Dalam sambutannya Bupati Fauzan mengatakan, gerakan pramuka merupakan wadah pendidikan luar sekolah dan luar keluarga yang dilaksanakan dalam berbagi bentuk menarik, menantang dan menyenangkan. “Kegiatan tersebut sebagai upaya pembentukan watak dan karakter yang sesuai perkembangan zaman,” ujar Bupati yang sekaligus menjadi Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Lobar.
Dijelaskan Bupati Fauzan, Raimuna sendiri berasal dari bahasa Ambai, Yapen Timur Papua. Kata Raimuna merupakan gabungan kata Rai dan Muna. Rai berarti sekelompok orang yang berkumpul mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Muna berarti daya kekuatan jiwa seseorang yang berpengaruh dalam mencapai kesuksesan.
“Jadi Raimuna berarti sekelompok orang yang hidup dalam suatu kekuatan dengan dijiwai daya kekuatan yang selalu memberi semangat tinggi dalam mencapai tujuan,” jelas Bupati Fauzan.
Untuk itu, lanjut Bupati, Raimuna perlu dihayati maksud dan tujuannya yakni sebagai kawah candradimuka, atau tempat penggemblengan calon pemimpin. “Jadikanlah sebagai tempat menimba ilmu, tempat praktikum, uji keterampilan, ketangkasan, mencari pengalaman, meraih prestasi dan bersosialisasi,” harapnya.
Lebih jauh Bupati Fauzan mengatakan, Pramuka merupakan salah satu kekuatan pendidikan non formal yang mampu bertahan dalam segala zaman. Oleh karena itu keberadaannya harus diperhitungkan sebagai institusi strategis yang dimiliki bangsa. Pramuka merupakan benteng penting dalam mendidik dan membina generasi muda menjadi tangguh, terampil, cerdas dan tangkas.
Peserta Raimuna ini terdiri dari peserta utusan 10 kwartir ranting se Lobar. Setiap kwartir ranting mengirim 4 umpi yang terdiri dari 2 umpi putra dan 2 umpi putri. “Masing-masing umpi terdiri dari anggota pramuka penegak, pandega putera dan putri dengan jumlah sebanyak 500 orang,” papar Yaumil.
Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan, lanjutnya, seperti pembinaan mental spiritual, wawasan kebangsaan, kebudayaan dan iptek, persaudaraan, keterampilan dan aksi kepedulian terhadap masyarakat. (humas)