Qori, Remaja Lombok Barat Tuntaskan Misi Jelajah Nusantara

Giri Menang, Senin 2 September 2019 – Tim Penjelajah Gowes Nusantara mengakhiri misinya di Lombok, tepatnya di kawasan wisata Senggigi yang berada di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Setelah melintasi 48 kabupaten/kota di Indonesia, tim tiba di Senggigi sekitar pukul 16.00 Wita, Sabtu (31/8) lalu.

Kedatangan tim yang terdiri dari 15 pesepeda andal dan 13 orang official beserta rombongan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI ini disambut meriah masyarakat Lombok Barat.

Tim Penjelajah adalah bagian dari kegiatan Gowes Nusantara yang merupakan progran prioritas Kemenpora RI untuk menyentuh langsung dan mengajak masyarakat untuk mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.

Tim memulai ekspedisi mengarungi nusantara sejak tahun 2017. Saat itu, tim melakukan perjalanan dari Sabang sampai Magelang. Tahun 2018, tim menelusuri Sulawesi dan Jawa, dan tahun ini tim memulai perjalanan dari titik 0 km di Merauke dan berakhir di Lombok, NTB. Tercatat, tim berhasil menempuh jarak 3.400 km menaklukan nusantara.

Terpilihnya Lombok sebagai titik finish ekspedisi Tim Penjelajah Gowes Nusantara menjadi kebanggan sendiri bagi Qoriah Julilda Nur. Qori merupakan salah satu anggota Tim Penjelajah Nusantara asal Lombok Barat.

Remaja 17 tahun ini mengaku bangga bisa mewakili Lombok Barat dalam ekspedisi jelajah nusantara ini. Melalui aksi ini, Qori berharap semua masyarakat tertarik untuk rajin berolahraga.

“Sangat bangga. Di sini penyambutananya sangat luar biasa. Selama ekspedisi sangat menyenangkan, lelah bersama, terus sekarang kita haru berpisah. Ya sedih juga. Besok (minggu, red) sudah hari terakhir dan tanggal 2 teman-teman sudah pulang ke asal,” ungkapnya.

Ditanya kesiapan sebelum melakukan ekspedisi, Qori memang sudah melakukan persiapan khusus. Namun pengalaman di berbagai event diakuinya cukup membantu persiapannya baik secara fisik dan mental.

Qori sebelumnya sudah beberapa kali mengikuti event di berbagai daerah. Walaupun berhadapan dengan lawan yang lebih senior, prestasi yang diraihnya sangat membanggakan. Beberapa prestasi yang diraih antara lain, juara 1 Kejuaraan Nasional Triathlon di Jepara dan di Kuta Mandalika di tahun 2017, juara 2 di event yang sama tahun 2018 di Jepara, dan terakhir juara 1 Triathlon Internasional Palembang 2019 kategori umur.

Lombok Barat Jadi Titik Finish Gowes Nusantara 2019

Giri Menang, Senin 2 September 2019 –  Ribuan masyarakat sejak pukul 06.00 Wita pagi tumpah ruah di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Minggu (1/9/2019). Mereka adalah para penggemar olahraga sepeda dari beberapa wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang bersiap mengikuti event Gowes Nusantara 2019 yang bertagline “Ayo Bergerak, Dimana Saja, Kapan Saja dan Bersama Siapa Saja”.

Event tahunan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI ini menjadikan Lombok Barat sebagai lokasi terakhir kegiatan Gowes Nusantara 2019. Selain itu, kawasan wisata Senggigi juga menjadi titik finish tim Jelajah Gowes Nusantara 2019 yang telah menyelesaikan misi penjelajahan yang sangat panjang dari 0 Km di Sota, Merauke.

H. Fauzan Khalid, selaku Bupati Lombok Barat pun mengaku bangga karena Kabupaten Lombok Barat masih mendapat kepercayaan untuk kembali menjadi salah satu lokasi penyelenggaran Gowes Nusantara 2019 ini.

“Kami tentu sangat senang, dan kami Lombok Barat akan selalu siap ditunjuk sebagai penyelenggara, sebagai tuan rumah event apapun, terutama yang diinisiasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga,” katanya.

Fauzan juga mengajak masyarakat Lombok Barat untuk memasyarakatkan olahraga yang merupakan salah satu bentuk pembangunan sumber daya manusia, dan mengolahragakan masyarakat dengan mengajak semua untuk bisa hidup dengan gaya yang sehat.

Di tempat yang sama, Deputi Kemenpora RI Bidang Pembudayaan Olahraga, Raden Isnanta mewakili Menteri Imam Nahrawi merasa gembira atas sambutan dan dukungan masyarakat Lombok Barat. Ia berharap Lombok Barat dapat menjadi contoh bagi daerah lain sebagai daerah yang tidak malas bergerak.

“Semua komponen masyarakat hadir disini, Alhamdulillah berarti menunjukkan bahwa Olahraga didukung oleh semua komponen, kalau sudah didukung, kami optimis semua masyarakat Lombok, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Mataram dan lainnya bisa menjadi sehat dan bugar,” ungkapnya.

“Jangan sampai kita diklaim masyarakat yang malas bergerak, Lombok Barat harus jadi contoh, dan hari ini telah dibuktikan, ” tegas Isnanta.

Gelaran Gowes Nusantara 2019 diawali dengan pemanasan ringan dan senam bersama. Tepat pukul 07.00 Wita, seluruh peserta kemudian dilepas Bupati H. Fauzan Khalid didampingi Deputi Kemenpora Raden Isnanta.

Mengambil rute start dari halaman Hotel Montana Senggigi, para peserta yang terlihat mengenakan bermacam atribut dengan santai melaju bersama melalui Hotel Holiday Inn sebagai titik balik dan kembali finish di halaman Hotel Montana. Tidak ketinggalan seluruh anggota Tim Penjelajah Nusantara yang terdiri dari 15 atlet dari berbagai Provinsi dan 13 orang official bersepeda bersama ribuan masyarakat NTB.

Rangkaian acarapun ditutup dengan pengalungan medali bagi para Tim Penjelajah Nusantara, dan pembagian doorprize dan aneka hiburan bagi para peserta.

Fauzan Khalid Buka MTQ Pertama di Desa Gunungsari

Giri Menang, Senin 2 September 2019 – Pemerintah Desa Gunungsari menggelar acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat desa, Minggu (1/8) malam lalu. MTQ pertama yang pernah digelar di Desa Gunungsari ini juga dihadiri Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid.

Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Baldasur Kapa Desa Gunungsari ini dikuti lima cabang lomba. Mulai dari cabang lomba tartil yang diikuti 46 peserta dari seluruh dusun yang ada di Desa Gunungsari. Kemudian cabang lomba tilawah yang diikuti oleh 6 orang peserta, cabang lomba tahfiz Al-Qur’an yang diikuti 49 peserta, lalu ada cabang kaligrafi yang diikuti 10 peserta, dan lomba hadrah yang diikuti 10 peserta dari Kecamatan Gunungsari. Khusus cabang lomba hadrah pesertanya tidak hanya dari Desa Gunungsari saja, namun juga dari desa lainnya di Kecamatan Gunungsari.

Selain untuk meningkatkan kecintaan umat muslim terhadap isi kandungan Al-Qur’an untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sosial, kegiatan ini sengaja digelar sebagai upaya mengenang para pemimpin dan tokoh-tokoh yang telah memimpin Desa Gunungsari. Hal itu dikatakan Kepala Desa Gunungsari, Maliki Harun dalam sambutannya.

Maliki juga berjanji akan menghidupkan kembali program ‘serep jelo lampak ngaji’ milik Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Antusias dan semangat Pemerintahan Desa Gunungsari dalam menggelar MTQ ini mendapat apresiasi dari bupati. Ia berharap kegiatan ini dapat digelar secara rutin tiap tahunnya.

“Saya melihat desa-desa yang menggelar MTQ cukup meriah. Termasuk di Desa Gunungsari ini. Kita semua yakin bahwa dari lantunan Al-Qur’an di seluruh pelosok Pulau Lombok bencana yang di berikan Allah bisa berkurang karena keberkahan Al-Qur’an. Apa yang kita baca itu akan mempengaruhi udara, alam bahkan bumi, ” ujarnya.

Di akhir sambutannya, bupati mengajak masyarakat Gunungsari untuk bersama-sama mensukseskan MTQ Tingkat Provinsi NTB pada bulan Oktober mendatang. Kabupaten Lombok Barat akan menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi NTB yang rencananya dipusatkan di tiga tempat, yakni Kecamatan Gerung, Kediri, dan Gunungsari.

“Harapan saya Lombok Barat kembali menjadi juara. Masa kita tidak juara sebagai tuan rumah. Jadi tamu saja waktu di Bima kita juara,” pungkas Fauzan.

 

Pesona Peserta Gowes Nusantara Dibalik Panorama Alam Senggigi

Senggigi, Kominfo – Ribuan pesepeda lokal se NTB plus pesepeda dari seluruh nusantara terlibat dalam aksi Gowes Nusantara 2019,  startnya dari halaman depan Hotel Montana, Senggigi, Lombok Barat, Minggu (1/9/2029). Gowes Nusantara di kawasan wisata unggulan Lombok Barat ini sebagai etafe terakhir sekaligus pamungkas serangkaian gerakan sepeda Nusantara dari Ujung Papua hingga ke Lombok Barat.

Meski gelaran yang sama juga dilakukan di Kota Mataram dalam rangka memeriahkan hari jadi Kota Mataram tidak menyurutkan kesertaan pesepeda untuk mengikuti agenda nasional yang digagas kementerian pemuda dan Olahraga (Kepempora) ini.

Bertajuk “Ayo Bergerak, Dimana Saja, Kapan Saja, Dengan Siapa Saja itu”, antusias peserta begitu tinggi memeriahkan event spektakuler yang dihajatkan untuk memulihkan kondisi kepariwisataan Lombok Barat khususnya pasca dilanda gempa belum lama ini. Betapa tidak panorama alam Senggigi menjadi pesona tersendiri bagi ribuan peserta Gowes Nusantara.

Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemepora RI, Raden Isnanta mengajak masyarakat untuk terus berolahraga demi meningkatkan taraf kesehatan memang terus dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Kegiatan Gowes Nusantara tak hanya membangun kebersamaan, tapi juga kian menumbuhkan kesadaran akan hidup sehat. Jika fisik sehat, maka masyarakat akan menjadi lebih produktif. Mari kita rutinkan berolahraga, jangan sampai kita diklaim sebagai masyarakat yang malas bergerak,” ungkap Raden mengawali sambutannya.

Raden mengucap selamat selamat pada tim Jelajah Gowes Nusantara yang telah menuntaskan perjalanan panjang. Tim ini telah merakit dan merajut kebersamaan dan kebhinekaan. Tim ini telah menyaksikan keanekaragaman alam, budaya, dan kuliner nusantara. Semoga ini akan kian meningkatkan kebersamaan kita sebagai sebuah bangsa.

Raden Isnanta berpendapat, melalui Gowes Nusantara pula, kegiatan olahraga bisa digabungkan dengan wisata daerah. Digelarnya Gowes Nusantara etafe Lombok di tepi Pantai Senggigi jadi bukti kalau olahraga dan wisata bisa berjalan berdampingan, serta turut pula membangun kebersamaan. Terlebih dengan dukungan dari pemerintah daerah setempat, seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, M.Si turut bangga dikarenakan daerahnya kembali ditunjuk lokasi event nasional sekelas Gowes Nusantara. Karena itu orang nomor satu di Bumi Patut Patuh Patju ini mengaku tetap siap ditunjuk dalam ghelaran apa saja baik, tingkat regional, nasional dan internasional.

“Kami selalu mengajak masyarakat untuk giat berolahraga. Melalui olahraga, bisa dibangun kebersamaan di kalangan masyarakat nusantara,” terang mantan Ketua KPUD NTB ini.

Bupati mempertegas, bahwa Lombok Barat sangat menjunjung tinggi pluralisme. Pihaknya membuka pintu untuk siapapun warga Indonesia yang ingin tinggal dan menetap di Kabupaten Lombok Barat. Pihaknya tetap menjunjung tinggi kebersamaan.

“Ini sesuai dengan pesan yang dibawa oleh tim Penjelajah Gowes Nusantara,” tutup Fauzan. (Reporter/Fotografer: her).

 

 

 

Kukuhkan Kepala Sekolah, Bupati Lobar Tekankan Rekam Jejak

Giri Menang, Jum’at 30 Agustus 2019 – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid memandang sosok Kepala Sekolah adalah figur penting di dunia pendidikan. Untuk itu, pengangkatan Kepala Sekolah lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sangat memperhatikan rekam jejak dan kinerja dari seorang guru.

“Kepala Sekolah adalah jabatan yang menuntut tanggung jawab. Selain karena tugas untuk mendidik murid untuk menjadi cerdas, Kepala Sekolah juga memiliki tugas untuk mengkoordinasikan stakeholder di masing-masing sekolah,” kata Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid saat mengukuhkan 215 orang Kepala Sekolah, baik yang baru diangkat maupun yang dimutasi di Aula Kantor Bupati, Jum’at (30/8/2019).

Menurut Bupati, pengangkatan Kepala Sekolah sangat memperhatikan rekam jejak, baik secara akademis maupun etis sosial.

“Untuk penilaiannya,telah dibentuk tim yang melibatkan Pengawas, UPTD, bahkan melibatkan intel dari BaKesbangpol. Tugasnya melihat track record yang akan diangkat,” papar Fauzan.

Dengan begitu, tambah Fauzan, pihaknya tidak akan menempatkan seseorang Kepala Sekolah atau guru yang pernah terlibat pelanggaran etika dan hukum.

“Jika itu terjadi, maka tidak ada ampun, karena Kepala Sekolah atau guru adalah pendidik dan sumber keteladanan,” imbuhnya.

Dalam pengangkatan Kepala Sekolah, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat sudah mulai menempuhnya melalui ujian substansi yang akademis.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Barat M. Hendrayadi memastikan uji substansi tersebut adalah mekanisme yang wajib ditempuh untuk seorang guru dapat diangkat sebagai Kepala Sekolah.

“Seleksi Cakep (Calon Kepala Sekolah, red) itu diselenggarakan oleh LP2KS (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah, red) di bawah kementerian,” terang Hendrayadi saat dihubungi terpisah.

Untuk tahun ini, tambah Hendrayadi seleksi Cakep diikuti oleh 130 orang, namun dalam pengukuhan kali ini, tidak seluruhnya bisa ditetapkan sebagai Kepala Sekolah.

“Rata-rata hanya mutasi saja,” ungkap Hendra sambil memastikan angka berdasarkan data yang dimilikinya untuk peserta uji substansi yang ditetapkan sebagai Kepala Sekolah.

Dalam pengukuhan tersebut, terdapat 215 orang yang dikukuhkan dengan rincian 1 orang untuk menjadi Kepala SPNF atau SKB Gunung Sari, 4 orang Kepala Taman Kanak-Kanak, 25 orang Kepala SMP dan 185 orang Kepala SD. Selain itu, ada 4 orang Kepala SMP yang kembali dijadikan guru dan 13 orang yang sebelumnya menjadi Kepala SD kembali ditugaskan sebagai guru.

15 PERUSAHAAN DISERBU WARGA PENCARI LOWONGAN KERJA

Giri Menang, Rabu 28 Agustus 2019 – Ratusan warga pencari kerja berdesakan menyerbu stand. Tujuan mereka untuk mencari lowongan kesempatan kerja yang cocok. Sebanyak 15 perusahaan penyedia lowongan kerja sudah siap mempasilitasi. Para pencari kerja ini merasa terbantu dengan gelaran pesta lowongan kerja ‘Job Fair’ yang digelar Dinas Tenaga Kerja Lombok Barat, Rabu (28/8).

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Lombok Barat, Rusditah melaporkan, pelaksanaan job fair Kabupaten Lombok Barat tahun 2019 ini diikuti oleh 15 perusahaan, 5 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), dan 3 Balai Latihan Kerja (BLK). Salah satu BLK ini adalah BLK Bandung-Jawa Barat.

“Hajat dari Job Fair ini untuk memenuhi target indikator pemerintah Kabupaten Lombok Barat, baik dalam jangka waktu tahunan maupun lima tahun,” papar Rusditah dihadapan Bupati Lombok Barat, Kadisnakertrans NTB, Pejabat BP3TKI NTB, Pejabat BPJS Ketenagakerjaan NTB, Wakil Ketua DPRD, Kepala OPD Lingkup Pemkab Lombok Barat serta para perusahaan pelakasana job fair Lombok Barat tahun 2019.

Menurut Rusditah, kegiatan ini sebagai salah satu langkah untuk menurunkan angka penganguran terbuka (APT) yang berada pada angka 3,38 persen. Selanjutnya, partisipasi angkatan kerja berada pada angka 68,2 persen. APT ini kata Rusditah, setiap tahun ditargetkan turun lebih banyak lagi, sehingga pihaknya bisa mencapai angka yang lebih ideal.

“Kita berharap, angka pengangguran terbuka ini bisa kita minimalisir, paling tidak zero pengangguran terbuka,” harap mantan Camat Lingsar ini.

Rusditah menambahkan, kaitannya dengan partisipasi angkatan kerja. Dengan berkurangnya penganguran, maka partisipasi angkatan kerja akan lebih terbuka. Langkah ini, kata dia, tidak akan bisa jalan tanpa adanya dukungan semua pihak melalui sejumlah kegiatan nyata.

Disnakertrans Lombok Barat telah mencoba melakukan kerjasama dengan beberapa seperti BLK Bekasi, BLK Bandung, BLK Lombok Timur dan sejumlh BLK yang hadir dalam Job Fair ini.

“Khusus untuk BLK Bandung, akan merekrut sepuluh calon peserta pelatihan untuk otomotof dan manufaktur,” sebut Rusditah seraya menyebut ada 3 LPK untuk magang ke Jepang dan Jerman.

Langkah ini sebagai upaya untuk mengurangi angka pengangguran dan peningkatan partisipasi angkatan kerja.

Di tempat yang sama, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid menyatakan apresiasi yang tinggi kepada Disnakertras Lombok Barat. Karena telah menyelengarakan kegiatan job fair ini. Bupati mengaku, selama ini, Pemkab Lombok Barat tahun 2014 silam mulai menggelar job fair. Menyusul tahun 2016 digelar juga, tapi diinisiasi oleh pihak swasta.

“Tahun 2019 ini saya apresiasi kepada keluarga besar Disnakertras Lombok Barat. Dan saya berharap, kegiatan ini jangan untuk yang terakhir, harus diprogram tiap tahun,” pinta bupati.

Dikaitkan dengan angkatan kerja, bupati menyebut, angka pengangguran berada pada angka 3,28 persen, bahkan naik mencapai 3,3 persen lebih. Dimungkinkan, kenaikan ini dipengruhi oleh faktor krisis yang secara rata-rata provinsi dan nasional, angka pengangguran Lombok Barat naik 0,2 persen. Dengan naiknya angka pengangguran ini, maka bupati sangat berterima kasih atas digelarnya kegiatan job fair ini.

Bupati juga berharap, masyarakat jangan hanya dalam konteks mencari lowongn kerja, tetapi bisa menyediakan lapangan kerja, minimal untuk dirinya sendiri. Untuk itu lanjut bupati, pemda bersama DPRD banyak menyiapkan bantuan dengan tujuan untuk penciptaan lapangan pekerjaan. Bantuan angaran ini menurut bupati, jangan begitu menerima bantuan lalu prosesnya selesai, tapi setiap program harus ada tindak lanjutnya.

Terlepas dari pengakuan bupati, ada ungkapan testimoni yang disampikan oleh sejumlah pencari lowongan kerja. Semisal Syamsul Bahri. Pemuda asal Desa Terong Tawah kecamatan Labuapi ini mengaku, merasa terbantu dengan gelaran job fair ini. Melalui job fair ini, kata dia, bisa memilih dan memilah lapangan kerja yang sesuai dengan skill.

“Info job fair ini saya dapat dari medsos, untuk itu kegiatan ini sangat bagus, berkesempatan untuk mendapatkan pekerjaan,” aku Syamsul Bahri seraya serius menulis data yang harus diisi dalam form yang disiapkan perusahaan.

Senada dengan itu, Laila yang sengaja datang dari Lombok Tengah pun punya target yang sama dengan Syamsul Bahri. Laila mengatakan, job yang paling cocok buat dirinya adalah sebagai admin. Sementara job lain sedang ditelusuri setiap stand yang dipenuhi pencari kerja.

Dari 15 perusahaan yang siap memfasilitasi, salah satunya adalah PT. Gandari Jaya. Lembaga Pelatihan Kerja ini mengarahi peserta untuk magang dan kuliah di Jerman. Jika telah lulus dalam menjalani pelatihan, peserta disiapkan pasilitas uang saku, konsumsi dan akomodasi, asuransi kesehatan, pendidikan gratis selama di Jerman serta sertifikat pengalaman kerja.

“Syarat menjadi peserta di Gandari Jaya, pria-wanita usia 18-28 tahun, lulus SMA sederajat, menguasai dasar bahasa Inggris, sehat jasmani rohani, lulus pra medical check up, SKCK dan telah lulus tes A2,” sebut Wahyu Gunawan, fasilitator PT. Gandari Jaya.

Skill Kadek Mahayani Tak Perlu Diragukan

Giri Menang, Rabu 28 Agustus 2019 – Talenta dan skill Kadek Mahayani pantas diacungi jempol. Gadis asal Lingkungan Montongsari, Kelurahan Gerung Utara Kecamatan Gerung, Lombok Barat ini sukses sebagai juara tiga Asean Skill Competitions (ASC) 2019. Untuk itu, putri dari pasangan I Komang Subawe dan Ni Luh Ayu Sartinah ini berhak berbaur dengan 70-an peserta ASC se-Indonesia.

ASC adalah event dua tahunan yang melombakan berbagai jenis keterampilan yang digagas oleh para meneri tenaga kerja se-Asia Tenggara.

ASC, awalnya terbentuk pada November 1992. ILO/APSDEF (Asia and Pasific Skill Development Program) bersama dengan Pemerintah Jepang, menggelar seminar Kompetisi Nasional di Chiba, Jepang. Saat itulah, muncul ide untuk mengadakan kompetisi serupa di kawasan Asia Tenggara.

Maka pada September 1993, mulai dipersiapkan pertemuan para Menteri Tenaga Kerja se-Asia Tenggara yang diorganisir oleh ILO/APSDEP di Chiba, Jepang. Pertemuan ini dihadiri oleh Indonesia, Malaysia, Thailand dan Philipina. Mereka sepakat untuk mengadakan kompetisi keterampilan. Tujuannya, selain meningkatkan hubungan bilateral, tapi juga sebagai tolak ukur, sejauh mana tingkat kompetensi tenaga kerja muda.

Dalam ajang ASC ini, tahapan yang diikuti Kadek meliputi seleksi daerah dan nasional. Pada ASC XIII tahun 2019 yang digelar di NTB pada Mei lalu, diikuti oleh 50 orang peserta, termasuk Kadek Mahayani yang ikut dalam kejuruan fashion technology. Setelah dinyatakan lulus seleksi daerah, Kadek selanjutnya harus megikuti seleksi nasional, karena telah sukses memenuhi passing grade untuk mengikuti seleksi nasional di Jakarta dan Semarang.

Dalam seleksi nasional (seleknas), Kadek Mahayani yang saat itu masih sebagai siswi SMKN 4 Mataram, berhasil keluar sebagai juara tiga tingkat nasional sekaligus mewakili Indonesia di tingkat Asia untuk jurusan Fashion Technology.

Ditemui saat gelaran Job Fair Kabupaten Lombok Barat, Rabu (28/8) kemarin, Kadek yang didampingi sang ayah mengemukakan, setelah Kadek mengikuti kegiatan Pelatihan Character Building, selanjutnya pada September 2019 akan dilanjutkan dengan kegiatan program Pelatihan Bahasa Inggris sejak tanggal 1 hingga 31 September mendatang.

Selanjutnya pada bulan Oktober-Desember 2019, seuruh peserta mengikuti pemusatan pelatihan (TC) tahap 1 yang telah ditetapkan sesuai kejuruan masing-masing.

Belum berhenti sampai disitu, pada bulan Januari-Juli 2020, Kadek kembali mengikuti TC tahap 2.

“Setelah tahap persiapan itu dilaksanakan, maka dipilih dua orang peserta lagi yng akan mewakili Indonesia pada ASC VIII di Singapura pada tahun 2020 mendatang,” kata gadis kelahiran Buleleng (Bali), 7 Februari 2000 itu.

Skill Kadek Mahayani Tak Perlu DiragukanTalenta dan skill Kadek Mahayani pantas diacungi jempol. Gadis asal Lingkungan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Kamis, 29 Agustus 2019

Desa Digital Percepat Pelayanan Masyarakat Berbasis Online

Gerung, Diskominfotik – Desa digital menjadi tematik pengembangan desa ke depan menjadi desa berbasis informasi teknologi (IT) yang syarat dengan pelayanan publik melalui sistem digitalisasi guna mempercepat pelayanan masyarakat melalui jaringan online. Kecuali itu desa digital dimaksudkan untuk mempercepat perwujudan kesejahteraan umum. Menciptakan desa yang profesional, efektif, efesien, bertanggung jawab. Memperkuat ekonomi desa serta mengatasi kesenjangan pembangunan nasional dan memperkuat masyarakat desa sebagai subjek pembangunan.

Dalam rangka itulah Pemkab Lombok Barat melalui Dinas Kominfo Statistik tengah berupaya memacu setiap desa di Lombok Barat untuk bisa membentuk desa digital.

Plt Kepala Dinas Kominfo Statistik Lombok Barat Ali Asgar, SH ditemui di ruang kerjanya, Kamis (29/8/2019) menjelaskan, dari 123 desa/kelurahan se Lombok Barat hingga saat ini baru 17 desa yang sudah mengarah dan merespon positif untuk disegerakan pembentukan desa digital melalui pendampingan alih teknologi informasi dari Diskominfo Statistik.

“Diharapkan dengan terbentuknya desa digital ini pelayanan akan segala kebutuhan masyarakat bisa terlayani dengan cepat, tepat, akurat dan hemat. Selain itu terbentuknya desa digital akan mengurangi praktik-praktik percaloan atas pelayanan masyarakat,” kata Ali Asgar didampingi Kabid Egov Diskominfo Lobar Halid, SH.

Ia menambahkan, dengan adanya desa digital ini ke depan ingin mewujudkan Lombok Barat menuju kabupaten smart city, sehingga semua desa diharapkan nantinya memiliki website. Selain itu searah dengan tujuan pembangunan di Lobar yang tertuang dalam RPJMD yakni meningkatkan SDM Lombok Barat yang semakin meningkat.

“Hal ini juga sejalan dengan arah dan tujuan pembangunan nasional dibawah pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk membangun dan mengembangkan SDM masyarakat Indonesia yang jauh lebih baik. Sehingga dengan adanya desa digital ini pengembangan dan peningkatan SDM akan jauh lebih cepat khususnya di Lombok Barat. (her)

LOMBOK BARAT MENUJU KABUPATEN ELIMINASI MALARIA

Giri Menang, Rabu 28 Agustus 2019 – Beberapa pemerintah daerah sudah menunjukkan komitmen untuk mempercepat eliminasi malaria di masing-masing daerahnya. Termasuk Pemerintah Kabupaten Lombok Barat yang sebenarnya sudah mencanangkan pada 2019 sebagai kabupaten eliminasi malaria.

Namun sejak Agustus 2018, dengan terjadinya gempa 7 SR membuat situasi berubah drastis. Di luar perkiraan, kasus Malaria menjadi sangat cepat menyebar. Dari yang awalnya hanya tiga kasus, kemudian selama bencana hingga Desember 2018 menjadi 1.015 kasus positif Malaria di Lombok Barat.

Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat H. Rachman Sahnan Putra usai membuka kegiatan ‘Monitoring dan Supervisi Penanggulangan Malaria di Kabupaten Lombok Barat’ di Hotel Santika Mataram, Rabu (28/8).

Kegiatan yang digelar oleh Yayasan Save the Children itu juga dihadiri jajaran Dinas Kesehatan Lombok Barat, para Camat, Kepala UPT BLUD Puskesmas, Kepala Desa, dan masyarakat.

“Dengan berbagai upaya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dibantu oleh provinsi, pusat, daerah-daerah lain, beberapa NGO, lembaga swadaya masyarakat melakukan upaya-upaya pencegahan, penanggulangan, pengobatan setiap kasus Malaria. Tahun 2019 ini masih ada 332 kasus yang terus kita kawal supaya tidak menyebar dan sembuh dari malaria,” jelas Rachman.

Bencana gempa satu tahun silam menjadi salah satu momen terberat yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat. Di saat pemerintah berupaya memulihkan kondisi pasca gempa, kasus Malaria di tengah masyarakat terdampak gempa tiba-tiba muncuk dan semakin lama semakin besar.

Dengan kondisi darurat saat itu, kemampuan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, baik SDM, sarana prasarana, bahkan anggaran untuk memulihkan kondisi dari ancaman malaria sangat minim.

Bupati H. Fauzan Khalid kemudian menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Malaria untuk Kabupaten Lombok Barat. Walaupun penetapan status tersebut berisiko secara politis, namun bupati tidak ingin mengambil resiko lebih besar lagi dengan tidak menetapkannya.

Untuk itu, dengan mempertimbangkan keselamatan masyarakat, maka Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menetapkan KLB Malaria untuk tiga wilayah kerja Puskesmas Meninting, Puskesmas Gunungsari, dan Puskesmas Penimbung saat itu.

Pasca penetapan dan dukungan pemberitaan media berskala nasional, penanganan malaria tersebut menjadi lebih massif. Hasilnya, berbagai pihak seperti Kementerian Kesehatan, BNPB, WHO, Unicef, dan lainnya ikut membantu pemerintah daerah.

“Beberapa NGO juga ikut terlibat, salah satunya adalah yang saat ini dibackup oleh UNICEF, yaitu Save The Children. Mereka juga melakukan pemerikasaan sediaan darah lanjutan di lapangan, melakukan pelatihan terhadap kader, meningkatkan kapasitas petugas, petugas laboratorium, petugas perawat yang turun. Kemudian mereka ada tim, ada 12 tim yang diketuai oleh seorang dokter, terus melakukan pemantauan di lapangan dalam rangka mencegah penyebaran lebih lanjut,” paparnya.

Bersama Yayasan Save the Children, Dinas Kesehatan Lombok Barat selama enam bulan terakhir juga sudah melakukan upaya pengentasan penyakit malaria melalui program Preventing and Response to Malaria Outbreak (Promote).

“Semua upaya ini kita harapkan nantinya Lombok Barat benar-benar tujuan akhirnya, goalnya adalah kabupaten yang Eliminasi Malaria, artinya terbebas dari Malaria. Mohon do’a dari kita semua dan upaya kita semua. Ini akan bisa terlaksana kalau semua orang, semua stakeholder ikut bergerak bersama-sama mencegah, menanggulangi Malaria di Kabupaten Lombok Barat,” harap Rachman.

https://www.facebook.com/humaslobar/photos/pcb.2215940071861661/2215939585195043/?type=3&theater

PKK KECAMATAN LABUAPI JUARAI LOMBA MASAK SERBA IKAN TINGKAT KABUPATEN

Giri Menang, Rabu 28 Agustus 2019 – Dalam rangka menciptakan ragam menu masakan ikan untuk kesehatan masyarakat, mencegah stunting dan mencerdaskan anak, Dinas Kelautan dan Perikanan Lombok Barat menggelar lomba masak serba ikan tingkat Kabupaten Lombok Barat.

Berdasarkan kreativitas, penyajian, cita rasa, higienis, nilai gizi, dan bagaimana tingkat keterampilan dalam memasak, PKK Kecamatan Labuapi berhasil keluar sebagai juara pertama. Nantinya, PKK Kecamatan Labuapi juga akan mewakili Lombok Barat dalam ajang serupa untuk tingkat Provinsi NTB.

“Alhamdulillah PKK Kecamatan Labuapi menjadi juara pertama. Terimakasih atas semua dukungan para pihak, dari Dinas Kelautan dan Perikanan, TP-PKK Kabupaten, dan juga anggota TP-PKK Kecamatan Labuapi. Selama ini kami selalu melakukan pelatihan-pelatihan dengan mengundang para cheff untuk memberikan pembinaan,” ujar Hj. Lina, Ketua TP-PKK Kecamatan Labuapi.

Sementara itu Sekda Lombok Barat H. Moh. Taufiq dalam kesempatan itu menargetkan PKK Kecamatan Labuapi sebagai perwakilan Lombok Barat menjadi juara di NTB. Mengambil contoh Desa Suranadi yang berhasil mengharumkan nama Lombok Barat melalui Lomba Desa tingkat nasional, sekda yakin PKK Kecamatan Labuapi mampu berprestasi layaknya Desa Suranadi.

“Tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Hal ini saya bandingkan dengan lomba desa di NTB dengan jumlah desa itu ada 995 desa. Kenapa Desa Suranadi sanggup dan mampu? Karena mereka punya kemauan untuk menjadi juara. Makanya moto kita adalah ‘Mantap’, yakni Amanah, Sejahtera, dan Berprestasi. Berprestasi disegala bidang. Kalau kita memang berusaha semaksimal mungkin insyaalah kita bisa dan jangan pernah patah semangat,” tutur Taufiq.

“Kalau kita sudah berlomba ditingkat level atas maka dinas dan pemda jangan lepas tangan. Apa yang lemah ditahun kemarin kita perbaiki dan tampilkan. Setiap OPD di kabupaten Lombok Barat harus punya prestasi di bidangnya. Kalau kita ingin jadi juara pertama mental kita harus mental juara karena itu akan memberi kita semangat. Pak Kepala Dinas dan Sekertariat Daerah akan full membackup Labuapi untuk bisa menang ke tingkat provinsi,” lanjut Taufiq.

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Rabu, 28 Agustus 2019

1 186 187 188 189 190 395