel urine tersebut dilakukan sebagai rangkaian dari kegiatan Kemah Kepemiminan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat (Lobar).

Kemah Kepemimpinan sendiri secara rutin digelar Dinas Dikbud. Kegiatan ini sebagai ajang penyegaran dan menumbuhkan ide kreatif, inovasi, dan harmonisasi antar Kepala Sekolah.

Tahun ini, Dinas Dikbud menggandeng BNN NTB untuk memberikan edukasi dan sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi para kepala sekolah. Tujuannya agar kepala sekolah selaku pendidik untuk bersama-sama memberantas narkoba di lingkungan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Kegiatan juga dirangkai dengan Deklarasi Sekolah Anti Narkoba dan penanaman pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan.

“Program kita di Dikbud akan memprogramkan Sekolah Bebas Narkoba di semua sekolah di Kabupaten Lombok Barat. Maka seluruh insan penyelenggara pendidikan juga harus bebas dari narkoba. Salah satu cara untuk komit terhadap Sekolah Bebas Narkoba adalah kita harus tes urine dan jangan hanya ngomong doang,” jelas Hendrayadi.

“Kegiatan tes urine ini akan terus kita adakan untuk menyisir ke semua kepala sekolah dan bekerjasama dengan BNN Provinsi NTB. Makanya kita akan diskusikan dengan guru-guru di masing-masing sekolah terutama di jenjang sekolah menengah pertama (SMP),” lanjutnya.

Untuk pencegahan narkoba, Dinas Dikbud sejak tahun yang lalu sudah melakukan sosialisasi dengan para pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) se-Lombok Barat. Dengan bentuk kegiatan kemah, kemudian sosialisasi ke masing-masing sekolah yang bekerjasama sekolah dengan Dinas Kesehatan.

“Tahun kemarin belum pernah melakukan tes urine dan kegiatan kemah kepemimpinan 2019 baru pertama kali kita lakukan tes urine ke seluruh Kepala Sekolah. Insya Allah nanti juga kami lakukan secara acak ke beberapa sekolah untuk melakukan tes urine,” tuturnya.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNN NTB, H. Nur Rachmat. BNN bahkan siap membantu Pemkab Lombok Barat memberantas narkoba.

“Kami di BNN provinsi NTB mendukung dan siap bekerja sangat erat dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat terkait dengan upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika,” katanya.

Kegiatan yang digelar selama tiga hari ini dinilai Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalaid memiliki manfaat yang luar bisa. Tidak hanya dari sisi penyegaran, namun juga memberi pengalaman, inovasi, ide dan saling tukar informasi yang massal dan masiv antar kepala sekolah.

“Bahkan untuk kemah kepemimpinan kali ini diundang dari BNN ditindaklanjuti dengan tes urine, deklarasi sekolah bebas narkoba. Seharusnya Dikbud harus lebih keras kalau ada kepala sekolah yang memakai narkoba maka harus siap mengundurkan diri. Sebab narkoba ini penyakit bangsa. Karena itu sangat penting upaya pencegahan dari diri sendiri dulu, keluarga, kemudian sekolah, tetangga, dan masyarakat,” kata bupati saat menutup kegiatan.

Selain penyuluhan narkoba, para peserta juga menerima materi Sekolah Perjumpaan. Sekolah Perjumpaan ini kata bupati, sudah dipraktekkan di beberapa tempat dan komunitas. Termasuk di Dinas Dukcapil yang sudah berjalan selama dua bulan.

“Saya ingin agar apa yang ditindaklanjuti melakui Sekolah Perjumpaan bisa berlaku di sekolah masing-masing. Mungkin tidak bisa semuanya, namun buat percontohan dulu. Mungkin bisa satu kecamatan, satu sekolah atau satu gugus dari sekolah, tim Sekolah Perjumpaan ini siap melakukan pendampingan,” jelasnya.

Namun, lanjutnya, hal tersebut dapat berjalan efektif jika para orang tua murid juga berkomitmen. Sebab, tidak cukup sekolah dan siswa saja, namun orang tua dan tetangga di sekolahpun harus berkomitmen.

Bupati sangat berharap apa yang dilakukan dalam kegiatan kemah kepemimpinan ini bisa diterapkan di sekolah masing-masing. Termasuk menerapkan informasi yang diperoleh dari kepala sekolah lain.

“Saya juga berharap agar para kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan harus bisa membedakan mana yang lebih prioritas dan tidak dalam pengembangan atau prestasi sekolah,” pungkasnya.

Fauzan Khalid Raih Penghargaan Aksara 2019

FAUZAN RAIH APRESIASI AKSARA 2019

Makasar, 7 September 2019 – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dianugerahi penghargaan Apresiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada puncak peringatan Hari Aksara Internasional ke-54 Tingkat Nasional Tahun 2019 yang dipusatkan di Lapangan Karebosi Makasar, Sabtu (7/9/2019).

Anugerah langsung diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Efendi dengan disaksikan oleh Direktur Jenderal PAUD Dikmas, Gubernur Sulawesi Selatan, dan ratusan undangan dari berbagai daerah se-Indonesia.

“Ini prestasi penggiat literasi di Lombok Barat. Terutama menjadi prestasi luar biasa dari jajaran PKBM di Lombok Barat yang berkiprah lama dalam pemberantasan buta huruf di tengah masyarakat,” ujar Fauzan berkomentar.

Di Lombok Barat, tambah Fauzan, upaya pemberantasan buta huruf masih menjadi prioritas karena sangat terkait dengan aspek pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

“Tahun ini kita telah berhasil mengajak 5.800-an peserta belajar untuk mau mengikuti keaksaraan dasar,” imbuh Fauzan yang memastikan bahwa program tersebut memiliki tindak lanjut ke keaksaraan fungsional.

“Dengan keaksaraan fungsional, peserta belajar bisa memanfaatkan pengetahuannya untuk pendidikan penyetaraan (Kejar Paket, red) dan untuk peningkatan kemampuan usaha ekonomi. Saya yakin pasti berimbas pada kesejahteraan mereka,” papar Fauzan.

Kondisi di Lombok Barat sendiri untuk kasus buta huruf berada pada posisi kedua di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan posisi 15 persen warga yang masih buta aksara. Kurang separuh dari kondisi di Kabupaten Lombok Utara yang mencapai 33 persen.

“Tapi saya sendiri kurang yakin dengan data itu. Mungkin belum diverifikasi,” tukas Fauzan memastikan sepulangnya dari Makasar akan memanggil Bappeda, BPS, dan Dinas Dikbud untuk koordinasi.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid tidak sendiri menerima penghargaan tersebut. Ada enam Kepala Daerah lain yang mendapat anugerah serupa dari seluruh Indonesia, yaitu Kabupaten Lombok Tengah, Kota Balikpapan, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Bone, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan Kabupaten Timor Tengah Selatan. Bersama belasan orang tokoh adat, tokoh dari dunia usaha dan industri, dan per orangan penggiat literasi lainnya, Fauzan diapresiasi telah mampu membawa Lombok Barat berkontribusi menurunkan angka buta huruf secara nasional sehingga bersisa hanya 1,93 persen saja.

Untuk Lombok Barat, Fauzan pun tidak menerima anugerah sendiri. Fauzan didampingi oleh Ketua dan seorang peserta didik dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Tunas Aksara Desa Kuripan Timur yang meraih penghargaan serupa. Ketua PKBM Tunas Aksara atas nama Nasrullah Wijaya Kusuma dengan peserta didiknya atas nama Ibu Nuribek diapresiasi juga oleh pihak kementerian untuk kiprah yang sama.

Qori, Remaja Lombok Barat Tuntaskan Misi Jelajah Nusantara

Giri Menang, Senin 2 September 2019 – Tim Penjelajah Gowes Nusantara mengakhiri misinya di Lombok, tepatnya di kawasan wisata Senggigi yang berada di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Setelah melintasi 48 kabupaten/kota di Indonesia, tim tiba di Senggigi sekitar pukul 16.00 Wita, Sabtu (31/8) lalu.

Kedatangan tim yang terdiri dari 15 pesepeda andal dan 13 orang official beserta rombongan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI ini disambut meriah masyarakat Lombok Barat.

Tim Penjelajah adalah bagian dari kegiatan Gowes Nusantara yang merupakan progran prioritas Kemenpora RI untuk menyentuh langsung dan mengajak masyarakat untuk mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.

Tim memulai ekspedisi mengarungi nusantara sejak tahun 2017. Saat itu, tim melakukan perjalanan dari Sabang sampai Magelang. Tahun 2018, tim menelusuri Sulawesi dan Jawa, dan tahun ini tim memulai perjalanan dari titik 0 km di Merauke dan berakhir di Lombok, NTB. Tercatat, tim berhasil menempuh jarak 3.400 km menaklukan nusantara.

Terpilihnya Lombok sebagai titik finish ekspedisi Tim Penjelajah Gowes Nusantara menjadi kebanggan sendiri bagi Qoriah Julilda Nur. Qori merupakan salah satu anggota Tim Penjelajah Nusantara asal Lombok Barat.

Remaja 17 tahun ini mengaku bangga bisa mewakili Lombok Barat dalam ekspedisi jelajah nusantara ini. Melalui aksi ini, Qori berharap semua masyarakat tertarik untuk rajin berolahraga.

“Sangat bangga. Di sini penyambutananya sangat luar biasa. Selama ekspedisi sangat menyenangkan, lelah bersama, terus sekarang kita haru berpisah. Ya sedih juga. Besok (minggu, red) sudah hari terakhir dan tanggal 2 teman-teman sudah pulang ke asal,” ungkapnya.

Ditanya kesiapan sebelum melakukan ekspedisi, Qori memang sudah melakukan persiapan khusus. Namun pengalaman di berbagai event diakuinya cukup membantu persiapannya baik secara fisik dan mental.

Qori sebelumnya sudah beberapa kali mengikuti event di berbagai daerah. Walaupun berhadapan dengan lawan yang lebih senior, prestasi yang diraihnya sangat membanggakan. Beberapa prestasi yang diraih antara lain, juara 1 Kejuaraan Nasional Triathlon di Jepara dan di Kuta Mandalika di tahun 2017, juara 2 di event yang sama tahun 2018 di Jepara, dan terakhir juara 1 Triathlon Internasional Palembang 2019 kategori umur.

Lombok Barat Jadi Titik Finish Gowes Nusantara 2019

Giri Menang, Senin 2 September 2019 –  Ribuan masyarakat sejak pukul 06.00 Wita pagi tumpah ruah di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Minggu (1/9/2019). Mereka adalah para penggemar olahraga sepeda dari beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bersiap mengikuti event Gowes Nusantara 2019 yang bertagline “Ayo Bergerak, Dimana Saja, Kapan Saja dan Bersama Siapa Saja”.

Event tahunan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI ini menjadikan Lombok Barat sebagai lokasi terakhir kegiatan Gowes Nusantara 2019. Selain itu, kawasan wisata Senggigi juga menjadi titik finish tim Jelajah Gowes Nusantara 2019 yang telah menyelesaikan misi penjelajahan yang sangat panjang dari 0 Km di Sota, Merauke.

H. Fauzan Khalid, selaku Bupati Lombok Barat pun mengaku bangga karena Kabupaten Lombok Barat masih mendapat kepercayaan untuk kembali menjadi salah satu lokasi penyelenggaran Gowes Nusantara 2019 ini.

“Kami tentu sangat senang, dan kami Lombok Barat akan selalu siap ditunjuk sebagai penyelenggara, sebagai tuan rumah event apapun, terutama yang diinisiasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga,” katanya.

Fauzan juga mengajak masyarakat Lombok Barat untuk memasyarakatkan olahraga yang merupakan salah satu bentuk pembangunan sumber daya manusia, dan mengolahragakan masyarakat dengan mengajak semua untuk bisa hidup dengan gaya yang sehat.

Di tempat yang sama, Deputi Kemenpora RI Bidang Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta mewakili Menteri Imam Nahrawi merasa gembira atas sambutan dan dukungan masyarakat Lombok Barat. Ia berharap Lombok Barat dapat menjadi contoh bagi daerah lain sebagai daerah yang tidak malas bergerak.

“Semua komponen masyarakat hadir disini, Alhamdulillah berarti menunjukkan bahwa Olahraga didukung oleh semua komponen, kalau sudah didukung, kami optimis semua masyarakat Lombok, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Mataram dan lainnya bisa menjadi sehat dan bugar,” ungkapnya.

“Jangan sampai kita diklaim masyarakat yang malas bergerak, Lombok Barat harus jadi contoh, dan hari ini telah dibuktikan, ” tegas Isnanta.

Gelaran Gowes Nusantara 2019 diawali dengan pemanasan ringan dan senam bersama. Tepat pukul 07.00 Wita, seluruh peserta kemudian dilepas Bupati H. Fauzan Khalid didampingi Deputi Kemenpora Raden Isnanta.

Mengambil rute start dari halaman Hotel Montana Senggigi, para peserta yang terlihat mengenakan bermacam atribut dengan santai melaju bersama melalui Hotel Holiday Inn sebagai titik balik dan kembali finish di halaman Hotel Montana. Tidak ketinggalan seluruh anggota Tim Penjelajah Nusantara yang terdiri dari 15 atlet dari berbagai Provinsi dan 13 orang official bersepeda bersama ribuan masyarakat NTB.

Rangkaian acarapun ditutup dengan pengalungan medali bagi para Tim Penjelajah Nusantara, dan pembagian doorprize dan aneka hiburan bagi para peserta.

Fauzan Khalid Buka MTQ Pertama di Desa Gunungsari

Giri Menang, Senin 2 September 2019 – Pemerintah Desa Gunungsari menggelar acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat desa, Minggu (1/8) malam lalu. MTQ pertama yang pernah digelar di Desa Gunungsari ini juga dihadiri Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid.

Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Baldasur Kapa Desa Gunungsari ini dikuti lima cabang lomba. Mulai dari cabang lomba tartil yang diikuti 46 peserta dari seluruh dusun yang ada di Desa Gunungsari. Kemudian cabang lomba tilawah yang diikuti oleh 6 orang peserta, cabang lomba tahfiz Al-Qur’an yang diikuti 49 peserta, lalu ada cabang kaligrafi yang diikuti 10 peserta, dan lomba hadrah yang diikuti 10 peserta dari Kecamatan Gunungsari. Khusus cabang lomba hadrah pesertanya tidak hanya dari Desa Gunungsari saja, namun juga dari desa lainnya di Kecamatan Gunungsari.

Selain untuk meningkatkan kecintaan umat muslim terhadap isi kandungan Al-Qur’an untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sosial, kegiatan ini sengaja digelar sebagai upaya mengenang para pemimpin dan tokoh-tokoh yang telah memimpin Desa Gunungsari. Hal itu dikatakan Kepala Desa Gunungsari, Maliki Harun dalam sambutannya.

Maliki juga berjanji akan menghidupkan kembali program ‘serep jelo lampak ngaji’ milik Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Antusias dan semangat Pemerintahan Desa Gunungsari dalam menggelar MTQ ini mendapat apresiasi dari bupati. Ia berharap kegiatan ini dapat digelar secara rutin tiap tahunnya.

“Saya melihat desa-desa yang menggelar MTQ cukup meriah. Termasuk di Desa Gunungsari ini. Kita semua yakin bahwa dari lantunan Al-Qur’an di seluruh pelosok Pulau Lombok bencana yang di berikan Allah bisa berkurang karena keberkahan Al-Qur’an. Apa yang kita baca itu akan mempengaruhi udara, alam bahkan bumi, ” ujarnya.

Di akhir sambutannya, bupati mengajak masyarakat Gunungsari untuk bersama-sama mensukseskan MTQ Tingkat Provinsi NTB pada bulan Oktober mendatang. Kabupaten Lombok Barat akan menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi NTB yang rencananya dipusatkan di tiga tempat, yakni Kecamatan Gerung, Kediri, dan Gunungsari.

“Harapan saya Lombok Barat kembali menjadi juara. Masa kita tidak juara sebagai tuan rumah. Jadi tamu saja waktu di Bima kita juara,” pungkas Fauzan.

 
1 20 21 22 23 24 47