Jakarta, Kamis 15 Juni 2017 – Sesuai dengan yang telah direncanakan, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid hari ini (15/6) menerima anugerah sebagai Kepala Daerah Inspirator Pembangunan Daerah 2017 yang diberikan oleh Pusat Kajian Keuangan Negara (Pusaka Negara).
Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh Menteri Dalam Negeri RI Thahjo Kumolo di Hotel Redtop Gambir Jakarta Pusat.
Fauzan bersama 6 Gubernur dan 14 Bupati/ Walikota dinilai oleh lembaga yang juga menerbitkan Majalah Triwulanan Keuangan Negara yang menjadi Media Resmi Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK RI) mempunyai komitmen dan inovasi dalam Pembangunan di 21 tahun konsep Otonomi Daerah diimplementasikan di Republik yang pernah mengembangkan kebijakan sentralistik ini.
Hal yang membanggakan buat warga Nusa Tenggara Barat, Fauzan tidak sendirian dalam menerima anugerah itu. Ia bersama Gubernur NTB TGH. DR. Zainul Madjdi, MA., Bupati Lombok Tengah H. Suhaili FT., dan Walikota Mataram TGH. Akhyar Abduh menjadi Kepala Daerah-Kepala Daerah yang bisa menginspirasi para Kepala Daerah lainnya dalam menghadirkan inovasi pembangunan di daerahnya masing-masing.
Gubernur NTB mampu menginspirasi dengan pendekatan PIN (Percepatan Inovasi dan Nilai Tambah) dalam menggerakkan pembangunan di NTB.
Gubernur yang sudah 2 periode ini memberikan contoh komoditas jagung sebagai role model PIN yang telah berjalan sejak awal kepemimpinannya. Terutama untuk daerah-daerah yang memiliki kontur tanah pertanian yang cocok, Tuan Guru Bajang, panggilan akrab sang gubernur, menekankan komoditas jagung sebagai andalannya dalam memberi nilai tambah bagi para petani.
Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid sendiri dinilai memiliki terobosan inovatif di bidang perencanaan pembangunan. Dalam 2 tahun kepemimpinannya, ia menggerakkan Center Plan Clinic (CPC) atau pusat klinis perencanaan pembangunan yang membuat pemerintahannya yang sesungguhnya efektif sejak 6 April 2016 ini dinilai sangat transparan, partisipatif, dan akuntabel oleh Pusat Kajian Keuangan Negara.
Dalam testimoni yang ia sampaikan dalam Dialog Publik dan Penyerahan Penghargaan itu, CPC dipastikannya telah mampu menyelaraskan perencanaan pembangunan nasional, provinsi, dan desa dengan perencanaan pembangunan di Kabupaten Lombok Barat.
Bagi Fauzan, keselarasan perencanaan akan melahirkan sinergitas pembangunan yang pada akhirnya akan membuat proses pembangunan selaras dengan seluruh dokumen dan hasil yang ingin dicapai.
Kabag Humas dan Protokol Setda Kab. Lombok Barat pun memastikan arti dari anugerah yang diterima oleh pimpinannya. “Capaian ini semakin menguatkan konsep money follow program yang sedang digalakkan oleh Pemerintah Pusat. Di samping itu menjadi penegasan atas penghargaan yang diberikan oleh FITRA beberapa waktu yang lalu,” papar Ahkam menjelaskan.
Bagi Ahkam, dengan pengetatan fiskal yang digadang oleh Pemerintah, CPC akan memudahkan seluruh stakeholder perencana menyusun skala prioritas pembangunan secara lebih terbuka dan partisipatif serta saling pengertian. Hal tersebut yang dianggap mampu menginspirasi Kepala Daerah lainnya.
Hal tersebut relevan dengan yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Pusat Kajian Keuangan Negara, Prasetyo, Rabu (14/6) lalu.
“Melalui semangat Nawacita Presiden Jokowi yaitu membangun Indonesia dari daerah dan pinggiran, Pusat Kajian Keuangan Negara memberikan apresiasi itu sebagai wujud penghargaan agar para kepala daerah terus semangat dalam mengabdi kepada masyarakat,” tambah Prasetyo.
Selain Menteri Dalam Negeri, hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar, Anggota BPK Isma Yatun, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Diah Natalisa, Rektor IPDN Ermaya Suradinata, serta semua Kepala Daerah penerima anugerah dan beberapa Kepala Daerah undangan lainnya. (Humas Lombok Barat)