Dalam Kesempatan itu Kepala Dikes Lobar, H. Rachman Sahnan Putra mengatakan kegiatan ini sebagai langkah lebih lanjut dari pencanangan yang telah dilakukan Bupati pada peringatan Hari Kesehatan Nasional 26 November lalu dihadapan 1300 kader. Dijelaskan Maret lalu bersamaan dengan Pekan Imunisasi Nasional 2016 juga dilaksanakan sensus terhadap seluruh balita di Lombok Barat . Dari 65.068 balita yang disensus terdapat 2,81% atau sekitar 1.768 balita berada di bawah garis merah. “Ini menjadi sebuah kondisi yang harus dicermati bersama. Terus akan kita lakukan intervensi melalui Gemadazi sehingga stakeholder di level paling bawahpun akan terlibat nantinya,” tegasnya. Secara teknis Gemadazi akan dikuatkan melalui E-Pukesmas, E-Pokesdes, E-Pustu hingga E-posyandu yang diperkirakan softwarenya akan selesai Februari tahun depan. “Mari kita dukung Gamadazi sehingga besok tidak ada lagi kasus-kasus masalah gizi,” serunya.
Sementara itu Bupati dalam sambutanya mengajak untuk menyelesaikan masalah kurang gizi. Salah satunya “stunting” yaitu kurang tinggi akibat dari kekurangan gizi. “Sekarang kondisi ini tugas kita untuk mengatasinya, tugas kita untuk menyelesaikannya. Lewat Dinas Kesehatan kita punya program yang mau diselesaikan dari hulunya sampai hilirnya,” ungkapnya.
Kegiatan juga dirangkai dengan penyerahan reward ODF kepada Desa Jembatan Gantung, Desa Batu Kumbung, Desa Batu Mekar, Desa Sigerongan, Desa Tanak Beak, Desa Suranadi, Desa Giri Tembesi, Desa Bayu Urip, Kelurahan Dasan Geres, Desa Kekait, Desa Sesela, Desa Ranjok, Desa Lelede, Desa Kediri, Desa Bayumulek, Desa Merembu, Desa Bengkel, Desa Kuripan Selatan. (andy/humas)