LOMBOK BARAT GELAR PASUKAN BERSKALA BESAR

Giri Menang, 24 Mei 2020 – Untuk menjaga stabilitas dan efektivitas pencegahan Covid 19, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersama Polres dan Kodim 1606 menggelar pasukan patroli. Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengungkapkan, kesiapan tim pengamanan dinilai strategis untuk menjamin stabilitas kemanan daerah dan untuk meminimalisir dampak Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.
“Masyarakat kita yang sudah terinfeksi Covid-19 kurang lebih 92 orang. Tenaga medis kita bagi penanganan Covid-19 di Lobar sudah berkurang. Dalam kondisi tenaga kesehatan yang minim seperti ini, dibutuhkan usaha yang lebih lagi dari kita semua,” kata Bupati pada apel gelar pasukan dalam rangka Patroli Berskala Besar di Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (23/5) di Jalan By Pas Bandara Internasional Lombok, Bundaran Giri Menang Scuare (GMS).
Bupati memastikan sudah ada tenaga medis dan paramedis yang harus menjalani isolasi akibat Covid 19. Didampingi Sekretaris Daerah, Bupati mengajak lalu meminta semua pihak terlibat memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya Covid-19.
Mengantisipasi kondisi beberapa hari ke depan, Fauzan Khalid menduga tidak ada wilayah yang berada dalam zona hijau di Lombok Barat.
“Tanpa peran serta dan keikutsertaan masyarakat, maka Covid-19 ini tak mungkin bisa kita hambat. Ini penyakit kerumunan,” ujarnya.
Kebijakan yang diambil pihaknya, aku Fauzan, adalah menghimbau masyarakat untuk tidak mengadakan acara yang melibatkan banyak orang, baik acara yang terkait dengan aspek ekonomi, sosial maupun aspek religi (peribadatan). Selain itu adalah dengan kedisiplinan mematuhi aturan dan anjuran pemerintah. Untuk kegiatan perekonomian seperti pasar, menurut bupati harus dilakukan secara persuasif, mengingat pasar tidak mungkin akan ditutup secara langsung karena pasar merupakan jantung ekonomi masayarakat.
“Kita akan lakukan pembatasan dan mewajibkan setiap pasar menjalani protokol kesehatan. Itu akan dikontrol oleh kita besama termasuk dari TNI-Polri, Disperindag,” tegas Bupati.
Dalam gelar pasukan itu, Bupati Fauzan juga meminta agar masyarakat bisa merayakan lebaran di rumah dan tidak mengunjungi tempat-tempat wisata.
“Pasca Idul Fitri, seluruh tempat-tempat wisata di Lobar ini akan ditutup. Selama ini sudah kita tutup,” tegas Fauzan Khalid.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat H. Saiful Ahkam membenarkan bahwa seluruh tempat wisata dalam kondisi ditutup.
“Pasca lebaran sering menjadi momentum masyarakat untuk berlibur. Untuk mengantisipasi kerumunan, kita telah meminta para Kepala Desa, Pokdarwis, dan pengelola tempat wisata agat menutup lokasi wisata,” terang Ahkam.
Dari sekian banyak destinasi favorit di Lombok Barat, tegas Ahkam, pihaknya memastikan seluruh Kawasan Senggigi Batulayar, Taman Narmada, Kawasan Sesaot-Aik Nyet-Suranadi, Pantai Cemare, Pantai Endok, Pantai Kuranji, Kawasan Sekotong, dan beberapa kolam renang umum serta spot wisata lain yang banyak tersebar di wilayah Lombok Barat harus ditutup.
“Insya Allah rekan-rekan di Polres Lobar, Polresta Mataram, dan jajaran Kodim siap mendukung,” tegas Ahkam.
Dalam apel siaga tersebut, Bupati Fauzan Khalid memastikan kebijakan tersebut akan dikawal oleh TNI-Polri, terutama di lokasi-lokasi keramaian dan melakukannnya secara persuasif.
“Kita lakukan itu semua secara humanis seperti himbauan Kapolda. Kalau dilakukan keras bisa memunculkan masalah baru,” ungkapnya.

 

RATUSAN PERSONIL SIAP AMANKAN LOMBOK BARAT

Giri Menang, 24 Mei 2020 – Sebanyak 600 personil kepolisian dari Polres Lombok Barat akan disiagakan untuk pengamanan Lebaran dan Pasca Lebaran Idul Fitri 1441 H di wilayah Lombok Barat. Jumlah tersebut masih bertambah lagi dengan dukungan 150 personil dari Kodim 1606 Lombok Barat serta ratusan personil dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.
Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Lombok Barat (Lobar) AKBP Bagus S. Wibowo saat mengikuti Apel Gelar Pasukan Patroli Berskala Besar (PBB) Lombok Barat mengungkapkan bahwa personil tersebut disiagakan dalam rangka pengamanan Malam Takbiran Idul Fitri 1441 H dan situasi keamanan pasca Idul Fitri 1441 H, khususnya yang terkait dengan pencegahan Covid 19.
“Sebanyak 600 orang personil Polres Lombok Barat, 150 personil dari unsur TNI ditambah dukungan dari OPD lintas sektoral Pemkab Lombok Barat. Kita lakukan patroli meyebar ke seluruh wilayah Kabupaten Lobar untuk memberi himbauan kepada masyarakat untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan Covid-19 ini. Kegiatan ini akan kita lakukan seminggu ke depan, artinya sampai Lebaran Topat nanti,” kata Kapolres.
Terkait Lebaran Topat, menurut Kapolres, pihaknya sudah memetakan 6 lokasi yang selama ini menjadi pusat keramaian pelaksanaan Lebaran Topat. Di sejumlah lokasi ini, Polres Lobar akan melakukan penyekatan akses transportasi dari hilir.
“Di hilir kita lakukan penyekatan sebagaimana himbauan yang sudah terpasang agar masyarakat tidak melakukan kegiatan wisata setelah Idul Fitri ini, termasuk saat lebaran topat nanti. Apalagi Pemerintah Daerah sudah memutuskan untuk tidak menyelenggarakan lebaran topat. Kita harap masyarakat bisa menyesuaikan,” kata Bagus.
Tapi kalau masyarakat masih saja mau berwisata, pihaknya aku mantan Kapolres Bima ini, akan melakukan pemeriksaan ketat kepada masyarakat yang akan melalui rute hilir tersebut.
“Kalau sebaliknya masyarakat tetap “ngeyel”, ya terpaksa kita lakukan pemeriksaan, penindakan yang terukur terhadap oknum masyarakat,” tegasnya.
Senada dengan Bagus, di tempat yang sama Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid juga menekankan pendekatan humanis dalam penciptaan kondisi saat Lebaran Topat nanti.
“Kita lakukan itu semua secara humanis seperti himbauan Kapolda. Kalau dilakukan secara keras bisa memunculkan masalah baru,” pinta Bupati.
Seperti diketahui dari sekian banyak destinasi favorit di Lombok Barat yang masuk wilayah hukum Polres Lobar adalah seluruh Kawasan Senggigi Batulayar, Pantai Cemare di Lembar, Pantai Endok di Kebon Ayu Gerung, Pantai Kuranji di Labuapi, Kawasan Sekotong, dan beberapa kolam renang umum serta spot wisata lain yang banyak tersebar di 7 kecamatan di wilayah Lombok Barat. Sedangkan untuk spot pariwisata yang menjadi wilayah hukum Polresta Mataram adalah Taman Narmada, Taman Suranadi, Kawasan Sesaot – Aik Nyet- Pakuan, Pemandian Sarasute Lingsar, dan berbagai kolam renang milik perorangan dan spot wisata lainnya yang berada di wilayah Kecamatan Lingsar, Narmada, dan Gunung Sari yang menjadi wilayah hukum Poltesta Mataram.
Sumber : Humas Lobar

 

Ketua MUI Lombok Barat Himbau Masyarakat Melaksanakan Sholat Idul Fitri Di Rumah

Gerung, Diskominfo –  Ketua Majilis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lombok Barat TGH. Abdullah Mustafa menghimbau agar tidak melaksanakan sholat Idul Fitri di Masjid dan lapangan terbuka, demi kepentingan masyarakat umum dan keselamatan bersama.

Demikian, himbauan TGH. Abdullah Mustafa pada https://lomboktvnews.com/ketua-mui-lombok-barat-himbau-masyarakat-melaksanakan-sholat-idul-fitri-di-rumah/, Rabu (21/5/2020).

Pada laman berita tersebut dikatakan pula bahwa ini juga berdasarkan maklumat Majelis Ulama Lombok Barat, sehingga Ketua MUI Lombok Barat mengajak untuk mematuhi Himbauan  itu.  “Memohon dengan hormat untuk kita semua, bersama-sama melaksanakan Ibadah Shalat Idul Fitri itu di rumah masing-masing,” ucapnya.

Diharapkan masyarakat dapat memahami kondisi saat ini, “Sholat Berjamaah dapat dilakukan dengan anggota keluarga sesuia dengan ketentuan dengan tetap melakukan khutbah Idul Fitri dengan skala kecil saja yakni keluarga “ Lanjut Ketua MUI Lombok Barat.

“Kami himbau pula untuk seluruh masyarakat, Untuk tidak mengumpulkan masa dalam jumlah yang sangat banyak, Ini untuk kebaikan kita bersama memutus penyebaran virus covid-19 ini “Ujarnya

Dijelaskan pula oleh Ketua MUI Lombok Barat TGH Abdullah Mustafa, Siap membantu pemerintah dan masyarakat untuk memberikan pemahaman tata cara pelaksanaan Sholat Idul Fitri baik sendiri di rumah maupun berjamaah dengan anggota keluarga. (hmdy/lbr).  Diskominfo

Berita ini sudah dimuat dengan judul yang sama sekaligus sebagai sumber di https://lomboktvnews.com/ketua-mui-lombok-barat-himbau-masyarakat-melaksanakan-sholat-idul-fitri-di-rumah/

Sebanyak 193 KK di Desa Dasan Baru terima BLT DD

Kediri, Diskominfotik – Sebanyak 193 Kepala Keluarga (KK) di Desa Dasan Baru Kecamatan Kediri menerima Bantuan Langsung Tunai  (BLT) dari Program Dana Desa (DD). Penerima bantuan tercatat sebagai penerima BLT DD dan tidak double dengan penerima  bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH), Jaring Pengaman Sosial (JPS) Provinsi dan JPS Kabupaten sehingga terjadi pemerataan.

Demikian disampaikan Kepala Desa Dasan Baru Akhirudin pada acara Lounching perdana penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari program DD tahap I di Aula Kantor Desa Dasan Baru Kecamatan Kediri Lombok Barat, Rabu (20/5/2020).

Jumlah bantuan yang diterima oleh masing-masing Kepala Keluarga sebesar Rp600.000,00 selama tiga bulan secara berturut-turut dengan total anggaran Rp.347.400.000,00.

“bantuan ini agar bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam memenuhi kebutuhan keluarga ditengah pendemi covid-19 ini,” harap Akhirudin.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Ir. Lalu Edy Sadikin mengatakan penerima bantuan ini adalah masyarakat  desa yang memang benar benar layak dan sudah melalui pendataan sehingga tidak terjadi persoalan atau kekisruhan dimasyarakat.

Edy Sadikin berpesan agar selalu waspada terhadap penyebaran covid-19 dengan mengurangi kegiatan-kegiatan berkumpul, jaga jarak, gunakan masker ketika keluar rumah dan selalu hidup bersih dengan sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir.

“Penyebaran virus covid-19 ini sangat cepat, mari kita cegah dengan menerapkan pola hidup bersih, cuci tangan dengan sabun di air yang mengalir sesering mungkin, gunakan masker ketika keluar rumah dan jauhi kegiatan berkumpul serta jaga jarak jika terpaksa berkumpul.” Pesan mantan Camat Sekotong ini.

Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas PMD Kabupaten Lombok Barat Ir. Lalu Edy Sadikin, Kepala Desa Dasan Baru Akhirudin, Ketua BPD Desa Dasan Baru, Babinkamtibmas dan para penerima bantuan. Diskominfotik/win

DI TENGAH COVID-19 LOMBOK BARAT RAIH WTP KE-6 KALI

Giri Menang, 21 Mei 2020 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat kembali Meraih Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di tengah Wabah atau Pandemi Covid-19 yang saat ini melanda. Penyerahan predikat WTP ini dilakukan secara virtual antara BPK RI Perwakilan NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di Ruang Rapat Jayengrana (21/20).
Kepala Inspektorat Lombok Barat, Ilham mengatakan penyerahan LKP secara virtual untuk pelaksanaaan tahun 2019 itu dengan raihan WTP yang ke- 6 adalah berkat kerjasama semua pihak termasuk organisasi perangkat daerah (OPD) dan jajaran bahu membahu untuk mengikuti semua aturan-aturan main dalam pengelolaaan keuangan daerah dalam pelaksanaan, perencanaan, pengelolaan dan pertanggungjawaban sehingga memetik hasil setelah dikerjakan selama satu tahun.
“Tentu dalam hal ini kita berharap Opini Wajar Tanpa Pengecualian yang kita dapatkan, kembali kita pertahankan di tahun yang akan datang dengan seminimal mungkin, bahkan dengan zero catatan-catatan yang ada di diri kita,” ujarnya.
Di tempat yang sama, senada Ilham, Ketua DPRD Lombok Barat, Hj. Nurhidayah menyampaikan di tengah Pandemi Covid-19 ini Lombok Barat kembali WTP untuk yang ke-6 kalinya atas kerjasama dan kerja keras Pemerintah Daerah Lombok Barat.
Terkait dengan lapoan LHP LKP tahun 2020, BPK perwakilan NTB telah menyelesaikannya disesuaikan dengan kondisi yang tidak seperti biasa. Dikatakannya, dalam prosesnya di tengah Covid-19 ini tidak seperti pemeriksaan sebelumnya di mana saat Ini hubungan atau interaksi kepada Pemerintah Daerah dengan BPK RI sangat terbatas.
“Walaupun demikian kami berharap dari hasil pemeriksaan LHP LKP tahun 2020 ini tidak mengurangi apa yang memang menjadi yang seharusnya yang diperiksa oleh Perwakilan BPK RI NTB,” ujarnya.
Hj Nurhidayah berharap pada tahun-tahun selanjutnya Lombok Barat memperoleh hasil pemeriksaan yang baik dan kembali memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian.
Kepala BPK RI Perwakilan NTB Heri Purwanto menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang telah membantu dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk melakukan pembinaan keuangan.
Dia juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan karena walaupun di tengah wabah Covid-19 ini masih dapat melakukan kegiatan dengan tupoksi masing-masing sehingga dapat berhasil sukses.
“Dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan LKP tahun 2019 BPK perwakilan NTB di samping melakukan pemeriksaan tatap muka dan rinci juga melaksanakan pemeriksaan secara daring atau online,” ujarnya. Dikatakan, dalam pemeriksaan tertentu baik fisik dokumentasi dilakukan secara daring dan Lombok Barat sangat membantu.

 

NGABUBURIT SAMBIL MENCARI KERANG

Lembar, KIM – Ngabuburit atau kegiatan menunggu berbuka puasa pada Bulan Puasa Ramadhan sudah mentradisi dikalangan masyarakat muslim. Di setiap daerah ngabuburit dilakukan dengan beragam cara dan berbeda-beda. Di Desa Lembar Kabupaten Lombok Barat, sebagian masyarakatnya ngabuburit sambil mencari kerang untuk dikonsumsi bahkan dijual.  Warga masyarakat yang didominasi kaum muda terpantau asik mengais pasir mencari kerang di Pantai Orong Ceking Dusung Lendang Jae Desa Lembar, Selasa (19/5/2020).

Warga Masyarakat setiap sore, puluhan orang memadati bibir pantai berjongkok sambil beremdam di air laut atau dengan duduk di pasir, tangan mereka sibuk mengais pasir. Mereka tetap bekerja di musim Pandemik Covid-19 ini. Mereka jauh dari keramaian hiruk pikuk isu virus corona yang menakutkan. Merekapun saling berjauhan ketika menangkap kerang.

Nandar seorang warga Dusun Abror Desa Jembatan Kembar Timur Kecamatan Lembar yang sedang berkunjung ke rumah temannya, ikut-ikutan ngabuburit sambil mencari kerang dan menikmati keindahan patai di sore itu.

“Ini ngabuburit, sekaligus bantu teman. Jadi, untuk mengisi waktu luang, saya dan teman mencari kerang. Sekaligus menikmati keindahan pantai menjelang sore,” ujarnya

Menurut Nandar, dirinya pertama kali ngabuburit ditempat itu dan  belajar mencari kerang, mengaku sedikit kesulitan. Karna belum tau tehnik cara mencari kerang dengan baik, bahkan sering sekali tangannya mengenai batu karang sehingga tangannya luka tergores. Tetapi, ia cepat beradaptasi. Dengan melihat cara orang-orang di sekitarnya mencari kerang, Nandar pun langsung bisa. Memang, belum banyak yang didapat. Hanya sekantung tas plastik ukuran satu kilogram.

Ini sudah cukup untuk lauk berbuka nanti. Kan ditambah lagi kerang yang didapat teman saya,”  Nandar menuturkan.

Kerang banyak dikonsumsi masyarakat karena mengandung banyak gizi. Rasanya juga lezat dan dapat dinikmati dengan cara ditumis pedas atau direbus dengan siraman saus.

Memang menikmati suasana pantai di sore hari, sangat mengasyikkan. Apalagi bisa melihat terbenamnya matahari, bagi Nandar sangat istimewa.

“Kalau di rumah saya di Dusun Abror lomayan jauh dari pantai sekitar satukilo lebih. Jadi, jarang melihat pantai saat sore. Apalagi melihat matahari terbenam. Kalau di sini bisa, bagus sekali,” katanya.

Sementara itu seorang warga setempat Abdurrasyid menceritakan, dirinya mencari kerang bukan untuk dikonsumsi, namun untuk dijual. Pendapatan dari mencari kerang cukup menopang hidupnya. Harga kerang juga cukup mahal, tiap satu kilogram kerang bisa dijual dengan harga 20 ritu bupiah.

“Daripada diam di rumah mendingan ke Pantai Orong  mencari kerang. Selain ngabuburit di Orong menunggu waktu berbuka puasa, kita juga bisa mencari rezeki,” katanya.

Abdurrasyid yang akrab disapa Achief itu berhasil mengumpulkan kerang setiap sore sekitar dua kantung plastik besar. Kira-kira jika ditimbang beratnya sekitar empat kilogram. Dia datang tidak sendiri. Namun, bersama  warga dan ibu-ibu dari dusu setempat. KIM Lembar Bersaing/Sumariyadi

11 ORANG SANTRI PP TEMBORO KECAMATAN BATULAYAR HASIL RAPID TES REAKTIF DI KARANTINA SANGGAR MUTU GERUNG

Gerung-Diskominfotik 16/5/2020, Guna meminimalisir dan memutus rantai penyebaran dan pencegahan Virus Covid-19, Tim covid-19 Desa Batulayar Bersama Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Lombok Barat melakukan penjemputan dan mediasi terhadap santri PP Temboro yang memiliki Hasil Rapid Tes Reaktif.

Terdapat 24 orang santri yang dirapid tes, 11 orang dengan hasil reaktif sisanya nonreaktif, Ke 11 orang dengan hasil reaktif ini setelah dilakukan mediasi dan diberikan pemahaman terhadap penyebaran dan dampak virus covid-19 ini, orang tua santri bersedia melepas ke 11 orang santri ini dibawa ke Karantina Covid-19 Sanggar Mutu Gerung untuk di SWAB.

Kegiatan ini dilaksanakan di Dusun Orong Desa Batulayar Kecamatan Batulayar pada hari Sabtu, 16 Mei 2020 yang dihadiri oleh Pasi Log Dim, Danramil Gunungsari, Kapolsek Senggigi, Danpos Batulayar, Kepala Puskesmas Meninting, Kepala Desa Batulayar, Babinsa, Babinkamtibmas, Kadus Orong Satgas Covid-19 Desa Batulayar dan Orangtua/wali santri PP Temboro.

Sementara itu ditempat terpisah di Dusun Gunung Malang Desa Taman Ayu Kecamatan Gerung 4 orang Reaktif juga dibawa ke Karantina Sanggar Mutu Gerung Bersama 11 orang asal Batulayar. (Zul/Diskominfotik)

TP PKK, DWP DAN GOW LOMBOK BARAT SERAHKAN BANTUAN PAKET PHBS DI POSYANDU

Giri Menang-Senin, 18 Mei 2020 – Dalam rangka pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19, Tim Penggerak PKK Kabupaten Lombok Barat bersama dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Lombok Barat mulai hari ini selama 3 hari ke depan diawali di Kecamatan Lingsar dan Narmada menyerahkan bantuan paket (bahan dan alat PHBS) ke Posyandu di 6 Wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Lingsar, Kecamatan Narmada, Kecamatan Batu Layar, Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Labuapi dan Kecamatan Gerung.
Bantuan paket PHBS ini selain sebagai upaya pencegahan dan penanganan penyebaran Covid-19 juga mendukung program Revitalisasi Posyandu di Kabupaten Lombok Barat.
Untuk saat ini paket PHBS didistribusikan ke 102 Posyandu, paket yang diserahkan berupa ember besar, ember kecil, sabun cuci tangan, hands sanitizer dan masker.
Dalam sambutannya Ketua TP PKK Lombok Barat Hj. Khaeratun Fauzan Khalid menjelaskan bantuan paket PHBS ini ditujukan ke Posyandu, karena Posyandu adalah masyarakat terkecil untuk mengedukasi membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), salah satunya mencuci tangan dengan sabun pada air bersih yang mengalir dan menggunakan masker jika keluar rumah. Pembiasaan PHBS tidak hanya dilakukan saat terjadinya Pandemi Covid-19 ini saja, tetapi mulai dilakukan sejak dini pada anak-anak dengan memberikan contoh dan teladan pada mereka.
Diharapkannya, di semua Posyandu tersedia sarana berupa ember dan sabun cuci tangan atau hands sanitizer untuk bisa mengedukasi dan memberi contoh kepada sasaran Posyandu (balita, ibu balita dan ibu hamil) cara mencuci tangan yang baik dan benar. PHBS itu, menurutnya, salah satunya juga dilakukan dengan pembiasaan makan buah dan sayur.
“Karena saat ini jika daya tahan tubuh tidak bagus maka akan cepat terkena penyakit termasuk Covid-19,” ujar Hj Khaeratun.
Sumber: Dinas Kesehatan Lombok Barat

 

LOMBOK BARAT AKAN ME-RAPID TEST PEKERJA MIGRAN

Giri Menang, 18 Mei 2020. Jumlah PMI (Pekerja Migran Indonesia) yang berasal dari Lombok Barat berjumlah 501 orang yang sudah terdata. Hal ini disampaikan Sekda Lombok Barat H. Baehaqi saat membuka rapat teknis di Ballroom Hotel Aruna Senggigi (16/5). Ke-501 orang PMI tersebut, kata Baehaqi, akan dilakukan rapid test Covid-19.
“Kita akan me-rapid (test) semua PMI itu, kita sudah sediakan sekitar 2.500 rapid test,” ujar Baehaqi.
Kepala Dinas Kesehatan, drg. Ni Made Ambaryati mengatakan pihaknya sudah menyiapkan skenario untuk PMI yang akan pulang ke Lombok Barat.
“Kalau PMI ini datang yang belum tentu jamnya kami sudah menyiapkan tenaga yang siap 24 jam di Gor Mini, jika diskrining hasilnya reaktif kita akan tampung kalau bisa di Gor tapi kalau kurang kita alihkan ke Sanggar Mutu “, ujar Ambar.
Ia juga mengatakan untuk memulangkan yang non reaktif dengan membuat surat pernyataan siap diisolasi yang akan diawasi oleh kepala desa dan kepala dusun masing-masing. Sedangkan yang reaktif, kata Ambar, akan sesegera mungkin dilakukan swab, apakah positif atau negatif.
“Ada dua rumah sakit untuk melakukan swab nanti kita dengar masing-masing kemampuan untuk swab, tapi saya rasa bisa sampai 20 untuk 1 hari, kalau 2 rumah sakit berarti 40 orang”, ujarnya.
Untuk menampung mereka dengan hasil swab negatif, kata Ambar, akan dilakukan karantina mandiri. “Ada dari desa yang berani bertanggung jawab, ini bisa mengurangi penampungan tapi kami akan betul-betul memperhatikan bagaimana karantina mandirinya di desa”, ujar Ambar.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Lombok Barat, M. Hendrayadi mengungkapkan bahwa 501 PMI tersebut sudah tercatat sesuai dengan prosedur, tidak termasuk PMI mandiri (PMI ilegal, red).
“Yang kami kesulitan baik kementerian tenaga kerja, di provinsi dan kabupaten adalah PMI mandiri. mereka bekerja tanpa melalui kami dan kami tidak mempunyai datanya sama sekali yang kerja di kapal pesiar”, ujar Hendra.
Dipaparkan, PMI mandiri ini ada 2 macam yaitu PMI yang habis kontrak kemudian diperpanjang oleh majikannya, tanpa terdata, ada juga PMI yang melalui perusahaan tertentu kemudian setelah bekerja baru pihak disnaker mendapatkan informasi di mana mereka bekerja.
“Kalau kepulangan PMI mandiri ini kadang jam 12 malam kadang juga tanpa informasi”, jelas Hendra
Sedangkan diketahui jumlah PMI 501 adalah mereka yang bekerja melalui perusahaan dan agen yang terdata di Kementerian Tenaga Kerja dan kepulangan mereka melalui prosedur yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
“Kami akan mendapatkan informasi jadwal kedatangannya paling tidak H-2 dari kepulangan mereka,” lanjut Hendra.
Di tempat yang sama, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan bahwa protokolnya sejak awal harus ada yang standbay di BIL dan Pelabuhan.
“Setiap orang Lombok Barat yang datang harus mengikuti protokol penanganan, saya rasa bahasa 24 jam tidak harus setiap saat di sana, mereka kan punya jadwal kedatangan yang ada, jadi tidak terlalu sulit sebenarnya”, ujar Fauzan. Dikatakan bupati, masalah karantina dari segi penganggaran juga tidak sulit.
“Petugas kesehatan yang mengambil keputusan, masalah apa yang belum tersedia mohon disediakan agar petugas kesehatan bisa bekerja dengan lebih mudah”, ujar Fauzan.

 

BATULAYAR MENJADI PERHATIAN KHUSUS PENANGANAN COVID-19 DI LOMBOK BARAT

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) Dinas Kesehatan Lobar, H. Ahmad Taufiq Fatoni saat menghadiri rapat di Hotel Aruna Sengigi (16/5).
“Dari segi rapid test, bisa kami selesaikan, tapi dalam kondisi saat ini kaitannya dengan kasus yang naik di Batulayar ini belum selesai,” ujar Fatoni. Dikatakannya, 24 orang dari Batulayar dan santri Temboro setelah dilakukan rapid test ditemukan 16 orang orang yang reaktif. Disampaikan dr Fatony, Dinas Kesehatan akan mencari tahu kasus di Batulayar apakah pihak keluarga utamanya orangtua juga terpapar karena orang tuanya rata-rata adalah jamaah tabligh.
“Ini yang menjadi perhatian besar kami ke Batulayar karena di Batulayar sendiri jamaah tablignya besar, yang berangkat ke Gowa itu hanya 28 orang, yang tidak berangkat sekitar 30 orang, takutnya salah satu atau sebagian santri ini ayahnya adalah yang 30 orang ini,” jelas Fatoni
Dipaparkan Fatoni, setelah menyasar para santri, Dinas Kesehatan akan fokus lagi ke orangtua santri dan keluarga.
“Tugas kami di Batulayar ini lumayan banyak, perhatian yang khusus kami dari (dinas, red) kesehatan untuk wilayah Batulayar ini”, ungkap Fatoni.
Selain Batulayar, Fatoni juga menyebut Kecamatan Narmada khususnya Desa Kramajaya kasus Covid-19 juga menjadi naik yaitu 8 orang yang positif, menjadikannya perhatian kedua setelah Batulayar.
“Kemudian kasus di Narmada menjadi perhatian khusus kedua dan daerah Jeranjang menjadi perhatian khusus ketiga”, ungkap Fatoni. Daerah Jeranjang, katanya, berada di perhatian ketiga karena ada 7 orang yang ditemukan positif Covid-19 di sana.

Sumber : Humas Lobar

1 175 176 177 178 179 422