Giri Menang – Pemerintah Desa Dasan Gria, Kecamatan Lingsar bersama masyarakat setempat berhasil mewujudkan Desa Siaga. Mereka terus berupaya meningkatkan pelayanan untuk mencapai terus keberhasilan angka kematian ibu nol ( Akono ).
“ Desa Siaga sendiri adalah pintu menuju masyarakat desa yang sehat secara mandiri serta mewujudkan AKINO ,” terang Kepala Desa Dasan Geria Jumarti.
Diungkapkan, cikal bakal lahirnya Desa Siaga berawal dari Gerakan Sayang Ibu ( GSI ). Dimana gerakan ini melindungi para ibu yang hamil sehingga dapat melahirkan dengan selamat. Terus berkurangnya angka kematian ibu dan anak di desa setempat memicu mereka mengembangkan gerakan in menjadi Desa Siaga. “ Desa Siaga Dasan Geria menjadi percontohan bagi desa lain sejak tahun 2002. Kini menjadi perhatian pemprov dan pemkab agar menjadikannya sebagai contoh majunya program tersebut,” terang Jumarti.
Desa siaga menurutnya, merupakan gambaran masyarakat yang sadar, mau dan mampu untuk mencegah, mengatasi berbagai masalah serta ancaman terhadap kesehatan masyarakat. Seperti kurang gizi, penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa (KLB). Strateginya dengan memanfaatkan potensi setempat secara gotong royong.
Bidan di desa ini Ni Nengah Yudhihartati menambahkan untuk memanfaatkan potensi setempat membutuhkan kerjasama dengan masyarakat. Inilah bentuk kerjasama desa dengan pokesdes dalam meningkatkan kinerja program desa siaga. “Selain itu juga kami bekerjasama dengan para tukang ojek untuk menunjang program ini,” jelas Yudhihartati.
Dia menilai, kinerja Jumarti sebagai kades telah mampu memajukan Dasan Geria dengan program desa siaga yang berjalan dengan baik. Diharapkan program Jumarti bisa diteruskan dengan pengganti Kades mendatang. (cr-nur)
Sumber : Lombok Post, Edisi Rabu, 13 Pebruari 2013