Dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari mulai 3 Mei hingga 4 Mei 2021. Dengan mendengarkan hasil diskusi masing masing perwakilan DA’I Kesehatan, Tokoh Masyarakat dan Dikes Lobar dalam penyusunan modul dan kurikulum mengenai Stunting dan Penanggulangannya.
Dikes Lobar yang diwakili oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) H. M. Abdullah, dan Kepala Seksi Promosi Kesehatan (Promkes) Dikes Lobar M. Zainuddin. Pengusunan modul pada sudut pandang Dikes Lobar berfokus pada stunting dan upaya penanggulangannya, dengan tujuan memberikan pengertian dan pemahaman kepada masyarakat terkait bagimana cara penanggulangan stunting yang merupakan kebijakan Nasional dan Daerah.
Nantinya Forum DA’I Kesehatan bisa memberikan pemahaman Stunting dengan mengkonversi bahasa medis ke bahasa dakwah dengan menghasilkan kamus kecil khusus stunting dengan bahasa sesuai dengan daerah masing-masing agar mempermudah penyampaian melalui media ceramah pada jamaah dan khutbah jum’at.
“Sinergi wajib dilakukan dengan unsur yang ada pada kesempatan ini Tokoh Adat dan Masyarakat, mengenai konversi bahasa medis ke dakwah untuk menjaga perasaan dalam penyamapaian materi stunting yang dikarenakan bahasa di setiap daerah berbeda-beda mengenai Stunting,” ungkap Ketua Forum DA’I Kesehatan Lobar TGH. Ilham Yusron Ibrahim.
“Budaya dan Agama itu sepaket, jadi harus sejalan, karena mencegah Stunting itu penting.” Tegas Budi Santosa Distric Officer Yayasan Cipta. Diskominfotik/YL