Janji Segera Relokasi Warga
GIRI MENANG-Keinginan ratusan korban sengketa lahan di Dusun Duduk, Desa Batulayar Barat, Kecamatan Batulayar, bertemu Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony, akhirnya terwujud. Kepala daerah datang bersama sejumlah kepala dinas untuk melihat langsung kondisi rakyatnya di pengungsian.
Bupati tiba di Musala Nurul Iman sekitar pukul 12.00 Wita. Ratusan para pengungsi menyambutnya dengan penuh haru. Terlebih kedatangannya secara tiba-tiba tanpa ada persiapan apa pun dari pihak pengungsi.
Sebelumnya, isteri bupati Hj. Nanik S Zaini Arony juga menyempatkan diri meninjau kondisi para pengungsi pada Jumat (27/6). Dalam kesempatan itu, ia banyak menyerap informasi terkait eksekusi lahan yang dilakukan pihak Pengadilan Negeri Mataram dan bantuan yang dibutuhkan warga yang menjadi korban sengketa lahan. “ Ini adalah kunjungan saya dalam rangka menindaklanjuti hasil kunjungan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) beberapa waktu lalu. Di mana ketuanya tidak lain adalah isteri saya,” kata bupati menjelaskan.
Dalam kunjungan kali ini, kata dia, sejumlah kepala dinas diajak untuk ikut melihat langsung kondisi di lapangan. Baik keadaan warga di pengungsian. Maupun kondisi rumah yang dihancurkan dalam proses eksekusi beberapa hari lalu. Ada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Dinas Pekerjaan Umum (PU), Dinas Pertamanan Tata Kota dan Kebersihan. Selain itu, Dinas Pertambangan dan Energi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP), dan Kantor Aset Daerah.
Ketika berdialog dengan para pengungsi, bupati mengaku, jika dirinya tidak mengetahui akan ada eksekusi lahan hingga penghancuran rumah penduduk. ‘’Saya memperoleh informasi ini setelah eksekusi terjadi,” akunya. Meskipun demikian,Ketua DPD Partai Golkar NTB, itu meminta agar kedua belah pihak yang bersengketa, baik pemohon dan termohon tidak ada yang merasa menang dan merasa dikalahkan. Semua harus tetap berpikir bijaksana dan duduk bersama dengan damai untuk mencari solusi terbaik dalam permasalahan ini. ‘’Kalau persoalan hukum biarkan tetap berjalan. Mari kita semua bisa menahan diri dalam rangka terciptanya perdamaian dan kenyamanan hidup bersama,” ujarnya.
Bupati Zaini, juga berjanji akan mengupayakan segera merelokasi warga dari pengungsian. Itu merupakan kompensasi dan solusi terbaik bagi warga yang rumahnya terkena eksekusi. “Saya minta Kadisosnakertrans segera tangani masalah ini. Jangan berlama-lama sehingga warga kita tidak terbengkalai karena tidak punya tempat tinggal,” kata bupati meminta kepada Kadisosnakertrans Lobar H Fathurrahim.
Lokasi lahan untuk relokasi, sambung bupati, kemungkinan di sekitar Kecamatan Batulayar, atau tidak jauh dari tempat tinggal sebelumnya yang sudah dieksekusi. Tanah yang menjadi tempat relokasi diupayakan berstatus aset daerah agar tidak ada masalah lagi. “Ini sebagai bukti bahwa pemerintah tetap memberi perhatian kepada rakyatnya. Pemerintah tidak akan bediam diri. Kami segera mengambil langkah-langkah untuk menangani masalah ini,” tegas bupati.
Dalam kunjungan itu, Bupati Lobar H. Zaini Arony, menyerahkan uang tunai kepada perwakilan warga yang mengungsi. Bantuan itu diberikan dengan harapan bisa meringankan beban warga. Terlebih mereka saat ini menjalankan ibadah puasa.
Sumber: Lombok Post, Senin 30 Juni 2014