Destinasi Desa Sesaot Masuk 16 Besar Lomba ISTA 2019

Gerung Lombok Barat, Diskominfo – Malam ini, Kamis 26 September 2019 bertempat di The Ritz Carlton Sudirman Central Business District ( SCBD ) Jln Sudirman Kav. 52 – 53 Jakarta adalah malam penganugerahan pemenang lomba ISTA ( Indonesia Sustainable Tourism Awards ) 2019. Ini adalah lomba tahun ke tiga yang dilaksanakan oleh Kementrian Pariwisata RI. Desa Sesaot yang sudah 3 tahun terakhir ini dijadikan sebagai pilot project pengembangan pariwisata berkelanjutan bahkan menjadi STO baru pertama kali mengikuti lomba ISTA. Dan ISTA tahun 2019 diikuti oleh 300 an destinasi wisata se Indonesia dan kompetisi akan memperebutkan award pada 4 kategori yakni Aspek Lingkungan,Aspek Ekonomi, Aspek Sosial Budaya dan Aspek Tata Kelola. Prinsip nya adalah semakin destinasi itu di lestarikan semakin mensejahterakan masyarakatnya.

Optmisme Dinas Pariwisata Lobar mendapat kan award karena saat ini sekitar 400 orang bekerja di desa Sekawan Sejati ( Sesaot, Pakuan dan Buwun Sejati ). Dan dari 300 peserta, destinasi sesaot masuk 16 besar dan malam ini di umumkan juara juara dari 16 besar ini untuk masing masing kategori. Hadir dalam malam penganugerahaan Award ISTA 2019 adalah Bupati Lombok Barat, Kadis Pariwisata Lombok Barat, Camat Narmada, Kepala Desa Sesaot dan Ketua Pengelola Destinasi Sesaot serta Tim dari MCSTO Pujita Unram DR Saufi dan DR Diswandi.

Penghargaan di bidang pariwisata atau ISTA 2019 kembali digelar. Penghargaan ini diharapkan mampu mendorong pariwisata Indonesia berkelanjutan kelas dunia. Ajang Indonesia Sustainable Tourism Awards ( ISTA ) 2019 kembali diadakan. Di tahun ketiganya diharapkan kegiatan ini mampu mempercepat terwujudnya Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan kelas dunia.
” Tahun ini adalah tahun ketiga ISTA diadakan. Setiap tahunnya peserta semakin meningkat dan di tahun ini berjumlah 263 dimana di tahun 2018 hanya 176 peserta ” ujar ketua panitia Dadang Rizki Ratman sekaligus Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata di Ballroom the Ritz-Carlton Jakarta, Kamis (26/9/2019).
Dadang juga menyebutkan bahwa kegiatan ini tidak sekedar memberi penghargaan saja, namun juga ajang untuk mempromosikan destinasi pariwisata juga. ” Ini tidak sekedar memberi penghargaan bagi yang sudah menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan. Namun juga ajang promosi wisata,”tambahnya.
Sementara Menteri Pariwisata Arief Yahya pun mengutarakan bahwa untuk pengembangan industri dan usaha pariwisata dapat diukur bukan dengan 3 aspek. Melainkan sudah ditingkatkan menjadi 3P yaitu people, planet, profit menjadi prosperity, peace, dan patnership.
Selain itu Menteri Pariwisata juga menegaskan betapa pentingnya pengembangan pariwisata berkelanjutan. Tak hanya properti namun juga untuk warga dan lingkungan. ” Peran CEO Commitmen atau keberpihakan pemimpin daerah untuk sektor pariwisata sangat penting. Sebelum bangun usaha bangun dulu masyarakat dan alamnya, jadi semakin lestari dan memakmurkan juga. Makanya sustainable touris mustahil terwujud bila tidak ada CEO commitment ini,” ujar Arief.
Terdapat perbedaan ISTA 2019 dengan tahun sebelumnya. Dalam pelaksanaanya dibagi menjadi 3 rangkaian yaitu ISTA Forum, ISTA Mart, dan ISTA Awards.
Terdapat 4 kategori yang dilihat di ISTA 2019 yaitu dari segi kelola, ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Penghargaan juga diberikan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan penghargaan pada Green Hotel Award.
Khusus hotel, ada 10 hotel yang terbaik mewakili di ajang internasional di Brunei Darussalam. Selanjutnya juga diberikan penghargaan kepada perguruan tinggi yang telah melaksanakan Program Pembangunan Desa Wisata melalui pendampingan sebagai tindak lanjut dari MoU antara Kementerian Pariwisata dengan perguruan tinggi. (sumber WA Plt. Kadis Kominfo Lobar/Ali Asar

 

Kafilah MTQ Lobar, Mantapkan TC

Gerung, Kominfotik-Target sukses tuan rumah dan sukses prestasi menjadi mimpi besar Tim Kafilah asal Lombok Barat pada pelaksanaan MTQ ke 28 yang akan dimulai dari tanggal 2-9 Oktober 2019 mendatang dipusatkan di halaman depan Kompleks Pemerintahan Kabupaten Lombok Barat yang juga sekaligis dijadikan arena utama penyelenggaraan MTQ yang berlangsung hingga seminggu ke depan.

Tidak ingin membuang waktu, apalagi kesempatan yang terbilang sangat limit ini, Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Lombok Barat terus memantapkan diri melalui Training Center (TC) tahap akhir dari tanggal 25-27 September 2019 yang dipusatkan di Pondok Pesantren Zainul Hafizin, Aik Ampat, Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung.

Menurut H Safarudin Penanggungjawab Harian TC MTQ XXVIII Provinsi NTB Kafilah Lombok Barat, sisa waktu yang tinggal hitungan hari menjelang pelaksanaan hari H MTQ ini, pihaknya sesuai arahan Bupati Lombok Barat untuk tetap memastikan dan semakin memantapkan latihan untuk agar terjadi peningkatan yang lebih baik baik dari sisi kualitas materi yang akan dilombakan maupun dari sisi mentalitas para kafilah untuk tampil percaya diri pada MTQ tersebut.

Pantauan Reporter media ini, Kamis (26/9) menunjukkan para kafilah dari berbagai mata lomba yang akan diturunkan pada MTQ tersebut tengah giat berlatih dipandu oleh para pelatih pada setiap canag yang dilombakan.

Tahapan TC terakhir ini juga semakin dimantapkan dengan dilakukannya uji public (tes kemampuan) bagi para kafilah Lombok Barat ke sejumlah Pondok Pesantren Populer yang ada di wilayah Lobar seperti Ponpes Al-Aziziyah Kapek, Gunungsari, Ponpes Yusuf Abdussatar Kediri, Ponpes Nurul Hakim dan Ponpes AL-Islahudiny Kediri dan lainnya.

“Harapan kita pada MTQ kali ini dengan dukungan moril dan doa dari masyarakat Lombok Barat, kafilah MTQ asal Lobar mampu meraih juara umum kembali sebagaimana perolehan yang sama pada MTQ sebelumnya di Kabupaten Bima,” ungkap Pimpinan Ponpes Zainul Hafizin TGH. Ilham. (her)

Dinas Perpus Lobar akan Merujuk ke Aplikasi Aksara Maya

Giri Menang, Rabu 25 September 2019 – Selangkah lebih maju, demikian cita-cita dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Lombok Barat. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ini, ke depan akan merujuk dunia digitalisasi sebagai perangkat vital dalam melayani dunia perpustakaan. Salah satu perangkat yang akan diterapkan adalah aplikasi Aksaramaya.

Penemu aplikasi Aksaramaya perpustakaan digital, Sulasmo Sudharno mendefinisikan, Aksaramaya merupakan perusahaan rintisan Indonesia yang bergerak di bidang penyediaan aplikasi membaca buku digital (eReader). Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur media sosial.

“Aksaramaya merupakan pelopor pembuat aplikasi sosial reading di Indonesia. Aksaramaya lahir pada tanggal tanggal 4 Februari 2013 oleh lima pemuda asal Indonesia,” papar Sulasmo pada acara presentase Aksaramaya di Kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang, Selasa (24/9/2019).

Ke lima pemuda yang dimaksud Sulasmo adalah, Panya M. Siregar, Sulasmo Sudharno, Gani Rudolf, Ardiansyah, dan Eka Tresna Irawan. Aplikasi ini telah menghasilkan beberapa layanan berbasis eBook seperti ePustaka, eBookstore, Book Convension, dan digital publishing.

Di Kabupaten Lombok Barat, Sulasmo menawarkan konten buku digital (eBook) dengan koleksi penerbit besar seperti Gramedia, Penebar, Kanisus, LKIS, dan Republika. Menurut Sulasmo, secara khusus Kabupaten Lombok Barat akan diberi identitas iLombok Barat.

“Namanya bisa diganti pak bupati, ini sekedar contoh usulan saja. Tapi banyak orang bertanya, kenapa harus memakai huruf i ? ya supaya kelihatan Indonesianya,” paparnya di hadapan Bupati Lombok Barat, Kadis Arpus Lombok Barat, Kepala OPD, dan sejumlah camat.

Menurut Sulasmo, perkembangan dunia digitalisasi saat ini sudah merambah hingga ke pelosok daerah. Dan tujuannya adalah menawarkan perangkat aplikasi ini untuk diterapkan di perpustakaan daerah Lombok Barat. Dengan adanya aplikasi ini, diawali dengan sistem pengarsipan koleksi buku, sampai kegiatan OPD bisa diakses melalui Aksaramaya ini.

Menanggapi hal ini, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyatakan, dalam waktu dekat akan menindaklanjutinya. Namun harus melalui pertemuan khusus bersama asisten dan kepala OPD terkait dan tertarik serta strategis. Karena hal ini kata bupati, pasti membutuhkan SDM.

“Tujuan kami memanggil, ingin mengidentifikai SDM yang ada, kemudian diarahkan supaya mereka bekerja secara khusus. Ini luar biasa dan saya harap Kadis Perpus sebagai mediasinya,” pinta bupati.

Pesona Senggigi Festival 2019 Gubernur : Rusa, Harimau dan Gempa Bumi

Giri Menang, Jum’at 20 September 2019 – Event tahunan Festival Senggigi tahun ini cukup berbeda. Event yang kini bernama Pesona Senggigi Festival
2019 mengambil tema singkat namun unik : Coffee and Art. Bertempat di Pantai Senggigi (19/9), Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Zulkiflimansyah dalam sambutannya menyambut hangat para wisatawan dengan menggunakan Bahasa Inggris yang fasih. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menceritakan tentang kisah seekor rusa dan harimau (deer and tiger) di Asia. Setiap hari tuturnya, seekor rusa bangun dan sadar bahwa dia harus berlari lebih cepat dari harimau atau dia akan terbunuh. Pada saat yang sama,lanjutnya, sang harimau bangun dan sadar bahwa dia harus mampu berlari lebih kencang dari seekor rusa paling lambat atau dia akan kelaparan.

“Tidak masalah apakah Anda harimau atau rusa, saat matahari muncul, kita lebih baik berlari”, ujarnya menggambarkan ajakan untuk hidup yang bersemangat apapun masalah yang menimpa.

Kisah rusa dan harimau tersebut merupakan pembuka cerita gubernur tentang masyarakat NTB yang bangkit setelah gempa melanda setahun yang lalu, 2018. Gubernur lalu mengutip satu kata bijak bahwa mereka yang benar-benar kuat adalah mereka yang meskipun terjatuh tujuh kali namun mampu bangkit delapan kali.
“Kami di Lombok, dihantam gempa tidak hanya tujuh atau delapan kali, tapi dua ribu bahkan tiga ribu kali, tapi kami mampu menghadapinya dengan lebih kuat,” ujar Gubernur berbahasa Inggris.

Hal itu terjadi, lanjut gubernur, karena berperannya modal sosial berupa kebersamaan, persatuan, dan perasaan senasib sepenanggungan. Gubernur berharap, kedatangan para wisatawan akan membawa kegembiraan bagi masyarakat.

“Semoga kami bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam menyambut Anda semua di Lombok dan di Nusa Tenggara Barat,” harap Gubernur.

Pada bagian lain sambutannya, Gubernur Dr. Zul merasa bersyukur dengan menggeliatnya wisata Senggigi. Dari data yang dipegangnya, sejak dibukanya direct flight Perth, Australia ke Lombok tanggal 9 Juni yang lalu, jumlah turis Australia melonjak lebih 400 persen yang datang ke Lombok. Bisa dibayangkan,lanjutnya, kalau ada direct flight Sydney-Lombok, Melbourne-Lombok, maka Senggigi dan Lombok Barat akan makin banyak dikunjungi.

“Kami bergembira dengan menggeliatnya banyak tamu yg hadir di tempat kita. Mudah-mudahan kita memastikan tempat kita menjadi tempat yg aman ramah menyenangkan penuh kekeluargaan hingga semua orang bakalan mencintai untuk mengunjungi tempat yg kita cintai ini,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid dalam sambutannya menyambut baik kegiatan Pesona Senggigi Festival 2019 ini, terlebih dengan kehadiran gubernur.

“Event ini berlangsung tepat setelah satu tahun Bapak (Gubernur) dilantik menjadi gubernur. Selamat Pak Gubernur, semoga terus bisa memberikan yg terbaik bagi Nusa Tenggara Barat,lebih-lebih bagi Lombok Barat,” ujar mantan Ketua Komisi Pemilihan (KPU) NTB 2008-2013 ini.

Selain Festival Senggigi, bupati menyebut beberapa event wisata yang akan berlangsung di Lobar. Yaitu Senggigi Sunset Jazz tanggal 3 November dan Perang Topat pada 6 Desember. Dalam event Senggigi Sunset Jazz, bupati menyebut akan ada kejutan siapa saja yang akan hadir, tanpa menyebutkan siapa.
“Event penutup pariwisata adalah Perang Topat di Pura Lingsar. Ini merupakan potret kebhinekaan yg ada di Lombok Barat, Lombok, dan Nusa Tenggara Barat. Bisa menjadi contoh bagi daerah lain bahwa pluralisme itu adalah sunnatullah,hukum alam yang harus kita jaga bahkan kembangkan” ujarnya.

Bupati juga menyebut salah satu event yang akan berlangsung di Sekotong tahun 2020 yaitu International Sekotong Marathon. Pada kesempatan itu, bupati mengharapkan gubernur mengadakan event lari dari Pantai Senggigi ke Pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara.

“Pemandangannya luar biasa, saya yakin akan menarik banyak wisatawan,kita sebut saja misalnya Senggigi-Nipah Run”, usul bupati.

Tema Pesona Festival Senggigi “Coffee and Art” mengandung makna bahwa hampir semua orang suka kopi, demikian juga kesenian. Hal ini terlihat dari serangkaian acara yang berlangsung dari tanggal 19 hingga 22 September melibatkan kopi dan seni. Beberapa di antaranya : latte art competition, melage Pembayun Sasak, Gendang Beleq, Tari Oncer Manok Belage, Tari Nandak Betawi, talkshow tentang coffee and lifestyle bersama Gilang Ramadhana dan Prawoto Indarto, peresean, dan lain-lain.

Kepala Dinas Pariwisata Lobar, H. Ispan Junaidi, dalam laporannya menyebutkan kata Pesona di depan Festival Senggigi kali ini merupakan singkatan dari pesan, eksibisi, olahraga, dan atraksi yang merepresentasikan berbagai kegiatan yang dilakukan.

“Kopi adalah teman saat sendiri atau ramai-ramai. Kopi tidak punya perasaan, karena kalau punya dia punya perasaan, akan memilih orang yg meminumnya,” ujar Ispan mengutip seorang penulis.

Pembukaan Pesona Senggigi Festival 2019 secara resmi dibuka ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Wakil Bupati Lobar Hj. Sumiatun, Ketua DRPD Lobar Hj. Nurhidayah, dan Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani.

       

Film Watu Telu, Prosesi Maulid Antarkan SMKN 2 Kuripan Sabet Juara Nasional

Lombok Barat, Kominfotik-SMKN 2  Kuripan di Lombok Barat, Provinsi NTB berhasil meraih juara 2 Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) kategori film dokumentar bersaing dengan 32 provinsi se Indonesia.

Film dokumenter yang berjudul “Unique Of Bayan” ini membutuhkan waktu syuting 8 bulan, dengan durasi 10 menit, dan melibatkan 9 orang crew, sedangkan lokasi syuting di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU). Lokasi ini dipilih karena memiliki filosofi dan keunikan tradisi  Bayan.

Budaya yang diangkat tentang proses waktu telu, prosesi maulid yang berbeda di tempat lain dan sejarah penyebaran islam di Lombok.

“Motivasi kami mengikuti kegiatan ini untuk mengukur kompetensi dan bakat siswa. Alhamdulillah, sekolah kami meraih juara, dan dapat mengharumkan nama derah di tingkat Nasional,” kata Guru

Pembimbing Waroeng Seni Multimedia SMKN 2 Kuripan, M Jaya Laksana, S.Pd, kepada wartawan, di Kuripan, Sealasa (24/9).

Menurutnya , kesuksesan film dokumenter ini tidak terlepas dari peran serta dua orang siswa yang yakni Febri Febrian kelas XI jurusan Produksi Siaran Program Televisi (PSPT) dan Gian Sri Rahayu, kelas XII Jurusan Multimedia. Keikutsertaan mengikuti kegiatan ini untuk menambah pengalaman, wawasan  dalam berkompetensi di tingkat Nasiona.

“Sebelum memulai  penggarapan film ini , saya memberikan  kenyamanan kepada crew. Saya juga selalu memberikan motivasi agar crew tetap menjaga kekompakan dan semangat,” kata dia

Ia menambahkan, selama ini  sekolah sudah dua kali berturut-turut meraih juara Nasional dalam ajang FLS2N, namun demikian prestasi yang diraih tidak berbanding lurus dengan perhatian pemerintah Provinsi NTB.

“Selama ini pemerintah daerah belum pernah memberikan kami reward atas prestasi yang telah kami raih. Indonesia sangat kaya dengan suku adat dan budaya. Oleh karena haruslah disyukuri lahir di bumi pertiwi ini dan kita saling melengkapi untuk mewujudkan persatuan Indonesia,” katanya.

M Jaya terinspirasi mengangkat judul itu agar Budaya,  adat dan keunikan yang ada di daerah bisa lebih di kenal daerah lain.

Ia berharap kedepan ajang FLS2N yang di selenggarakan pemerintah tetap diikuti. Bahkan ia berharap agar pemerintah daerah memperhatikan  dan memberikan fasilitas ruang untuk berkarya seperti mengadakan lomba daerah atau workshop tentang film  untuk menambah wawasan.

Sementara itu, Kepala SMKN 2 Kuripan Ruju Rahmad, S.Pd., MT mengatakan bahwa  FLS2N mampu menjadi ruang penempaan dan kreativitas dalam memajukan dan menguatkan seni dan budaya Indonesia. Sebab, seni dan kebudayaan mampu menyatukan keragaman dan perbedaan.

“Dari sini, mudah-mudahan kita bisa mendapatkan talenta- talenta terbaik di bidang seni. Salah satu tujuan keikutsertaan dalam ajang FLS2N ini di antaranya memberikan motivasi dan menyalurkan bakat serta minat siswa salah satunya terhadap seni dan budaya. Sekolah berupaya menumbuhkan semangat peserta didik  agar melalui seni mereka dapat menghasilkan karya terbaik dengan semangat juang tinggi,” ungkapnya.

Menurutnya, ajang FLS2N yang diikuti  bukan hanya sekadar kompetisi tapi juga sudah menjadi wahana pembuktian kemampuan siswa-siswi dalam mengembangkan bakat mereka, khususnya di bidang seni yang berakar pada budaya asli daerah. “Alhamdullilah kami selalu raih juara dalam ajang FLS2N tingkat Nasional,” terangnya. (Sahman/her)

Peduli Yatim Piatu di SMPN 2 Kuripan

Lombok Barat, Kominfotik-Bulan Muharram, bulan penuh rahmat dan keberuntungan. Karena itu SMP Negeri 2 Kuripan, Kabupaten Lombok Barat mengisinya dengan kegiatan ekstra positif dengan menyantuni sebanyak 26 anak yatim piatu yang bersekolah di SMP yang berdekatan dengan Jalan Bay Pass  menuju Bandara Internasional Lombok (BIL) ini. 

“Dana yang berhasil terkumpul untuk santunan anak yatim ini sebesar Rp1,4 juta sumbernya dari guru dan siswa . Kegiatan ini juga bersamaan dengan program imtaq sekolah. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian siswa terhadap sesama. Saling bantu dan tolong-menolong,” kata Wakil Kepala Sekolah SMPN 2 Kuripan, Hj Ratna Khoriyah, A.Ag dalam arahannya, Jumat (13/9).

Dikatakan, anak yatim  adalah sebutan bagi orang yang sudah tidak memiliki ayah. Dan dalam definisi lain tidak mempunyai ayah dan ibu sekaligus.  Islam menganjurkan kepada umatnya untuk berlaku baik, menyayangi, serta mengkasihi anak yatim.

“Hal demikian dilakukan untuk menghilangkan kesedihan yang mereka rasakan dan membantu meringankan beban penderitaannya. Siapa yang merawat dan menyantuni anak yatim, maka Allah SWT  menawarkan surga dan tempat yang sangat spesial bersamanya. Dengan demikian, sudah seharusnya kita menjaga dan menyayangi anak yatim terutama yang dalam kondisi perekonomiannya yang lemah,” ujar Ratna.

Ia menambahkan, anak yatim juga merupakan amanah Allah  SWT yang harus kita jaga dan pelihara, memberikan perhatian kepada mereka merupakan tanggung jawab dari kita semua sebagai manusia dan atas nama sesama.

” Maka merugilah bagi orang-orang yang masih enggan menyantuni anak yatim, karena sesunguhnya terdapat kemulian khusus pada diri anak yatim yang dapat melunturkan dosa-dosa bagi yang memuliakannya.”katanya.

Menurutnya, rumah terbaik adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang dimuliakan, dan sejelek-jelek rumah adalah rumah yang ada anak yatim, namun dihinakan.

“Dengan demikian kita wajib menyantuni anak yatim dan memperhatikan hak-hak mereka bukan saja aspek material tapi juga aspek pendidikan, ekonomi, sosial, spiritual dan lainnya. (Sahman/her).

WUJUDKAN PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING, TP-PKK LOMBOK BARAT GELAR SOSIALISASI

Giri Menang, Selasa 24 September 2019 – Dalam rangka mewujudkan percepatan penurunan stunting, TP-PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar Sosialisasi Asi Eksklusif dan Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA). Kegiatan yang diikuti seluruh anggota PKK se-Lobar ini digelar di Aula Kantor Bupati Lobar, Selasa (24/9).

“Asi Eksklusif dan Pemberian Makanan untuk Bayi dan Anak (PMBA) tentunya sangat penting. Karena ini mencakup bagaimana generasi kedepan kita, generasi millenial kita dimana kesehatan itu adalah sangat penting mencetak generasi yang sehat, generasi yang kuat, generasi yang berprestasi, dan generasi yang berdaya saing,” kata Ketua TP-PKK Lobar Hj. Khairatun Fauzan Khalid saat membuka acara.

Dijelaskan Khairatun, kehidupan kedepan akan semakin kompleks sehingga segala persiapan perlu dilakukan sejak dini untuk mencetak generasi kedepan yang lebih baik. Melalui program-program TP-PKK diharapkan dapat membantu pemerintah desa maupun kabupaten dan negara untuk meningkatkan kualitas hidup kesehatan bagi masyarakat. Khusus bagi ibu-ibu hamil dan yang menyusui bayi berusia di bawah 2 tahun akan dituntaskan untuk mendapatkan intervensi yang tepat guna dari sisi kesehatan dengan mengerahkan semua kekuatan di bidang kesehatan yang dimiliki.

“Salah satu yang kita lakukan adalah Pemberian Makanan untuk Bayi dan Anak (PMBA) bagaimana nanti kita berikan pemahaman kepada masyarakat tentunya sasaran kita untuk berprilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kita ingin bahwa stunting di Kabupaten Lombok Barat ini akan terjadi penurunan dalam wujud percepatan dan pada akhirnya kita akan bebas stunting,” harapnya.

Sementara itu Konselor PMBA Dikes Provinsi NTB Luh Suwandini menerangkan, bahwa masalah stunting merupakan ancaman bagi Indonesia. Menurtnya anak stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisik tapi juga pertumbuhan otak. Efeknya, SDM menjadi tidak produktif yang berdampak pada terganggunya kemajuan negara.

“Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah hadir untuk masyarakat dalam menurunkan stunting. Upaya pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan RI telah melakukan intervensi gizi spesifik meliputi suplementasi gizi makro dan mikro seperti pemberian tablet tambah darah, Vitamin A, taburia, kemudian pemberian ASI Eksklusif dan MP-ASI, kampanye gizi seimbang, pelaksanaan kelas ibu hamil, pemberian obat cacing, penanganan kekurangan gizi, dan JKN,” katanya.

Menurut Luh, stunting merupakan manifestasi dari kegagalan pertumbuhan yang dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun (1000 Hari Pertama Kelahiran). Pencegahan dan penanggulangan stunting harus dimulai secara tepat sebelum kelahiran dan berlanjut sampai anak berusia dua tahun.

Masalah gizi anak yang menyebabkan stunting dan kekurangan gizi pada ibu hamil seringkali tidak disadari baik itu oleh individu, keluarga, maupun masyarakat. Sedangkan peran petugas kesehatan termasuk masyarakat menjadi penting dalam mensosialisasikan gizi baik di Posyandu atau Puskesmas. Hal penting lainnya adalah memperhatikan gizi pada remaja putri, terutama oleh orang tuanya. Remaja putri tersebut harus memiliki gizi yang cukup agar kelak ketika hamil mampu memberi asupan gizi pada janinnya.

NUR HIDAYAH RESMI PIMPIN DPRD LOMBOK BARAT

Giri Menang, 24 September 2019 – Setelah tertunda satu bulan lebih, unsur Pimpinan DPRD Lombok Barat (Lobar) definitif akhirnya dilantik. Pelantikan digelar melalui Rapat Paripurna Istimewa di Gedung DPRD Lobar, Selasa (24/9).

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur NTB Nomor 171.2/689 Tahun 2019, unsur pimpinan DPRD Lobar defintif yang telah disetujui Gubernur Zulikeflimansyah itu adalah Ketua, Hj. Nnur Hidayah dari Partai Grindra, Wakil Ketua 1 Hj. Nurul Adha dari PKS, Wakil Ketua 2, Imam Kafali dari Golkar, dan Wakil Ketua 3, Ahmad Suparman dari PPP.

“Palu pimpinan secara resmi kami terima dan sekaligus memberi makna bahwa wewenang dan tanggung jawab dalam memimpin DPRD Kabupaten Lombok Barat lima tahun kedepan menjadi wewenang dan tanggung jawab kami,” ucap Nur Hidayah dalam sambutannya.

Ditambahkannya, Rapat Paripurna Istimewa memberikan legistimasi yang kuat dalam mengemban amanah sebagai pimpinan DPRD Lobar kedepan. Sehingga tidak ada keraguan atau kendala dalam pelaksanaan tugas kewenangan dan tanggung jawab sebagai pimpinan DPRD kedepan.

“Ini menjadi titik awal mulainya amanah yang dipercayai kepada kami,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid saat membacakan sambutan Gubernur NTB Zulkieflimansyah berharap agar para wakil rakyat dibawah pimpinan yang baru mampu bekerja dengan baik. Gubernur juga berharap agar sinergitas antara eksekutif dan legislatif dapat terjalin lebih baik lagi.

“Semoga Ketua DPRD terpilih atas amanah dan kepercayaan masyarakat mampu merangkul aspirasi dari segenap anggotanya yang membawa suara masyarakat Kabupaten Lombok Barat,” katanya.

“Pimpinan DPRD priode 2019 -2024 yang memancarkan keindahan ibarat sunrise baru terbit memancarkan harapan baru. Sedangkan Pimpinan DPRD lama ibarat sunset yang baru terbenam, yang telah menorehkan prestasi. Sehingga kedepan antara Legislatif dan Eksekutif diharapkan dapat saling membangun kerja yang bersinergi, kerja yang saling dukung, serasi dan tidak saling mendomiasi satu dengan lainnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya tegas,” lanjutnya. (Humas Lobar)

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/nur-hidayah-resmi-pimpin-dprd-lombok-barat

Rekon Rumah Pasca Gempa Berakhir Desember 2019

Giri Menang, Senin 23 September 2019 – Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Lombok Barat, Lalu Winengan memaparkan, rehabilitasi dan rekonstruksi (Rekons) rumah pasca gempa sudah selesai sekitar 60 persen. Dari prosentase ini, hanya kabupaten Lombok Barat yang dinilai baik secara fisik maupun administrasi. Sementara kabupaten Lombok Utara (KLU), Lotim, Kodya Mataram dan Loteng, masih kurang dari 50 persen.

Kendati demikian kata Winengan, pemerintah pusat sudah memberi deadline (batas waktu) penyelesaian rekonstruksi sampai 31 Desember 2019. Hal tersebut dilaporkan Winengan pada acara pertemuan Pengarahan Dandim 1606 Lombok Barat bersama Bupati Lombok Barat terkait percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa di Gedung Taman Budaya, Narmada, Senin (23/9/2019).

“Dari sisa sekitar 40 persen, kita optimis rekons rumah pasca gempa bisa selesai total hingga batas waktu yang telah di tentukan,” kata Winengan.

Menurut mantan Komandan Sat Pol PP Lombok Barat ini, sisa rekons yang belum terealisasi, hingga sisa waktu sekitar tiga bulan lagi, semua komponen pemerintah bersama fasilitator, aplikator dan pokmas diminta bekerja sama dengan baik dan ada hasil. Sisa rekons yang 40 persen atau sekitar 30 ribuan unit ini, Winengan berharap, jika fasilitator, aplikator dan pokmas dalam melaksankan tugas tidak ada yang nakal, Winengan optimis realisasi rekons hingga batas waktu 31 Desember 2019 bisa diselesaikan.

“Yang penting selama mereka tidak ada yang nakal, Insya Allah bisa selesai,” katanya.

Sementara itu, Dandim 1606 Lombok Barat, Kolonel Czi Efrijon Kroll mengemukakan, sisa pekerjaan rekon tidak menjadi permasalahan yang cukup signifikan. Cuma kata dia, yang dikuatirkan adalah terjadinya kelangkaan dan mahalnya material semen. Jika ini terjadi, pihaknya akan menggelar operasi pasar bersama Polda NTB. Hal ini dilakukan agar pihak suplier semen tidak memainkan harga di atas harga standar pemerintah yang sah.

“Jika ada suplier yang terbukti menaikkan harga di luar kewajaran, kita akan proses,” kata Efrijon dihadapan Bupati Lombok Barat, perwakilan Kapolres Lombok Barat, Kalat BNPB Lombok Barat, Kadis Perkim, Perwakilan BRI serta ratusan peserta yang tergabung sebagai pasilitator, aplikator dan pokmas.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid menyatakan apresiasi yang tinggi kepada Dandim 1606 Lombok Barat. Karena telah mengajak semua komponen yang terlibat langsung dalam rekons rumah pasca gempa.

Bupati mengajak semua harus yakin, dengan bekerja sama dan silaturahim, apa yang dikerjakan diharapkan akan bisa cepat selesai. Semua kesulitan akan bisa diatasi, karena dengan kerja sama dan silaturahmi, pekerjaan akan cepat selesai dan mendapat keberkahan.

“Beberapa waktu lalu, saya sudah menandatangani SK terbaru terkait tambahan rumah yang rusak ringan, sedang dan berat, termasuk memperbaiki data anomali sebelumnya,” tegas bupati.

SK ini lanjut bupati, sudah dilanjutkan ke BNPB pusat dan selanjutnyaakan direalisasi dalam bentuk pencairan dana. (Humas Lobar)

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/rekon-rumah-pasca-gempa-berakhir-desember-2019

PESONA SENGGIGI FESTIVAL 2019, GUBERNUR : RUSA, HARIMAU, DAN GEMPA BUMI

Giri Menang, Jum’at 20 September 2019 – Event tahunan Festival Senggigi tahun ini cukup berbeda. Event yang kini bernama Pesona Senggigi Festival
2019 mengambil tema singkat namun unik : Coffee and Art. Bertempat di Pantai Senggigi (19/9), Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Zulkiflimansyah dalam sambutannya menyambut hangat para wisatawan dengan menggunakan Bahasa Inggris yang fasih. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menceritakan tentang kisah seekor rusa dan harimau (deer and tiger) di Asia. Setiap hari tuturnya, seekor rusa bangun dan sadar bahwa dia harus berlari lebih cepat dari harimau atau dia akan terbunuh. Pada saat yang sama,lanjutnya, sang harimau bangun dan sadar bahwa dia harus mampu berlari lebih kencang dari seekor rusa paling lambat atau dia akan kelaparan.

“Tidak masalah apakah Anda harimau atau rusa, saat matahari muncul, kita lebih baik berlari”, ujarnya menggambarkan ajakan untuk hidup yang bersemangat apapun masalah yang menimpa.

Kisah rusa dan harimau tersebut merupakan pembuka cerita gubernur tentang masyarakat NTB yang bangkit setelah gempa melanda setahun yang lalu, 2018. Gubernur lalu mengutip satu kata bijak bahwa mereka yang benar-benar kuat adalah mereka yang meskipun terjatuh tujuh kali namun mampu bangkit delapan kali.
“Kami di Lombok, dihantam gempa tidak hanya tujuh atau delapan kali, tapi dua ribu bahkan tiga ribu kali, tapi kami mampu menghadapinya dengan lebih kuat,” ujar Gubernur berbahasa Inggris.

Hal itu terjadi, lanjut gubernur, karena berperannya modal sosial berupa kebersamaan, persatuan, dan perasaan senasib sepenanggungan. Gubernur berharap, kedatangan para wisatawan akan membawa kegembiraan bagi masyarakat.

“Semoga kami bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam menyambut Anda semua di Lombok dan di Nusa Tenggara Barat,” harap Gubernur.

Pada bagian lain sambutannya, Gubernur Dr. Zul merasa bersyukur dengan menggeliatnya wisata Senggigi. Dari data yang dipegangnya, sejak dibukanya direct flight Perth, Australia ke Lombok tanggal 9 Juni yang lalu, jumlah turis Australia melonjak lebih 400 persen yang datang ke Lombok. Bisa dibayangkan,lanjutnya, kalau ada direct flight Sydney-Lombok, Melbourne-Lombok, maka Senggigi dan Lombok Barat akan makin banyak dikunjungi.

“Kami bergembira dengan menggeliatnya banyak tamu yg hadir di tempat kita. Mudah-mudahan kita memastikan tempat kita menjadi tempat yg aman ramah menyenangkan penuh kekeluargaan hingga semua orang bakalan mencintai untuk mengunjungi tempat yg kita cintai ini,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid dalam sambutannya menyambut baik kegiatan Pesona Senggigi Festival 2019 ini, terlebih dengan kehadiran gubernur.

“Event ini berlangsung tepat setelah satu tahun Bapak (Gubernur) dilantik menjadi gubernur. Selamat Pak Gubernur, semoga terus bisa memberikan yg terbaik bagi Nusa Tenggara Barat,lebih-lebih bagi Lombok Barat,” ujar mantan Ketua Komisi Pemilihan (KPU) NTB 2008-2013 ini.

Selain Festival Senggigi, bupati menyebut beberapa event wisata yang akan berlangsung di Lobar. Yaitu Senggigi Sunset Jazz tanggal 3 November dan Perang Topat pada 6 Desember. Dalam event Senggigi Sunset Jazz, bupati menyebut akan ada kejutan siapa saja yang akan hadir, tanpa menyebutkan siapa.
“Event penutup pariwisata adalah Perang Topat di Pura Lingsar. Ini merupakan potret kebhinekaan yg ada di Lombok Barat, Lombok, dan Nusa Tenggara Barat. Bisa menjadi contoh bagi daerah lain bahwa pluralisme itu adalah sunnatullah,hukum alam yang harus kita jaga bahkan kembangkan” ujarnya.

Bupati juga menyebut salah satu event yang akan berlangsung di Sekotong tahun 2020 yaitu International Sekotong Marathon. Pada kesempatan itu, bupati mengharapkan gubernur mengadakan event lari dari Pantai Senggigi ke Pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara.

“Pemandangannya luar biasa, saya yakin akan menarik banyak wisatawan,kita sebut saja misalnya Senggigi-Nipah Run”, usul bupati.

Tema Pesona Festival Senggigi “Coffee and Art” mengandung makna bahwa hampir semua orang suka kopi, demikian juga kesenian. Hal ini terlihat dari serangkaian acara yang berlangsung dari tanggal 19 hingga 22 September melibatkan kopi dan seni. Beberapa di antaranya : latte art competition, melage Pembayun Sasak, Gendang Beleq, Tari Oncer Manok Belage, Tari Nandak Betawi, talkshow tentang coffee and lifestyle bersama Gilang Ramadhana dan Prawoto Indarto, peresean, dan lain-lain.

Kepala Dinas Pariwisata Lobar, H. Ispan Junaidi, dalam laporannya menyebutkan kata Pesona di depan Festival Senggigi kali ini merupakan singkatan dari pesan, eksibisi, olahraga, dan atraksi yang merepresentasikan berbagai kegiatan yang dilakukan.

“Kopi adalah teman saat sendiri atau ramai-ramai. Kopi tidak punya perasaan, karena kalau punya dia punya perasaan, akan memilih orang yg meminumnya,” ujar Ispan mengutip seorang penulis.

Pembukaan Pesona Senggigi Festival 2019 secara resmi dibuka ditandai dengan pemukulan Gendang Beleq oleh Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Wakil Bupati Lobar Hj. Sumiatun, Ketua DRPD Lobar Hj. Nurhidayah, dan Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani. (Humas Lobar)

http://humas.lombokbaratkab.go.id/portal/node/berita/pesona-senggigi-festival-2019-gubernur-rusa-harimau-dan-gempa-bumi

1 183 184 185 186 187 395