Apel Hari Pahlawan, Veteran Dukung Pembangunan Lobar

Giri Menang, Jum’at 10 November 2017 – Memperingati Hari Pahlawan ke-72, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar upacara bendera di Lapangan Kantor Bupati Lobar, Jum’at (10/11). Tiga orang veteran, Tohri, Sutrisno dan Darsinah tidak pernah absen mengikuti upacara yang digelar Pemkab Lobar setiap tahunnya.

Ditemui usai kegiatan upacara bendera, ketiga pejuang kemerdekaan itu mengaku bangga dengan perhatian yang telah diberikan Pemkab Lobar selama ini. “Kami berterima kasih kepada Pemda Lobar yang telah mengingat dan memperhatikan kami para veteran,” jelas Darsinah.

Kendati jumlah veteran di Lobar tidak banyak lagi, namun dirinya berjanji akan mendukung program Pemkab Lobar. “Kami akan turut serta dan terus mendukung kegiatan pembangunan di Lombok Barat,” tegas pejuang yang pernah terlibat membela Dwi Kora dan Tri Kora serta kegiatan pembebasan Irian Barat itu.

Kegiatan apel bendera sendiri berlangsung khidmat. Selaku Inspektur Upacara, bupati membacakan sambutan Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa.

Sebagai penutup, bupati juga memberikan apresiasi kepada pemerintah atas anugerah pahlawan nasional ulama NTB yang terkenal kharismatik, yakni Maulana Sheikh Tuan Guru Kiyai Haji (TGKH) Zainudin Abdul Madjid. “Saya juga mengapresiasi dan syukur atas ditetapkannya TGKH Zainudin Abdul Madjid sebagai pahlawan nasional,” papar bupati.

Anugerah pahlawan nasional ditetapkan oleh Presiden RI Jokowi dalam sebuah acara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/11). Melalui Keputusan Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan, gelar pahlawan nasional juga diberikan kepada Sultan Mahmud Riayat Syah tokoh asal Kepulauan Riau, Laksamana Malahayati (Keumalahayati) tokoh asal Nanggroe Aceh Darussalam dan Lafran Pane tokoh asal Daerah Istimewa Yogyakarta.

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Pancor ini adalah pendiri Nahdlatul Wathan (NW), organisasi massa keislaman berpengaruh di wilayah NTB. TGKH Zainuddin Abdul Madjid juga dianggap sebagai seorang pejuang kemerdekaan dan penggerak pendidikan di NTB. (LPA/humas)

TGKH. ZAINUDDIN ABDUL MADJID DITETAPKAN SEBAGAI PAHLAWAN, LOBAR TASYAKKURAN

Giri Menang, Jum’at 10 November 2017 – Presiden RI Joko Widodo resmi menetapkan Maulana Sheikh Tuan Guru Kiyai Haji (TGKH) Zainudin Abdul Madjid sebagai pahlawan nasional. Gelar itu dianugerahkan melalui Keputusan Nomor 115/TK/Tahun 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan dalam sebuah acara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/11).

Selain TGKH Zainuddin Abdul Madjid, gelar pahlawan nasional juga diberikan kepada Sultan Mahmud Riayat Syah tokoh asal Kepulauan Riau, Laksamana Malahayati (Keumalahayati) tokoh asal Nanggroe Aceh Darussalam dan Lafran Pane tokoh asal Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebagai bentuk syukur, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menggelar tasyakuran atas dianugerahkannya gelar pahlawan nasional kepada ulama kharismatik itu.

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid atau yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Pancor ini adalah pendiri Nahdlatul Wathan (NW), organisasi massa keislaman berpengaruh di wilayah NTB. Nahdathul Wathan sendiri berarti “Kebangkitan Tanah Air”, di mana beliau mempunyai peran penting dalam mengusir penjajah di bumi pertiwi ini.

“Sebagai pendiri NW di Pulau Lombok, TGKH Zainuddin Abdul Madjid juga dianggap sebagai seorang pejuang kemerdekaan dan penggerak pendidikan di NTB. Dengan dianugerahkannya gelar tersebut, semoga mampu menjadi pemicu dan motivasi untuk pengabdian terbaik bagi Nusa Tenggara Barat,” kata Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat membuka acara yang digelar di Pendopo Bupati Lobar, Kamis (9/11).

Acara juga dirangkai dengan pengajian umum dan tasyakuran atas keberhasilan kafilah Lombok Barat dalam ajang MTQ XXVII Provinsi NTB 2017 di Kabuapaten Bima beberapa waktu lalu. Kabupaten Lombok Barat berhasil keluar sebagai Juara Umum dengan mengoleksi 70 medali dari seluruh cabang lomba yang ada. Disusul Kabupaten Lombok Tengah sebagai juara dua dengan meraih 64 medali dan Kota Bima berada di uratan tiga dengan menggondol 63 medali.

Sesuai komitmen atas keberhasilan tersebut, Pemkab Lobar akan mengumrahkan sembilan peserta bersama dua orang pembimbingnya.

Bupati berpesan agar para kafilah tetap fokus untuk menghadapi MTQ tingkat nasional di Sumatera Utara tahun depan. “Jangan terlalu jumawa atas keberhasilan ini, karena MTQ Tingkat Nasional sudah di depan mata. Maka dari sekarang kita persiapkan diri,” pesannya. (alok/humas)

Rayakan Hari Jadi, Desa Saribaye Tampilkan Kayaq Sandongan

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Memeriahkan usianya yang ke-6, Pemerintah Desa Saribaye menampilkan kelompok kesenian Kayaq Sandongan di halaman SDN 1 Saribaye, Sabtu (4/11). Kesenian asli Dusun Sandongan ini diperkirakan sudah berusia ratusan tahun dan tergolong langka.

Kayaq Sandongan merupakan kesenian menyerupai wayang orang yang dimainkan oleh tujuh orang bertopeng menggunakan kostum khusus. Peran yang dimainkan masing-masing bernama Amaq Darmi (Kayaq), Amaq Pang, Ide, Jempiring, Amaq Kelokop dan Inaq Kue. Dalam pertunjukannya, para pemeran menggunakan Bahasa Sandongan asli dan diucapkan seperti lagu (tembang). Pertunjukan juga diiringi musik khas menggunakan gendang, seruling, rincik dan lainnya.

Kepala Desa Saribaye, Sarawan Sukadani berharap, kesenian Kayaq Sandongan dapat kembali ditampilkan dan dicatat sebagai salah satu warisan budaya Kabupaten Lombok Barat.

“Kayak Sandongan ini konon sangat terkenal se-Pulau Lombok. Saya ingin mengingatkan generasi sekarang, kami harus mampu melakukan apa yang dilakukan generasi terdahulu, yaitu membawa nama dusun dan desa bisa terkenal. Semoga Kayak Sandongan bisa dipatenkan sebagai warisan budaya kita,”harapnya.

Menanggapi hal itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid yang berkesempatan hadir saat itu juga memerintahkan Kepala Dinas Pariwisata, Ispan Junaidi untuk segera menindak lanjuti keinginan Kades Sarawan tersebut.

“Tari-tarian Indonesia justru diklaim oleh negara lain, dan untuk konten seni Kayak Sandongan ini harus kita antisipasi. Segera kita patenkan,” ujarnya.

Untuk lebih mengenalkan kesenian ini, bupati juga menginstruksikan agar kesenian Kayak Sandongan dapat ditampilkan di even Perang Topat dan even lainnya.

Ditemui usai acara, Ispan berjanji akan melakukan pembinaan pada genersi muda untuk melestarikan kesenian ini. Dirinya berjanji akan melakukan kordinasi yang intens dengan Dewan Kesenian dan Kebudayaan bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk tindaklanjut instruksi bupati.

“Tahun depan kita anggarkan untuk pembinaannya juga. Kesenian ini warisan budaya. Jangan sampai punah. Pegelaran ini merupakan proses pelestarian. Kalau tidak ada performance ini bisa dibayangkan nantinya akan punah. Terutama narasinya, pakemnya itu, harus dijaga,” tegasnya.

Hingga saat ini, tercatat ada 223 kelompok kesenian se-Lombok Barat yang hidup dan prodktif. (romi/humas)

Fauzan : Toleransi Di Lobar Terjaga

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Nusa Tenggara Barat termasuk Kabupaten Lombok Barat, layak masuk menjadi toleransi dunia karena telah memberikan contoh toleransi yang baik antar umat beragama. Itu juga diakui oleh rektor Universitas Al-Azhar Kairo Mesir saat hadir temu ulama di Islamic Center Mataram belum lama ini. Toleransi yang sudah terbangun baik ini harus kita pertahankan.

Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat menghadiri simekrame (silaturrahmi) dengan umat Hindu di Dusun Karang Jasi Tragtag, Desa Batu Kumbung, Kecamatan Lingsar, Jum’at (3/11).

Lebih lanjut mantan Ketua KPU NTB itu mengatakan, di Lombok Barat (Lobar) hampir tidak ada konflik. “Itu membuktikan bahwa masyarakat Lobar khususnya Lingsar, persatuan dan kebersamaannya tetap terjaga,” ujar Fauzan sembari mengambil pegelaran seni budaya perang topat sebagai gambaran toleransi antar suku Sasak dan Bali.

Ajakan senada juga diserukan Ketua Parisade Lombok Barat, I Nyoman Sembah. Ia mengajak seluruh umat Hindu agar menjalin kesatuan dan persatuan untuk mendukung setiap progam pembangunan pemerintah. “ Inilah contoh pemimpin yang mencintai umatnya. Marinkita dukung seluruh program pemerintah untuk memajukan Lombok Barat yang lebih baik,” serunya.

Dalam kesempatan itu, bupati juga menyerahkan dana Punie kepada pengurus pura Tirta Gangga Punikan dan Pure Pancor Munjuk Karang Jasi Lingsar serta sumbangan pipa air sepanjang 400 meter untuk mengalirkan air dari Pancor Munjuk menuju masjid setempat.

Hadir mendampingi bupati, Kepala Dinas Dukcapil H. Muridun, Kepala Dinas PUPR I Made Arthadana, dan sejumlah Kepala SKPD lainnya. (dedy/humas)

Tahun 2018, Bupati Prioritaskan Jalan

Giri Menang, Minggu 5 November 2017 – Infrastruktur jalan menjadi salah satu tolak ukur perkembangan pembangunan di desa. Bagusnya akses jalan juga dapat memberikan manfaat besar untuk perekonomian masyarakat khususnya di tingkat pedesaan.

Mengingat jalan yang terus bertambah, selain dibutuhkannya perbaikan juga dibutuhkan pemerataan pembangunan di semua desa. Misalnya, salah satu ruas jalan di Desa Grimak yang panjangnya sekitar 1 kilometer dan lebar 4 meter, namun belum dilakukan pengaspalan.

“Padahal jalan ini banyak manfaatnya. Selain jalan menuju sekolah, juga sebagai akses alternatif menuju tempat pemakaman umum masyarakat Dusun Montor. Itu butuh sentuhan pemerintah daerah, melihat kemampuan desa terbatas tidak mampu membiayai jalan yang anggarannya membutuhkan angka yang besar,” kata Kepala Desa Grimak Habibullah di hadapan Bupati H. Fauzan Khalid dalam kegiatan Safari Jum’at Bupati di Masjid Nurul Yaqin Dusun Montor, Jum’at (3/11).

Menanggapi hal itu, bupati berjanji akan mengabulkan permintaan Kades Habibullah. Bahkan, ia berjanji akan menjadikan infrastruktur jalan sebagai prioritasnya di tahun 2018. Salah satunya kebutuhan jalan di Kecamatan Narmada.

“Untuk itu masyarakat diharap bersabar, karena target Pemerintah Kabupaten Lombok Barat di tahun 2018, ada sekitar 90 kilometer jalan se-Lombok Barat yang harus diaspal,” jelasnya. (dedy/humas)

IKM Sebagai Objek Pembangunan

Giri Menang, Senin 30 Oktober 2017 – Sebanyak 14 komunitas Industri Kecil Menengah (IKM), diantaranya komunitas las, sablon, menjahit, perbengkelan dan lain sebagainya, menerima bantuan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Penyerahan bantuan sarana prasarana itu diserahkan secara simbolis oleh Bupati H. Fauzan Khalid di halaman kantor Disperindag, Senin (30/10).

Dalam sambutannya, bupati memberikan semangat kepada para penerima bantuan. “Saya tidak akan bosan dan akan selalau menyampaikan ini di setiap kesempatan, yaitu kita harus selalu genem (rajin). Karena Insya Allah, kalau kita sudah genem, apalagi di bidang usaha dan keterampilam serta di bidang-bidang yang dapat mendukung dan menambah penghasilan keluarga, Insya Allah dengan itu akan memberikan hasil yang positif bagi keluaraga kita masing-masing,” katanya.

Secara keseluruhan tercatat 381 unit bantuan yang diserahkan Diserindag. Di bidang logam dan mesin sendiri terdapat 64 jenis usaha, baik dalam bentuk kelompok maupun perorangan. Di industri kerajinan hasil hutan ada 67 jenis usaha dan untuk gerobak sendiri sebanyak 250 unit, serta ada 10 sertifikasi halal dari MUI yang sudah keluar turut diserahkan.

Dengan adanya bantuan itu diharapkan para pelaku IKM di Lobar tidak hanya menjadi subyek pembangunan, akan tetapi juga bisa menjadi obyek pembangunan dengan bisa ikut menurunkan angka kemiskinan.

“Kita harapkan kepada para penerima bantuan ini, tahun depan sudah bisa mandiri bahkan sudah bisa memberdayakan warga sekitar,” harap Kepala Disperindag, Agus Gunawan.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, kedepannya Dinas Perindag akan membentuk Forum Silaturrahmi IKM se-Lobar. “Harapannya bisa menjadi landasan pengawasan untuk IKM terkait. Kita jadi tahu sejauh mana bantuan itu dimanfaatkan. Jika ditemukan bantuan itu tidak dimanfaatkan, bisa kita tarik lalu serahkan kepada yang lebih membutuhkan,” terangnya.

Sementara itu Inaq Sairim, salah satu penerima bantuan merasa senang dengan bantuan yang diterimanya. “Saya sangat merasa senang. Sudah lama saya berharap akhirnya tewujud,” ungkap wanita yang sehari-hari berjualan cilok asal Desa Selat, Narmada. (ardi/humas)

KUA PPAS 2018 Lobar, Mengacu Pada RPJMD 2014-2019

Giri Menang, Senin 30 Oktober 2017 – Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Lombok Barat (Lobar) tahun anggaran 2018, merupakan sebuah dokumen perencanaan. Dokumen ini digunakan sebagai dasar penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) tahun 2018. KUA dan PPAS juga merupakan acuan dalam penyusunan Rancangan APBD Lobar tahun 2018.

KUA ini disusun pada dokumen perencanaan pembangunan daerah, yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Lobar 2014-2015. Topik ini menjadi salah satu pembahasan dalam rapat Paripurna DPRD Lobar, Senin (30/10) di Ruang Sidang DPRD Lobar di Giri Menang-Gerung.

Pihak Eksekutif yang disampaikan langsung oleh Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid dalam laporannya memaparkan, RKPD Lobar tahun 2018, dalam penyusunannya berpedoman pada arah kebijakan dan strategi pembangunan sesuai RKPD Lobar dan Provinsi NTB. Bupati memaparkan, tema yang diangkat dalam RKPD 2018 adalah, mengacu pada penguatan sinergi dan integrasi program penanggulangan kemiskinan melalui pengolahan pasca panen, mutu layanan sosial dasar, serta pemantapan struktur.

Ada lima prioritas sasaran dalam arah kebijakan ini. Diantaranya adalah, target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,00%, Angka kemiskinan sebesar 15,73%, Tingkat Pengangguran Terbuka 3,5%, Inflasi 2,77% dan Indeks Gini Rasio di bawah 0,3%.
Dari kelima prioritas sasaran yang disampaikan eksekutif itu, pihak legislatif, prisnsipnya setuju untuk dibahas pada gelaran rapat paripurna salenajutnya. Pada paripurna ke 56, masa sidang 3, tahun dinas 2017 ini, dipimpin langsung oleh wakil Ketua, Sulhan Mukhlis.

Sedianya, pada rapat paripurna tersebut, selanjutnya akan dilanjutkan dengan pembahasan persetujuan terhadap empat buah Raperda menjadi Perda. Raperda tersebut antara lain, Perubahan terhadap RPJMD, Penataan Pedagang Kaki Lima, Pariwisata Berkelanjutan dan Penyelengaraan Perpustakaan. (L.P.Ali/Humas)

KENAKAN PAKAIAN ADAT, 34 PEMUDA DAN PEMUDI LOBAR LANTANGKAN IKRAR SUMPAH PEMUDA

Giri Menang, Sabtu 28 Oktober 2017 – Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia. Kami putra dan putri Indonsia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.

Sumpah para pemuda yang dulu diikrarkan pada tahun 1928 itu, kembali dilantangkan oleh 34 pemuda dan pemudi Lombok Barat pada gelaran Upacara Peringatan Sumpah Pemuda ke-89 di Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Sabtu (28/10).

Ke-34 pemuda dan pemudi dari Paskibraka Lombok Barat, tampil menggunakan pakaian adat dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.

Dalam ikrar itu dikatakan, kongres dan kerapatan pemuda-pemuda diadakan oleh perkumpulan-perkumpulan pemuda Indonesia. Msing-masing bernama Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Pemuda Sumatra, Pemuda Indonesia, Jong Celebes, Jong Batak dan Pemuda Kaum Betawi.

Perhimpunan Pemuda Pelajar Indonesia ikut kerapatan dan pada 28 Oktober 1928 menghasilkan keputusan yang merupakan asas yang wajib dipakai oleh seluruh pemuda di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid menjadi inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

“Mereka mengikrarkan diri sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa yaitu Indonesia. Sungguh sebuah ikrar yang sangat monumental bagi perjalalanan sejarah bangsa Indonesia. Ikrar ini 17 tahun kemudian melahirkan Proklamasi Kemerdekatan RI tanggal 17 Agustus 1945. Sumpah pemuda dibacakan diarena kongers pemuda ke-2 dihadiri oleh pemuda lintas suku, agama dan daerah. Ucapan syukur atas sumbangsih para pemuda Indonesia yang sudah melahirkansumpah pemuda. Sudah seharusnya kita meneladani langkah-langkah dan keberanian mereka sehingga mampu menorehkan sejarah emas untuk bangsanya,” bacanya.

Usai membacakan amanat menteri, bupati kembali mengajak masyarakat untuk bersama-sama memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia.

Upacara dihadiri anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pimpinan SKPD dan Pegawai Pemkab Lombok Barat serta para pelajar SMP dan SMA se-Kabupaten Lombok Barat. (budi/humas)

Majukan Ibukota Kabupaten, Bupati Usulkan Tiga Desa

Giri Menang, Jum’at 27 Oktober 2017 – Untuk lebih memajukan Gerung sebagai Ibukota Kabupaten, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat mengajukan Desa Babussalam, Desa Dasan Tapen dan Desa Beleka menjadi pusat pemerintah kota. Sebelumnya, tiga kelurahan yang ada sudah ditetapkan sebagai pusat kota. Masing-masing Kelurahan Dasan Geres, Kelurahan Gerung Utara dan Gerung Selatan.

“Hal itu tentunya akan berdampak positif dalam hal pembangunan baik infrastruktur maupaun ekonomi masyarakat. Saya yakin Ibukota Gerung kedepan akan lebih maju dan berkembang. Untuk itu saya usulkan tiga desa lagi ke Kementrian Dalam Negeri untuk disetujui menjadi pusat perkotaan,” jelas Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid saat bersilaturahmi dengan masyarakat Dusun Menang, Kelurahan Gerung Selatan usai Shalat Jum’at berjamaah di Masjid Baiturrahmah, (27/10).

Gerung menjadi Ibukota Kabupaten Lombok Barat sejak Kota Mataram resmi menjadi Kota Madya. Sebagai ibukota kabupaten, aktivitas yang berlangsung di Gerung diantaranya industri skala kecil, perdagangan skala lokal, fasilitas kredit (perbankan) dan layanan umum skala kabupaten.

Dalam kesempatan itu, bupati juga berpesan kepada seluruh masyarakat agar menjaga persatuan dan kekompakan. “Jangan lupa juga untuk tetap melaksanakan ibadah sosial, yakni saling membantu sesama,” ajak Fauzan. (dedy/humas)

MTQ SEBAGAI SYIAR AL-QUR’AN

Giri Menang, Senin 23 Oktober 2017 – Ajang MTQ atau lomba membaca Al-Qur’an berbeda dengan lomba lainnya. Salah sedikit maka maknanya akan berbeda lainnya. Niatkan diri lomba ini sebagai cara mensyiarkan Al-Qur’an. Kita tidak pasang target untuk juara, tetapi berusaha menjadi juara merupakan suatu keharusan.

Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid dalam acara pelepasan Kafilah Kabupaten Lombok Barat yang akan mengikuti MTQ XXVII Tingkat Provinsi di Kabupaten Bima. Acara pelepasan dilaksanakan di Masjid Patut Patuh Patju, Kantor Bupati Lombok Barat, Senin (23/10).

Kabupaten Lombok Barat mengirim 76 orang khafilah. Masing-masing terdiri dari 54 orang peserta, dua orang pendamping tuna netra dan 20 orang official. MTQ XXVII sendiri akan dilaksanakan mulai 25 Oktober hingga 1 November 2017.

Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Lombok Barat, H. Fathurrahim menjelaskan, sebelumnya para peserta telah mengikuti pembinaan salaam satu bulan.

“Ada tiga tahap pembinaan. Terakhir dilakukan tryout yang di Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri dan Ponpes Nujumul Huda Batu Samban Lembar,” jelasnya.

Acara pelepasan juga dirangkai dengan pemberian seragam dan keperluan lainnya. Turut hadi dalam acara itu, Ketua MUI Lombok Barat, TGH. Safwan, Kemenag Lombok Barat, peserta dan para pendamping lomba. (budi/humas)

1 28 29 30 31 32 44