Laporan Keterbukaan Cost Bulan Juli, Agustus, September, Oktober, November 2018

Realisasi Fisik

Bulan Oktober

Bulan September

Bulan Agustus

Bulan Juli

 

 

 

 

 

 

 

 

Sekotong, Wisata Bahari Menggoda di Lombok Barat

Berwisata bahari di Lombok Barat, sangatlah menarik bagi wisatawan yang suka wisata jalan-jalan. Mengingat suguhan alam wisata bahari di Lombok Barat (Lobar) tak pernah habis. Salah satunya yang punya potensi untuk itu adalah wisata bahari yang ada di Sekotong.
Secara umum Indonesia memiliki beragam wisata bahari yang meneduhkan dan sangat eksotis. Salah satu pulau bagian Indonesia yang bernama pulau Lombok menyimpan keunikan wisata bahari yang indah yakni wisata bahari pantai Sekotong. Wisata bahari di pantai Sekotong Lombok Barat merupakan wisata bahari yang akan memanjakan hari libur dengan keluarga. Tempat bersantai yang nyaman dapat anda nikmati disini.

Pantai Sekotong terletak di Kecamatan Sekotong, kabupaten Lombok Barat. Sekotong berada sekitar 40 km arah selatan ibukota kabupaten Lobar yakni Gerung atau terletak sekitar 60 km dari kota Mataram. Bisa menjadi pilihan wisata bahari terbaik, jika tak pernah berkunjung ke wilayah ini.

Tidaklah rugi jika berkunjung ke obyek wisata di wilayah ini. Dan sebelum anda pergi ketempat wisata, alangkah baiknya persiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu. Banyak keindahan yang bisa di dapat di Pantai Sekotong. Pantai Sekotong memiliki air laut yang jernih, pasir indah yang berwarna putih dan buaian angin yang asri yang keindahan alamnya masih belum terjamah oleh polusi udara, polusi air, ataupun polusi tanah. Sehingga keasrian alam dari Pantai Sekotong ini begitu natural.

Ombak di pantai Sekotong yang memiliki ombak tenang ini anda dapat berenang sepuas mungkin, dan dengan matahari yang melimpah ruah tentunya anda dapat menikmati sun baking dengan begitu fantastisnya. Pantai Sekotong memiliki bukit – bukit kecil yang dapat didaki. Dengan mendaki bukit tersebut kegiatan climbing akan menyenangkan.

Selain itu, sunrise dan sunset akan semakin terlihat indah dengan menyaksikan keelokan sunrise dan sunset di bukit ini. Tidak puas sampai di situ saja, biota laut yang beragam dapat anda temukan disini. Tentu dengan biota laut anda dapat memberi pelajaran berharga seputar biota laut pada anak anda. Jadi bukan hanya aktivitas liburan biasa yang dapat anda nikmati disini, aktivitas belajar dengan alam dapat dirasakan pula. Selamat berlibur akhir pecan di Pantai Sekotong. Silahkan mencoba!. (her/Sadri/KIM Sekotong Bersatu)

KOMPAS BANTU REHAB SARANA PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DI TIGA DAERAH TERDAMPAK GEMPA LOMBOK

Giri Menang, Selasa 25 September 2018 – Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan tiga kepala daerah terdampak gempa Lombok, Selasa (25/9). Penandatangan antara Ketua Yayasan DKK Rusdi Amral dengan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Bupati Lombok Utara H. Najmul Akhyar dan Plt Bupati Lombok Timur Lalu Syafii dilakukan di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB disaksikan oleh Wakil Gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Djalilah.

Penandatanganan ini mengisyaratkan dimulainya proses rehabilitasi dan rekonstruksi dua sekolah dasar yakni dan SDN 3 Bengkaung yang berada di Desa Bengkaung Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lobar serta SDN 3 Sajang di Desa Sajang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur. Selain itu Yayasan DKK juga akan membiayai rehabilitasi gedung Puskesmas Nipah di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Biaya pembangunan tiga gedung ini diperkirakan berjumlah Rp 10 miliar.

“Kami berkomitmen aktivitas belajar mengajar tidak boleh terhenti. Layanan kesehatan masyarakat pun tetap berjalan. Oleh sebab itu, guna mempercepat kegiatan belajar siswa dan layanan kesehatan itu, Pembaca Harian Kompas berpartisipasi membangun sekolah dasar dan puskesmas,” kata Rusdi Amral.

Ditambahkannya, para pembaca Kompas tidak hanya cukup menyumbang kebutuhan logistik, melainkan juga melibatkan diri mempercepat pemulihan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang rusak akibat gempa. Dari masa tanggap darurat hingga penandatanganan nota kesepakatan ini diperkirakan total bantuan yang diserahkan Kompas menjadi Rp. 11 miliar.

Sementara itu, Pimpinan Redaksi Kompas Budiman Tanuredjo mengaku NTB sendiri ibarat rumah kedua bagi Kompas. Hampir tiap tahun Kompas datang ke NTB untuk peringatan meletusnya Tambora di Sumbawa dengan menggelar operasi katarak, jelajah sepeda dan menjelajahi pulau Sumbawa. Tujuannya untuk menggaungkan Tambora keseluruh dunia. dengan menggelar operasi katarak, jelajah sepeda dan menjelajahi pulau Sumbawa.

“Itu sebabnya Kompas sangat mengenal NTB. Sehingga ketika terjadi gempa di Lombok ikatan emosi ikut tergerak sehingga ketika gempa, Kompas membuka dana kemanusian dengan mengumunkan kepada pembaca dari Kompas, Kompas.com dan pemirsa Kompas TV untuk mengajak pembaca dan pemirsa Kompas bersolidaritas di Lombok,” ungkapnya.

Budiman berharap setelah MoU ini dilakukan, proses pembangunan dapat lebih cepat sehingga warga segera memperoleh layanan kesehatan dan siswa segera kembali belajar.

Wakil Gubernur NTB, Hj Siti Rohmi Djalilah dalam kesempatan itu sangat mengapresiasi partisipasi Kompas untuk membangun Lombok. Rohmi berharap sinergi antara pemerintah dan masyarakat dari berbagai elemen dapat berjalan dengan baik sehingga memberikan efek yang besar untuk memulihkan Lombok.

“Mudah-mudahan dengan bantuan dari pembaca Kompas bisa dimanfaatkan dan pembangunan bisa cepat selesai. Pemerintah, bapak bupati dan semua perangkat daerah tidak boleh sakit. Masyarakat sebagai penguat kita semoga NTB bisa cepat bangkit,” harap Rohmi.

Di tempat yang sama, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengucapkan rasa terima kasih atas kepedulian yayasan Kompas ini.

“Secara umum dengan kondisi kerugiaan akibat kerusakan mencapai Rp. 4,12 trilyun dan untuk recovery butuh Rp. 2 trilyun lebih. Kehadiran donatur seperti Kompas dan para pembacanya, cukup meringankan beban pemda saat rekonstruksi nanti,” kata Fauzan.

Pestifal Senggigi, Trauma Healing Bangkitnya Pariwisata Lombok Barat

Tari zikir zaman Lombok menjadi klimaks penutup utama terselenggaranya Festipal Pesona Senggigi (FPS) 2018 yang telah berlangsung sejak Jumat (21/9) lalu. Tari dengan sebagian besar penarinya menggunakan costum mirip prajurit keraton berlenggak-lenggok mengiringi irama dan lantunan bait-bait syair berbahasa arab dan pembacaan shalawat Nabi menggema membelah angkasa.

Sementara di pelataran bawah panggung riuh rendah terdengar pembacaan zikir dan doa dipimpin seorang Tuan Guru. Pembaca zikir dan doa terdiri dari para pejabat lingkup Pemerintah Daerah, masyarakat umum, bahka para wisatawan juga turut mengabadikan momen sakral dan religi yang menjadi pembeda penyelenggaraannya dibanding tahun sebelumnya.

Itulah ritual religi eksibisi berbagai varian  Festival Pesona Senggigi 2018. Persembahan ritual zikir dan doa merupakan klimaks gelar Roah Asuh Gumi sebagai wujud memohon ampun kepada sang pencipta jagat raya atas segala tingkah laku manusia diatas bumi yang selama ini jauh menyimpang syar iat.

Musibah gempa Lombok yang terjadi secara beruntun hampir setiap hari berdampak pada mati surinya industri pariwisata yang merupakan urat nadi ekonomi masyarakat Lombok Barat khususnya.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid membenarkan pelaksanaan Pestifal Pesona Senggigi ini dikemas berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurutnya, zikir dan doa menunjukkan bahwa manusia itu sangat kecil dihadapan Alloh SWT. “Namun sesuai janji Alloh kita harus bangkit. Kita tak mungkin bisa kuat dan bisa naik kelas tanpa terlebih dahulu diuji,” kata Fauzan.

Ujian dimaksud Fauzan yakni terjadinya gempa bumi selama dua bulan berturut-turut yang berdampak pada kerusakan pasilitas wisata, perumahan masyarakat, bahkan 563 korban jiwa meninggal dunia.

Akibat musibah ini industri pariwisata yang menjadi andalan Lombok Barat sedikit mati suri karenanya. “Namun pariwisata Lombok Barat akan segera bangkit lagi ” terang Fauzan.

Tentu saja Fauzan punya trik untuk  itu. Pestifal Sengigi dihelat guna memberikan sinyal kepada dunia masyarakat bahwa masyarakat Lombok Barat siap untuk kembali bangkit dan bahkan siap kembali membangun industri pariwisata lebih maju lagi.

Dikatakan,  efek gempa Pendapatan Asli Daerah ((PAD) Lombok Barat jauh defisit. Hingga Desember 2018 saja estimasi defisit PAD dari sektor pariwisata mencapai Rp. 50 miliar.

Fakta inilah yang membuat Pemda Lombok Barat harus putar kemudi lebih ekstra lagi. Event-event pariwisata harus digelar tanpa berpikir untung rugi. Apalagi event yang terkait dengan pariwisata tak boleh tidak dilaksanakan. “Karena kalau kita tidak laksanakankita tak dianggap bangkit oleh dunia luar,” kata Fauzan.

Kepala Dinas pariwisata Lombok Barat, Ispan Junaidi menyimpulkan, dari seluruh industri pariwisata di Lombok Barat,hamir 99 persen mengalami kolaps. Hotel sebagian besar sepi dari tamu. Hanya satu dua hotel saja yang masih sempat dikunjungi tamu dan itulah fakta miris yang terjadi.

Dikatakan Ispan, mau tidak mau karena industri pariwisata butuh trust (kepercayaan, red) maka harus dilakukan recorvery dan trobosan melalui gelaran berbagai event, agar industri pariwisata tetap eksis. “Padahal permintaan visa dari Malaysia untuk mengunjungi Lombok tidak pernah turun sampai detik ini. Maka kita malu menjadi tuan rumah, padahal kita masih tidur di tenda pengungsian dalam suasana duka.  Mudah-mudahan lewat pestifal Senggigi ini kita akan bangkit,” harap Ispan.

Menurut Ispan, Pestifal Senggigi sengaja dikemas dengan berbagai kegiatan seni dan budaya. Muara semua ini merupakan sistim trauma healing kepada masyarakat Lombok yang terdampak gempa. Dalam Pestifal ini berbagai hiburan dan seni digelar. Mulai dari permainan tradisional, tari-tarian, musik band, tari ngulat cerorot, beledokan, tari ngerakat, tari gandrung, zikir zaman, tari trisna teruna. “Semua ini dari masyarakat supaya mereka terhibur dan bangkit kembali,” kata Ispan.

Ispan juga menyatakan, sebelumnya bersama Dispora Lombok Barat menggelar konfrensi pers di Kementerian Pemuda dan Olahraga terkait digelarnya event Mekaki Marathon 28 Oktober 2018. Dipastikan 50 media massa nasional dan media massa terbesar di Tiongkok Chinwa Post mengabarkan rencana Mekaki Marathon tersebut.

Begitu juga pekan depan seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) Lombok Barat akan menggelar Car prerday di Jakarta sekaligus melaunching Mekaki Marathon ini bersama Menteri Pariwisata RI. “Semua event ini tujuannya member kabar pada dunia bahwa Lombok ini kuat dan mampu bangkit untuk bisa lebih maju lagi,” ujar Ispan. (her/Abror/KIM Al-Falah)

BANGKITKAN PARIWISATA, PEMKAB LOMBOK BARAT SIAPKAN EMPAT BIG EVENT

Giri Menang, Sabtu 22 September 2018 – Industri pariwisata Lombok khususnya di Senggigi Lombok Barat pasca gempa hampir sembilan puluh persen kolaps. Hanya beberapa hotel yang berani buka walaupun bisa dikatakan belum sepenuhnya efektif. Sebelumnya, Senggigi dinilai sebagai kawasan wisata yang sangat representatif dengan berbagai fasilitas untuk kebutuhan wisatawan.

Untuk memulihkan dunia pariwisata pasca gempa, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sudah menyiapkan empat event wisata besar. Event pertama yang digelar melalui Dinas Pariwisata Lobar yakni Festival Pesona Senggigi 2018. Festival bertema “Rowah Asuh Gumi” ini berlangsung pada Jum’at-Sabtu (21-22/9/2018) di Pasar Seni Senggigi.

“Masyarakat NTB khususnya Lombok Barat dilanda gempa yang akibatnya industri pariwisata sempat mati suri. Dengan kegiatan ini kita siap bangkit kembali dan membangun industri pariwisata lebih maju lagi,” kata Bupati H. Fauzan Khalid membuka Festival Pesona Sengigi 2018, Jum’at (21/9).

Pembukaan diawali dengan zikir dan doa. Harapannya untuk menghilangkan bala dengan harapan Lombok dapat segera pulih dan bangkit kembali.

“Festival Senggigi dengan tema ‘Rowah Asuh Gumi’ ini kita Roah yakni mohon ampun dan minta maaf kepada Allah SWT dan menyampaikan kepada Allah SWT bahwa kita siap kembali merubah diri menjadi lebih baik lagi,” tambah bupati.

Untuk menghibur masyarakat sekaligus sebagai trauma healing, Festival Senggigi dikemas dengan balutan budaya khas Lombok. Mulai dari Bazaar, Festival Tari Daerah, aneka lomba, atraksi dan hiburan.

Ditambahkan bupati, event selanjutnya yang disiapkan Pemkab Lobar antara lain Mekaki Marathon yang akan digelar 28 Oktober 2018. Untuk Mekaki Marathon 2018 akan dilaunching bersama Menteri Pariwisata saat Car Free Day 30 September mendatang di Jakarta. Soft launchingnya sendiri sudah dilakukan sejak bulan Juli lalu. Saat ini ratusan runners sudah terdaftar dan siap kembali menaklukan Mekaki.

Selanjutnya, Pemkab Lobar akan kembali menggelar Senggigi Jazz di bulan November dan ditutup dengan ritual budaya Perang Topat.

“Besok saya minta agar Perang Topat selain menyampaikan sinyal bahwa Lombok Barat aman damai dan kaya dengan budaya, kami ingin agar beri sinyal ke dunia luar bahwa Lombok Barat sangat mencintai dan menghormati kebhinekaan,” pungkasnya.

Seluruh rangkaian event yang disiapkan Pemkab Lobar menjadi genderang kebangkitan pariwisata di NTB khususnya Lombok Barat. Diharapkan masyarakat dapat membantu pemerintah bersama-sama membangun Lombok seperti sedia kala.

PERINDAG LOMBOK BARAT GELAR BAZAR JUMAT BERKAH

Giri Menang, Jumat 21 September 2018 – Dalam rangka menstabilkan harga-harga di Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Pemerintah setempat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lobar menggelar kegiatan pasar murah (bazar). Kegiatan tersebut, tidak hanya bertujuan menstabilkan harga, tetapi secara khusus ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak langsung terhadap musibah gempa yang melanda Lobar. Kegiatan bazar berlangsung di halaman kantor Disperindag Lobar sejak Jumat (21/6) pagi.

Kepala Disperindag Lobar Agus Gunawan menjelaskan, pihaknya menggelar bazar diperuntukkan bagi masyarakat Gerung dan Lembar. Mereka ini kata dia, dihajatkan dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan pasca gempa. “Kalau di wilayah Narmada dan Gunungsari ya kita hajatkan untuk memberi bantuan,” katanya.

Dijelaskannya, kegiatan bazar ini diberi label ‘Bazar Jum’at Berkah’. Selain karena digelar pada hari Jum’at, tetapi juga semua yang dibeli masyarakat diharapkan bermanfaat dan membawa berkah. “Insya Allah semua yang dibeli masyarakat kita ini akan berkah di hari Jum’at yang juga berkah ini,” bebernya.

Dirinci Agus, dalam kegiatan bazar ini pihaknya berkerja sama dengan Dinas Perindag Kota Mataram, di mana distributor asal daerah ini menghadirkan belasan distributor selain distributor lokal yang ada di Lombok Barat. Karena memiliki konsep berkah, bazar ini kata Agus akan digelar di sepuluh kecamatan se-Lobar. Alasannya, selain mendapat sambutan dan animo masyarakat, maka kegiatan bazar pada hari ini akan berlanjut pada hari Jum’at minggu pertama tiap bulan.

Salah satu distributor lokal asal Desa Mekar Sari Kecamatan Narmada menilai gelaran bazar hari ini sungguh memberi manfaat. Karena distributor yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Sari ini menyediakan paket beras. Per paket diisi dengan berat 5 Kg dengan harga Rp. 43 ribu per paket. “Alhamdulillah animo masyarakat untuk membeli beras cukup tinggi,” papar H. Jumahir.

Mantan anggota DPRD Lobar ini menjelaskan, pada gelaran bazar hari ini, pihaknya menyediakan beras sebanyak 700 Kg. Belum berjalan satu jam, serbuan pembeli berjubel, berebutan untuk mendapatkan paket beras dengan jenis C.Herang, P.Inpare 32 dan 64. Kata Jumahir, penjualan eceran beras pada hari-hari biasa, dijual dengan harga Rp.45 ribu per paket. “Sambil bertujuan membantu, kami menjual dengan harga distributor sebesar Rp.43 ribu,” jelasnya.

Demikian pula dengan salah satu distributor asal Kota Mataram, H. Rahman. Distributor dari PT. Shinta Agro Mandiri ini menyediakan telur ayam. Dari 9 ribu butir stok yang disediakan, 75 persennya sudah laku terjual. Harga per trai (30 butir) dilepas seharga Rp.33 ribu, sementara di hari-hari biasa dijual seharga Rp.39 ribu baik dipasar maupun di gudang.

Sasaran pembeli tidak saja menyasar warga tradisional, tetapi juga turut serta para PNS, Polisi, TNI yang nampak membeli kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, sabun, dan makanan ringan.

Para distributor yang berpartisipasi pada gelaran bazar kali ini yakni UD. SINTA AGRO MANDIRI (telur broiler), CV. DAYA ABADI (minyak goreng ‘kunci mas’), PT. INDOMARCO ADI PRIMA (bumbu dapur, susu & kosmetik), CV. 88 (popok bayi dan pembalut), PLAZA BANGUNAN MATARAM (bahan finishing bangunan), CV. HARUM MANIS (air mineral ‘Netral’), PT. TAMARIN JAYA (produk bihun), SMART CLUB MATARAM (retail grosir modern), BULOG DIVRE NTB (beras, minyak dan gula), PT. INDOFOOD DPB SUKSES MAKMUR (indomie & supermie), CV. JAYA TAMA (berbagai perlengkapan bayi), PT. MADUSARI NUSAPERSADA (sosis ‘kimbo’), PT. PPI Persero (gula dan minyak goreng), VCI (produk kecantikan ‘Miranda’) dan Gapoktan Sumbersari, Desa Mekarsari Kecamatan Narmada (Beras paketan, a.5 Kg). (LPA/humas)

BERIKAN TRAUMA HEALING, MENPORA AJAK ARTIS DAN ATLET ASIAN GAMES KUNJUNGI KORBAN GEMPA LOMBOK

Giri Menang, Kamis 20 September 2018 – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengajak serta sembilan atlet peraih medali Asian Games 2018 mengunjungi korban gempa di Lombok. Menpora ingin melihat secara langsung kondisi Lombok serta memberikan pemulihan trauma bagi anak-anak korban gempa.

Sembilan atlet Asian Games 2018 yang ikut dalam rombongan adalah Yolla Primadona, Hanifan Yudani Kusumah, Pipiet Kamelia, Sapwaturahman, Fadhlin, Berliana Marsheilla dan atlet asal NTB, yakni I Gusti Bagus Saputra dari cabang olahraga BMX serta atlet voli pasir Dhita Juliana dan Putu Dini Jasita Utami. Menpora juga didampingi asisten pelatih Timnas Indonesia, Bima Sakti yang datang bersama legenda sepakbola Rocky Melkiano Putiray.

Di hari kedua kunjungannya ke Lombok, pagi tadi (20/9) Menpora mengunjungi para pengungsi yang berada di Dusun Penyangget, Desa Senteluk Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Kedatangan Menpora dan rombongan disambut Sekda Lobar, H. Moh. Taufiq dan jajaran serta anggota Forkopimda Lobar.

Pada kesempatan itu Sekda Lobar H. Moh. Taufiq berharap kehadiran Menpora dan rombongan memberikan semangat bagi warga untuk bangkit.

“Masih dalam proses akibat gempa, hampir semua masyarakat di Lombok Barat baik tua, muda apalagi anak-anak masih mengalami trauma. Semoga dengan hadirnya Bapak Menpora di tengah-tengah kita bisa memberikan trauma healing, menghibur dan menghilangkan trauma masyarakat Lobar, serta memberikan spirit kepada kami untuk semangat membangun Lombok,” kata Taufiq.

Sementara itu dalam sambutannya, Menpora berharap agar masyarakat Lombok tetap kuat, semangat dan cepat bangkit serta tetap berbaik sangka kepada Allah SWT.

“Allah lebih tau cara mencintai umat-Nya. Dibalik musibah pasti ada sesuatu yang istimewa dan ada hikmahnya. Rumah saya juga dulu pernah tenggelam lumpur lapindo tapi sekarang Allah telah berikan berkah,” ucapnya.

Menpora kemudian menyempatkan diri bermain dan melakukan senam pagi bersama para pengungsi. Untuk lebih menghibur warga, Menpora juga menghadirkan vokalis band Seventeen Riefian Fajarsyah dan artis Tommy Kurniawan.

Tidak hanya menghibur, Menpora juga memberikan bantuan berupa perlengkapan dan alat-alat olahraga. Dalam kesempatan itu, Rio salah satu siswa kelas 6 SD di Desa Senteluk mendapatkan kesempatan berdialog langsung dengan Menpora. Rio bahkan mendapatkan bola dari legenda sepakbola Indonesia, Rocky Putiray.

92 PEJABAT FUNGSIONAL DILANTIK

Giri Menang, Rabu 19 September 2018 – Sebanyak 92 Aparatur Sipil Negara (ASN) dilantik dan diambil sumpahnya sebagai pejabat fungsional pengangkatan pertama di lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Pelantikan dilakukan untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang efektif dan efisien. Selain itu juga sebagai langkah penyegaran dan pemenuhan ASN di Lobar yang produktif dan professional di dalam bekerja.

“Kiranya amanah dan kepercayaan yang sudah diberikan tugas di pundak saudara-saudara sekalian benar-benar dijalankan dengan perhatian, komitmen dan rasa tanggung jawab yang tinggi,” kata Sekda Lobar H. Moh. Taufiq usai melakukan pelantikan di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Rabu (19/9).

Taufiq juga berharap usai dilantik para ASN memperoleh semangat baru dalam melakukan aktivitas bekerja yang lebih baik, rajin berinovasi, rajin berkreasi untuk menghasilkan sesuatu untuk OPD masing-masing dan pada saatnya untuk Lombok Barat.

Sesuai Undang-Undang yang berlaku, jabatan di lingkup pemerintahan terdiri dari jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator, jabatan pengawas dan jabatan fungsional.

“Jabatan fungsional juga adalah bagian dari jabatan, jabatan itu orang katakan amanah, makna amanah adalah kepercayaan, makna amanah adalah titipan dan makna amanah adalah kejujuran,” tutupnya. (and/humas)

BlueScope Bantu Lombok Barat Bangun Klinik Darurat

Giri Menang, Rabu 19 September 2018 – Banyaknya fasilitas kesehatan yang terdampak gempa di Lombok Barat mengakibatkan pelayanan terpaksa dilakukan di luar ruangan dengan mendirikan tenda-tenda. Dari 19 puskesmas yang ada di Lombok Barat, 16 puskesmas rusak ringan dan sisanya rusak sedang. Sedangkan ada sebelas Puskesmas Pembantu (pustu) mengalami rusak berat, empat rusak sedang dan tujuh rusak ringan.

Sebagai bentuk kepedulian PT NS BlueScope Indonesia akan membangun fasilitas kesehatan di lokasi terdampak gempa terparah di Lombok Barat.

BlueScope merupakan perusahaan produsen baja untuk pasar domestik Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat dan merupakan pemasok internasiaonal terkemuka untuk produk baja dan merupakan solusi mendasar bangunan dan konstruksi industri global. BlueScope sendiri sudah memiliki cabang di sembilan kota se-Indonesia.

“Ini CSR dari kami BlueScope untuk membangun suatu fasilitas yang bermanfaat untuk masyarakat Lombok pasca gempa ini. Fasilitas yang dibangun adalah fasilitas umum seperti klinik, ruang serbaguna dan sarana ibadah. Dari hasil diskusi kita akan bangun fasilitas kesehatan atau klinik,” ungkap Technical Marketing Manager BlueScope, Asep Rohaendy di Gerung, Rabu (19/9).

Bangunannya sendiri memiliki luas 36m2 dengan menggunakan bahan baja ringan dana atap genteng. Rencananya fasilitas kesehatan ini akan dibangun permanen dan terbagi menjadi dua ruangan yakni ruang pelayanan dan ruang sanitasi. Jika dirupiahkan, bangunan ini berkisar antara Rp. 70-75 juta.

“Ini sudah didesain dengan memperhitungkan segala hal sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan di Lombok ini,” ujar Asep menjamin keamanan bangunan.

Untuk menentukan lokasi pembangunan, Asep bersama tim kemudian berkonsultasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, H. Rachman Sahnan Putra. Ditemui di ruangannya, Rachman memberikan beberapa alternatif lokasi di antaranya, Poskesdes Desa Selat di Narmada, Poskesdes Guntur Macan, Poskesdes Dopang, Puskesmas Penimbung dan Puskesmas Gunungsari.

Dari hasil diskusi, Puskesmas Gunungsari dipilih menjadi lokasi pembangunan. Alasannya, lokasi Puskesmas Gunungsari yang berada di wilayah terdampak gempa yang cukup parah serta ketersediaan lahan yang memadai untuk dibangun klinik darurat ini.

Rachman juga berpesan agar bangunan yang nantinya akan didirikan tidak mengganggu tata ruang bangunan yang sudah ada serta dapat bermanfaat untuk jangka panjang.

“Terima kasih atas partisipasinya membangunkan kami fasilitas sederhana. Kami ingin ketika ini terbangun nantinya tidak mubazir,” kata Rachman.

1 253 254 255 256 257 421