Jihad Lawan HIV/AIDS

14753247_989516424504038_8479491100232879726_oGiri Menang – HIV/AIDS di NTB mulai tahun 1992 sampai sekarang mengalami peningkatan. Secara khusus, kasus HIV/AIDS di wilayah Lombok Barat tiap tahun mengalami peningkatan. Sampai September 2016, kasus komuliatif HIV/AIDS mencapai 191 kasus. Dirinci, HIV 98 dan AIDS 93 kasus. Dari data ini, 26 orang diantaranya menjangkiti ibu rumah tangga (IRT). Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Lobar, H. M. Djunaidi, SH, dalam laporannya pada acara Rapat Kordinasi Penanggulangan dan Pencegahan HIV/AIDS, Selasa (18/10/2016) di Ruang Rapat Jayangrane Kantor Bupati Lobar.

Jika dilihat dari sisi perosentasenya memang tidak terlalu besar, tetapi bukan berarti dapat diabaikan dan bahkan harus menjadi perhatian secara khusus oleh pemerintah. Penyakit HIV/AIDS ini bukan penyakit seperti demam ataupun flu yang bisa diketahui secara langsung bahwa seseorang terjangkit penyakit itu. Penyakit semacam ini jika dibiarkan terus maka akibatnya seperti genosida.
“HIV/AIDS sudah menyebar di 10 kecamatan se-Lobar. Terbanyak menyebar di kecamatan Batulayar. Lokasi penyebaran lainnya yang dinyatakan beresiko tinggi, yakni pelabuhan Lembar, kawasan tambang Sekotong, kawasan wisata Senggigi,” ungkap Djunaidi.
Pada kesempatan itu, Djunaidi juga mengajak semua pihak untuk berjihad melawan HIV/AIDS. Epidemi HIV/AIDS merupakan ancaman serius suatu bangsa dan negara. Semula kata dia, HIV/AIDS ini hanya berkembang pada wanita pekerja sex dan laki-laki pengguna jasa mereka beresiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS.
Hal senada diungkapkan oleh Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid. “Yang perlu kita lakukan saat ini adalah kita harus segera menyadarkan masyarakat untuk perlu memeriksakan dirinya dari penyakit itu (HIV/AIDS) sedini mungkin. Dari data yang ditemukan ada penambahan 6 kasus ditahun ini tetapi saya meyakini faktanya bisa melebihi data tersebut. Ini disebabkan karena tidak menjadi keharusan seseorang untuk memeriksakan diri ke dokter,” jelasnya.
Dalam hal tersebut Bupati Fauzan yang sekaligus Ketua KPA Lobar mengatakan perlu teroboson walaupun sedikit memaksa dan mencari celah hukumnya untuk bagaimana bisa memaksakan seseorang agar mau memeriksakan dirinya dari penyakit itu. “Contohnya kita bisa saja membuat aturan yang mengharuskan para pengantin dalam 10 hari sebelum pernikahannya untuk memeriksakan diri apakah mereka terjangkit HIV/AIDS atau tidak. Jika dia tidak mau diperiksakan maka jangan kita kasih Buku nikahnya,” ujarnya.
Hal itu dilakukan agar dapat mendeteksi bahwa si pengantin terjangkit atau tidak, jika terjangkit maka pemerintah melalui dinas terkait akan melakukan pendekatan intensif dari proses pembuatan janin, melahirkan, bahkan sampai perkembangan tumbuh kembangnya bayi itu agar nanti diharapkan bayi tersebut tidak terjangkit HIV. Bupati berharap rakor ini dapat menghasilkan sesuatu yang positif dan menekan penyebaran HIV/AIDS.
Turut hadir dalam acara Rakor trsebut Assisten II H. Poniman, Kepala Dinas Kesehatan Rahman Sahnan Putra M.Kes, Kakanwil Kementrian Agama Lobar, dari Unsur Kepolisian dan Kasat Pol PP.
(ryan-humas)

14712924_989516351170712_1793818695837457406_o 14692129_989516481170699_5872974580134163853_o 14589749_989516394504041_8879436468295995917_o

Hj.Kerniasih Mudjitahid : Jangan Menambah Lagi Angka Janda di NTB

14706754_989467304508950_510050099193073650_oGiri Menang – Penasihat Lembaga Perlindungan Anak (LPA) NTB, Hj.Kerniasih Mudjitahit menyatakan, NTB merupakan daerah ke 4 Nasional penyumbang janda dan duda terbanyak. Angkanya mencapai 300-an ribu orang. Melihat data ini, Ibu pencetus terbentuknya LPA NTB ini berharap, jangan sampai menambah lagi jumlah angka janda dan duda di NTB.
Hal tersebut dinyatakan Kernisih ketika digelar kegiatan Pelatihan Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) di Aula P2TP2A Lobar, Selasa (18/10). (lebih…)

KOMITMEN PARIWISATA LOMBOK BARAT

610_4536Giri Menang – Tiga orang awak media mengkonfirmasi tentang grand design pengembangan pariwisata di Lombok Barat kepada Kepala Dinas Pariwisata. Hal itu disampaikan mereka saat acara Ngopi Ngeteh Bareng, Senin (17/10). Pengembangan wisata yang dikonfirmasi adalah adanya kreativitas komunitas wisata yang akan menyelenggarakan Karnaval Pulau Cinta di Gili Kedis beberapa waktu yang akan datang. Ispan Junaidi, Kepala Dinas Pariwisata pun memaparkan apresiasinya atas kepedulian komunitas pemerhati dan pelaku wisata yang membuat event-event semacam itu. (lebih…)

PERDA KAWASAN TANPA ROKOK TEREKSPOSE SAMPAI KE THAILAND

BUPATDalam kegiatan Ngopi Ngeteh Bareng hari ini (17/10) Bupati menceritakan kunjungannya ke Krabi, Thailand 12-15 Oktober lalu. Kunjungan yg menghadirkan para pemangku kepentingan di bidang kesehatan se Asean, Bupati Lombok Barat adalah satu satunya kepala daerah yg hadir bersama Kepala Dinas Kesehatan dan Kabid Binkesmas Dikes Lombok Barat di level Asean. Keistimewaan tsb diraih Kabupaten Lombok Barat karena secara regulasi, pemda telah berhasil mnyusun Peraturan Daerah tentang kawasan Bebas Rokok.

Dalam kesempatan itu beliau menegaskan komitmen pemda untuk menegakkan perda tsb. Beliau memastikan bahwa area publik pendidikan dan keagamaan harus bebas dari rokok. “Tidak ada tawar menawar lagi, lingkungan sekolah-sekolah harus menjadi area yg bebas rokok”, demikian tegas beliau. Ditambahkannya bahwa zona bebas rokok juga diupayakan sampai pada tempat-tempat ibadah dan bahkan secara gradual diupayakan tersosialisasi untuk tidak merokok sembarangan di rumah-rumah pribadi.

Dalam kesempatan lain, anggota DPRD Fraksi PKS pun menegaskan hal serupa dg memberikan contoh perbandingan dengan cara di negara tetangga, Australia. Di sana, ia menuturkan, perokok diberikan tempat tersendiri untuk merokok bahkan didekatkan dengan bak sampah. Jadi hampir dipastikan bahwa bila ada area merokok selalu berdampingan dg bak sampah. Anggota DPRD Lombok Barat dari Dapil Kediri Labuapi ini pun memungkasi tanggapannya dg meminta agar para perokok jg menghargai orang-orang yang tidak merokok. Orang yg tdk merokok pun tidak lepas dari bahaya akibat ia terkena imbas orang yang merokok. “Ada orang yang tidak merokok tetapi terindikasi mengidap penyakit akibat rokok, justru karena bergaul dengan para perokok sehingga ia menjadi perokok pasif”, demikian ia mengakhiri komentarnya sebagai dukungan atas komitmen pemda mengatur zona bebas rokok ini.(Humas-Lobar)

bupat4

BUPATn

BUPAT1

Belajar KB, Parlemen India Datang ke Lobar

021_2361Kabupaten Lombok Barat (Lobar), sepertinya tak pernah habis dikunjungi tamu-tamu penting. Mereka datang dari dalam dan luar negeri. Tujuanyapun beragam. Ada yang ingin berinvestasi, studi banding atau sekedar jalan-jalan mengunjungi destinasi wisata.

Selasa (11/10) kemarin, rombongan parlemen India juga berkunjung ke daerah yang memiliki moto; Patut Patuh Patju ini. Tujuannya untuk belajar, bagaimana mengembangkan revitalisasi masalah program Keluarga Berencana (KB). Delegasi ini berjumlah 13 orang yang didampingi oleh Kementerian Kesehatan RI, BKKBN Pusat, BKKBN NTB, Dikes NTB, dan Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP)-Jakarta. Tim delegasi tiba di kantor bupati Lobar tepat pukul 16.00 WIT. Mereka diterima langsung oleh Bupati Lobar melalui Sekda, Ir.H.Moh.Taufiq,M.Sc, Kadikes Lobar, Kepala Bappeda Lobar, Kadikes NTB, Kepala BP3AKB NTB, BKKBN NTB serta sejumlah tim KB kecamatan dan desa. Kegiatan penyambutan berlangsung di Ruang Jayengrana. (lebih…)

KABUPATEN MAJALENGKA BELAJAR PARIWISATA DI LOMBOK BARAT

STAFGiri Menang, 13 Oktober 2016 – Siang tadi Kabupaten Lombok Barat mendapat kunjungan dari Rombongan Komisi II DPRD Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat dan diterima langsung oleh Staf ahli bidang pemerintahan H. Supriyadi dan Dinas Pariwisata Lobar di Ruang Rapat Umar Madi, Kamis (13/10).

Ketua rombongan DPRD Majalengka, Umar Abdul Ajiz mengatakan kunker tersebut bertujuan untuk mempelajari konsep dan teknis program pengembangan pariwisata yang dilakukan Pemkab Lobar. “Konsep program pembangunan dan tata letak pariwisata di Lobar sangat berhasil sehingga menginspirasikami di Kabupaten Majalengka datang ke Lombok Barat untuk belajar,” ujarnya.

Staf Ahli H. Supriyadi menjelaskan pariwisata merupakan penyumbang Pendapatan Asli Daerah terbersar di Lombok Barat sekitar 75 persen. Lobar juga mendapatkan penghargaan Sustainable Tourism Observatory (STO) oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya beberapa waktu lalu sebagai daerah yang telah membuktikan kinerjanya dengan baik dalam wisata ramah lingkungan. Sehingga wajar bila Lobar kini semakin banyak dikunjungi oleh daerah lain. (humas)

STAF STAF2 STAF1

Parlemen India Kunjungi Lobar

  021_2387 Giri Menang, 12 Oktober 2016 – Kabupaten Lombok Barat (Lobar), sepertinya tak pernah habis dikunjungi tamu-tamu penting. Mereka datang dari dalam dan luar negeri. Tujuannyapun beragam. Ada yang ingin berinvestasi, studi banding atau sekedar jalan-jalan mengunjungi destinasi wisata.

Selasa (11/10) kemarin, rombongan parlemen India juga berkunjung ke daerah yang memiliki moto; Patut Patuh Patju ini. Delegasi ini berjumlah 13 orang yang didampingi oleh Kementerian Kesehatan RI, BKKBN Pusat, BKKBN NTB, Dikes NTB, dan Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP)-Jakarta. Tim delegasi tiba di kantor Bupati Lobar tepat pukul 16.00 WITA. Mereka diterima langsung oleh Bupati Lobar melalui Sekda, H.Moh.Taufiq, Kadikes Lobar, Kepala Bappeda Lobar, Kadikes NTB, Kepala BP3AKB NTB, BKKBN NTB serta sejumlah tim KB kecamatan dan desa. Kegiatan penyambutan berlangsung di Ruang Jayengrana Kantor Bupati Lobar.

Pimpinan delegasi sekaligus Member Parlemen of India, DR.Sanjay Jaiswal melalui penerjemahnya menyatakan terima kasih, karena telah mempersiapkan kedatangan tamu delegasi. Pihaknya merasa terhormat bisa datang ke Lombok Barat ini. Tim delegasi ini terdiri dari parlemen dan kementerian kesehatan India. Mereka datang ke Lombok Barat ini untuk belajar dan mengaplikasikan masalah Keluarga Berencana (KB), kemudian memperesentasikan hasil kunjungan ini di negaranya.

Sesungguhnya, tim ingin memperoleh masukan dan laporan beberapa hasil dari revitalisasi program KB yang melibatkan pemerintah kecamatan sampai desa. Pemerintah provinsi NTB dan Lobar, secara rinci bergantian memberikan pandangan terkait program KB ini. Pihak Dikes NTB sendiri memberikan laporan revitalisasi program KB selama 3 tahun terakhir. Demikian pula laporan dari Dikes Lobar, disampaikan dengan bahasa Inggris yang cukup fasih.

Tim delegasi sendiri mengakui, walaupun di India sendiri, program KB ini merupakan program yang terus dilaksanakan. Namun hasil yang dicapai belum maksimal. Untuk itu, tim ini ingin belajar terutama kaitannya dengan tokoh agama dalam menerapkan program KB ini. “Kami berterima kasih karena sambutan yang meriah dan di tempat yang indah ini,” papar Sanjay melalui penerjemahnya usai menerima cinderamata dari Pemkab Lobar. (LPA-Ardi/Humas)

021_2383 021_2387 021_2376 021_2361

Pelaksanaan Itsbat Nikah Terpadu di Kantor Desa Senteluk

NIKAH2Giri Menang, 11 Oktober 2016 – Siang tadi, Bupati H. Fauzan Khalid didampingi Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil), H. Muridun serta Camat Batulayar, Suparlan menghadiri acara Itsbat nikah terpadu di Kantor Desa Senteluk, Kecamatan Batulayar, Selasa (11/10/2016). Dilaporkan oleh camat bahwa ada 50 pasangan yang terdaftar mengikuti itsbat nikah di Kecamatan Batulayar. Namun dua diantaranya berhalangan hadir.

Di Lombok Barat sendiri secara keseluruhan ada 500 pasang yang mengikuti Itsbat nikah sejak Maret lalu. “Dari kuota 500 pasutri yang ada di Lombok Barat sudah ada 492 orang yang diitsbatkan oleh Pemda. Sisanya ada yang meninggal dan cerai,” ungkap Kadis Dukcapil. Kegiatan ini bertujuan agar masyarakat tertib dokumen kependudukan mulai dari surat nikah kemudian kartu keluarga dan lainnya. Diharapkan tahun depan masyarakat Lobar lainnya sudah memiliki dokumen kependudukan.

Dalam arahannya Bupati menghimbau agar masyarakat bisa menyadari pentingnya memiliki dokumen kependudukan. “Seperti surat nikah, menjadi wajib hukumnya memiliki surat nikah karena akan mempengaruhi pelaksanaan ibadah-ibadah lain seperti haji dan lainnya,” jelasnya. Tahun 2017 rencananya Pemda akan menyiapkan 1000 pasutri untuk mengikuti Program Itsbat Nikah gratis. Namun bupati menghimbau bagi masyarakat yang mampu untuk tidak menunggu program itsbat nikah gratis dari Pemda, tapi berinisiatif mandiri melakukannya.
Dalam kesempatan itu Bupati juga menyerahkan secara simbolis buku nikah, kartu keluarga dan akta kelahiran kepada masyarakat. (romi/rian/humas)

NIKAH4 NIKAH2 NIKAH1 NIKAH

18 Desa di Lobar Bakal Gelar Pilkades Serentak

DESA1Giri Menang, 10 Oktober 2016 – Sesuai Permendagri N0.112 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Pilkades), daerah diminta untuk betul-betul mengkaji ketentuan dan aturan dalam peraturan ini. Ada bab yang menuntun daerah agar menggelar pemilihan secara serentak.
Di Kabupaten Lombok Barat (Lobar), rencananya akan menggelar pilkades secara serentak. Kegiatan pilkades ini akan digelar 7 Desember 2016 di 18 desa, dan 9 kecamatan kecuali Kuripan. Dalam rangkaian persiapan pilkades, Senin (10/10/2016) digelar acara sosialisasi dan bimbingan tehnis (bimtek) pilkades serentak bagi PPS dan KPPS se Lobar. Kegiatannya berlangsung di Aula Utama kantor Bupati. Selain bupati, hadir pula Ketua KPU, Kepala BPMPD, serta sejumlah SKPD terkait.
Kepala BPMPD Lobar, H.Lalu Surapati melaporkan, sosialisasi dan bimtek ini diikuti oleh instansi terkait, 9 camat kecuali camat Kuripan, Kapolsek, Danramil, kades yang terkait pilkades, Ketua BPD, Ketua Panitia desa, sekretaris panitia desa dan ketua KPPS.
Menurut Surapati, kegiatan ini merupakan rangkaian dari tahapan kegiatan pilkades serentak di Lobar. Tahapan-tahapan ini juga merupakan tahapan penjaringan bakal calon (balon) kades di 18 desa. Kata dia, dalam bimtek ini akan disampaikan beberapa materi dari kapolres Lobar dan ketua KPU Lobar terkait dengan piulkades di Lobar. “Intinya dalam rangka pilkades serentak kami sudah melakukan beberapa pertemuan di kantor BPMPD,” jelas mantan Camat Sekotong ini.
Di tempat yang sama Bupati Lobar, H.Fauzan Khalid menyatakan, sosialisasi dan bimtek ini bisa sebagai tambahan pengetahuan, semangat dan soliditas bagi peserta. Pilkades kata Bupati, bisa dikatakan sarana demokrasi asli Indonesia. Berbeda dengan pilbub atau pilgub, diakui ada unsur tidak aslinya. “Yang asli khas demokrasi adalah di tingkat desa,” katanya.
Dia berharap demokrasi asli di tingkat desa ini harus dijaga, dikawal dan benar-benar dijalankan sesuai peraturan, tata cara serta sesuai pula dengan kondisi lokal di masing-masing desa. Selama ini, Bupati melihat, kegiatan pilkades di sejumlah tempat, sering menimbulkan konflik. Namun dia berharap, kegiatan yang sama di kabupaten Lobar semoga tidak ada konflik. Konflik ini bisa saja terjadi, karena balon kades banyak yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Untuk menjaga kondusifitas pilkades ini, ada beberapa saran yang dikemukakan Bupati. Saran pertama adalah, semua unsur penyelenggara menjaga kebersamaan dan soliditas internal. Bisa dibayangkan jika penyelenggara saling berbeda pendapat. “Panitia dan pelaksana tidak boleh berbeda pendapat,” harapnya.
Saran lainnya, supaya mentaati semua peraturan yang mengatur tentang pelaksanaan pilkades. “Jangan menafsirkan sesuatu yang tidak bisa ditafsirkan,”pinta mantan Ketua KPU NTB ini. Saran lain yang dikemukakan, dalam setiap permasalahan dan ingin menyelesaikan permasalahan, tetapi jika ada suatu kepentingan dalam permasalahan itu, maka menurut Bupati sulit rasanya untuk bisa menyelesaikan masalah itu. (LPA-HUMAS).

DESA3 DESA2 DESA

Wawancara Eksklusif Metro TV bersama Bupati Lombok Barat

610_4201Giri Menang, 7 Oktober 2016 – Rombongan Tim Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, H. Subandi kembali mendatangi Ruang Kerja Bupati Lombok Barat,Jum’at (7/10). Kali ini tim KKP membawa Metro TV untuk mewawancarai Bupati H. Fauzan Khalid terkait program CCDP-IFAD di Lombok Barat. (lebih…)

1 303 304 305 306 307 409