DPRD setuju bahas PPAS APBD perubahan lobar 2017

Giri Menang, Kamis 27 Juli 2017 – DPRD Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menyatakan setuju untuk membahas Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Perubahan Lobar 2017. Pernyataan tersebut disampaikan juru bicara Badan Anggaran DPRD Lobar, Munawir Haris, SIP melalui Rapat Paripurna, Kamis (27/7).

Dilaporkan Munawir, asumsi dasar persetujuan dibahasnya PPAS APBD-P 2017 tersebut karena meningkatnya PAD sebesar Rp.98 milyar lebih (6,12%) serta meningkatnya penerimaan daerah sebesar Rp.1,4 milyar lebih. Selain itu, kata Munawir, terjadi peningkatan pengeluaran daerah sebesar 80,74%.

Dijelaskan Munawir, dalam permendagri No. 1 tahun 2011, tentang Pedoman Perubahan II atas permendagri No.2 tahun 2006, bahwa perubahan APBD bisa dilakukan apabila terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA PPAS, pelampauan atau tidak tercapainya proyeksi pendapatan daerah, sumber dan penggunaan yang ditetapkan dalam KUA PPAS. Alasan berikutnya adalah keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya hanya digunakan pada tahun berjalan.

Dalam permendagri No. 18 tahun 2017 tentang pedoman penyusunan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah 2017, juga disebutkan, bahwa penyesuaian ABPB dapat menyebabkan ada saldo anggaran, harus digunakan pada tahun berjalan.

Sebelum juru bicara Badan Anggaran menyatakan persetujuannya, di tempat yang sama, Pemerintah Daerah Lobar, melalui Sekda HM. Taufiq terlebih dahulu menyampaikan laporannya. Menurut Taufiq, sesuai Permendagri No.21 tahun 2011 tentang perubahan ke-2 Permendagri No. 13 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa perubahan APBD dapat dilakukan apabila, terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi KUA, dapat terjadi berupa tidak tercapainya proyeksi pendapatan daerah, alokasi belanja daerah, sumber dan penggunaan pebiayaan yang semua ditetapkan dalam KUA.

Dalam sidang paripurna DPRD kali ini, Badan Anggaran akan menggelar sidang untuk berikutnya dengan pembahasan yang berbeda. Untuk itu eksekutif diharapkan hadir pada sidang tersebut yang rencananya akan digelar Senin mendatang. (LPA/humas)

Koperasi Jangan Sakit !

Giri Menang, Rabu 26 Juli 2017 – Secara konstitusi, Koperasi merupakan soko guru perekonomian Indonesia. Koperasi tidak boleh hanya tulisan dalam konstitusi saja, tapi harus diaplikasikan dengan nyata. “Koperasi itu harus maju dan kuat. Basicnya adalah kebersamaan. Hasil serta manfaatnya dapat dirasakan bagi kesejahateraan masyarakat Lombok Barat,” ujar Bupati Lobmok Barat, H. Fauzan Khalid pada acara HUT Koperasi ke-70 di Gedung Budaya Narmada, Rabu (26/7).

Dari data yang ada, koperasi yang ada di Lombok Barat berjumlah 520 koperasi. Namun, hanya 25% yang dikatakan sehat, selebihnya 75% dikatakan tidak sehat karena tidak melakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT). RAT sendiri dimaksudkan agar koperasi dapat berkembang dengan baik dan mampu memberikan kesejahteraan kepada anggotanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM, I Nyoman Sembah akan melakukan pembinaan bagi koperasi yang “sakit”. “Koperasi yang tidak melaksanakan RAT akan dibina untuk menjadi sehat. Yang sehat juga akan dilakukan pembinaan agar lebih berkembang,” ujarnya.

Untuk itu, Dinas Koperasi Lombok Barat berencana akan meluncurkan Klinik Koperasi Sehat (KKS) yang nantinya berfungsi sebagai tempat konsultasi dan pelayanan.

Nyoman Sembah berharap, dinas yang dipimpinnya mampu mengembalikan kejayaan koperasi di Lombok Barat.

Hadir pada acara tersebut diantarantya, Ketua DPRD Lombok Barat, Sekda Lombok Barat, Kapolres, para Kepala SKPD, Camat serta seluruh Gerakan Koperasi se-Lombok Barat. (ded/and/humas)

458 PKB/PLKB Se-NTB Jadi Pegawai Pusat

Giri Menang, Rabu 26 Juli 2017 – Sebanyak 458 tenaga Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) se-NTB diserahterimakan dari pemerintah kabupaten/kota ke pemerintah pusat. Serah terima tersebut ditandatangani langsung oleh masing-masing kepala daerah di Hotel Grand Legi, Rabu (26/7). Untuk Lombok Barat (Lobar) sendiri penandatanganannya dilakukan oleh Sekda Lobar H. Moh. Taufiq.

Kepala BKKBN Provinsi NTB, Dr. L. Ma’rifudin, M.Si memaparkan, 458 orang PKB/PLKB tersebut nantinya berubah status menjadi pegawai pusat dan diberdayakan di daerah. Secara detail Ma’rifudin merincikan jumlahnya per kabupaten/kota. Untuk PKB/PLKB dari Kota Mataram berjumlah 27 orang, Lombok Barat 57 orang, Lombok Tengah 52 orang, Lombok Timur 138 orang dan Lombok Utara 7 orang. Sementara itu untuk Sumbawa Barat 17 orang, Kabupaten Sumbawa 54 orang, Dompu 24 orang, Kabupaten Bima 61 orang dan Kota Bima 21 orang.

Di era otonomi daerah ini, lanjutnya, banyak PKB/PLKB yang dimutasi jadi pejabat daerah. Akibatnya terjadi kekurangan tenaga PKB/PLKB. Seharusnya rasio PKB/PLKB di tiap desa adalah satu berbanding satu, tapi kenyataannya sekarang sudah berkurang menjadi satu petugas untuk tiga desa.

“Ini tentu berakibat turunnya intensitas kunjungan ke rumah-rumah akseptor. Dampak selanjutnya yakni perkembangan KB di NTB bisa stagnan,” ujarnya.

Lebih lanjut dipaparkan, total peserta KB aktif hingga saat ini di NTB sebanyak 761.318 akseptor dengan 264.227 menggunakan MKDP. Pengguna KB pria hingga saat ini terbilang sangat kecil yakni hanya 0,06 persen dari jumlah peserta KB aktif.

Sementara itu Wakil Gubernur NTB H. Moh. Amin, SH, M.Si berharap dengan beralihnya status dari pegawai daerah menjadi pegawai pusat, kesejahteraan PKB/PLKB bisa meningkat. “Apapun status kepegawaiannya, yang terpenting adalah pengabdian kepada nusa dan bangsa,” ujarnya.

Dijelaskan, saat ini sebanyak 50 persen perkawinan masih dalam kisaran umur 15-19 tahun. Ini tentunya akan membahayakan SDM di masa depan, kesehatan dan pada ujungnya akan berkaitan dengan kemiskinan. Untuk itu Moh. Amin minta segepan PKB/PLKB agar jangan sampai kendor dalam bekerja.

“Kolaborasi dengan pihak lain harus tetap dijaga, karena pekerjaan ini tidak bisa dikerjakan sendiri,” pungkasnya.

Diwawancarai terpisah, Kepala BKBPP Lobar Ramadhan Harianto menjelaskan, jumlah PKB/PLKB di Lobar sebanyak 57 orang dengan rincian PKB 50 orang, dan PLKB 7. Ke 57 orang tersebut bertugas untuk memberikan penyuluh di 122 desa se Lobar. Jika dihitung berarti 1 orang menangani 2 desa.

“Kita masih kekurangan 65 orang lagi. Idealnya 1 desa ditangani 1 orang,” ujar Kang Hari, panggilan akrab Ramadhan Hariyanto. (afgan/humas)

Logo HUT RI ke 72

 

Peringatan HUT RI Ke-72

  1. Tema dan Logo Peringatan HUT ke-72 Kemerdekaan RI Tahun 2017 [download]
  2. Pedoman Penggunaan Identitas Visual HUT ke-72 Kemerdekaan RI Tahun 2017 [download]
  3. Turunan Logo untuk Merchandise HUT ke-72 Kemerdekaan RI Tahun 2017 [download]
  4. Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara tentang Partisipasi Menyemarakkan Bulan Kemerdekaan [download]

 

“Toleransi Harga Mati”

Giri Menang, Senin 24 Juli 2017 – Ketika di tempat lain ketenangan dan kenyaman beragama menjadi hal langka, hal itu tidak berlaku di Desa Mareje dan Desa Mareje Timur, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Masyarakat di kedua desa ini secara turun temurun tetap memelihara keberagamannya.

Desa Mareje merupakan Desa induk. Sebagai langkah untuk percapatan pembangunan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat kemudian melakukan pemekaran menjadi dua desa, yakni Desa Mareje dan Mareje Timur.

Terdapat dua agama besar yang dianut oleh masyarakat kedua desa tersebut yakni agama Islam dan Budha. Meski demikian mereka tetap memelihara kedamaian.

“Toleransi merupakan harga mati yang ada di setiap jiwa masyarakat kami. Jika ada pembanguan Masjid maupun Vihara semua dikerjakan secara gotong royong. Musyawarah untuk mufakat merupakan solusi terbaik untuk setiap permasalahan yang ada,” tegas H.M. Hadran Farizal Kepala Desa Mareje Timur, usai melaksanakan acara halal bihalal di Dusun Apit Aik, Senin (24/7).

Perkawinan antara seseorang yang beragama Islam dan beragama Buddha sering terjadi di kedua desa ini. “Kita tetap selesaikan secara adat. Pihak wanita mengikuti agama yang dianut suaminya,” tambahnya.

Kedamaian yang tercipta juga terwujud akibat dari masih adanya ikatan keluarga dari para pemeluk beda keyakinan ditempat ini. “Setiap Hari Raya Islam maupun Budha tradisi saling mengunjungi tetap kami lakukan. Jika ada acara hajatan kita saling mengundang,” terang Nasib, tokoh agama Budha asal Mareje saat ditemui di kediamannya.

Sementara itu Babinkamtibmas Aiptu Nengah Sudiana mengutarakan, semenjak tahun 2010, di masing-masing dusun telah terbentuk Pam Swakarsa yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Poskamling ada setiap dusun, Kepala Dusun kita libatkan langsung menjadi Ketua Satgas. Masing-masing Pam swakarsa dilengkapi dengan Orari. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan kita jika terjadi gangguan seperti pencurian, perampokan dan masalah lainnya,” pungkasnya. (Humas Lombok Barat)

Kepala BKN Kagumi Lombok

Giri Menang, Jum’at 21 Juli 2017 – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI, Bima Haria Wibisana mengaku bangga datang ke Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Selain karena sambutan yang cukup baik, tapi juga tempat berlangsungnya kegiatan silaturahmi pun cukup menarik perhatiannya. “Ini Pendopo ya ? Kayu ukirannya artistik,” katanya menyanjung Bencingah Agung.

Hal itu dinyatakan Bima disela-sela sambutannya pada acara silaturahmi rombongan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKN di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat, Jumat (21/7).

Menurut Bima, pihaknya sudah lama mengenal Sekotong. Bahkan dia mengakui pernah datang ke Sekotong. Hal ini juga ditunjang oleh istrinya yang memerlukan data-data disertasi tentang pengairan wilayah Sekotong serta sejumlah tempat di Lombok Utara (KLU). “Jadi, saya tahu banyak tentang Sekotong. Ya memang indah sekali,” ujarnya kagum. “Kalau istri saya cari data, saya cari alam pemandangan,” tambahnya.

Bima mengakui, di Lombok ini memang banyak tempat wisata, bahkan sampai menyebut air awet muda di Narmada. “Saya juga pernah cuci muka, ow.. rasanya awet muda lima tahun,” candanya seraya tertawa lebar.

Namun menurutnya, tempat-tempat wisata di Pulau Lombok belum dikembangkan dengan baik. Padahal kata dia, kawasan seperti Mandalika Resort di Lombok Tengah sebagai andalan wisata utama, cuma belum ada gerakannya.

Rencananya, usai acara di Bencingah, rombongan terlebih dahulu melakukan Sholat Jum’at di Masjid Patut Patuh Patju bersama Bupati Lobar, H.Fauzan Khalid, baru kemudian menuju Hotel Cocotinus Sekotong tempat berlangsungnya Rakernas BKN. (LPA/humas)

Bupati Ingatkan Tanam Nilai Silaturahim

Giri Menang, Senin 24 Juli 2017 – Melanjutkan budaya halal bihalal yang telah turun temurun ada, masyarakat Desa Mareje Timur, Kecamatan Lembar menggelarnya dengan mengundang Bupati H. Fauzan Khalid, Senin (24/7). Acara yang hakekatnya merupakan ungkapan saling menghalalkan kesalahan dan kekhilafan serta memupuk kepedulian dan kebersamaan ini digelar di Masjid Al Abror Dusun Apit Aik.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan, penanaman nilai silaturahim merupakan hal mendasar dalam agama Islam.
“Dimana kita tinggal hendaknya kita membina hubungan baik dengan Allah SWT dan manusia. Jika kedua hal ini baik, maka keberhasilan akan mudah diraih,” jelasnya.

Masyarakat Mareje sendiri memiliki dua agama, yakni Islam dan Budha. Meski demikian, kekompakan, kebersamaan dan keamanan tetap terpelihara di tempat ini. “Ini patut ditiru oleh desa lain. Mari tetap jaga kondisi yang stabil ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Mareje Timur, H. M. Hadran Farizal mengatakan halal bihalal ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan di setiap dusun yang ada di Desa Mareje. Acara ini dimaksudkan untuk menyatukan masyarakat sehingga rasa kekeluargaan tetap terjaga.

“Menjalin silaturahmi dan kebersamaan akan memanjangkan umur serta memudahkan terbukanya pintu rezeki. Hal inilah yang menyebabkan kami melaksanakan acara halal bihalal ini,” terangnya di hadapan bupati dan warganya.

Hadran menambahkan, dengan tetap digelarnya halal bihalal di setiap dusun, diharapkan akan tumbuh semangat persatuan sehingga semangat membangun desa akan tumbuh di masyarakat. (Humas Lobar)

Lobar Bangga Plural

Giri Menang, Minggu 23 Juli 2017 – Kesibukan yang dijalani Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid tidak menyurutkannya untuk nemanfaatkan hari libur dengan turun menyapa warganya. Sore tadi (23/07) ia menghadiri Acara Keagamaan masyarakat Umat Hindu, tepatnya Acara Pujawali Pura Dalam Siwa Pranawa di Pemangkalan Desa Batu Mekar Kecamatan Lingsar.

Fauzan mengaku sangat bangga dengan toleransi dalam pluralitas seluruh masyarakat Kabupaten Lombok Barat. Toleransi itu diwujudkan dengan saling menghargai perbedaan, saling menghormati, dan bergotong royong dalam kebhinekaan.

“Islam dengan Hindu akur, Hindu dengan Kristen akur, Islam dengan Kristen akur, antar suku yang bermacam-macam dan tinggal di Kabupaten Lombok Barat semuanya akur. Dengan akur itu, Insya Allah kita akan aman,” ujar ayah 2 anak itu.

Alumni Pascasarjana Ilmu Politik UGM ini pun menyinggung banyaknya kegaduhan, bahkan isyu yang menjurus ke konflik yang akan meruntuhkan asas kebhinekaan di Indonesia, namun Fauzan menegaskan patut berbangga dengan semangat kebersamaan di Kabupaten Lombok Barat.

“Kebhinekaan itu justru memberi kita nilai-nilai luhur karena berkembang dalam nilai-nilai adat istiadat dan budaya masyarakat Kabupaten Lombok Barat,” ujarnya.

“Apapun agama kita, kita selalu taat di dalam menjalankan ajaran agama masing-masing,” pungkasnya di hadapan para pemangku, pandita, dan pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) tingkat Kabupaten dan Provinsi.

Dalam kesempatan akhir, orang Nomor Satu di Lombok Barat mengingatkan agar potensi kebhinekaan itu menjadi perekat sosisl dalam pembangunan. Selanjutnya ia menyerahkan secara simbolis beberapa administrasi kependudukan para warga yang hadir di acara tersebut.

Sementara itu Ketua PHDI Lobar I Nyoman Sembah menyambut gembira Pujawali yang dihadiri oleh petinggi Lombok Barat itu. Mengatas namakan Umat Hindu di Lombok Barat, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM itu menyatakan terima kasihnya kepada Bupati H. Fauzan Khalid karena selalu menyempatkan diri bila diundang setiap kegiatan Pujawali di banyak tempat ibadah umat Hindu.
“Biarpun minoritas, kami merasa diperhatikan,” pungkasnya.

Dalam kegiatan tersebut, hadir Camat Lingsar Rusditah, Kepala Dinas Dukcapil Lobar, Kepala Dinas PUPR Lobar I Made Artadana, Kepala Diskominfo Lobar Budi Dharmajaya, Dirut RS Tripat Gerung Arbain, dan para pemuka Umat Hindu se Kecamatan Lingsar Narmada. (Humas Lombok Barat)

e

Terima Peserta Rakernas BKN, Sekda Promosikan Sekotong

Giri Menang, Jum’at 21 Juli 2017 – Para peserta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKN bersama 14 perwakilan kantor Regional BKN pagi tadi (21/7) tadi tiba di Lombok Barat (Lobar).

Kedatangan para peserta ini disambut Sekda Lobar dan segenap jajaran Pemkab Lobar di Bencingah Agung Giri Menang, Gerung. Para peserta Rakernas ini sendiri rencananya akan menggelar kegiatan Raker di Kecamatan Sekotong.

Moment penyambutan para peserta Rakernas ini dimanfaatkan oleh Sekda Lobar H. M. Taufiq untuk mempromosikan Kecamatan Sekotong.

“Kami bangga atas kepercayaan Kepala BKN yang telah memilih Kecamatan Sekotong. Bagi kami, Bapak tidak salah memilih Sekotong sebagai tempat Raker,” kata Taufiq di hadapan Sekda NTB, Kepala BKD NTB dan seluruh peserta Raker.

Secara panjang lebar Sekda H.M. Taufiq menjelaskan, banyak yang tidak tahu tentang Sekotong. Daerah ini merupakan salah satu wilayah kecamatan yang berada paling ujung selatan. Luas Sekotong ini sendiri separuh dari luas Lobar.

“Luasnya sekitar 1.053 km2. Tapi penduduknya hanya 52 ribu jiwa,” ujarnya.

Dijelaskan, Sekotong banyak memiliki pulau-pulau kecil yang oleh masyarakat setempat disebut gili. Jumlah gili ini sekitar 23 buah yang bertebaran di perairan Sekotong.

Sekda berharap kepada para peserta agar nantinya sesampai di Sekotong, jangan hanya diam di hotel, tapi gunakan untuk rekreasi.

“Kalau bisa, Rakernya jangan terlalu lama, tapi rekreasinya yang lama,” seloroh H.M. Taufiq yang disambut aplaus hadirin.

Tak sampai di situ, Sekda juga mempromosikan sejumlah gili yang mulai terkenal seperti Gili Tangkong, Gili Nangu, Gili Sudak, Gili Kedis, dan gili lainnya.

“Kalau tidak berkunjung ke gili-gili tersebut, sama artinya tidak datang ke Sekotong,” pungkasnya. (LPA/humas)

Siaga Kebakaran, Dinas PMK Ajak Pemuda Desa Berlatih Apar

Giri Menang, Kamis 20 Juli 2017 – Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kabupaten Lombok Barat menggelar simulasi dan pelatihan untuk melatih kemampuan teori dan praktek sekaligus pengenalan kepada delapan perwakilan pemuda desa yang ada di Lombok Barat (Lobar). Perwakilan pemuda desa ini akan menerima pelatihan selama dua hari (19-20 Juli) di Kantor Dinas PMK Lobar di Gerung.
“Para peserta pelatihan ini diharapkan akan menjadi cikal bakal relawan yang ada di masing-masing desa. Kami tidak akan berhenti sampai disini, hingga semua desa bahkan di setiap dusun terbentuk satgas dan relawan pemadam kebakaran,” kata Kepala Dinas PMK Lombok Barat Fauzan Husniadi saat membuka acara, Rabu (19/7) kemarin.

Pada prinsipnya, sambung Fauzan, kebutuhan armada di Lobar masih sangat jauh. Untuk itu, pihaknya menggelar pelatihan ini agar masyarakat paham sehingga mampu meminimalisir terjadinya kebakaran.
Kebakaran yang terjadi di wilayah Senggigi beberapa waktu lalu menjadi peringatan keras bagi institusinya. Tercatat, sejak 2014 hingga akhir 2016, menurut data Dinas PMK, Kabupaten Lombok Barat telah mengalami 121 peristiwa kebakaran. Paling banyak terjadi di Kecamatan Gerung yaitu 36 kejadian diikuti Kecamatan Lembar 18 kejadian, Kecamatan Kediri 13 kejadian, Kecamatan Batulayar 12 kejadian dan di kecamatan lainnya rata-rata dibawah 10 kali kejadian. Kerugian yang diderita juga sangat besar yakni Rp. 3,939 milyar.

Sedangkan di semester awal (Januari-Juli) tahun 2017 ini, sudah tercatat ada 16 kejadian yang mayoritas disebabkan oleh korsleting listrik.

Sebagai langkah antisipatif lainnya, dalam waktu dekat ini Pemkab Lobar rencananya akan meluncurkan posko kebakaran di beberapa titik di wilayah Lombok Barat. “Agustus besok kita akan launching posko kebakaran di Batulayar. Kami juga mengharapkan partisipasi dan dukungan dari semua pihak untuk sama-sama bersinergi,” harapnya.

Menanggapi minimnya kebutuhan utama PMK seperti armada, Asisten ll H. Poniman mengatakan, Pemkab Lobar akan berupaya melengkapi sarana dan prasarana mulai dari alat-alat serta beberapa unit armada.

“Kita tidak hanya menyiapkan sarana dan prsarana, akan tetapi SDM juga. SDM tidak terbatas kepada petugas resmi, namun juga pemberian pemahaman dan pelatihan kepada masyarakat. Tahap pertama melalui pihak desa dan tahap berikutnya kepada masyarakat yang dirasa rentan terhadap bahaya kebakaran,” jelasnya. (emi/humas)

1 270 271 272 273 274 397