TARGET 14% RPJMD 2019/2024, UNTUK PENANGANAN STUNTING DAPAT DI CAPAI,ASAL…

Gerung,Diskominfotik- Stunting adalah gagal tumbuh anak dengan salah satu cirinya adalah  dimana kondisi  anak yang memiliki tinggi badan tidak sesuai dengan usianya, kecerdasannya dibawah rata-rata normal dan lain-lain. Data WHO menunjukkan bahwa Indonesia berada pada urutan ke empat di dunia dan urutan ke dua di Asia Tenggara sebagai negara dengan angka Stunting tinggi. Keadaan ini tentu sangat menghawatirkan karena salah satu faktor atau indikasi sebuah negara maju atau mundurnya adalah Sumber Daya Manusianya yang handal. Penanganan Stunting di Kabupaten Lombok Barat termasuk menggembirakan. Ini terungkap pada saat di gelarnya Rembuk Stunting Kabupaten Lombok Barat tahun 2021 di Aula Kantor Bupati Lobar, Rabo 29 September 2021.

Hadir dalam acara Rembuk Stunting ini antara lain Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid, Ketua TP PKK Lombok Barat Hj.Khaeratun Fauzan Khalid, Asisten II Rusditah, Kepala Bapeda Drs.H. Akhmad Saikhu, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat drg Hj.Ni Made Ambaryati, Para Kepala OPD teknis, Para Camat, Para Kades Lokus Stunting.

Dalam Laporannya ketua Panitia Akhmad Saikhu memaparkan,”  Rembuk Stunting,  merupakan suatu langkah penting yang harus dilakukan Pemerintah kabupaten/kota untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat.
Yang mana Pemerintah Daerah Lombok barat secara bersama-sama melakukan konfirmasi, sosialisasi, dan sinergitas atas rancangan-rancangan serta bertanggung jawab terhadap layanan pada masyarakat,” ujarnya.
Tujuan dari kegiatan Rembuk stunting untuk membentuk komitmen bersama dalam upaya penurunan angka stunting yang terintegrasi dengan kegiatan -kegiatan intervensi, terintegrasi oleh lintas sektoral terkait.

Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan,” Keadaan kita saat ini dalam upaya penanganan Stunting di Kabupaten Lombok Barat sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, dimana menurut Aplikasi E-Posyandu, Stunting di Kabupaten Lombok Barat berada pada angka 19 %, dan menurut Aplikasi yang pakai oleh Kementerian Kesehatan RI, kita berada pada posisi 23%.”

Lebih lanjut Bupati menyampaikan,” Berdasarkan RPJMD 2019/2024 Kabupaten Lombok Barat, target Penanganan Stunting ada pada angka 14%, dan kita harus optimis target ini akan dapat kita capai tentunya dengan kita bersungguh-sungguh dan dengan mengorganisir semua yang terlibat dalam penanganan stunting, dengan lebih banyak lagi  mengajak semua elemen masyarakat, juga dengan melibatkan semua ASN yang ada di Lombok Barat untuk turut ambil bagian dalam upaya Penanganan dan pencegahan Stunting ini.”

“Penaganan Stunting dalam konteks Pencegahan menjadi sangat penting untuk dilakukan seperti dengan  Gerakan Anti Merarik Kodek atau GAMAK, Stimulus Penambah darah dan Pemberian Makanan Tambahan untuk Ibu Hamil dan lain-lain, sehingga apa yang menjadi harapan kita semua sesuai dengan target RPJMD akan dapat tercapai bahkan bila perlu terlampaui,” Tutupnya.

Sementara itu di tempat yang sama Ketua Penggerak PKK Kab.Lombok Barat, Hj.Khaeratun Fauzan Khalid menyampaikan beberapa hal terkait Penangnan Stunting di Kabupaten Lombok Barat,”TP PKK Kab.Lombok Barat berkomitmen untuk membantu Pemda dalam upaya Penanganan Stunting antara lain melalui Posyandu Keluarga dimana para Kader Posyandu akan memberikan Edukasi kepada masyarakat tentang apa dan bagaimana mencegah dan  menangani Stunting. Juga dengan memanfaatkan tenaga PAUD yang ada di seluruh Lombok Barat.”

” Harapan saya agar semua OPD memiliki wilayah binaan sehingga arah dan capaian yang sudah ditarget dapat lebih terukur dan terarah sehingga jika ada hambatan dapat segera diambil langkah-langkah untuk mengatasinya.” Ungkap Khaeratun.(Diskominfotik/HLD)

RECOVERY GELIAT PARIWISATA OLEH PEMDA LOBAR LEBIH CEPAT DIBANDING KABUPATEN LAIN.

Batulayar, DIskominfotik – Kalender of Event pariwisata dan ekonomi kreatif dalam membangkitkan kembali geliat pariwisata Senggigi untuk menyambut World Superbike yang akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah, mulai diselenggarakan. Festival kuliner di Tanjung Bias, Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), sebagai event pembuka “Road to Senggigi” itu pun berjalan lancar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Taufan Rahmadi Pemerhati pariwisata Nusa Tennggara Barat (NTB) mengapresiasi langkah berani yang diambil Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar. Dia menyebut, “proses recovery yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Lobar jauh lebih cepat dibanding kabupaten/kota yang lain, Ini menunjukkan bahwa Lobar sudah mempersiapkan dirinya sebagai tuan rumah yang baik” ujar Taufan, saat ditemui di Tanjung Bias, Selasa (28/09/2021).
Saat ini perlu kita didorong kembali event-event yang ada di Lobar. Menurutnya terkait dengan sinergitas berbagai pihak terkait dengan masyarakat untuk sama-sama saling menjaga. Kemudian, pihaknya juga akan mendorong supaya banyak bubble destination di Lobar.
“Bubble destination itu lah yang nanti akan jadi pertimbangan wisatawan untuk merasa aman datang ke suatu destinasi” jelasnya.
Menurutnya, upaya semacam ini merupakan awal yang baik untuk kembali membangkitkan geliat pariwisata dan ekonomi kreatif. Di mana, event World Superbike (WSBK) dan Moto GP hanyalah dampak besarnya, dan yang terpenting adalah menjaga keberlangsungan upaya menghidupkan kembali pariwisata di luar penyambutan kedua event akbar tersebut.
Ia menilai bahwa saat ini, destinasi wisata bisa saja dibuka secara normal kembali. Karena melihat masyarakat yang sudah mulai bisa berdampingan dengan COVID-19 dengan berbagai adaptasi dalam menerapkan protokol kesehatan.
“WSBK dan Moto GP Event Internasional dan akan diselenggarakan di NTB, di Lombok. Itu kan artinya internasional mengakui bahwa ini salah satu the best vanue in the world, Maka dengan begitu, ia yakin, akan banyak event-event turunan juga yang akan diselenggarakan lagi di Lombok,” pungkasnya.
Bupati Lobar H. Fauzan Khalid yang turut hadir pada kegiatan tersebut mengatakan, “kami mewakili masyarakat Lobar bersyukur, dari laporan yang diterima menjelang WSBK ini, beberapa hotel di Senggigi mulai mengalami peningkatan pesanan. Begitu pun dengan okupansi hunian yang mengalami peningkatan yang cukup baik, seiring dengan menurunnya level PPKM di Lobar sendiri. Alhamdulillah dan bahkan ada salah satu hotel menyebutkan angka 100 persen, dan hotel yang lain rata-rata itu menyebut mulai beranjak menuju diatas 50 persen” ujarnya.
“untuk WSBK, sudah banyak hotel di wilayah Senggigi menerima pesanan. Alhamdulillah ini juga memotivasi kami dalam hal ini Pemda untuk melayani wisatawan yang hendak datang berkunjung ke Lobar, termasuk bagaimana memperbanyak penyelenggaraan event tradisional dan mempersiapkannya secara maksimal dan professional,” papar Bupati dua Periode ini.
“Kendati demikian, dirinya menegaskan terkait dengan kebijakan jam malam, saat ini masih harus mengikuti aturan pembatasan. Namun, saat ini pemberlakuan jam malam itu sudah ditoleransi hingga pukul 00.00 Wita, dan tidak menutup kemungkinan, akan dilakukan pembubaran jika melanggar Protokol Kesehatan” tegas Fauzan. (Diskominfotik/DN/YL)

PEMDA LOBAR BERSAMA TNI – POLRI SIAPKAN 150 NAKES, SUKSESKAN TARGET VAKSINASI 370.000 ORANG

Gerung Diskominfotik Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersama TNI-Polri terus gencarkan sosialisasi guna mensukseskan vaksinasi massal sebanyak 370.000 masyarakat yang belum mendapatkan vaksin.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid bersama Dandim 1606 Mataram Kolonel Arm Gunawan dan Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satriyo Wibowo memberikan arahan kepada Kepala Desa Se Kabupaten Lombok Barat terkait pelaksanaan vaksinasi massal COVID-19 di Aula Kantor Bupati Lombok Barat Selasa 28/9/21.

Kegiatan arahan ini juga dihadiri oleh para asisten, Kepala OPD Lobar, Camat dan Kepala Desa se-Kabupaten Lobar.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam arahannya mengatakan bahwa sekitar 370.000 masyarakat target vaksinasi saat ini yang rencananya akan dituntaskan dalam waktu 10 hari, untuk mengejar target tersebut pihaknya bersama jajaran TNI Polri menyiapkan 150 Tenaga Kesehatan. Untuk suksesnya acara tersebut diperlukan kerjasama semua pihak agar dapat berjalan dengan lancar.

“Seringkali kita berkeluh kesah mengenai dampak yang kita rasakan akibat dari COVID-19 ini, yang paling sering dikeluhkan adalah sisi ekonomi atau anggaran pemerintah yang tidak sebanyak dulu. Oleh karena itu perlu adanya kerjasama dari semua pihak untuk mengatasi dampak tersebut yang dimana salah satunya adalah mengejar persentase vaksinasi.” tuturnya.

Ia juga menceritakan bahwa kemarin Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Tengah telah digencarkan vaksinasinya akan tetapi prosesnya cukup lama dikarenakan pendaftaran yang langsung ditempat dan mengakibatkan lambannya proses penginputan data kedalam system pencatatan dari kementerian kesehatan.

“Setelah Kabupaten Lombok Tengah selesai, selanjutnya yang akan dilaksanakan  vaksinasi di Kabupaten Lobar, kami bersama Dandim 1606 Mataram dan Kapolres Lobar sangat berharap program ini dapat sukses, saya sampaikan kepada Komandan Korem (Danrem) 162 Wira Bhakti Brigjen TNI Ahmad Rizal,  bahwa kami bisa selesai dalam waktu lima hari dalam melaksakan vakinasi ini, dengan syarat semua yang telah kami rencanakan dapat berjalan dengan baik seperti pendaftaran yang tidak langsung ditempat sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama.” Terangnya.

Sedangkan Dandim 1606 Mataram Kolonel Arm Gunawan dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan enam hal diantaranya yaitu kita semua harus bekerjasama untuk mencapai satu tujuan, kedua kita harus bekerja luar biasa, untuk mencapai target vaksinasi Lobar 70% dan bila perlu target dinaikan menjadi 90%, ketiga Lobar memiliki angka sebagai target yang di tetapkan, dan sebisa mungkin angka-angka tersebut dapat tercapai. Keempat semuanya dapat bekerja sama dengan sungguh-sungguh, kelima pendataan registrasi yang baik cepat tepat dan akurat untuk validasi penerima vaksinasi harus menjadi yang utama, dan terakhir ialah dengan sinergitas bersama Pemerintah Daerah, TNI POLRI, serta peran serta kita bersama pasti bisa.

“Jika kita tidak memiliki kerjasama yang baik dan cerdas kita tidak akan dapat mencapai hasil yang maksimal.” Tegasnya.

senada dengan Dandim 1606 Mataram Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio WIbowo berharap kepada semua pihak untuk dapat ikut membantu dengan segala upaya dalam mejalankan amanah untuk  meningkatkan persentase vaksinasi di Wilayah Lobar ini.

“Tugas utama kita sebagai wakil dari rakyat ialah melindungi, melayani dan menyelamatkan masyarakat kita,” Jelasnya.

Ia menambahkan, “berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2021 menyatakan bahwa, masyarakat yang tidak divaksin akan sulit untuk mendapatkan bantuan sosial serta pelayanan untuk kepentingan masyarakat nantinya. Seringkali warga-warga protes karena tidak mendapatkan bantuan dan pelayanan akan tetapi ketika disuruh untuk vaksin agar mereka mendapatkan bantuan serta layanan tersebut mereka pasti menolak. Terdapat sekitar 370.000 warga Lobar yang harus sudah tervaksinasi dalam kurun waktu 10 hari nanti, dan sudah ada 150 Tim Tenaga Kesehatan (Nakes) yang siap melayani vaksinasi kepada masyarakat Lobar ini.

“Koordinasi yang baik antara kepala desa, Nakes serta pihak terkait mengenai data warga yang akan divaksinasi agar data-data tersebut dapat terinput dengan baik.” Tutupnya. Diskominfotik/Dea/Fiyan/Juan/YL

Pertama di NTB, Dinas Kesehatan Lombok Barat Raih Penghargaan Fasyankes Zero Merkuri

Gerung, Diskominfotik – Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menjadi Kabupaten Pertama di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang mendapat Penghargaan Penghapusan dan Penarikan Alat Kesehatan bermerkuri, yang ditetapkan dengan  Keputusan  Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI  Nomor : HK.02.02/III/934/2021. Piagam Penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut diserahkan kepada Rumah Sakit (RS) dan Puskesmas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lobar DR. H. Baehaqi S.Si M.Pd.M.M bersama Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) drg. Hj. Ni Made Ambaryati di Halaman Kantor Dikes, Selasa (28/9/2021).

Dalam Surat Keputusan tersebut Sebanyak dua RS di Lobar yakni RSUD Tripat Gerung dan RSAM Narmada serta 19 Puskesmas mendapat Piagam Pengahargaan atas upayanya melakukan pengahapusan dan penggantian semua peralatan kesehatan dengan alat yang Non Merkuri, yang artinya dapat dipastikan tidak ditemukan lagi penggunaan alat kesehatan bermerkuri di Semua Fasilitas Kesehatan milik Pemerintah di Kabupaten Lobar, termasuk di Puskesmas Kuripan yang  sudah lebih dahulu mendapatkan penghargaan serupa tahun 2020 lalu.

Penghargaan tersebut diperoleh atas kerja keras dan kerjasama semua pihak yang terlibat, terutama Seksi Penyehatan Lingkungan Bidang P2PL dengan Kepala Seksi H.Lalu Putranom,SKM bersama timnya. Bagaimana tidak dari tahun sebelumnya, sejak dikeluarkannya payung hukum atas penghapusan alkes bermerkuri tersebut, timnya sudah mulai melakukan langkah-langkah koordinasi untuk mewujudkan Fasyankes bebas alkes bermerkuri tersebut.

Sebagaimana diketahui Penarikan dan pengahpusan alkes bermerkuri tersebut diatur melalui Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 21 Tahun 2019, Tentang Rencana Aksi Nasional Pengurangan dan Penghapusan Merkuri, dan disusul oleh Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 41 Tahun 2019, Tentang Penghapusan Dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, serta Surat Edaran (SE) Menteri Kesehatan No.HK.02.02/I/2899/2019 Tentang Penghapusan Dan Penarikan Alat Kesehatan Bermerkuri.

Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Lalu Putranom mengatakan, “setelah berhasil membuat zero merkuri di Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes) milik pemerintah maka Tim PL Dikes Lobar masih memiliki tugas berat lagi yakni mengupayakan hal yang sama salah satunya zero merkuri ini bagi semua Fasyankes Swasta yang terdaftar di Kabupaten Lobar, agar nantinya seluruh Fasyankes baik milik Pemerintah maupun Swasta di Lobar 100% tidak ditemukan lagi penggunaan alkes bermerkuri seperti pada alat Thermometer, Sfigmomanometer, dan Dental Amalgam bermerkuri”, Ungkapnya.

“Kedepannya semua fasilitas kesehatan swasta yang masih menggunakan alat bermerkuri tersebut agar menggantinya dengan peralatan yang non merkuri, sesuai dengan upaya dan kebijakan Pemerintah saat ini, dengan demikian lingkungan kita akan aman dari bahaya merkuri.” harapnya.

Sekda Kabupaten Lobar DR. H. Baehaqi menyampaikan, “Apresiasi setinggi-tingginya atas  kinerja dan kerja keras jajaran Dikes Lobar bersama seluruh personilnya yang telah berhasil menghantarkan Lobar  menjadi Kabupaten pertama yang diberikan penghargaan atas penggunaan alat kesehatan medis Non Merkuri dan dengan penetapan status PPKM Level 1 di Provinsi NTB,” Tuturnya.

“Saya sering turun menyaksikan langsung, bagaimana jajaran Dikes melakukan penanganan COVID-19 ini, Atas nama Bupati Lobar, Pemerintah Daerah dan seluruh Masyarakat Lobar. saya berterimakasih dan apresiasi atas kesungguhan dan kerja keras semua pihak yang telah ikut andil dalam penetapan status PPKM Level 1  di Lobar ini. Prestasi tersebut dapat kita raih tidak lain karena kerja keras seluruh personil jajaran Dikes, ditunjang oleh penerapan Disiplin Pegawai dalam kegiatan kesehariannya, karena mustahil akan dapat mencapai kinerja maksimal jika tidak menerapkan disiplin dalam pelaksanaan tugas-tugas kita, ungkapnya. Yang penting juga untuk diperhatikan agar dalam melaksanakan tugas-tugas kita harus selalu meningkatkan koordinasi dan kolaborasi di antara jajaran Dikes Lobar maupun dengan Pemda Lobar,”Tutupnya. (Diskominfotik/DKS PRMKS MZ/YL)

HJ.KHAERATUN FAUZAN KHALID: “PKK DESA ADALAH MOTIVATOR TERDEPAN DALAM MEMBANTU PROGRAM2 DI DESA”.

Gerung, Diskominfotik- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Hj. Kaheratun Fauzan Halid lantik 16 TP-PKK Desa di Lima Kecamatan di Kabupaten Lobar Selasa (28/9/2021).
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Bupati dihadiri oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lobar Hj. Nurhikmah Baehaqi, Asisten I Drs. Agus Gunawan, Kepala DPMD Hery Ramdhan S. STP, Para Camat, Kepala desa dan Anggota TP-PKK dan DWP Kecamatan.

Adapun ke 16 TP-PKK desa yang dilantik tersebar di Lima Kecamatan yaitu:

1. Kecamatan Sekotong (Desa Cendimanik, Taman Baru, Kedaro).
2. Kecamatan Lembar(Desa Mareje, Eat Mayang, Jembatan Kembar Timur).
3. Kecamatan Kuripan(Desa Kuripan utara, Kuripan Selatan, Jagaraga, Giri sasak).
4. Kecamatan Labuapi(Desa Labuapi, Perampuan, Kuranji Dalang).
5. Kecamatan Gerung (Desa Beleka, Babussalam, Banyu Urip) .

Bupati Lombok Barat dalam sambutannya yang diwakili oleh Asisten I Drs. Agus Gunawan mengucapkan.” Selamat kepada para TP-PKK Desa yang sudah dilantik agar segera melaksanakan amanah dengan penuh tanggung jawab yaitu selain menjadi dinamisator program melainkan terus membina para kader dan kelompok dalam melaksanakan Dasawisma agar masyarakat luas bersemangat dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan melalui TP-PKK Desa,” ujarnya.
Tugas dari TP-PKK yaitu melanjutkan program-program PKK antara lain peningkatan jumlah akseptor KB, partisipasi dalam mengurangi angka buta aksara, penurunan stunting, dan program-program dalam peningkatan kesetaraan gender, serta menertibkan administrasi dan turut serta melaksanakan pembangunan di desa.
Serta kiprah Anggota dan kader PKK memiliki peran sebagai pelopor dan motor penggerak pembangunan dalam mewujudkan keluarga bahagia, sejahtera, maju dan mandiri yang di aktualisasikan melalui pemberdayaan perempuan, dalam melakukan pembinaan, pengelolaan serta pengembangan program PKK di daerah masing-masing, tutupnya.
Ketua TP-PKK Hj. Khaeratun Fauzan Khalid dalam sambutannya memaparkan bahwa,” Dengan dilaksanakannnya pelantikan bagi ketua TP-PKK Desa maka diharapkan segera melaksanakan tugas dan program-program dari PKK seperti sebagai motivator terdepan dalam pelaksanaan program PKK untuk membantu program yang ada di Desa,”ungkapnya.
Karena Peran PKK Desa sangat penting dalam membantu dan mensukseskan program yang ada di Pemerintah Desa yaitu 10 program pokok PKK seperti program ekonomi,pendidikan dan kesehatan yang dimana salah satu programnya yaitu mensukseskan program posyandu konvensional menjadi posyandu keluarga yang harus tercapai 100% pada Desember mendatang.
“Dengan terbentuknya posyandu keluarga maka tugasnya memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang salah satunya adalah sebagai garda terdepan dalam program vaksinasi untuk masyarakat yang tentunya bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, Dinas DP2KBP3A dan Puskesmas yang ada di Lombok barat.”ujarnya.
Hj.Khaeratun menambahkan,”Di bidang Pendidikan diharapkan agar bisa menjadi bunda PAUD dalam melahirkan banyak generasi Emas serta meningkatkan perekonomian masyarakat yang dalam hal ini melakukan pembinaan kepada masyarakat yang mempunyai skill agar diberdayakan dalam menunjang perekonomian keluarga.” (Diskominfotik/YL/Juan/Ria).

ANGGOTA BABINSA BERSAMA MASYARAKAT DUSUN PERESAK DESA TERONG TAWAH BERGOTONG ROYONG

Labuapi, Diskominfotik – Walaupun kegiatan gotong royong sudah agak jarang terlihat di masyarakat, namun budaya ini masih tetap melekat dibenak masyarakat.

Hal ini tergambar dari yang dilakukan Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Komando Rayon Militer (Koramil) 04/Gerung Bersama masyarakat Dusun Peresak yang melaksanakan gotong royong pengecoran pilar Masjid Al Ikhlas Dusun Presak, Desa Terong Tawah, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Senin (27/9/2021).

Komandan Pos  Koramil (Danpos Ramil) Labuapi Peltu Junaidi mengatakan, “kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi agar terjaga hubungan yang harmonis antara aparat TNI dengan masyarakat, yang telah terjalin baik selama ini. Kita lihat atunsiasme masyarakat sangat tinggi dalam mengikuti kegiatan gotong royong tersebut, dimana kehadiran TNI-Polri di tengah-tengah masyarakat dalam membangkitkan gotong royong yang berada di beberapa tempat sudah jarang kita lihat,” Ucap Danpos.

Senada dengan Dandpos Ramil, H. Herur Rizal tokoh agama di Dusun Presak mengatakan, “kami ucapkan banyak terima kasih atas ke hadiran TNI – Polri untuk membantu masyarakat kami dalam rangka gotong royong pengecoran pilar masjid Al Ikhlas ini,” Tuturnya.

“Kami berharap tidak sampai disini saja untuk kehadiran bapak-bapak anggota TNI-Polri dalam membantu pengecoran masjid bersama ini, Tradisi gotong royong yang telah lama hilang kita kembali bangkitkan sedikit demi sedikit agar silaturahmi antar masyarakat terus terjalin,”Harapnya.

Danramil 04/Gerung Kapten Inf Mujiono yang hadir memantau kegiatan tersebut juga mengucapkan, “Terima kasih kepada Pak Kades, Pak Kadus, beserta tokoh agama, tokoh masyarakat Dusun Peresak atas kehadiran dan keberadaan kami di tengah tengah masyarakat dalam melaksanakan gotong royong pengecoran masjid yang ada di Dusun Presak, Desa Terongtawah ini,” Jelasnya.

Seluruh personil Babinsa dari Koramil 04/Gerung yang berkordinasi dengan Kapolsek Labuapi bersama sama bahu membahu melaksanakan gotong royong dalam pengecoran masjid ini. Kegiatan ini  merupakan program Koramil 04/Gerung untuk melaksanakan karya bakti dalam menyambut  HUT TNI ke 76 Tahun 5 Oktober Mendatang.

“Kegiatan  ini tidak sampai disini saja, akan tetapi kita akan lanjutkan sampai selesai, bila perlu sampai finish,” Tegasnya.

Kades Terong Tawah M. Muaris Zainal juga menyampikan,  “terima kasih banyak kepada Personil Babinsa Koramil 04/Gerung dibawah perintah Dandim 1606/Mataram yang di wakili Danramil 04/Gerung Kapten Inf Mujiono beserta anggotanya yang telah menyempatkan waktunya untuk membantu melaksanakan gotong royong pengecoran pilar masjid Al Ikhlas yang masih dalam tahap pembangunan ini,” Ucapnya.

“Kami juga berharap dengan kehadiran bapak TNI-Polri tak hanya sampai disini saja, akan tetapi sampai tahap pengecoran lantai dua nya nanti,” Tutup Kades. Diskominfotik-YL

ORIENTASI PENGUATAN PENYULUH KB, UNTUK PENURUNAN ANGKA STUNTING.

Batulayar, Diskominfotik- Bupati Lombok Barat H.Fauzan Khalid hadiri pembinaan lini lapangan penyuluh Keluarga Berencana di Kabupaten Lombok Barat. Senin (27/9/2021).
Kegiatan Orientasi penguatan penyuluh yang dilaksanakan di Lesehan Kevin Raja Batulayar di hadiri oleh Plt. Kepala BKKBN NTB Drs. Sama’an, Kepala DP2KBP3A Lombok Barat Ramdhan Haryanto, Kepala UPT KB Dan penyuluh KB Se Kabupaten Lombok Barat.
Dalam laporannya Kabid P4 dinas DP2KBP3A tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah:
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan Dan sikap terkait program kependudukan, Keluarga Berencana dan pembangunan keluarga khususnya di Lombok Barat.
2. Meningkatkan koordinasi dan semangat dalam menjalankan tugas dan mewujudkan tujuan serta program yakni untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas melalui pengaturan kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan serta mengatur kehamilan. 
Program Bangga Kencana merupakan salah satu program dari BKKBN yang berfokus untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas di Indonesia seperti yang diungkapkan Plt. BKKBN NTB Drs. Sama’an M. Si.
Dalam pemaparannya yang mengacu pada  Perpres no 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan angka stunting yang dimana BKKBN berperan penting dalam menjalankan program pemerintah baik itu penurunan angka stunting maupun program Keluarga Berencana lainnya.
dalam melaksanakan program Keluarga Berencana perlu memantapkan Tim pendamping KB di seluruh kabupaten/kota dengan memberikan pengarahan terkait bahaya stunting, manfaat dari KB dan program-program pemerintah lainnya yang didukung oleh semua pendamping yang terbentuk di masing-masing desa dengan tetap mengkoordinasikan di tingkat desa, imbuhnya.
Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid berpesan kepada para penyuluh KB dan pendamping agar melaksanakan kegiatan dalam mensosialisasikan program yang dilaksanakan agar menciptakan masyarakat yang sejahtera dan sehat serta mandiri dalam mendukung aktivitas sehari-hari.
Dengan peran penyuluh KB pada masa ini yang memiliki andil penting karena merupakan salah satu pekerjaan yang bergerak di hulu, yang tidak hanya mengacu pada satu program saja akan tetapi semua program pemerintah agar setiap program yang dilaksanakan bisa menjadi trending topik untuk memberikan pemahaman tentang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat dengan melibatkan TP-PKK dan aparat yang terkait. (Diskominfotik/Ria/Juan/fiyan).

SANDIAGA UNO INGIN KE LOMBOK BARAT, MAKAN PELECING DAN BERTEMU BUPATI FAUZAN

Gerung, Diskominfotik- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengapresiasi berbagai langkah yang dilakukan oleh Bupati Fauzan dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayah Lombok Barat. Hal tersebut disampaikan oleh Sandiaga Uno dalam Talkshow bertajuk Membangun Desa Kreatif dan Herd Immunity beberapa waktu lalu. Dalam Talkshow yang diselenggarakan oleh DPP ADKI (Asosiasi Desa Kreatif Indonesia) Sandiaga Uno mengatakan bahwa Desa Wisata dituntut untuk kreatif dalam mempersiapkan diri menyambut era baru.

Dalam Talkshow yang menghadirkan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dan Ketua Umum ADKI, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyampaikan bahwa dirinya ingin berkunjung ke Lombok Barat untuk santap pelecing dan ayam taliwang Lombok Barat. Selain itu pihaknya juga ingin bertemu dengan Bupati Fauzan secara khusus untuk berbicara tentang pengembangan pariwisata Lombok Barat. “Saya akan berkunjung khusus ke Lombok Barat  untuk bertemu Pak Bupati dan makan pelecing tapi jangan yang terlalu pedes Pak Bupati” ujar Sandi Uno.

Pelecing adalah makanan khas Lombok yang berbahan utama kangkung dan tauge dan ditaburi oleh sambal khas lombok. Sambal khas yang menggoda selera ini menggunakan cabai, terasi lombok dan tomat sebagai bahan utamanya. Saat ini kangkung Lombok Barat menjadi idola karena teksturnya empuk dan nikmat. Bahkan kangkung Lombok Barat saat ini menjadi komoditas yang diekspor hingga mancanegara. “Kangkung Lombok Barat memiliki rasa yang khas sehingga menjadi komoditas ekspor ke mancanegara dan pelecing menjadi lebih nikmat rasanya” ujar Bupati Lobar.

Dalam Talkshow dilangsungkan secara virtual ini Sandiaga Uno juga mengatakan bahwa Desa Wisata di Lombok Barat memiliki potensi wisata yang luar biasa. Ia berharap agar pengelolaan desa wisata dapat lebih kreatif sehingga dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat. Salah satu yang perlu dilakukan oleh desa wisata adalah membuat souvenir khas yang dapat meningkatkan penghasilan desa wisata. “Kreatifitas dibutuhkan untuk dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, apalagi sebentar lagi di Lombok diselenggarakan World Super Bike dan Moto GP tentu harus lebih kreatif untuk memanfaatkan peluang yang ada” ujarnya.

Sementara itu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan Lombok Barat terus mendorong agar Desa-Desa di wilayahnya dapat menjadi Desa Wisata. Karena hampir semua desa di Lombok Barat memiliki potensi unggulan. Ia juga mengatakan bahwa perkembangan desa wisata juga bergantung dari semangat Kepala Desanya. Karenanya ia meminta agar Kades tetap aktif dan bersemangat mengembangkan desa wisata. Hal ini karena beberapa desa wisata menjadi penyumbang pendapatan desa yang cukup besar dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.

Dalam kesempatan ini Fauzan juga berterima kasih atas bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dikucurkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam bentuk pelatihan pelatihan. Bupati dua periode ini mengatakan bahwa ia berharap agar kebutuhan-kebutuhan hotel seperti sandal hotel, sabun dan sebagainya dapat dipenuhi oleh pelaku ekonomi kreatif di masing-masing desa. Tentu hal ini membutuhkan pelatihan-pelatihan dan ia berharap agar Kemenparkraf dapat memberikan dukungan dana untuk pelatihan ini. “Tentu ini membutuhkan SDM dan melalui pelatihan-pelatihan kita berupaya untuk dapat mewujudkan harapan ini agar ekonomi masyarakat dapat bergerak dan tumbuh” ujarnya.

Dalam kegiatan ini, Bupati Fauzan juga menyampaikan dua pantun secara khusus kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai upaya meningkatkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif. Pantun ini pun mendapat sambutan hangat dari Sandiaga Salahudin Uno yang akan berkunjung secara khusus ke Desa Wisata di Lombok Barat dan akan bertemu dengan Bupati Fauzan.(Diskominfotik/rif)

PANTAI ELAK ELAK SEKOTONG, SURGA TERSEMBUNYI PULAU LOMBOK

Sekotong, Diskominfotik – Panorama alam berupa pantai dengan pasir putih yang terhampar luas dari selatan hingga utara menjadikan Pantai Elak Elak sebagai destinasi primadona dan menarik dikunjungi. Selain hamparan pasir putih yang menarik hati, pantai Elak Elak yang terletak di ujung Barat pulau Lombok ini memiliki ombak atau gelombang yang tenang. Hal ini menjadikan Pantai Elak Elak yang terletak di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat ini sebagai lokasi wisata sangat Favorit masa depan untuk berlibur dan berkunjung bersama keluarga.

Hamparan pasir putih yang begitu menggoda menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung ke tempat ini bersama putra dan putrinya. Anak anak bisa berenang dipantai dengan aman karena pantainya terletak di teluk dan dikeliling oleh pulau pulau kecil dengan pemandangan yang sangat indah. “Tidak menyesal kita ke sini, ombaknya tenang dan aman tidak ada gelombang jadi untuk mandi kita tidak khawatir. Ini Pantai Terindah” ujarnya Zaki Wisatawan asal Jakarta yang berkunjung ke Pantai ini beberapa waktu lalu.

Pantai ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang seperti toilet umum, gazebo dan fasilitas lainnya sehingga wisatawan merasa nyaman berwisata. Menurut ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sekotong Barat M. Yani Aji Sujana, Pantai Elak Elak ini masih sangat alami dan hal ini terus dipertahankan sebagai identitas Pantai dengan panorama alam terindah dan Ombak yang sangat tenang. Pokdarwis bersama Pemerintah Daerah telah menyiapkan berbagai sarana untuk memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan. Pokdarwis juga telah menyiapkan Regu Penyelamat Pantai agar wisatawan merasa tenang. “Pantai Elak Elak ini memiliki ciri khas dan unik karena ombaknya sangat tenang dan dikelilingi oleh pulau-pulau kecil” ujarnya.

Untuk berkunjung ke Pantai dengan panorama alam terindah ini, wisatawan hanya membutuhkan waktu 1 jam dari Kota Mataram dan 45 menit dari Pelabuhan lembar serta 1 jam 20 Menit dari Bandara Internasional Lombok. Akses jalannya sudah sangat baik dan beraspal halus atau Hotmik hingga ke Lokasi. Pantai ini terletak di kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat. Di Pantai ini juga pengunjung bisa menikmati suguhan khas berupa kelapa muda, seafood khas pantai elak elak dan pelecing Pantai Elak Elak yang dimasak khusus untuk wisatawan. Selain itu tidak jauh dari Lokasi juga telah berdiri beberapa Hotel dan Homestay. “Wisatawan bisa menginap di hotel dan homestay yang tidak jauh dari Pantai Elak Elak” ujar Aji panggilan Akrab Ketua Pokdarwis Sekotong Barat.

Selain itu Pokdarwis juga telah menyiapkan paket-paket liburan untuk wisatawan domestik dan mancanegara. Pilihan dalam paket tersebut beragam salah satunya untuk fasilitas tidur bisa berupa camping menggunakan tenda atau menginap di kamar hotel atau homstay. Aji menambahkan bahwa wilayah Sekotong Barat juga memiliki pulau-pulau kecil yang menarik dikunjungi seperti Gili Nanggu, Gili Kendis,  Gili Tangkong dan Gili Sudak. “Kita dapat berwisata sambil berenang bersama ikan dan menikmati indahnya terumbu karang” ujar Aji.

Sementara itu di tempat terpisah Ahad Legiarto Kepala Dinas Kominfotik mengatakan bahwa Lombok Barat memiliki banyak potensi wisata unggulan yang dapat dinikmati oleh Wisatawan domestik maupun mancenegara. Salah satunya adalah Pantai Elak Elak yang terdapat di kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat. Ia mengatakan bahwa Pemkab Lombok Barat dalam hal ini Dinas Pariwisata telah melakukan berbagai pembinaan dan pelatihan kepada pokdarwis sehingga diharapkan pokdarwis bisa menjadi penggerak untuk memajukan destinasi pariwisata Lombok Barat. “Pemkab Lobar tetap mendorong agar setiap destinasi pariwisata dapat berkembang dan menjadi kawasan andalan dengan berbagai fasilitas dan sarana penunjang sehingga siap untuk menyambut pelaksanaan World Super Bike yang dilaksanakan bulan November mendatang” ujarnya. .(Diskominfotik/rif)

WORKSHOP MANAJEMEN HOME INDUSTRI BERBASIS ONE DUSUN ONE PRODUCT (ODOP), DI GUNUNG SARI DESA SESELA.

Gunungsari, Diskominfotik – Desa Sesela adalah salah satu Desa di Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat yang secara geografis merupakan daerah yang kecil dan padat penduduk yang sebagian penduduknya mengandalkan penghasilan dari Industri olahan hasil pasca pertanian dan perkebunan.

Guna menunjang keterampilan masyarakat dalam mengolah hasil pertanian dan Perkebunan Pemerintah Desa Sesela menggelar Workshop Pengelolaan Home Industri Berbasis ODOP (One Dusun One Product) yang dilaksanakan pada tanggal 25 dan 26 September 2021 di Kantor Desa Sesela dan dibuka oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid  Sabtu 25/09/21.

Hadir dalam acara pembukaan ini Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Ketua DPRD Kabupaten Lombok Barat Hj. Nurhidayah, Anggota DPRD Provinsi NTB Hasbullah Muis, Anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat H. Faedullah, Kepala Dinas PMD Lombok Barat Harry Ramadhan, Camat Gunungsari, Kepala Desa Sesela H. Abubakar, Ketua Umum AKAD Lombok Barat, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat Desa Sesela.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Sesela H. Abubakar menyampaikan, program ODOP (One Dusun One Product) dan OVOB (One Version One Book) telah dirancang untuk dilaksanakan tahun 2020 lalu, akan tetapi dikarenakan adanya musibah COVID-19 yang menyebabkan adanya recofusing Anggaran  Desa sehingga program ini tertunda.

“sejujurnya Dana Desa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang ada di Desa dikarenakan pembagiannya yang cukup banyak seperti pada bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi.” Ungkapnya.

untuk membantu meningkatkan ekonomi masyarakat bidang industri, Pemerintah Desa Sesela tahun 2020 telah menyediakan 16 gerobak dan tahun ini telah menambah beberapa gerobak untuk masyarakat.

“Tahun 2022 telah direncanakan akan diberikan bantuan berupa toko untuk menopang program ODOP ini, dikolaborasikan dengan bantuan Anggota DPRD Provinsi NTB Hasbullah Muis.” Terangnya.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam arahannya mengatakan ODOP atau One Dusun One Product merupakan nama yang sangat menjual, karena telah banyak nama program yang telah mencapai skala nasional dengan awal kata OD seperti ODOJ (One Day One Juz).

Menurut Bupati, Kepala Desa Sesela mencetuskan nama ODOP sangat kuat dari sisi geografis, Sesela merupakan daerah yang kecil dan padat penduduk sehingga jika hanya mengandalkan hasil sumber daya alam akan sulit oleh karena itu usaha yang diprioritaskan ialah industri olahan hasil pasca pertanian dan perkebunan dan  NTB, khususnya Lombok akan ada event besar yaitu Motor GP di tahun 2022 nanti yang akan diawali dengan Superbike pada pertengahan November nanti.

Dengan adanya keramaian tersebut kita sebagai tuan rumah tentunya harus menyiapkan oleh-oleh yang dapat dibawa pulang oleh para wisatawan.” Jelasnya.

Bupati mengatakan bahwa kelemahan dari produk-produk hasil olahan masyarakat ialah pada lisensi atau sertifikasi kelayakan produk tersebut.

“Pada tanggal 7 Oktober nanti Pemda Lombok Barat akan melakukan MoU dengan BPOM untuk mempermudah proses mendapatkan lisensi kelayakan produk.” Ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut H. Fauzan Khalid menambahkan bahwa saat ini NTB sedang gencar-gencarnya mengejar target vaksinasi 70% dari pemerintah pusat, sekarang ini vaksinasi lebih memusatkan di Kabupaten Lombok Tengah karena menjadi titik pelaksanaan Motor GP serta Superbike.

“Diperkirakan vaksinasi pada Kabupaten Lombok Tengah akan selesai pada minggu depan dan kemudian selanjutnya Kabupaten Lombok Barat yang akan diserbu.” Tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan bantuan Pemerintah Desa kepada UMKM Desa Sesela secara simbolis. (Diskominfotik/Dhea/Fiyan)

1 95 96 97 98 99 409