Giri Menang, 18 Februari 2019 – Seiring dengan mencuatnya isyu penanganan sampah di Lombok Barat yang sering muncul di mass media akhir-akhir ini, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Lombok Barat Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih mendorong jajaran Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk mulai mempraktikkan zero waste (bebas sampah) dalam proses kerja sehari-hari.
“Kita tidak hanya mengkampanyekan zero waste, namun mempraktikkannya dengan seminimal mungkin menggunakan bahan-bahan plastik,” terang Eva saat memimpin Rapat Pimpinan Daerah di Aula Kantor Bupati, Senin (18/2).
Menurut Eva, kampanye Zero Waste tersebut harus mulai digalakkan, apalagi penanganan sampah di Lombok Barat kerap menjadi top isyu pelayanan publik di mass media beberapa waktu lalu.
“Kalo bisa, masing-masing desa sudah memiliki bank sampah yang bisa memilah mana sampah organic dan mana sampah non organic,” terang Eva.
Eva meminta hal tersebut dimulai dari peran aktif Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengurangi penggunaan aneka bahan plastik untuk barang habis pakai.
“Kita di Pemerintah Provinsi sudah memiliki kebijakan untuk tidak lagi menggunakan air minum kemasan karena berbahan plastik,” terang Eva.
Saat ini, tutur Eva, pihaknya sudah membiasakan diri membawa botol sendiri untuk kebutuhan minum rapat. Botol tersebut bisa digunakan dengan mengisi ulang air yang akan diminumnya.
Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan limbah B3 pada Dinas Lingkungan Hidup, I Gusti Ayu Swasti Astuti, produksi sampah di Lombok Barat mencapai 175,4 ton/ hari.
“Dari total produksi sampah itu, yang mampu ditangani rata-rata hanya 60,83%. 101,76 ton atau 58,01% bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir, sedangkan 4,95 ton atau 2,82% bisa diolah dengan 3 R,” ujar Ayu.
Dari total produksi sampah itu, tambah Ayu, 9,95% berbentuk sampah yang sulit terurai.
“Bentuknya lebih banyak sampah plastik,” pungkas Ayu.
Sampah plastik itulah yang menjadi fokus dari Ayu dan jajaran Dinas Lingkungan Hidup. Dalam praktiknya, menurut Ayu, sampah plastik ini harus mendapat perlakuan khusus karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.
Dari pantauan lapangan, sejak kampanye zero waste digaungkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, pihak Pemkab Lombok Barat sudah mengeluarkan kebijakan khusus.
Selain memberi prioritas penggunaan produk lokal untuk makan minum rapat, Pemkab Lombok Barat sudah tidak lagi menggunakan kemasan makan minum yang berbahan plastik. (Humas Lobar)