Fokus Kurangi Jumlah Stunting Di Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan Terpilih Belajar Ke Vietnam

Giri Menang, Selasa 21 November 2017 – Setelah terpilih sebagai salah kabupaten percontohan dalam penurunan angka kasus stunting di Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, H. Rachman Sahnan Putra bersama delapan kabupaten terpilih lainnya memenuhi undangan dari pusat untuk belajar lebih jauh tentang upaya penurunan stunting di Vietnam. Kegiatan kaji banding sendiri berlangsung selama tiga hari dan dipusatkan di kota Hanoi dan beberapa provinsi di Vietnam Tengah.

Kabupaten Lombok Barat terpilih sebagai salah satu daerah percontohan karena pemerintah pusat menganggap komitmen dari kepala daerahnya dinilai sangat baik dalam menghadapi stunting. Komitmen tersebut berhasil menurunkan kasus stunting dari 49 % pada tahun 2007 (riskesdas 2007) menjadi 32.8 % pada tahun 2016.

Rachman mengatakan, dipilihnya Vietnam sebagai wahana belajar, karena Vietnam menjadi salah satu negara yang cukup berhasil menurunkan angka kasus stunting. Tercatat, jumlah kasus stunting di Vietnam pada tahun 2000 terbilang cukup tinggi, yaitu sekitar 43 persen. Dalam kurun waktu 15 tahun, Vietnam berhasil menurunkan kasus stunting menjadi 23 % di tahun 2015.

“Selanjutnya hasil kaji banding di Vietnam ini akan dikombinasikan dengan upaya dan sistem yang sudah dibangun di Kabupaten Lombok Barat dengan berbagai inovasi yang telah dilakukan,” kata Rachman melalui pesan singkat, Selasa (21/11).

Dijelaskannya, beberapa inovasi yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Lombok Barat diantaranya sensus terhadap seluruh balita di Lombok Barat, inovasi Gerakan Masyarakat Sadar Gizi (Gemadazi) dan upaya penguatan sistem melalui e-Puskesmas, e-Pustu, e-Poskesdes dan e-Posyandu.

“Tanggal 28 November ini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten akan diminta sebagai narasumber dalam acara bootcamp yang akan dihadiri oleh 100 kabupaten prioritas, masing-masing kabupaten terdiri dari tujuh orang, mulai dari Sekda, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan beberapa dinas terkait,” tambahnya.

Rencananya, seluruh bupati dan walikota terpilih akan dipanggil oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam rangga membangun komitmen untuk mengatasi masalah stunting di Indonesia pada pertengahan Desember 2017. (humas)

FAUZAN : DENGAN AL-QUR’AN KITA BAHAGIA

Giri Menang, Senin 20 November 2017 – Sebagai bentuk komitmen untuk mendukung pembangunan Pondok Pesantren (Ponpes), Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid secara langsung melakukan peletakkan batu pertama asrama dan ruang belajar Ponpes Mawa’izzunnisyan di Dusun Majeti Lauk, Desa Kramajaya, Kecamatan Narmada, Senin (20/11).

Turut hadir pada peletakan batu pertama tersebut Bupati Lombok Timur, Ali BD, TGH. Nasrudin Muhdi, TGH. Izzuddin Toyib, Camat Narmada, Kepala Desa, para santri Ponpes Mawa’izunnisyan serta tokoh agama dan masyarakat setempat.

Ketua Panitia, H. Basirun mengakui, pembangunan gedung dan asrama Ponpes sangat dibutuhkan karena setiap tahunnya santri yang belajar terus meningkat.

Ponpes Mawa’izzunnisyan termasuk satu-satunya pondok yang fokus dan eksis dalam memberikan bimbingan Al-Qur’an. “Al-Qur’an kita jaga dari segi tulisan dan bacaan serta makna dan pengamalannya. Kami punya Tuan Guru Ali Hafiz Alimuddin yang mengabdikan hidupnya untuk membina Al-Qur’an,” katanya.

Bupati H. Fauzan Khalid dalam kesempatan itu juga memberikan motivasi kepada seluruh santri Ponpes untuk terus belajar Al-Qur’an. “Dengan mempelajari Al-Qur’an hidup kita akan bahagia. Al-Qur’an akan menyinari masa depan bagi yang belajar. Belajar Al-Qur’an itu mulia, maka jangan ragukan masa depan kalian pasti diangkat derajat dengan kemuliaan Al-Qur’an,” pesannya. (dedy/humas)

Cegah Potensi Korupsi, Pemkab Lobar Terapkan E-Planning

Giri Menang, Senin 20 November 2017 – Proses pelaksanaan perencanaan daerah merupakan tahapan awal dari proses pembangunan daerah yang diidentifikasi memiliki resiko yang besar dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Adapun faktor suka dan tidak suka, faktor kedekatan dan faktor-faktor lainnya, sering menjadikan upaya untuk mewujudkan perencanaan yang baik, berkualitas dan berdasarkan prioritas pembangunan menjadi terabaikan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Baihaqi pada acara pembukaan Pelatihan Sistem Informasi Manajemen Daerah SIMDA Perencanaan (e-Planning) untuk perangkat daerah dan perangkat desa se-Kab.Lobar di Aula Kantor Bupati Lobar, Senin (20/11).

Lebih jauh H. Baihaqi mengatakan, salah satu cara untuk meminimalisir hal tersebut yaitu dengan cara memanfaatkan informasi dan teknologi di dalam melaksanakan perencanaan melalui penggunaan aplikasi SIMDA Perencanaan (e-planning).

“Penerapan SIMDA Perencanaan ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan proses perencanaan, keselarasan antara dokumen perencanaan, akuntabilitas kinerja perencanaan serta yang tidak kalah penting adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya yang kita miliki, baik itu sumber daya manusia maupun sumber daya yang lainnya,” ujarnya.

Diharapkan nantinya hasil dari pelatihan kali ini adalah dapat dimanfaatkannya aplikasi SIMDA Perencanaan dalam penyusunan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2019 mendatang oleh seluruh perangkat daerah.

Sementara itu di tempat yang sama, Asisten II Setda Kab. Lobar, H. Poniman mengatakan pelatihan ini sesungguhnya bertujuan untuk perangkat daerah serta perangkat desa agar bisa lebih cermat, cepat, dan lebih efisien didalam melaksanakan dan menggunakan anggaran.

“Semakin besar anggaran yang dikelola tentu semakin rumit. Oleh karena itu manfaatkan aplikasi SIMDA Perencanaan (e-planning) ini,” pesannya.

Kegiatan diikuti sekitar 200 peserta dan diisi oleh narasumber dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi NTB. (ardi/humas)

Kepala BNN NTB Tantang ASN Lobar

Giri Menang, Senin 20 November 2017 – Kepemilikan Narkoba bagi masyarakat sudah kian menggila. Bahkan Pejabat serta Aparatur Sipil Negara (ASN) pun tidak tertutup kemungkinan memiliki dan terlibat sebagai pemakai dan bandar narkoba. “Seperti Wakil Ketua DPRD Bali yang beberapa waktu lalu tertangkap karena terbukti jadi bandar narkoba,” papar Kepala Badan Narkoba Nasional (BNN) NTB, Brigjenpol Imam Margono saat memberikan sambutan pada acara Rapat Pimpinan II Lobar di Aula Utama Kantor Bupati di Giri Menang-Gerung, Senin (20/11).

Kata mantan Kapolda NTB ini, test uriune bagi pejabat dan ASN sudah sering dimanipulasi dan itu tidak cukup. Alasannya, begitu ada pengumuman di suatu lembaga akan digelar test urine, maka kesempatan bagi pemakai, 2-3 hari sebelumnya sudah tidak memakai.

Test urine ini kata Imam, sering disalahgunakan, karena hal itu tidak mencukupi. “Kalau dengan test rambut saya berani tantang, kapanpun memakai pasti akan ketahuan, silahkan dicoba,” tantangnya di hadapan Bupati, Sekda, Asisten, Staf Ahli, Kapolres serta seluruh SKPD lingkup Pemkab Lobar.

Selain penandatanganan MoU antara Bupati Lobar dengan Kepala BNN NTB terkait pemberantasan narkoba di Lobar, Rapim juga diisi dengan sejumlah agenda lainnya. Di antaranya adalah, pengukuhan Dewan Kesenian Lombok Barat (DKLB), penyerahan secara simbolis hibah tanah serta penyerahan peta penetapan batas desa kecamatan Narmada-Lingsar.

Lebih lanjut dipaparkan Imam Margiono, MoU ini merupakan implementasi dari surat edaran Kemenpan RI. Ada hal yang penting dalam surat edaran ini antara lain, pemerintah daerah turut memfasilitasi dalam rangka kegiatan sosialisasi tentang narkoba. Selanjutnya dilakukan kegiatan test urine bagi personil di lingkungan Pemda Lobar serta membentuk satgas dan relawan.

“Masalah narkoba belum benar-benar steril, mulai dari polisinya, eksekutif dan legislatinya, semuanya dari masyarakat tingkat nelayan berurusan degan narkoba,” jelas Imam Margono. (LPA/humas)

Angota PPK dan PPS Resmi Dilantik

Giri Menang, Sabtu 18 November 2017 – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Suhaimi Samsuri melantik 50 anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan 366 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang berasal dari 10 Kecamatan yang ada di Lobar. Pengambilan sumpah yang diikuti penandatanganan berita acara pelantikan dilakukan di Aula Kantor Bupati Lobar, Sabtu (18/11).

Usai melantik, Suhaimi mengingatkan para anggota PPK-PPS untuk dapat bekerja seoptimal mungkin. Tidak lupa dirinya mengingatkan beberapa pekerjaan yang harus dilakukan oleh PPK. Di antaranya, membantu KPU Kabupaten dalam pemutakhiran data pemilih, daftar pemilih, sementara, dan daftar pemilih tetap. PPK-PPS juga harus membantu KPU Kabupaten dalam menyelenggarakan Pemilihan dan melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Lobar di tingkat kecamatan yang telah ditetapkan KPU.

Selanjutnya menerima dan menyampaikan daftar pemilih kepada KPU Kabupaten, mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh PPS diwilayah kerjanya. Lalu melakukan rekapitulasi hasil penghitungan suara dari seluruh PPS diwilayah kerjanya dalam rapat yang harus dihadiri oleh saksi peserta pemilihan dan Panwas kecamatan.

Suhaimi juga menginstuksikan masing-masing PPK dari setiap kecamatan agar langsung melaksanakan rapat pleno PPK untuk memilih ketua dan membagi tugas anggota PPK. “Hal ini untuk mempermudahkan kelancaran pelaksanaan tugas PPK,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kesbangpoldagri Lobar, H. M. Fajar Taufik mewakili bupati mengatakan, meskipun tugas dan wewenang PPK dan PPS tidak ringan akan tetapi demi kesuksesan dan kelancaran Pemilu di Lobar diharapakan para anggota ini agar bekerja dengan sungguh-sungguh dan menjadikan Pemilu ini menjadi Pemilu yang Langsung, Umum , Bebas dan Rahasia (Luber).

Pelantikan juga dihadiri oleh Perwakilan KPU Provinsi NTB, unsur Polres Lobar, Kejari dan Pimpinan SKPD serta para camat. (budi/humas)

Sekotong Tengah Raih Juara Lomba Toga Tingkat Nasional

Giri Menang – Desa Sekotong Tengah Kecamatan Sekotong Lombok Barat berhasil meraih juara lomba pemanfaatan tanaman obat keluarga (Toga) dan akupresur tingkat nasional untuk ketegori daerah terpencil. Sekotong tengah mewakili NTB lolos masuk 4 besar menyisihkan saingan dari 27 provinsi se-Indonesia. Sebelumnya, Dusun Suredadi Desa Sekotong Tengah telah dinilai oleh Tim Penilai dari Kementerian Kesehatan (Kemnkes) RI pada pertengahan oktober lalu.

Kepala UPT Puskesmas Sekotong Tengah, Nyoman Adnyana Putra menyatakan bahwa pemberitahuan pemenang lomba toga tingkat nasional Kamis lalu oleh Dikes Lobar dan Provinsi. Pemberitahuan tersebut diterima melalui surat resmi.

“Kami diundang oleh Kemenkes ke Solo untuk penyerahan trofi juara tanggal 27-29 ini. Tapi kita belum tahu apakah juara I, II atau III. Yang jelas, kita masuk nominasi juara tigkat nasional,” jelas Kapus Sekotong ini, Jum’at (18/11).

Selain menghadiri pemberian trofi tersebut, pihaknya juga akan melakukan persentasi kisah sukses dalam lomba toga tersebut. Kemungkinan dirinya besama Camat dan Kades akan mendampingi dua kader toga untuk presentasi.

Kades Sekotong Tengah L. Sarapudin menyatakan sangat bersyukur memperoleh juara nasional. Pihaknya berencana berangkat untuk mendampingi kader toga saat penerimaan trofi dan sertifikat juara. “Alhamdulillah kita masuk juara nasional,” ungkapnya.

Terkait persiapan lomba, diakui, pemanfataan toga di Dusun Suredadi sudah bagus, baik dari sisi jenis tanaman, pemanfataan lahan dan administrasi. Sejauh ini, jenis tanaman toga yang dikembangkan sebanyak 75 jenis.

“Pada pembahasan APBDes kita anggarkan 30 juta tahun depan, sebelumnya hanya 5 juta,” jelasnya.

Sebelumnya, Tim Penilai lomba tanaman obat keluarga (Toga) turun ke Dusun Suredadi Desa Sekotong Tengah Kecamatan Sekotong. Tim Kemenkes RI ini turun melakukan penilaian terhadap desa Sekotong Tengah yang masuk nominator lomba toga dan akupresur kategori daerah terpencil, mewakili Lobar dan NTB diajang nasional tersebut. Desa ini kali pertama masuk lomba tingkat nasional. Tim dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI yang berjumlah lima orang diketuai Drs IG Bagus Sarjana tiba di dusun suredadi, lokasi penilaian pemanfataan toga. Tim penilai kemudian terbagi menjadi beberapa orang mewawancarai Sekda, Kepala Dikes, dan camat serta kades terkait peranan dalam pembinaan toga. Setelah itu tim turun ke rumah-rumah warga untuk mengecek langsung pemanfataan toga di pekarangan warga.

Kwarcab Lobar Gelar Karang Pamitran

Giri Menang – Untuk pertama kalinya, pertemuan akbar yang dikenal dengan nama Karang Pamitran digelar di Lombok Barat. Kegiatan ini merupakan pertemuan besar bagi pramuka dewasa yang tidak lain untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan sekaligus mempererat hubungan kekeluargaan sehingga mampu meningkatkan mutu pendidikan keperamukaan dan satuannya.
Dengan kegiatan Karang Pamitran ini juga diharapkan dapat menambah keakraban sesama pembina serta dapat mendorong minat serta bakat peserta didik di masing masing sekolah. Hal itu dikatakan H. M. Yamil selaku ketua panitia di sela-sela kegiatan di Bumi Perkemahan Karang Bayan Kecamatan Lingsar, Jum’at (17/11).

Pertemuan Karang Pamitran ini melibatkan seluruh SD dan SMP se-Lombok Barat. Tercatat, 293 peserta yang merupakan para penggalang, pembina siaga, penegak dari gugus depan dan pangkalan dari 145 sekolah hadir dalam kegiatan tersebut.

Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka (Mabicab) Lombok Barat, Bupati Lombok Barat yang diwakili oleh Sekda H. Moh. Taufiq usai membuka kegiatan mengaku bangga dan sangat mengapresiasi kegiatan Karang Pamitran yang baru pertama digelar oleh Kwarcab Lombok Barat tersebut.

“Mudah-mudahan ini menjadi kegiatan tahunan oleh Kwarcab Lombok Barat. Ke depan saya harap agar sekolah-sekolah lebih banyak mengirimkan peserta agar kegiatan semakin meriah,” harapnya. (dedy/humas)

Khairatun: Kader Posyandu Harus Bekerja Maksimal

Giri Menang – Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Hj. Khairatun Fauzan Khalid menekankan, seluruh kader Posyandu yang ada di wilayahnya supaya bekerja dengan maksimal. Penekanan itu bukan tidak beralasan. Semuanya demi meningkatkan kesehatan masyarakat sasaran. Selain itu, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) para kader cukup komplek, terutama dalam membantu Pemkab Lobar dalam melaksanakan pembangunan bidang kesehatan.

Pernyataan tersebut, disampaikan Khairatun saat membuka secara resmi kegiatan Orientasi Kader Posyandu tingkat Kabupaten Lobar di Aula Utama Kantor Bupati di Giri Menang-Gerung, Jumat (17/11).

“Semua ini saya tekankan dalam rangka kualitas pengabdian kita sebagai kader Posyandu,” tegasnya.

Khairatun juga menyinggung kegiatan penilaian Lomba Sekolah Sehat (LSS) tingkat provinsi NTB. Di Lobar, kegiatan LSS ini diwakili oleh tiga sekolah dengan tingkat berbeda. Untuk tingkat SD, dwakili oleh SDN 1 Tanak Beak Kecamatan Narmada. Tingkat SMP diwakili oleh SMPN.1 Labuapi dan SMKN 1 Kuripan.

“Dalam kegiatan ini, kader-kader posyandu masing-masing kecamatan kita harapkan turut berperan,” pesannya.

Kegiatan orientasi Kader Posyandu tahun 2017 ini, diikuti oleh 150 orang peserta. Masing-masing kecamatan mengirimkan 15 orang. Narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan ini sebanyak dua orang. Mereka adalah H. Moh. Abdullah, unsur dari Dikes Lobar. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat ini membawakan materi; Kebijakan dan Strategi Pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Sedangkan Pemateri kedua, disampaikan oleh Drs.H.Makmun Mulyadi. Sekretaris DPMD Lobar ini membawakan materi; Strategi Penguatan Pokjanal Posyandu di Kabupaten Lombok Barat. (LPA/humas)

Hj. Khairatun Blusukan Di Lingkungan Dasan Geres

Giri Menang – Ketua TP-PKK Kabupaten Lombok Barat, Hj. Khairatun kembali blusukan ke desa-desa peserta lomba Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Lingkungan Bersih Sehat (LBS) tingkat kabupaten. Kali ini, Hj. Khairatun selaku ketua tim penilai lomba didampingi tim dari Dinas Kesehatan Lombok Barat melihat kondisi lingkungan Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kamis (16/11). Penilaian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang digalakkan oleh Pemkab Lombok Barat melalui Dinas Ksehatan ini berjalan.

Hj. Khaeratun tidak henti-hentinya mengajak masyarakat untuk meningkatkan kualitas kesehatan. Dalam kesempatan itu, dirinya memmotivasi para kader dan anggota PKK Desa untuk menggemakan Germas di setiap desa.

“Gerakan ini perlu kontinyu dilakukan, mulai dari kita sampai tingkat yang paling bawah,” katanya.

Melalui sosialisasi dan arahan yang intens kepada mayarakat, ia optimis mampu menekan angka kesakitan (morbiditas) di Lombok Barat. (dedy/humas)

Tiga Sekolah Siap Wakili Lobar Ke Tingkat Provinsi

Giri Menang, Rabu 15 November 2017 – Tiga sekolah di Kabupaten Lombok Barat menjadi wakil dalam penilaian Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi NTB. Untuk tingkat Sekolah Dasar, Lombok Barat (Lobar) diwakili oleh SDN 1 Tanak Beak Kecamatan Narmada. Tingkat Sekolah Menengah Pertama diwakili SMPN 1 Labuapi dan untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan diwakili oleh SMKN 1 Kuripan. Ketiganya dinilai oleh tim juri dari unsur Bappeda, Kanwil Kementrian agama, Dinas Kesehatan dan Biro Kesra NTB.

Turut hadir memberi motivasi dalam penilaian itu, Ketua TP-PKK Lombok Barat, Hj. Khairatun Fauzan Khalid didampingi Asisten III Setda Lobar H. Fathurrahim, Kepala Dinas Kesehatan H. Rachman Sahnan Putra, Camat Narmada dan rombongan.

SDN 1 Tanak Beak dibangun pada tahun 1974 dan merupakan sekolah tua. Meskipun sekolah tua dan memiliki keterbatasan, sekolah ini mampu mewakili Lombok Barat pada Lomba Sekolah Sehat tangkat Provinsi NTB. “Tidak perlu sekolah bagus yang penting spirit untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat itu yang utama,” ujar H. Fathurrahim saat menerima kedatangan tim juri lomba di SDN 1 Tanak Beak, Rabu (15/11).

Fathurrahim berharap tim juri mampu menilai secara profesional dan berharap yang terbaik seperti yang pernah diraih pada ajang MTQ yang digelar beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Ketua tim penilai, Ahmad Mashuri menjelaskan beberapa indikator penilaian, di antaranya sarana prasarana sekolah, kegiatan sekolah, partisipasi sekolah, dan sarana pendukung lainnya.

“Lomba sekolah sehat ini merupakan bentuk pembinaan dan evaluasi untuk dunia pendidikan. Bagaimana membudayakan sekolah yang sehat, bagaimana menyediakan UKS di sekolah untuk anak didik dan pendidik serta bagaimana daya dukung Pemda setelah lomba,” jelasnya.

Penilaian lomba sekolah sehat di Lombok Barat menjadi agenda ke delapan setelah seluruh kabupaten/kota yabg ada di Pulau Sumbawa dan tiga kabupaten/kota di Lombok usai dilakukan.

Secara umum, Mashuri mengaku SDN 1 Tanak Beak sudah cukup bagus. “Sekolah ini bisa bersaing dengan sekolah lainnya di NTB karena SD ini adalah sekolah tua yang bersih, nyaman dan terawatt,” akunya.

Penilaian kemudian dilanjutkan ke SMKN 1 Kuripan kemudian terakhir di SMPN 1 Labuapi. (dedy/humas)

1 292 293 294 295 296 433